Assalamu'alaikum Wr. Wb.

ْ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َمن‬ َّ ‫ َوال‬،‫ َوَأ ْف َه ْم َنا مِنْ ُعلُ ْو ِم ْال ُعلَ َما ِء الرَّ شِ ِخي َْن‬،‫هلل الَّذِى َج َع ْل َنا م َِن ال َّناصِ ِحي َْن‬
ِ ‫ ْال َح ْم ُد‬،‫من الرَّ ِحي ِْم‬
ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬
ِ ‫ِبسْ ِم‬
ُ‫ َأمَّا َبعْ د‬،‫صالِ ِحي َْن‬ َ َ ُ َ َّ ‫َأ‬ َ َّ
َ ‫ َو َعلى آلِ ِه َو صْ َح ِاب ِه ال ِذي َْن كان ْوا ِبت َمسُّكِ ش ِري َْع ِت ِه‬،‫ان الكف َر ِة َوالطالِ ِحي َْن‬ َ َ ْ ْ ‫َأ‬ ُ َ
َ ‫ن َسخ ِد ْين ُه د َي‬. َ
Yang kami muliakan pengasuh pondok pesantren.

Yang kami hormati para ustadz dan ustadzah.

Yang kami hormati para tokoh agama, tokoh masyarakat.

Yang saya banggakan santriwan santriwati pondok pesantren.

Puja dan puji syukur mari kita haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan
nikmat, segala limpahan rahmatnya sehingga pada ketika ini kita dapat berjumpa
bersama dalam rangka memperingati hari santri nasional di tahun 2021 ini dalam
keadaan sehat dan tanpa suatu halangan apapun.

Sholawat dan salam, mari kita haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafaatnya besok di hari akhir. Semoga dengan kecintaan dan
sholawat kita semua dicintai pula oleh nabi mulia dan akan mendapat tunjangan
syafaat. Amin yarobbal alamin.

Hadirin yang saya hormati

Hari santri nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober pada setiap tahunnya.

Dengan adanya peringatan hari snatri ini tidak hanya kita jadikan sebagai peringatan
atau seremoni saja namun harus kita buktikan bahwa dengan adanya santri dan
dengan adanya peringatan hari snatri nasional ini para santri di nusantara ini dapat
semakin eksis, dapat semakin maju. Terkadang kita mendengar info yang tidak enak,
info yang memojokkan santri bahwa santri ini populer dengan radikal katanya snatri
tidak NKRI. ini sungguh tidak benar.
Mana ada santri tidak cinta negaranya sendiri? mana ada santri tidak bergerak hatinya
melihat kekacauan negeri ini. Kita flasback pada tahun tahun kemerdekaan. Betapa
pentingnya peran santri dan pondok pesantren dikala iti. Betapa semangatnya para
santri dan Kiayinya untuk melawan para penjajah. Betapa semangatnya para santri dan
Kiayinya melafalkan kata merdeka. Semua demi apa? Demi kita bebas dari penjajahan,
demi bangsa Indonesia merdeka. Eh kini kok malah dibilang santri anti NKRI.

Para santri dan santriwan yang saya cintai

Sebagai santri tentu kita harus mempunyai tujuan yang baik, apa tujuan kita mesantren
di pondok? Tak lain tujuannya ialah mencari Ilmu agama, mensyiarkan ilmu agama dan
menghilangkan kebodohan yang kita miliki. Niatkan yang nrimo insyaallah Gusti Allah
akan meridhoi kita. Langkah kita akan dimudahkan dan setiap detiknya kita akan
diberikan pahala oleh Allah SWT.
Dengan adanya peringatan hari santri nasional ini mari kita lebih bersemangat dalam
mencari ilmu agama, semoga kita dapat selamat dunia dan akhirat. Dengan mesantren
janganlah takut kita tidak dapat makan, kita tidak dapat mempunyai pekerjaan tapi
dengan niat yang 'nrimo' kita mencari ilmu agama nanti jalan untuk mendapat dunia
juga akan mudah. Insyaallah.
 Menjadi santri siaga jiwa raga

Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahi raobbil alamin wassholatu wasslamu ala

sayyidil mursalin waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba’du.

Yang terhormat Bapak/Ibu dan hadirin sekalian.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmatNya-lah kita bisa berkumpul, memperingati Hari Santri Nasional 2021 hari ini.

Yang kedua, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, karena telah membawa kita dalam nikmat iman dan Islam.

Dan tentu, selalu kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir nanti. Aamiin.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Seperti kita semua ketahui, Pemerintah telah menetapkan Tema Hari Santri

Nasional 2021, yang berbunyi "Santri Siaga Jiwa Raga".

Tentunya penentuan tema ini bukan tanpa pertimbangan yang matang. Pengertian
Santri Siaga Jiwa dan Raga adalah dalam kaitannya dengan membela tanah air dan
mempertahankan persatuan negara tercinta, Negara Indonesia.

Penekanan ini amatlah penting, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang masih
menjadi momok hingga saat ini. Yang apabila tidak diawasi dengan baik, dapat
membawa bangsa pada perpecahan dan adu domba.

Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi,
pendidikan, keagamaan, dan kebudayaan.

Penanganan Covid-19 jelas membutuhkan keterlibatan multi-pihak. Pemerintah,

masyarakat ekonomi, masyarakat sipil seperti NU, Muhammadiyyah, dan lainnya
dituntut untuk bekerja sama.

Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan dituntut untuk mengambil arah kebijakan

yang komprehensif dan konsisten. Santri yang memiliki modal keagamaan, sosial, dan
budaya dituntut kontribusinya dalam penanganan Covid-19 ini, paling tidak menjaga
komunitas santri dan pesantren agar tidak menjadi cluster.

Anjuran untuk bertaubat, membaca sholawat, menghentikan permusuhan dan

pertikaian, berdoa, merupakan khazanah pesantren yang masih relevan untuk
menjawab pandemi.
Selain itu, dikombinasikan dengan ikhtiar lahir seperti menjaga jarak, memakai masker,
meningkatkan imunitas, menjaga kebersihan, dan lainnya.

Bapak dan Ibu yang saya hormati.

Melalui peringatan Hari Santri Nasional 2021 ini, sekali lagi marilah kita para santri ber-
Siaga Jiwa, menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan
ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

Dengan demikian santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman
ideologi, yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan
kesatuan Indonesia.

Tetaplah juga ber-Siaga Raga, yang berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya
santri didedikasikan untuk Indonesia, seperti halnya pesan Menag Yaqut kepada kita
semua.

Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat

memberi manfaat bagi perbaikan diri kita semua ke depannya.
Saya mohon maaf, apabila terdapat kesalahan atau kekurangan selama
penyampaian pidato.

Akhir kata, Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh!