Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR-DASAR SAINS

“HAKEKAT DAN CIRI KARAKTERISTIK SAINS”

Dosen Pengampu : Prof. Sutarto

Disusun Oleh :

1. Dewi Ika Pratiwi (160210102055)


2. Rizha Yulinda Salsabila (160210102056)
3. Febrianti Utami (160210102057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul “Hakekat dan Ciri Karakteristik Sains”
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Dasar-Dasar Sains di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan pada umunya dan program studi pendidikan Fisika pada
khususnya dan sebagai bahan acuan dalam pembelajaran. Makalah ini berisi
tentang pengertian beserta ciri dan karakteristik dari sains. Kami telah menyusun
tugas makalah ini dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak selaku pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Sains serta pengarang-
pengarang buku sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah dengan judul Hakekat dan Ciri
Karakteristik Sains ini bermanfaat untuk kami serta dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca. Dalam pembuatan makalah ini, tentu masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran dari pembaca
yang lebih berpengalaman sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini.

Jember, 13 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................1


1.2 Rumusan Masalah...............................................................1-2
1.3 Tujuan dan Manfaat.............................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Sains................... ........................................................3


2.2 Ciri dan Karakteristik Sains.....................................................3-4
2.3 Cara Kerja Sains.......................................................................4-5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sains..................................... .......5-7

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan...............................................................................8

3.2 Saran.........................................................................................8-9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan(sains) berkembang seiring


dengan perkembangan zaman yang berlangsung secara bertahap. Ilmu
pengetahuan ini merupakan implementasi dari pengetahuan yang ada yang
didasarkan pada rasio dan kaidah-kaidah yang ada. Dengan adanya ilmu
pengetahuan kita dapat mengetahui sesuatu yang lebih jelas lagi. Karena dengan
ilmu pengetahuanlah manusia dapat memanfaatkan semua fasilitas yang ada di
bumi ini dengan sebaik-baiknya tanpa mengadakan perusakan. Manusia
mengembangkan pengetahuannya untuk memenenuhi kebutuhan demi
kelangsungan hidup ini. Mereka memikirkan hal-hal baru, menjelajah ufuk baru,
karena mereka bukan sekedar hidup, namun lebih dari itu. Dengan ilmu
pengetahuan, manusia mengembangkan kebudayaan, memberi makna pada
kehidupan, dan memanusiakan diri dalam kehidupannya. Bahkan lebih luas lagi
ilmu pengetahuan dapat membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya.

Di masa sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat.


Muncul berbagai disiplin ilmu baru yang merupakan cabang dari ilmu
pengetahuan yang sudah ada. Sehingga banyak manusia yang kebingungan untuk
memilah ilmu mana yang seharusnya mereka pelajari untuk membantu mencapai
tujuan mereka. Disamping itu juga terjadinya pembelajaran ilmu pengetahuan
secara campuran yang mengakibatkan manusia kebingungan dengan karakteristik
dan tujuan ilmu yang mereka pelajari.Oleh karena itulah pada makalah ini akan
dibahas mengenai ilmu pengetahuan (sains) secara rinci baik dari pengertian, ciri
dan karakteristik serta kelebihan dan kekurangan dari sains itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa hakekat sains?


1.2.2 Apa saja ciri dan karakteristik sains?
1.2.3 Bagaimana cara kerja sains?
1.2.4 Apa kelebihan dan kekurangan sains?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Mengetahui hakekat sains


1.3.2 Mengetahui apa ciri dan karakteristik sains
1.3.3 Mengetahui bagaimana cara kerja sains
1.3.4 Mengetahui kelebihan dan kekurangan sains
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Sains

Sains tidak mudah untuk didefinisikan sebab banyaknya definisi tentang


sains itu sendiri baik dari pandangan para ahli maupun secara bahasa dan istilah.
Secara etimologis, kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti
pengetahuan. Memandang dan mengamati keberadaan (eksistensi) alam ini
sebagai suatu objek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sains berarti(1) ilmu
teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya; (2) ilmu yang berdasarkan
kebenaran atau kenyataan semata (fisika, kimia dan biologi).

Berikut merupakan pengertian sains menurut pandangan beberapa ahli,


diantaranya:

1. Menurut Carin(1993) mendefinisikan sains sebagai “Suatu kumpulan


pengetahuan yang tersusun sistematis, yang dalam penggunaannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala alam”.
2. Menurut Nokes(2002) mendefinisikan “Sains merupakan pengetahuan
teorotis yang diperoleh dengan metode khusus”.
3. Menurut Fisher(2008) mendefinisikan “Sains sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang
berdasarkan pada pengamatan dengan penuh ketelitian”.
4. Menurut Trowbridge dan byebee(1986) mendefinisikan sains sebagai
berikut “ Karakteristik sains yang khas adalah sains ditempuh melalui
berbagai proses penyelidikan secara berkelanjutan, yang berkontribusi
dengan berbagai cara untuk membentuk sistem yang unik”.

Dari beberapa pendapat diatas sebenarnya tidak jauh berbeda bahwa memang
benar jika dikatakan sains merupakan suatu ilmu teoritis, namun teori tersebut
didasarkan atas pengamatan serta percobaan terhadap gejala alam yang terjadi.
Sains pada prinsipnya merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan
mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari
pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari dan dilanjutkan dengan
suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode
yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survey,
studi kasus dan lain-lain.

