Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH

INTERAKSI OBAT DENGAN NUTRIENT

Dosen Pengampu:

Wirda Anggraini, S.Farm., M.Farm., Apt.

Disusun Oleh:

Irma Kholifah U N 166700

Amanda Liana Setya 16670060

Sukmawati 166700

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Interaksi obat merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi respon


tubuh terhadap pengobatan. Obat dapat berinteraksi dengan makanan atau
minuman, zat kimia atau dengan obat lain. Dikatakan terjadi interaksi apabila
makanan, minuman, zat kimia, dan obat lain tersebut mengubah efek dari suatu obat
yang diberikan bersamaan atau hampir bersamaan (Ganiswara, 2000).

Beberapa obat sering diberikan secara bersamaan pada penulisan resep,


maka mungkin terdapat obat yang kerjanya berlawanan. Obat pertama dapat
memperkuat atau memperlemah, memperpanjang atau memperpendek kerja obat
kedua. Interaksi obat harus lebih diperhatikan, karena interaksi obat pada terapi obat
dapat menyebabkan kasus yang parah dan tingkat kerusakan-kerusakan pada
pasien, dengan demikian jumlah dan tingkat keparahan kasus terjadinya interaksi
obat dapat dikurangi (Mutschler, 1991).

Perubahan efek obat akibat interaksi obat sangat bervariasi diantara individu
karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti dosis, kadar obat dalam darah, rute
pemberian obat, metabolisme obat, durasi terapi dan karakteristik pasien seperti
umur, jenis kelamin, unsur genetik dan kondisi kesehatan pasien (Fradgley, 2003).
Oleh karena itu, sebagai seorang farmasis sangat perlu untuk mempelajari interaksi
obat berdasarkan mekanisme kerjanya. Interaksi obat berdasarkan mekanisme
kerjanya sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu interaksi farmasetik, interaksi
farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik. Untuk lebih jelasnya lagi, akan kami
bahas pada makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang diatas,


maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana interaksi obat pada mekanisme interaksi farmasetik?


2. Bagaimana interaksi obat pada mekanisme interaksi farmakokinetik?
3. Bagaimana interaksi obat pada mekanisme interaksi farmakodinamik?

1.3 Tujuan

Tujuan ditulisnya makalah ini yaitu

1. Untuk mengetahui interaksi obat pada mekanisme interaksi farmasetik.


2. Untuk mengetahui interaksi obat pada mekanisme interaksi farmakokinetik.
3. Untuk mengetahui interaksi obat pada mekanisme interaksi
farmakodinamik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Interaksi obat

Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai modifikasi efek satu obat akibat
obat lain yang diberikan pada awalnya atau diberikan bersamaan, atau bila dua atau
lebih obat berinteraksi sedemikian rupa sehingga keefektifan atau toksisitas satu
atau lebih akan berubah (Fradgley, 2003).

Interaksi obat terjadi ketika modifikasi aksi obat yang satu dengan obat yang
lain di dalam tubuh. Biasanya seperti aksi kuantitatif, yaitu peningkatan atau
penurunan dalam ukuran respon yang diharapkan. Interaksi obat mungkin
merupakan hasil perubahan farmakokinetik, perubahan farmakodinamik, atau
kombinasi keduanya (Katzung dan Trevor, 2002).

2.2 Mekanisme Interaksi Obat

Menurut jenis mekanisme kerjanya, interaksi obat dibedakan menjadi 3


macam, yaitu :

1. Interaksi farmasetik

Interaksi farmasetik terjadi jika antara dua obat yang diberikan


bersamaan tersebut terjadi inkompatibilitas atau terjadi reaksi langsung,
yang umumnya di luar tubuh, dan berakibat berubahnya atau hilangnya efek
farmakologik obat yang diberikan. Sebagai contoh, pencampuran penisilin
dan aminoglikosida akan menyebabkan hilangnya efek farmakologik yang
diharapkan. Selain itu dapat terjadi secara fisik atau kimiawi, misalnya
terjadinya presipitasi, perubahan warna, tidak terdeteksi (invisible), yang
selanjutnya menyebabkan obat menjadi tidak aktif. Contoh: interaksi
karbenisilin dengan gentamisin terjadi inaktivasi; fenitoin dengan larutan
dextrosa 5% terjadi presipitasi; amfoterisin B dengan larutan NaCl
fisiologik, terjadi presipitasi (Anonim, 2000).
Interaksi farmasetik yang sering terjadi misalnya reaksi antara obat-
obat yang dicampur dalam cairan secara bersamaan, misalnya dalam infus
atau suntikan . Campuran penisilin (atau antibiotika beta-laktam yang lain)
dengan aminoglikosida dalam satu larutan tidak dianjurkan. Walaupun
obat-obat ini pemakaian kliniknya sering bersamaan, tidak boleh dicampur
dalam satu suntikan karena akan menyebabkan hilangnya efek
farmakologik yang diharapkan (Harkness, 1989).

Beberapa tindakan hati-hati (precaution) untuk menghindari


interaksi farmasetik ini mencakup :

- Jangan memberikan suntikan campuran obat kecuali kalau yakin betul


bahwa tidak ada interaksi antar masing-masing obat.
- Dianjurkan sedapat mungkin juga menghindari pemberian obat
bersama-sama lewat infus.
- Selalu perhatikan petunjuk pemberian obat dari pembuatnya
(manufacturer leaflet), untuk melihat peringatan pada pencampuran dan
cara pemberian obat (terutama untuk obat-obat parenteral misalnya
injeksi infus dan lain-lain)
- Sebelum memakai larutan untuk pemberian infus, intravenosa atau yang
lain, perhatikan bahwa tidak ada perubahan warna, kekeruhan,
presipitasi dan lain-lain dari larutan
- Siapkan larutan hanya kalau diperlukan saja. Jangan menimbun terlalu
lama larutan yang sudah dicampur, kecuali untuk obat-obat yang
memang sudah tersedia dalam bentuk larutan seperti metronidazol,
lidakoin dan lain-lain
- Botol infus harus selalu diberi label tentang jenis larutannya, obat-obat
yang sudah dimasukkan, termasuk dosis dan waktunya.
- Jika harus memberi per infus dua macam obat, berikan lewat 2 jalur
infus, kecuali kalau yakin tidak ada interaksi
(Harkness, 1989).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Jakarta : DEPKES RI


Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Fradgley, S. 2003. Interaksi Obat dalam Aslam, M., Tan,C.K., Prayitno, A.,
Farmasi Klinis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Ganiswara, S.G. 2000. Farmakologi dan Terapi Edisi IV 800 Bagian Farmakologi.
Jakarta : FKUI.

Harkness, R. 1989. Interaksi Obat. Bandung : Penerbit ITB.

Katzung, B.G., and Trevor, A.J. 2002. Drug Interactions in Master, S., B.,
Pharmacology, Sixth Edition. New York : Lange Medical Book/McGraw-
Hill.

Mutchler, E. 1991. Dinamika Obat Edisi V. Bandung : Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai