Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENATALAKSANAAN MASSAGE PADA TENSION HEADACHE

OLEH :

1. Annisa Khoirul (P27226016055)


2. Dohan Muadz (P27226016065)
3. Firlia Dwi A. (P27226016073)
4. Kartika Larasati (P27226016081)
5. Nurita Widiastuti (P27226016089)
6. Titin Faridah R. (P27226016097)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

D-III FISIOTERAPI

2016 / 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahirnya massage tidak diketahui secara pasti, yang jelas massage
dimulai bersamaan dengan kelahiran manusia itu sendiri. Hal ini ditandai
dengan adanya gambar-gambar peninggalan jaman dahulu pada dinding
kuno ataupun buku-buku kuno yang berhubungan dengan kedokteran. Di
Mesir dan Libya sekitar abad ke-12 telah dikenal massage dengan cara
menggosok dan memukul. Sedangkan massage sendiri telah dikenal
perawatan masase di sekolah pendidikan jasmani kedokteran tepatnya di
Cina kuno. Yunani kuno sendiri masase sendiri sudah dikenal tapi caranya
berbeda, diawali dengan menggosok dan memijat yang minyaknya yang
terbuat dari minyak yang bahan dasarnya air wangi atau tanam-tanaman .
Dari yunani masase yang cukup sistimatis dilanjutkan oleh bangsa
Romawi. Di India kuno sendiri masase digunakan sebagai upacara
keagamaan. Sedangkan di Rusia kuno masase dilakukan dengan cara
memukul seluruh tubuh dengan alat yang terbuat dari kayu diselingi asap
tanam-tanaman yang dibakar. Sedangkan masase olahraga sendiri di Roma
kuno dan Yunani kuno dilakukan didalam gedung olahraga hal ini
dimaksutkan untuk menjaga kelelahan tubuh stres dan mengistirahatkan
otot setelah latihan dengan menggunakan minyak dan air wangi setelah
mandi. Pijat telah terkenal di seluruh dunia sebagai bentuk pengobatan
dengan sentuhan, baik itu dengan menekan, mengurut, dan sebagainya.
Pijat populer di masyarakat selain karena manfaatnya bagi tubuh, tetapi
juga karena sentuhan tangan dianggap memiliki energi penyembuh dan
dapat menimbulkan perasaan nyaman.
Pijat dapat digunakan untuk pemulihan pada kasus cidera
musculoskeletal dan kardiovaskuler. Dalam makalah ini, akan membahas
tentang penatalaksanaan massage pada kasus Tension Headache.
B. Rumusan masalah

1
2

1. Apa yang dimaksud dengan massage?


2. Apa yang dimaksud dengan Tension Headache?
3. Bagaimana penatalaksanaan massage pada Tension Headache?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang massage
2. Untuk mengetahui tentang Tension Headache
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan massage pada Tension Headache
BAB II
PEMBAHASAN
A. Massage
1. Pengertian Massage
Pengertian Massage/Pijit disebut juga dengan pijatan yang berarti
sentuhan yang dilakukan dengan sadar (Nanayakkara, 2006). Menurut
Fallows dan Russel (2003), pijit adalah hal yang dilakukan dengan rasa
tenang dan rileks yang diikuti saling bercengkrama.
Sentuhan merupakan bahasa universal bagi umat manusia (Aslani,
2003). Sentuhan merupakan perilaku manusia yang azasi (Sanderson et al
1991) dan maknanya yang penting bagi kesehatan rohani serta jasmani
sudah diteliti dengan baik (Montagu, 1986 dalam Price, 1997).

2. Macam-macam Massage
Macam-macam massage :
a. Sport massage
Sport massage khusus diberikan atau digunakan kepada orang-orang
sehat badannya terutama para olahragawan
b. Segment Massage
Segment massage diberikan untuk membantu ppenyembuhan
terhadap gangguan atau kelainan-kelainan fisik, terutama disebabkan
oleh cuaca, kecapekan kerja , perkosaan atau paksaan ( trauma ) pada
badan serta kelaijajn pisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
c. Cosmetic massage
Cosmetic massage : Khusus diberikan untuk memelihara serta
meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik untuk muka maupun
keindahan tubuh.
d. Massage-massage lain
Diberikan untuk merangsang jantung, erotic massage, sensual
massage, dll

