Anda di halaman 1dari 2

"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan.

"

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api
ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan
dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa
damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan
ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan
tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan
bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu,
dan menantu melawan ibu mertuanya."
Inilah Injil Tuhan kita!
Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Pertanyaan:

Yesus pernah berkata, "Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas
bmi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari
sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua,
dan dua melawan tiga....." (Luk 12:51-53). Apa maksud ayat-ayat ini? Bukankah Yesus
datang untuk membawa damai?

Jawaban dari Romo Pidyarto, O.Carm*:

Ucapan Yesus ini sering membingungkan orang. Bukankah Dia itu Raja Damai seperti yang
diramalkan oleh Yes 9:5? Bukankah Injil Lukas sendiri mengaitkan secara erat kedatangan
Yesus ke dunia ini dengan damai (bdk. Luk 1:79; 2:14; 10:15; 19:38)?

Mengapa Luk 12:51-53 di atas mengatakan bahwa Yesus datang bukan untuk membawa
damai, melainkan perpecahan dan perselisihan? Pertentangan di atas adalah semu. Sebab,
sebenarnya Luk 12:51-53 tidak mau mengatakan bahwa Yesus datang dengan
maksud memecahbelah umat manusia. Yesus justru menghendaki agar semua orang selamat
dan menjadi satu di dalam diri-Nya (bdk. Yoh 17:11-24).

Hal ini sudah diramalkan dalam Luk 2:34, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk
menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda
yang menimbulkan perbantahan" Mengapa? Sebab pewartaan Yesus dapat mengundang
reaksi yang berbeda-beda. Ada orang mau menerima Yesus, tetapi ada pula yang menolak-
Nya. Seorang menjadi Kristen kadang-kadang harus bertentangan dengan keluarganya yang
tidak menerima Yesus. Ia kadang-kadang harus dikucilkan oleh keluarganya karena menjadi
Kristen. Itulah maksud Luk 12:51-53.

Suatu perbandingan sebagai ilustrasi: Badu adalah seorang penceramah terkenal. Ia datang
untuk memberikan ceramah tentang perdamaian. Tentu saja, ia datang untk menjelaskan
topik itu sebaik mungkin supaya bisa dipaham oleh semua pendengar. Akan tetapi, setelah
seminar selesai, ada sejumlah orang malah menjadi bingung. Hal ini sudah bisa diduga oleh
Badu sebelum memberi ceramah. Jadi, ada perbedaan antara maksud hati si Badu yang baik
dan kenyataannya.

*) Dalam Buku Rubrik Konsultasi Iman oleh Rm. H. Pidyarto, O.Carm


JAWABAN DARI KATOLISITAS.ORG:

Dalam Kitab Suci, ‘api’ sering digunakan untuk menggambarkan api kasih Allah terhadap
manusia (lih. Ul 4:24; Kel 13:21-22, dll). Api kasih inilah yang dibicarakan di sini, sesuai
juga dengan pernyataan kasih Allah ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Api kasih yang
inilah yang menyebabkan Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya (Yoh
15:13).

Maka dalam Injil Lukas ini, Yesus menyatakan keinginan-Nya yang besar untuk
menyerahkan nyawa-Nya karena kasih-Nya kepada kita. seperti juga yang pernah dikatakan-
Nya dalam Mrk 10:38-39, Yesus menyebut kematian-Nya sebagai baptisan, sebab Ia
mengetahui bahwa Ia akan bangkit dari kematian-Nya dengan mulia. Pembaptisan kita
maknanya adalah kita ‘ditenggelamkan’ di dalam kematian Kristus, di mana kita ‘mati’
terhadap dosa dan dilahirkan kembali di dalam kehidupan ilahi bersama Yesus (lih. Rom
6:4). Di dalam kehidupan yang baru ini, kita sebagai murid Kristus harus juga hidup dalam
api Roh Kudus, seperti para rasul Yesus. Api Roh Kudus inilah yang merupakan pemenuhan
janji Kristus atas para rasul (lih. Luk 3:16; Rom 5:5), dan api Roh Kudus inilah yang harus
mendorong kita sebagai murid Kristus untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi kita.

Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan
perdamaian (lih. Rom 5:11). Jika seseorang menentang pesan ini Kristus ini, dengan hidup di
dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan
antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya, dan mereka yang menentang Kristus
dan ajaran-Nya. Maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan “a
sign of contradiction“, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Yesus
memperingatkan kepada para murid-Nya akan adanya pertentangan/ pemisahan yang akan
menyertai pengabaran Injil (lih. Luk 6:20-23; Mat 10:24). Pertentangan ini adalah akibat dari
tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Pertentangan ini juga kita alami
sekarang ini, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang
diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita
teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,

Anda mungkin juga menyukai