METODE PENELITIAN
Desain penelitian menurut Nazir (2003:11) desain penelitian adalah “semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan pelaksanaan penelitian, mulai tahap persiapan sampai tahap
penyusunan laporan “.
Desain penelitian merupakan langkah yang harus dilakukan untuk sebuah penelitian,
sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk mendapatkan sebuah
solusi. Menurut Sekaran (2006:155), desain penelitian atau rancangan penelitian memiliki
1. Tujuan Studi
Suatu studi mungkin dapat bersifat eksploratif, deskriptif, atau pengujian
hipotesis. Sifat Studi tersebut bergantung pada tahap peningkatan pengetahuan mengenai
studi yang dilakukan baik studi kausal ataupun korelasional. Tingkat intervensi peneliti
4. Situasi Studi
Situasi studi merupakan gambaran lingkungan suatu penelitian apakah dalam
situasi diatur atau pun tidak diatur atau dalam keadaan artificial dan diatur.
5. Unit Analisis
Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulakan selama
tahap analisis data selanjutnya. Dalam hal ini unit analisis yang dimaksud terdiri dari unit
6. Horizon Waktu
Horizon Waktu merupakan aspek temporal suatu studi dalam megumpulkan data
yang terdiri dari studi cross sectional yaitu pengumpulan data hanya sekali dikumpulkan
Desain penelitian dalam pelaksanaan studi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tujuan Studi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis (Hypotesis testing) yang telah
yang dirumuskan yaitu pengaruh tingkat inflasi, penerapan corporate governcance, dan
penyebab dari satu atau lebih masalah. Maksud peneliti melakukan penelitian bersifat
kausalitas adalah agar mampu menyatakan bahwa variabel independen yaitu variabel
sebenarnya pada perusahaan real estate di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan
gabungan dari time series dan cross sectional, di mana studi ini merupakan studi yang
memerlukan lebih dari satu tahap pengumpulan data pada waktu yang berbeda.
6. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berupa data laporan keuangan perusahaan 2011-2016.
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu,
baik yang terbatas maupun tidak terbatas (Sumarni &Wahyuni, 2005: 68). Populasi yang
digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa
metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang diinginkan. Metode
purposive sampling adalah metode pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan atau
kriteria tertentu.Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Menerbitkan laporan tahunan lengkap dan laporan keuangan yang telah diaudit dari tahun
2011-2016
Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dengan total sampel selama periode pengamatan tahun 2011-2016 sebesar 186 perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sekaran dan
Bougie (2011:180), data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti
terdahulu, yang diterbitkan, dan tidak perlu dikumpulkan lagi oleh peneliti sekarang. Data yang
digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang tergabung dalam perusahaan
property dan real estate secara terus-menerus selama periode 2011-2016. Data tersebut dapat
diperoleh dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.
Teknik dokumentasi dengan pengumpulan data yang terkait dengan variabel yang diteliti dan
tersedia di BEI .
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai
dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama atau pada waktu yang
sama untuk objek atau orang yang sama (Sekaran, 2006:115). Pada penelitian ini menggunakan
dua variabel, yaitu variabel dependen (cash holding) dan variabel independen (Tingkat Inflasi,
Variabel dependen/terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku
dalam suatu investigasi (Sekaran, 2006:116). Variabel ini dipengaruhi oleh variabel-variabel
lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cash holding . Cash holding merupakan
sejumlah uang yang ditahan dalam kas untuk rencana rencana atau spekulasi, didepositokan atau
ditabung di bank, dan dibelikan valuta asing atau surat berharga (Gilarso T, 2008:227). Variabel
Cash holding menggunakan sekala rasio. Pengukuran yang digunakan yaitu (Opler et al., 1999):
Variabel independen atau disebut juga variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif maupun negatif. Jika terdapat variabel
bebas, maka variabel terikat juga hadir dan setiap unit kenaikan variabel bebas, terdapat pula
kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat (Sekaran, 2006:117). Variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi, Penerapan corporate governance, dan
Inflasi adalah kenaikan tingkat harga-harga umum secara terus-menerus yang mempengaruhi
indvidu, perusahaan dan pemerintah. Indikator inflasiyang digunakan dalam penelitian ini adalah
Indeks Harga Konsumen(IHK) Indonesia. Inflasi Indeks Harga Konsumen adalah laju inflasi
yang disebabkan oleh tekanan permintaan barang dan jasa ( permintaan agregat ) dalam
IHKt-1
Keterangan:
Kepemilikan institusional adalah jumlah saham yang dimiliki oleh instusi atau lembaga
seperti perusahaan asuransi. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Masood dan Shah
(2014), kepemilikan institusional dapat diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Board size merupakan jumlah seluruh anggota dewan komisaris yang berada dalam
perusahaan. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ur Rehman dan Wang (2015), jumlah
dewan komisaris dapat diperoleh dari total jumlah anggota dewan komisaris dalam perusahaan