3
4

3. Manfaat Massage
Menurut Price tahun 1997, massage secara luas diakui sebagai tindakan
yang memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Relaksasi

Menimbulkan relaksasi yang dalam sehingga meringankan

kelelahan jasmani dan rohani dikarenakan sistem saraf simpatis

mengalami penurunan aktivitas yang akhirnya mengakibatkan

turunnya tekanan darah (Kaplan,2006).

b. Mengurangi nyeri

Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi

nyeri dan inflamasi, dikarenakan massage meningkatkan sirkulasi baik

darah maupun getah bening (Price, 1997).

c. Memperbaiki organ tubuh

Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi

setiap organ internal berdasarkan filosofi aliran energi meridian

massage mampu memperbaiki aliran peredaran energi (meridian)

didalam tubuh menjadi positif sehingga memperbaiki energi tubuh

yang sudah lemah (Thie, 2007; Dalimartha, 2008).

d. Memperbaiki postur tubuh

Mendorong kepada postur tubuh yang benar dan membantu

memperbaiki mobilitas (Price, 1997). Menurut George Goodheart

(1960), otot yang tegang menyebabkan nyeri dan bergesernya tulang

belakang keluar dari posisi normal sehingga postur tubuh mengalami


5

perubahan, massage berfungsi untuk menstimulasi saraf otonom yang

dapat mengendurkan ketegangan otot (Perry&Potter,2005).

e. Latihan pasif

Sebagai bentuk dari suatu latihan pasif yang sebagian akan

mengimbangi kurangnya latihan yang aktif karena massage

meningkatkan sirkulasi darah yang mampu membantu tubuh

meningkatkan energi pada titik vital yang telah melemah (Price, 1997;

Dalimartha, 2008).

4. Teknik Massage
Ada 4 teknik dasar dalam massage yaitu Effleurage, Petrisage,
Tapotement, dan Friction.
a. Mengusap (Efflurage/strocking)
Adalah gerakan mengusap dengan menggunakan telapak tangan atau
bantalan jari tangan. Gerakan ini dilakukan sesuai dengan peredaran
darah menuju jantung maupun kelenjar-kelenjar getah bening. Manfaat
gerakan ini adalah merelaksasi otot dan ujung-ujung syaraf.

Teknik gerakan efflurage adalah :


1) One hand
2) Two hand
3) Ulnar side of hand
4) Using thumb
5) Using a loose fist
b. Meremas (Petrisage)
Adalah gerakan memijit atau meremas dengan menggunakan telapak
tangan atau jari-jari tangan. Teknik ini digunakan pada area tubuh yang
berlemak dan jaringan otot yang tebal.
6

Teknik Aplikasi :
1) Menggunakan 2 tangan trtm utk area yg luas
2) Menggubakan 1 tangan tipe ‘C’
3) Mennggunakan 1 tangan tipe ‘V’
4) Menggunakan 2 jari ka/ki utk area sempit
c. Kneading
Adalah suatu manipulasi otot yg dilak dg menekan dan memeras otot secara
pelan dan hati-hati
Teknik Aplikasi :
1) Palmar Kneading
2) Thumb Kneading
3) Finger Kneading
d. Friction
Adalah gerakan melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam
menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area tubuh
tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam laktat
yang berlebih.
d. Menggetar (vibration)
Adalah gerakan menggetar yang ditimbulkan oleh pangkal lengan dengan
menggunakan telapak tangan ataupun jari-jari tangan.
e. Memukul (tapotement/ tapotage)
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan bersifat merangsang jaringan
otot, dilakukan dengan kedua tangan bergantian. Untuk memperoleh hentakan
tangan yang ringan, tidak sakit pada klien tapi merangsang sesuai dengan
tujuannya, maka diperlukan fleksibilitas pergelangan tangan. Tapotement tidak
boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang
tegang serta area yang terasa sakit atau nyeri.
Variasi gerakan tapotement, yaitu :
1) Memukul (beating)
2) Mencincang (hacking)
3) Menepuk (clapping)
7

5. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Pijit/Massage

Menurut Price (1997), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari

massage, yang sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut

dilakukan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tekanan, kecepatan,

irama, durasi, frekuensi.

a. Tekanan

Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk mengurut suatu daerah yang

luas, tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-jari tangan

harus dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada saat ini tidak

menghasilkan relaksasi yang diperlukan. Tekanan telapak tangan hanya boleh

diberikan ketika melakukan gerakan mengurut ke arah jantung dan harus

dihilangkan ketika melakukan gerakan balik (Price, 1997).

b. Kecepatan

Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan massage bergantung pada efek yang

ingin dicapai. Umumnya, masse dilakukan untuk menghasilkan relaksasi pada

orang yang dipijat dan frekuensi gerakan massage kurang lebih 15 kali dalam

semenit (Price, 1997).

c. Irama

Gerakan yang tersentak-sentak tidak akan menghasilkan relaksasi sehingga

kita harus berhati-hati untuk mempertahankan irama yang tidak terputus-putus

(Price, 1993).

d. Durasi
8

Durasi atau lamanya suatu terapi massage bergantung pada luasnya tubuh

yang akan dipijat. Rangkaian massage yang dianjurkan berlangsung antara 5

sampai 15 menit dengan mempertimbangkan luas daerah yang dipijat (Price,

1997).

e. Frekuensi

Price (1997) mengemukakan, umumnya diyakini bahwa massage paling

efektif jika dilakukan tiap hari, beberapa peneliti mengemukakan bahwa

terapi massage akan lebih bermanfaat bila dilakukan lebih sering dengan durasi

yang lebih singkat. Menurut Breakey (1982) yang dikutip oleh Price

(1997), massage selama 10 menit harus sudah menghasilkan relaksasi.

6. Hal-hal yang harus diperhatikan


a. Arah Gerakan Tangan
Gerakan tangan yang benar dari seorang masseur/masseuse adalah ke arah
centripetal yaitu gerakan tangan yang mengikuti pembuluh darah balik (vena)
yang membawa darah kotor ke jantung.
b. Manipulasi Pada Pasien
Manipulasi atau Pegangan yang dilakukan seorang masseur/masseuse
dilakukan dengan tekanan yang cukup disesuaikan kondisi sipasien dan penuh
perasaan sehingga mendatangkan rasa enak (nyaman) pada pasien yang
bersangkutan. Pada saat melakukan massage, tangan masseur/masseuse harus
dalam keadaan rileks
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian antara lain :
1) Keadaan kulit, misalnya kulit yang kasar, suhu (dingin/panas) atau warna
kemerah-merahan (bengkak).
2) Keadaan abnormal pada jaringan di bawah kulit, misalnya pembengkakan
(haematome), pengerasan atau penebalan (miogelosen), jaringan yang lunak,
otot kaku atau kejang-kejang.
9

3) Pergeseran pada sendi atau perubahan dalam luas gerak persendian.


4) Tanda-tanda kelelahan, kesulitan dalam pernafasan dan lain-lain.
c. Posisi Pasien
Seorang pasien yang akan dimasase hendaknya mengambil posisi
serileks mungkin agar bagian yang akan dimasase tidak mengalami ketegangan
(kendor). Keadaan rileks dari pasien ini sangatlah penting, agar manipulasi yang
diberikan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, selain itu keadaan rileks akan
memberikanistirahat jasmani dan rohani.
Beberapa posisi yang dianjurkan selama kegiatan masase antara lain :
1) Posisi Tidur Telungkup
Kedua lengan lurus ke bawah di samping badan, kepala dipalingkan ke
samping dan diletakkan diatas bantal yang tidak terlalu tinggi atau bila tidak ada
bantal dapat melibatkan kedua tangan yang diletakkan di bawah dagu. Posisi
lengan diletakkan di samping badan, dengan jari-jari serta telapak
tangan menghadap ke atas.
2) Posisi Tidur Telentang
Untuk memasase tubuh bagian depan, maka posisi pasien harus tidur
telentang dan lengan diletakkan di samping badan. Letakkan bantal yang
tidak terlalu tinggi di bawah kepala dan guling atau gulungan handuk di bawah
lutut untuk menghindari rasa sakit pada saat melakukan tekanan pada paha bagian
depan (quadriceps).
3) Posisi Duduk
Posisi duduk yang lebih baik adalah pantat diletakkan pada alas kursi,
sedangkan pinggang-punggung pada kondisi bersandar. Kaki, tangan, leher dan
kepala dalam keadaan rileks, dan tidak ada bagian tubuh yang kontraksi
sedikitpun.
d. Penggunaan Bahan Pelicin
Beberapa macam bahan pelican yang dapat digunakan dalam melakukan
masase, antara lain: baby oil, minyak zaitun, minyak aroma terapi (almond,
lavender dll), minyak kelapa (ikan dorang), dll.
syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
10

