Inkuiri secara bahasa dapat diartikan pertanyaan, pemeriksaan, dan penyelidikan. Sedangkan
secara teori, W. Gelly (dalam Dwiyanti, tanpa tahun, hlm. 1) mendefinisikan inkuiri sebagai
suatu kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan meyelidiki secara sistematik, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sederhananya, inkuiri berarti
siswa berpikir kritis dan analitis untuk menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah.
Sanjaya (2010, hlm. 201) membagi langkah-langkah proses pembelajaran inkuiri dalam enam
langkah, diantaranya: 1). Orientasi, pada tahap ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk
berpikir memecahkan masalah; 2). Merumuskan masalah, yaitu langkah yang membawa siswa
pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki serta menantang siswa untuk berpikir
memecahkan teka-tekinya; 3). Merumuskan hipotesis, setiap individu menebak atau mengira-
ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan; 4). Mengumpulkan data, aktivitas di tahap ini
adalah menjaring informasiyang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan; 5). Menguji
hipotesis, yaitu proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data; 6). Merumuskan kesimpulan, proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Daftar Pustaka:
Conole, Gráinne, et al. No Year. From design to narrative: the development of inquiry-based
learning models. (Online). Accessed from
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.188.2992&rep=rep1&type=pdf
Dwiyanti, Gebi.Tanpa Tahun.Model Pembelajaran Inkuiri.(Online). Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/195612061983032-
GEBI_DWIYANTI/Model_Pembelajaran_Inkuiri.pdf
Sanjaya, Wina.2010.Strategi Pembelajaran, berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta:Prenada Media Group