yang diukur dengan persentase jumlah anggota dewan komisaris independen dari seluruh jumlah
anggota dewan komisaris. Mengacu pada penelitian Sheikh dan Khan (2015), proporsi dewan
Investment opportunity set (IOS) merupakan suatu keputusan investasi yang merupakan
bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi dimasa yang akan datang
(Myers :1977). Terdapat 3 proxy dalam mengukur Investment opportunity set salah satunya
. Peneliti menggunakan market to book value of asset (MVA/BVA) sebagai alat ukur IOS proxy
harga karena MVA/BVA menghitung dengan dasar pemikiran Rasio ini menjelaskan gabungan
antara aset di tempat dengan kesempatan investasi. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio
MVA/BVA, semakin tinggi kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan tersebut yang
berkaitan dengan aset di tempat. Rumus yang digunakan (Kallapur dan Trombley, 1999 dalam
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi
berganda (multiple regression analysis) yang bertujuan untuk menguji tiga variabel independen
terhadap variabel terikat/dependen. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui
koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengolahan data penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Package for
Social Sciences) 20. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan setelah melakukan uji statistik dan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga dapat memberikan gambaran umum
suatu data dan memberikan sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dari
setiap variabel didalam penelitian. Gambaran umum dapat dilihat dari nilai jumlah sampel, rata-
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi
berganda (multiple regression analysis), maka digunakan pengujian asumsi klasik agar hasil
pengujian tidak bersifat bias dan efesien. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menguji apakah data yang akan
diolah dalam metode regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas
dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Nilai residual dapat diketahui
berdistribusi normal atau tidaknya dilihat dari nilai asymptotic significance, jika nilai
asymptotic significance di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa
nilai residual terdistribusi tidak normal, sebaliknya jika nilai asymptotic significance di
atas tingkat signifikan maka diartikan bahwa nilai residual terdistribusi normal.
(Ghozali, 2011:160).
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi atau hubungan
antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi antar variabel
3. Uji Heteroskedastisitas
residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Jika variance dari residual antar
yaitu keputusan dapat diambil jika variabel independen mempunyai nilai signifikan yang
secara statistik mempengaruhi variabel terikat (sig > 0.05) maka tidak terdapat gejala
secara statistik mempengaruhi variabel (sig <0.05), maka dapat dikatakan ada indikasi
terjadinya heterokedastisitas (Ghozali, 2011:139). Model regresi yang baik adalah apabila
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi berarti terdapatnya korelasi antar anggota sampel atau data pengamatan
yang diurutkan berdasarkan waktu, sehingga satu data dapat dipengaruhi oleh data
sebelumnya. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1. Uji autokorelasi perlu dilakukan pada penelitian yang menggunakan data time
series. Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari autokorelasi. Pada penelitian ini
problem autokorelasi. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi menurut Ghozali
(2011:110) adalah:
Analisis regresi adalah upaya untuk menjelaskan dan menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2011:13). Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiga variabel bebas (tingkat inflasi, penerapan corporate
governance dan nvestment opportunity set ) terhadap satu variabel terikat (cash holding). Oleh
karena itu, penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda (multiple linear regression).
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = cash holding
= Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
X1 = Tingkat inflasi
X2 = penerapan corporate governance
e = Epsilon (errorterm)
Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Ghozali, 2011:98). Uji statistik F dilakukan dengan cara quick look, yaitu
melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi dengan significance level 0,05 (α= 5%).
1. Jika F hitung > F tabel atau jika nilai Sig F > 0,05, maka hipotesis diterima.
2. Jika F hitung < F tabel atau jika nilai Sig F < 0,05, maka hipotesis ditolak.
Uji statistik t digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi t > 0,05 maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti, secara parsial
Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 dalam suatu regresi linier mengukur besarnya perubahan
variabel tak bebas atau independent variable yang dijelaskan oleh perubahan variabel bebas atau
depedent variable (Sartono, 2010:154). Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan model menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi di antara nol dan satu yang menunjukkan persentase pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang kecil (mendekati nol) berarti kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat amat terbatas, sedangkan nilai yang mendekati
satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk