Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Rulik Endarwati, M.Pd.I
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa diberi kesempatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas kelompok. Oleh sebab itu, secara khusus kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya makan dan minum dalam islam. Ini termasuk konsep-konsep
seperti menjaga kesehatan tubuh sebagai amanah, menghindari pemborosan,
dan berbagi makanan dengan sesama sebagai bagian dari etika islam.
Dalam keseluruhan, makan dan minum dalam islam bukan hanya masalah
fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan moral yang kuat. Islam
mengajarkan umatnya untuk hidup yang seimbang, sehat, dan penuh dengan
rasa syukur kepada Allah SWT.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa makan dan minum penting dalam
islam :
1. Kesehatan Tubuh : Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga
kesehatan tubuh sebagai amanah dari Allah SWT. Dalam Al-Qur’an,
Allah berfirman bahwa tubuh adalah amanah, dan kita harus
merawatnya dengan baik. Konsep menjaga kesehatan melalui
makanan yang baik dan sehat sangat ditekankan dalam ajaran islam.
2. Pemborosan : Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berlebihan
dalam makan dan minum. Pemborosan dalam makanan dan minuman
dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji. Nabi Muhammad SAW
juga menganjurkan untuk makan dalam porsi yang cukup, dan tidak
berlebihan.
3. Syukur kepada Allah SWT : Ketika seorang muslim makan atau
minum, ia diajarkan untuk mengucapkan doa syukur kepada Allah
SWT sebelum dan sesudah makan. Ini adalah cara untuk mengingat
bahwa semua rezeki berasal dari Allah SWT, dan kita harus bersyukur
atas makanan dan minuman yang diberikan kepada kita.
4. Etika Makan : Islam memiliki etika yang ditentukan untuk saat makan.
Misalnya, makan dengan tangan kanan, menghindari makan
1
berlebihan, dan berbagi makanan dengan orang lain adalah contoh-
contoh etika makan yang diajarkan dalam islam.
5. Pembersihan : Sebelum makan, islam mengajarkan untuk
membersihkan diri dan peralatan makan. Ini mencerminkan
pentingnya kebersihan dalam ajaran islam.
6. Kontrol Diri : Mempraktikkan kendali diri dalam hal makanan adalah
bagian penting dari ajaran islam. Islam mengajarkan umatnya untuk
tidak mengikuti hawa nafsu dalam hal makanan tetapi untuk
mengendalikan diri dan menjalani hidup yang seimbang.
7. Solidaritas Sosial : Islam juga mendorong berbagi makanan dengan
mereka yang membutuhkan. Ini adalah salah satu bentuk amal dan
solidaritas sosial dalam agama islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan etika makan
dan minum dalam hadist-hadistnya ?
2. Apa nilai moral dan spiritual yang dapat ditemukan dalam hadist-
hadist yang berkaitan dengan makanan dan minuman dalam islam ?
3. Bagaimana etika makan dan minum dalam islam berkaitan dengan
aspek-aspek lain dari ajaran agama, seperti Kesehatan, sosial, atau
ekonomi ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Hadist.
2. Untuk mengkaji lebih jauh tentang nilai moral dan spiritual yang dapat
ditemukan dalam hadist-hadist etika makan dan minum menurut
syariat Islam agar dapat dipedomani sekaligus memperoleh hikmah
atau manfaat di syariatkannya dalam Alquran dan Hadis.
3. Untuk mengetahui dampat bilamana manusia mengikuti syariat terkait
dengan etika makan dan minum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
ع ْن
َ الرحْ َم ِن
َّ ع ْب ِد َ ع ْن أَبِي
َ سلَ َمةَ ب ِْن ٍ ع ْن اب ِْن ِش َها
َ ب ُ سعِي ٍد قَا َل َحدَّثَنَا اللَّي
َ ْث َ أ َ ْخبَ َرنَا قُت َ ْيبَةُ ْب ُن
َ َسلَّ َم َكانَ ِإذَا أ َ َرادَ أ َ ْن يَن
ام َوه َُو َ علَ ْي ِه َو َّ صلَّى
َ َُّللا ِ َّ ت ِإ َّن َرسُو َل
َ َّللا ْ َع ْن َها قَال َّ ي
َ َُّللا َ ض ِ شةَ َر
َ ِعائ
َ
َ ص ََل ِة َق ْب َل أ َ ْن َين
َام َّ ضأ َ ُوضُو َءهُ لِلَّ ُج ُنبٌ ت ََو
Telah menceritakan kepada kami [Abdul Malik bin Syu'aib bin Al-
Laits] telah mengabarkan kepada kami [Ayahku] dari [Kakekku] dari
3
[Ja'far bin Rabi'ah] dari [Abdurrahman bin Hurmuz] dari [Umair,
mantan sahaya Ibnu Abbas] bahwasanya dia pernah mendengarnya
berkata; Saya pernah datang bersama Abdullah bin Yasar, mantan
sahaya Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ke Abu Al-
Juhaim bin Al-Harits bin Ash-Shimmah Al-Anshari maka berkata [Abu
Al-Juhaim]; Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke
tempat sumur jamal, lalu ada seorang laki-laki yang berpapasan
dengannya dan mengucapkan salam kepadanya, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawab salamnya hingga beliau
datang ke sebuah tembok dan mengusap wajah dan kedua tangannya,
lalu beliau menjawab salamnya.
ُطانَ يَأْكُ ُل بِ ِش َما ِل ِه َويَ ْش َرب َ إِذَا أ َ َك َل أ َ َحدُكُ ْم فَ ْليَأْكُ ْل بِيَ ِمينِ ِه َوإِذَا ش َِر
َّ ب فَ ْليَ ْش َربْ بِيَ ِمينِ ِه فَإِ َّن ال
َ ش ْي
بِ ِش َما ِل ِه
Jika salah seorang dari kalian akan makan, hendaknya makan
dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaknya minum
4
dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan
kirinya dan minum dengan tangan kirinya [HR. Muslim]
Jika air yang tidak disaring itu kurang bersih, maka air yang masuk ke
kandung kemih menjadi tidak disaring lagi. Hal ini bisa menyebabkan
penyakit ginjal bila diminum dalam jangka panjang. Selain itu, bisa
mengakibatkan pengendapan kotoran di saluran ureter.
5
Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan
ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan
kanan… (HR. Bukhari 153).
وأما النفخ في الشراب فإنه يكسبه من فم النافخ رائحة كريهة يعاف ْلجلها وَل
فأنفاس النافخ تخالطه ولهذا جمع رسول هللا: سيما إن كان متغير الفم وبالجملة
صلى هللا عليه و سلم بين النهي عن التنفس في اإلناء والنفخ فيه
6
menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan
meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215).
7
B. Nilai moral dan spiritual yang dapat ditemukan dalam hadist-hadist yang
berkaitan dengan makanan dan minuman dalam islam.
8
untuk merenungkan nikmat makanan yang diberikan Allah dan
mengucapkan doa syukur.
6. Solidaritas Sosial : Praktik mencuci tangan sebelum makan juga
menciptakan solidaritas sosial dalam masyarakat Muslim. Ini
mengajarkan kita untuk peduli tentang kesehatan dan kebersihan
bersama-sama, karena tindakan ini dapat membantu mencegah
penyebaran penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat secara
keseluruhan.
9
5. Kendali Diri : Membaca "Bismillah" sebelum makan juga
mengajarkan kendali diri. Ini adalah tindakan sederhana yang
mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri dengan tenang
sebelum makan, bukan makan secara ceroboh atau berlebihan.
6. Pengingat Tujuan Hidup : Saat kita membaca "Bismillah"
sebelum makan, itu dapat menjadi momen untuk merenungkan
tujuan hidup kita dalam rangkaian aktivitas sehari-hari. Praktik ini
mengajarkan kita untuk menjalani hidup dengan kesadaran bahwa
segala sesuatu yang kita lakukan harus dilakukan dengan niat yang
baik dan mendekatkan diri kepada Allah.
10
5. Solidaritas Sosial : Praktik ini juga menciptakan solidaritas sosial
dalam masyarakat Muslim. Semua orang menggunakan tangan
kanan saat makan dan minum, yang menciptakan kesan kesetaraan
dan persamaan dalam masyarakat.
6. Relevansi Modern : Di era modern, praktik ini juga memiliki
nilai-nilai kesehatan yang relevan. Menggunakan tangan kanan
saat makan dapat membantu mencegah penyebaran kuman dan
menjaga kebersihan makanan, yang sesuai dengan nilai-nilai
kebersihan dan kesehatan yang dianjurkan dalam Islam.
11
5. Hormat Terhadap Makanan : Makan dan minum dengan duduk
mencerminkan hormat terhadap makanan dan minuman. Ini
mengajarkan umat Muslim untuk tidak menganggapnya sebagai
sesuatu yang sepele atau sederhana, tetapi sebagai karunia dari
Allah yang harus dihargai.
6. Relevansi Modern : Di era modern, praktik ini juga memiliki
nilai-nilai kesehatan yang relevan. Makan dengan duduk dapat
membantu dalam pencernaan makanan dan mencegah masalah
pencernaan. Ini juga mendorong pola makan yang lebih sehat.
12
rezeki yang diberikan. Praktik ini menciptakan kesempatan untuk
menghubungkan aktivitas fisik dengan kesadaran spiritual.
5. Etika Sosial : Tidak meniup makanan atau minuman panas juga
menciptakan etika makan bersama. Ini menghormati waktu
bersama dengan orang lain saat makan dan menunjukkan
kesopanan dalam bersantap bersama.
6. Relevansi Modern : Di era modern, praktik ini juga memiliki
nilai-nilai kesehatan yang relevan. Ini membantu mencegah risiko
terbakarnya mulut atau tenggorokan oleh makanan atau minuman
panas, dan ini merupakan tindakan yang bijaksana dari segi
kesehatan.
13
5. Saling Berbagi : Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya
berbagi dengan sesama. Dalam praktik minum, seseorang dapat
memberi orang lain kesempatan untuk minum bersama, yang
mencerminkan nilai-nilai sosial dan kepedulian.
C. Etika makan dan minum dalam islam berkaitan dengan aspek-aspek lain
dari ajaran agama, seperti kesehatan, sosial, atau ekonomi
Etika makan dan minum dalam Islam sangat berkaitan dengan aspek-aspek
lain dari ajaran agama, seperti kesehatan, sosial, dan ekonomi. Islam adalah
agama yang komprehensif dan mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk
tindakan sehari-hari seperti makan dan minum. Berikut adalah beberapa cara
di mana etika makan dan minum dalam Islam berhubungan dengan aspek-
aspek lain dari ajaran agama:
1. Kesehatan : Etika makan dan minum dalam Islam menekankan
pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Rasulullah Muhammad SAW
menganjurkan umatnya untuk makan dengan porsi yang moderat,
menghindari perilaku berlebihan, dan menjauhi makanan yang merusak
kesehatan. Praktik ini mendukung pemeliharaan kesehatan tubuh dan
pencegahan penyakit.
2. Sosial : Islam mendorong berbagi makanan dengan orang lain, terutama
yang membutuhkan. Ini menciptakan nilai sosial kepedulian dan
persaudaraan dalam masyarakat. Rasulullah SAW secara khusus
mengajarkan pentingnya menjamu tamu dengan baik dan berbagi
makanan dengan mereka.
3. Ekonomi : Islam memiliki pandangan khusus tentang etika ekonomi,
termasuk dalam hal makanan. Dalam Islam, sumber daya ekonomi harus
digunakan dengan bijaksana, dan pemborosan harus dihindari. Etika
makan dan minum yang berlebihan atau mewah dapat dianggap
melanggar nilai-nilai ekonomi Islam yang mendorong keadilan dan
penggunaan yang bijaksana atas sumber daya.
14
4. Agama : Makanan dan minuman dalam Islam harus halal
(diperbolehkan) dan thayyib (baik). Ini berarti bahwa umat Islam harus
memastikan bahwa makanan dan minuman yang mereka konsumsi tidak
hanya memenuhi persyaratan hukum Islam tetapi juga baik untuk
kesehatan dan keselamatan mereka. Mematuhi etika makan dan minum
dalam Islam juga dapat menjadi bentuk ibadah dan menyebarkan
kesadaran spiritual.
Dengan demikian, etika makan dan minum dalam Islam tidak hanya
berfungsi sebagai panduan bagi individu tentang cara mengonsumsi makanan
dan minuman dengan benar, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada
kesehatan pribadi, hubungan sosial, stabilitas ekonomi, dan pemahaman agama.
Prinsip-prinsip etika ini membantu menciptakan masyarakat yang sehat, adil,
dan berempati dalam kerangka ajaran agama Islam.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelusuran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Etika makan dan minum perspektif syariah terbagi atas beberapa
bagian, yakni :
a. Membaca basmalah, makan dengan tangan kanan dan meraih
makanan yang ada di depan
b. Larangan makan dan minum sambil berdiri,
c. Larangan bernafas dalam wadah ketika minum, dan anjuran
bernafas di luar wadah
d. Larangan meniup air minum dalam wadah
e. Larangan makan terlalu kenyang
f. Berdo’a selesai makan dan minum.
g. Tidak makan berlebih-lebihan. Hal ini sesuai dengan pandangan
ilmu kesehatan yaitu, jika makan berlebihan maka semua fungsi
organ pencernaan akan bekerja keras untuk mencerna.
h. Etika makan dan minum yang diajarkan dalam syariat islam
pada prinsipnya bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih ada banyak kesalahan serta jauh dari
kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca atau audiens terutama dosen pembimbing mata kuliah studi hadits
agar penulis dapat memperbaiki kesalahan dalam penulisan maupun materi
yang disampaikan atas kritik dan sarannya kami ucapkan terima kasih
16