0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis indikator biologi yang digunakan untuk mengetahui tercapainya sterilisasi, prinsip kerja indikator biologi, syarat-syarat sediaan ophthalmic, masalah utama pada sediaan ophthalmic, dan contoh pengawet yang digunakan pada sediaan optalmik.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis indikator biologi yang digunakan untuk mengetahui tercapainya sterilisasi, prinsip kerja indikator biologi, syarat-syarat sediaan ophthalmic, masalah utama pada sediaan ophthalmic, dan contoh pengawet yang digunakan pada sediaan optalmik.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis indikator biologi yang digunakan untuk mengetahui tercapainya sterilisasi, prinsip kerja indikator biologi, syarat-syarat sediaan ophthalmic, masalah utama pada sediaan ophthalmic, dan contoh pengawet yang digunakan pada sediaan optalmik.
Berikut adalah jenis indikator biologi yang digunakan, kecuali …
a. Bacillus subtilis b. Bacillus pumilus c. Bacillus stearothermophyllus d. Bacillus aureus e. Bacillus subtilise 2. Indikator yang menandai terjadinya paparan sterilitas (uap panas atau gas ETO) pada objek yang disterilkan dengan adanya perubahan warna dan diproduksi dalam bentuk strip, kartu, dan vial serta memberikan informasi tercapainya kondisi steril pada tiap kemasan merupakan kegunaan dari indikator … a. Fisika b. Kimia c. Biologi d. Mekanik e. Mikrobiologi 3. Prinsip kerja indikator biologi adalah … a. Mensterilkan spora hidup mikroorganisme yang non-patogenik dan sangat resisten dalam jumlah tertentu b. Menandai terjadinya paparan sterilitas (uap panas atau gas ETO) pada objek yang disterilkan c. Pengukuran tekanan dan bioburden d. Memberikan indikasi adanya masalah apabila alat rusak dan memerlukan perbaikan e. Menandai adanya cemaran mikroorganisme secara biologis 4. Berikut merupakan syarat-syarat sediaan ophthalmic yaitu 1. Steril 2. Isotonis dengan air mata, bila mungkin isohidris dengan pH air mata 3. pH air mata = 7 4. tidak iritan terhadap mata (untuk basis salep mata) a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 1 dan 4 e. Semua benar 5. Masalah utama kemungkinan terjadinya perubahan ukuran partikel menjadi lebih besar selama penyimpanan adalah kekurangan dari,,, a. Sediaan ophthalmic b. Tetes mata c. Salep mata d. Suspensi mata e. Emulsi mata 6. Berikut adalah contoh dari pengawet yang digunakan pada sediaan optalmik yaitu : 1. Feniletil alcohol 2. Thimerosal 3. Natrium metabisulfit 4. Natrium bisulfit a. 2 dan 3 b. 2 dan 4 c. 1 dan 2 d. 1 dan 4 e. 1 dan 3