A. PENDAHULUAN
ABSTRAK
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih
makanan yang dikonsumsi. Perubahan gaya hidup masyarakat saat ini juga berdampak pada
konsumsi makanan instan, yang mana adalah mi instan. Hal ini dimungkinkan disebabkan mie
instan yang praktis dan dapat memenuhi selera masyarakat, baik orang dewasa maupun anak-
anak. Namun, mi instan tidak dapat dianggap sebagai makanan sehat, karena tidak cukup untuk
gizi tubuh yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku konsumsi mie
instan pada mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana Kupang yang tinggal di daerah
kos Naikoten 1. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel 74 orang (total populasi). Data
primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner yang meliputi data pengetahuan, sikap, dan
tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan gizi
yang baik. Semua siswa memiliki sikap positif tentang konsumsi mi instan. Tindakan mi instan
konsumsi antara lain: sebagian besar responden mengonsumsi mi instan paling banyak seminggu
sekali, dish up 1 paket mie instan di setiap konsumsi, merek mie instan yang biasa dikonsumsi
adalah mie sedap, sebagian besar responden mengonsumsi mi instan sebagai camilan atau di luar
waktu makan utama, cara menyajikan mie instan adalah tanpa saus atau mie goreng, dan
sebagian besar responden menambahkan variasi menu saat mengonsumsi mi instan. Siswa tidak
boleh mengkonsumsi mie instan sebagai pengganti makanan utama, tetapi perlu bervariasi
dengan makanan lain untuk memenuhi gizi seimbang tubuh.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran atau deskkripsi tentang
suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005).
Penelitian dilakukan di kos-kosan mahasiswa FKM Undana yang terletak di Kelurahan
Naikoten 1 pada bulan Maret sampai Desember 2010.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2005a). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FKM Undana yang
tinggal di koskosan wilayah Naikoten 1 yang berjumlah 74 orang. Jumlah in diperoleh
dari hasil studi awal.
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
populasi (Notoatmodjo, 2005a). Arikanto (2002) mengemukakan bahwa dalam sebuah
penelitian, jika jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka keseluruhan populasi dapat
dijadikan sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh total populasi yaitu 74
orang.
وعن أَبي ذر t قَا َل َر ُسول هللا: قَا َل، r : (( جيرانَكَ )) رواه مسلم َ إِذَا، يَا أَبَا ذَ ٍّر.
َ َوتَعَا َه ْد، فَأكث ِْر َماءهَا، ًطبَ ْختَ َم َرقَة
Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Wahai Abu Dzarr, jika engkau memasak masakan berkuah, maka
perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu.” (HR Muslim)
Bahkdan dalam potongan riwayat pun menganjurkan sesame muslim hendaknya berbagi
makanan bahkan meskipun itu hanya mie instan.
Dalam prospek islam sendiri dapat ditarik sebuat konsep implementasi tentang betapa
berharganya, dan sikap saling berbagi, tanpa memandang besar kecil, asalkan hal tersebut
halal,
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, radhiyallāhu 'anhum, berkata:
"Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Makanlah, minumlah,
berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan (isrāf) dan tanpa kesombongan."
Sikap yang diharapkan dalam pandangan islam tersebut memiliki anjuran jangan
berlebihan dalam melakukan suatu hal. Begitu pula jika makan meskipun hanya mie
instan hendaklah selalu berporos pada maslahah yang akan dicapai/
E. HASIL PENELITIAN
Simpulan Sebagian besar responden memiliki pengetahuan gizi yang baik. Seluruh
responden bersikap positif terhadap konsumsi mie instan. Tindakan konsumsi mie instan
meliputi frekuensi, jumlah, merk, waktu makan, cara penyajian, dan variasi menu saat
mengkonsumsi mie instan yakni: (a) Sebagian besar responden mengkonsumsi mie instan
maksimal 1 kali dalam seminggu, (b) responden terbanyak menyajikan 1 bungkus mie
instan dalam. setiap kali makan, (c) merk mie instan yang paling sering dikonsumsi
adalah mie sedap, (d) responden terbanyak mengkonsumsi mie instan sebagai snack atau
diluar waktu makan utama, (e) cara penyajian mie instan terbanyak adalah mie goreng,
(f) sebagian besar responden menambahkan variasi menu saat mengkonsumsi mie instan