Anda di halaman 1dari 2

Kasus Layanan Publik

Kisah Ibu dan Bayi 4 Bulan Diusir dari Rumah Sakit

EMPO.CO, Kupang - Sri Muliawati, warga Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota
Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengaku diusir pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Leona saat membawa anaknya yang baru berumur 4 bulan untuk berobat. Karena kejadian itu,
Sri mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kupang. (Baca: Wali Kota Copot Direktur RS
Pembuang Pasien)

"Saya mengadu karena diusir RS Leona, yang tidak memberikan pelayanan kepada saya," kata
Sri Mulyani, pasien RSIA Leona, kepada wartawan, Kamis, 8 Januari 2014.

Pengaduan ini dilakukan agar masalah seperti ini tidak menimpa pasien lainnya. Sri
mengisahkan, ia hendak membawa anaknya untuk melakukan cek kesehatan di rumah sakit itu.
Setiba di RSIA, ia mendaftarkan anaknya yang bernama Nafia Hamid Koso. (Baca: Bayi yang
Ditelantarkan Dua RSUD Dinamai Irsyad)

Namun, setelah menunggu pelayanan dari dokter anak selama berjam-jam, anaknya tak kunjung
dilayani dengan alasan tidak ada dokter. "Alasannya, dokter anak belum masuk," ujarnya.

Karena lelah menunggu dan merasa anaknya yang sedang menderita sakit panas dan batuk tak
bakal mendapatkan pelayanan, Sri memilih pulang dan mendatangi DPRD NTT untuk
mengadukan persoalan ini. "Saya memilih pulang dan datang ke sini (DPRD)," tuturnya.

Anggota Komisi V DPRD NTT, Anwar Hajral, mengaku akan memanggil manajemen RSIA
Leona agar didengar keterangannya terkait dengan aduan ini. "Kami akan bahas di Komisi V dan
memanggil RSIA untuk didengar keterangannya," katanya. (Baca: Pelayanan RSUD Buruk, LSM
Somasi Gubernur NTT)

Salah satu dokter di RSIA Leona, dokter Chris Chandra, yang dihubungi secara terpisah
membantah bahwa pihak RSIA mengusir pasien. "Tidak benar kalau dia diusir. Rumah sakit itu
memberi pelayanan, bukan mengusir pasien," ujarnya.

Dia mengaku akan menegur para petugas pelayanan agar masalah seperti ini tidak terjadi lagi.
Dia juga meminta maaf kepada pasien yang kecewa dengan pelayanan RSIA Leona.

(http://nasional.tempo.co/read/news/2015/01/08/058633538/kisah-ibu-dan-bayi-4-bulan-diusir-
dari-rumah-sakit)
silahkan teman teman mahsiswa analsis.
1. terkait dengan MK apa. di ruang lingkup TAP (analsis dari beberapa ruang Lingkup)
uraiakan analsis tersebut,
selamat belajar.

Jawaban

Standar pelayanan publik menurut Keputusan Menteri PAN Nomor 63/ KEP/ M.PAN/7/ 2003 (dalam
Hardiansyah 2011:28) sekurang- kurangnya meliputi:

a. Prosedur pelayanan;
b. Waktu penyelesaian;

c. Biaya pelayanan;

d. Produk pelayanan;

e. Sarana dan prasarana;

f. Kompetensi petugas pelayanan Pelayanan prima adalah pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan (masyarakat).

Minimal yang sesuai dengan standar pelayanan ( cepat, tepat, akurat, murah, ramah). Hal yang
melekat pada pelayanan prima yaitu:

a. Keramahan

b. Kredibilitas

c. Akses

d. Penampilan fasilitas

e. Kemampuan dalam menyajikan pelayanan.

Dalam sektor publik, pelayanan dikatakan prima apabila sebagai berikut:

a. Pelayanan yang terbaik dari pemerintah kepada pelnggan / pengguna jasa. b. Pelayanan prima apa
bila ada standar pelayanan. c. Pelayanan prima bila melebihi standar, atau sama degan standar. Bila
belum ada standar, pelayanan yang terbaik dapat diberikan, pelayanan yang mendekati apa yang
dianggap pelayanan standar, dan pelayanan yang dilakukan secara maksimal. d. Pelanggan adalah
masyarakat dalam arti luas; masyarakat eksternal, dan masyarakat internal ( SESPANAS LAN, 1998).

Anda mungkin juga menyukai