1) Tidak mengganggu kulit pasien, misalkan yang tidak tahan rheumason karena
panasnya, tidak perlu diberikan karena akan menimbulkan panas yang
berlebihan dan rasa tidak nyaman.
2) Tidak berbau terlalu tajam sehingga mengganggu pasien.
3) Tidak terlalu cepat menguap.
4) Selesai masase hendaknya di bersihkan dengan handuk, jangan sampai
banyak pelicin yang tertinggal pada kulit.

B. Tension Headache
1. Pengertian Tension Headache
Tension Headache adalah jenis sakit kepala paling umum di kalangan orang
dewasa. Tension headache ini sering disebut juga sebagai stress headache.
Tension headache dapat muncul secara periodik (disebut “episodik”, yaitu kurang
dari 15 hari dalam sebulan) atau harian (disebut “kronis,” yaitu lebih dari 15 hari
dalam sebulan).
Tension headache episodik, dapat digambarkan sebagai nyeri konstan yang
ringan sampai sedang, atau tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher.
Sakit kepala tersebut dapat berlangsung dari 30 menit sampai beberapa hari.
Tension headache episodik umumnya dimulai secara bertahap, dan sering terjadi
pada siang hari.
Tingkat keparahan tension headache meningkat signifikan seiring dengan
bertambahnya frekuensi terjadinya. Tension headache kronis dapat timbul dan
hilang dalam jangka waktu lama. Umumnya rasa sakitnya berdenyut dan
mempengaruhi bagian depan, atas, atau sisi kepala. Meskipun intensitas rasa sakit
sepanjang hari dapat bervariasi, namun rasa sakit hampir selalu ada. Tension
headache kronis tidak mempengaruhi penglihatan, keseimbangan, atau kekuatan.
Tension headache umumnya tidak menyebabkan seseorang terhalang dalam
melakukan tugas sehari-hari.
Sekitar 30% -80% dari orang dewasa di Amerika, sesekali mengalami
tension headache, Sekitar 3% sering mengalami tension headache kronis. Kaum
11

wanita mempunyai peluang dua kali lebih besar untuk mengalami tension
headache dibanding laki-laki.

2. Penyebab Tension Headache


Tidak ada penyebab utama untuk tension headache. Sakit kepala jenis ini
bukan faktor turunan. Pada beberapa orang, tension headache disebabkan oleh
otot-otot yang menegang di bagian belakang leher dan kulit kepala. Ketegangan
otot tersebut dapat disebabkan oleh:
 Istirahat yang kurang
 Buruknya postur tubuh
 Faktor emosional atau stres mental, termasuk depresi
 Kegelisahan
 Kelelahan
 Kelaparan
 Bekerja berlebihan
Namun perlu dicatat bahwa ketegangan otot tidak selalu merupakan
penyebab dari tension headache. Hingga sekarang beberapa orang bisa
mengalami tension headache dan tidak diketahui apa penyebabnya. Tension
headache biasanya dipicu oleh faktor lingkungan atau stres internal. Sumber
paling umum dari stres yaitu keluarga, hubungan sosial, teman, pekerjaan, dan
sekolah. Tension headache episodik biasanya dipicu oleh situasi stres yang
terisolasi atau stres yang menumpuk. Stres yang dialami sehari-hari dapat
menyebabkan tension headache kronis.

3. Gejala Tension Headache


Penderita tension headache umumnya melaporkan keluhan / gejala-gejala
sebagai berikut:
 Nyeri ringan sampai sedang atau tekanan yang mempengaruhi bagian depan,
atas atau sisi kepala
 Sakit kepala yang terjadi nanti
 Kesulitan untuk tertidur dan tetap tidur
12