2.2 Ciri dan Karakteristik Sains

Kriteria ini digunakan untuk membedakan ilmu pengetahuan(sains)


dengan ilmu pengetahuan umum serta untuk membedakan ilmu pengetahuan
dengan pernyataan-pernyataan yang mengklaim dirinya ilmiah, tetapi sebenarnya
tidak memiliki landasan yang kuat. Ada beberapa ahli menjelaskan tentang
karakteristik dari sains diantaranya Randall dan Buchker mengemukakan
beberapa ciri umum sains, antara lain :
1. Hasil sains bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama, artinya hasil
sains yang lalu dapat digunakan untuk penyelidikan hal yang baru, dan
tidak memonopoli. Setiap orang dapat memanfaatkan hasil penemuan
orang lain.
2. Hasil sains kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena
yang menyelidikinya adalah manusia.
3. Sains bersifat objektif ,artinya prosedur kerja atau cara penggunaan
metode sains tidak tergantung kepada siapa yang menggunakan, tidak
tergantung pada pemahaman secara pribadi.

Selain itu ahli lain yaitu Ralph Ross dan Ernest Van den Haag mengemukakan
ciri-ciri sains, yaitu :
1. Bersifat rasional (hasil dari proses berpikir dengan menggunakan rasio
atau akal).
2. Bersifat empiris (pengalaman oleh panca indra).
3. Bersifat umum (hasil sains bisa digunakan oleh semua orang tanpa
terkecuali).
4. Bersifat akumulatif (hasil sains dapat dipergunakan untuk dijadikan objek
penelitian berikutnya).
Beberapa orang mencoba menghubung-hubungkan sains dengan agama, atau
sains dengan mitos atau yang terbaru, mengatakan kalau sains hanyalah budaya
barat. Karena itu, kita harusnya paham apa saja sifat sains sesungguhnya. Berikut
saya sertakan beberapa sifat sains yang telah diterima luas di kalangan ilmuan.

1. Objektif, Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih
harus diuji keberadaannya.Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni penyesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut
kebenaran objektif bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.

2. Metodis, adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi


kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian
kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti:
cara, jalan. Secara uniurn metodis berarti metode tertentu
yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan


suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab
akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yangtersusun secara
sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.

4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal


yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga
bersudut 180.

5. Logis dan Rasional. Logis, berkaitan dengan logika. Logika adalah suatu
cara dan kemampuan berfikir berdasarkan beberapa aksioma dan dalil-
dalil yang dianggap benar. Logika adalah salah satu cabang filsafat.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin:logica
scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari
kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Selain logis
sains juga harus rasional teori Kant, yang menyatakan bahwa rasional itu
adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam. Atau dengan kata
lain, rasional adalah pemikiran yang baru disebut masuk akal, jika tolak
ukurnya hukum alam.

6. Verifikatif Artinya pernyataan yang berupa kebenaran dalam ilmu


pengetahuan tidak bersifat mutlak, tetapi bersifat terbuka atau verifikatif.
Sehingga bila suatu masa di temukan bukti-bukti baru yang tidak
mendukung kebenaran yang semula maka teori tersebut dapat di
tumbangkan untuk memberi tempat pada kebenaran yang baru yang lebih
relevan. Suatu teori dianggap memadai jika teoritersebut dapat
difalsifikasi, atau ditemukan bukti-bukti yang nyata yang bertentangan
dengan teori. Jika suatu teori tidak dapat difalsifikasi dan tidak ditemukan
bukti-bukti yang nyata maka teori itu dianggap sebagai dokma dan tidak
berguna.

2.3 Cara Kerja Sains

Ilmuan dalam studinya tentang sekelompok fenomena melakukan tiga


tahapan kerja, antara lain :

1. Mula-mula sekali di himpun fakta-fakta atau data dari obyek studinya.


Apabila fakta-fakta telah terkumpul, maka dapat melangkah ketahap
berikutnya.
2. Pelukisan fakta-fakta, dengan cara :
 Membentuk definisi dan pelukisan umum
 Melakukan analisis tentang fakta-fakta itu
 Mengklasifikasikan fakta-fakta itu.
3. Setelah fakta-fakta ini terlukiskan maka sampailah ia ke tahap terakhir
yaitu Penjelasan fakta-fakta dengan jalan sebagai berikut :
 Menentukan sebab-sebab dengan menentukan hal-hal yang
mendahului peristiwa
 Merumuskan hukum (dengan penentuan keserba tetapan peristiwa)

Ada juga cara kerja sains yang menurut sebagian pendapat para ahli seperti
berikut :

1. Mengumpulan tentang fakta-fakta


2. Gambaran tentang fakta-fakta, dengan cara :
 Definisi dan gambaran umum
 Analisis
 Klarifikasi

3. Penjelasan-penjelasan tentang fakta-fakta, dengan cara :

 Memastikan sebab musabab (invariable antecedents)


 Merumuskan berbagai kesamaan perilaku

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Sains

Ada beberapa kelebihan sains, antara lain yaitu:

1. Sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi keberlangsungan


kehidupan umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan
teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi.
2. Dengan sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau
bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan
teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan
verifikasi.

Sedangkan kekurangan sains antara lain yaitu :

1. Sains bersifat objektif, mengesampingkan penilaian yang bersifat


subjektif atau pribadi. Sains menngesampingkan tujuan hidup, sehingga
dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing
bagi manusia dalam menjalani kehidupan yang berlangsung didunia ini.
2. Sains membutuhkan pendamping dalam operasinya. Menurut Albert
Einstein, "Sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains adalah buta
(Science without religion is lame, religion without sains is blind)".
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1

3.1.2

3.1.3

3.1.4

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Nasrudin, H. 2007. Sains Dasar. Surabaya: Unesa Unerversity Press.

Wattimena, R. A. A. 2008. Filsafat dan Sains Sebuah Pengantar. Jakarta: PT


Grasindo.

Whitehead, A. N. 2005. Sains Dan Dunia Modern. Bandung: Nuansa.

Anda mungkin juga menyukai