 Kelelahan kronis
 Lekas marah
 Konsentrasi terganggu
 Sensitivitas berlebih terhadap cahaya atau suara
 Sakit otot
4. Cara Pengobatan Tension Headache
Tujuan pengobatan tension headache adalah untuk mencegah serangan lebih
lanjut dan mengurangi rasa sakit yang dialami. Pencegahan tension
headache meliputi:
 Minum obat yang direkomendasikan oleh dokter Anda, seperti
o Penghilang rasa nyeri
o Relaksan otot
o Anti depresi
 Menghindari atau meminimalkan penyebab atau pemicu tension headache
 Manajemen stres / latihan relaksasi

C. Penatalaksanaan Massage pada Tension Headache


1. Langkah pertama yang dibutuhkan adalah kursi

2. Selanjutnya siapkan tempat yang tenang. Anda dapat memutar musik yang

lembut atau menyalakan lilin untuk membentuk suasana yang relax

3. Persilahkan pasien untuk duduk dan buat mereka merasa nyaman

4. Fisioterapi berdiri di belakang pasien dan letakkan tangan pada bahu pasien

5. Beri aba-aba pada pasien untuk mengambil napas yang dalam

6. Petrisage (pijat otot trapezius secara perlahan, ulangi sebanyak 3x)

7. Friction dengan ibu jari (Pijat dengan membuat lingkaran kecil

menggunakanibu jari pada sisi tulang punggung bagian atas)


13

8. Friction dengan ibu jari (Pijat bagian belakang leher dengan membuat

lingkarana kecil sampai batas rambut dan kembali lagi, lakukan sebanyak 3x)

9. Letakkan lengan bagian bawah pada bahu pasien dan gulung ke arah pundak,

ulangi 3x

10. Petrisage (Letakkan satu tangan di belakang leher dan satu tangan di dahi,pijat

bagian belang leher menggunakan jari-jari secara perlahan mulai daribawah

hingga batas rambut, lakukan sebanyak 5x)

11. Fleksi-ekstensi atlantooccipitalis (tekuk kepala ke arah depan dan ke belakang,

ulangi sebanyak 3x)

12. Friction dengan ibu jari (Letakkan tangan di sisi kepala pasien, pijat bagian

kepala seperti gerakan keramas dari bawah ke atas, lakukan sebanyak 4x - 5x

padabagian kulit kepala)

13. Vibrasi (Letakan satu tangan di dahi dan satu tangan di belakang

kepala.Gosok kepala dengan menggunakan palmar tangan secara perlahan)

14. Gosok seluruh kulit kepala dengan jari-jari selama 1menit

15. Usap rambut secara perlahan dari atas kepala menuju belakang

16. (Efflurage) Letakkan tangan di dahi dan usap menuju pelipis. Lakukan

gerakan memutar saat di pelipis (friction palmar jari), ulangi sebanyak 3x

17. Langkah terakhir, usap dahi menggunakan tangan menuju kebelakang secara

perlahan selama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dijelaskan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Tension
Headache dapat digambarkan sebagai nyeri konstan yang ringan sampai sedang,
atau tekanan di sekitar dahi atau belakang kepala dan leher. Pada beberapa orang,
tension headache disebabkan oleh otot-otot yang menegang di bagian belakang
leher dan kulit kepala. Pencegahan tension headache meliputi :
o Minum obat
o Menghindari atau meminimalkan penyebab atau pemicu tension
headache
o Manajemen stres / latihan relaksasi

14
DAFTAR PUSTAKA

http://wicaksonoriza.blogspot.co.id/2016/04/manfaat-dan-teknik-pada-terapi-
massage.html
http://dokita.co/blog/tension-headache/
http://penjasorkess.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-massage.html
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-pijit-definisi-massage.html
https://www.youtube.com/watch?v=DUhCpAG8Dds

15
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Massage.................................................................................................................3
1. Pengertian Massage...................................................................................3
2. Macam-macam Massage...........................................................................3
3. Manfaat Massage.......................................................................................4
4. Teknik Massage.........................................................................................5
5. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Pijit/Massage.....................................6
6. Hal-hal yang Harus Diperhatikan..............................................................8
B. Tension Headache...............................................................................................10
1. Pengertian Tension Headache.................................................................10
2. Penyebab Tension Headache...................................................................11
3. Gejala Tension Headache........................................................................11
4. Cara Pengobatan......................................................................................12
C. Penatalaksanaan Massage pada Kasus Tension Headache..................................12
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

iii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang massage.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang massage ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Surakarta, 17 Mei 2017

Penyusun

ii

Anda mungkin juga menyukai