FLOWMETER
OLEH :
Kelas C
KELOMPOK II
Flowmeter merupakan alat untuk mengukur laju aliran dari suatu fluida yang
mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Praktikum ini bertujuan untuk
mengukur debit aliran, membandingkan keakuratan dan kehilangan tenaga pada
flowmeter serta mencari kisaran terbaik diantara alat-alat pengukur laju aliran
yang digunakan yaitu orificemeter, venturimeter dan rotameter dengan prinsipir
kerja yang berbeda-beda. Percobaan ini dilakukan dengan mengatur flowrate
pada orificemeter dengan skala 4,5,6,7 dan 8. Air yang keluar ditampung dalam
gelas ukur 1000 ml dan dihitung waktu yang diperlukan hingga gelas ukur terisi
penuh. Dari percobaan didapat hasil berupa debit, beda tinggi air dan
kehilangan energi dari masing-masing alat. Dari hasil percobaan dapat
disimpulkan bahwa alat yang paling akurat untuk mengukur debit alir pada
praktikum ini adalah orificemeter karena persamaan R2 paling mendekati 1 yaitu
R2 = 0.9743 dan persamaan pendekatan y = 5.2241x-17.024, sedangkan
kehilangan tenaga terbesar dihasilkan pada orificemeter.
Kata kunci : Debit, Flow meter, Venturimeter, Orificemeter, dan Rotamete.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Debit (L/menit)
40
35
Kehilangan Tenaga (h)
30
f(x) = 6.53x - 30.31
25 R² = 0.53
f(x) = 3.16x - 5.38 venturi
20 Li nea r (venturi )
R² = 0.49
15 ori fice
Li nea r (ori fice)
10 rota
f(x) = 1.04x - 1.4 Li nea r (rota )
5
R² = 0.97
0
4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5
Debit (L/menit)
Gambar 3.2 Hubungan kehilangan tenaga (pressure drop) dengan debit air
(L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan rotameter.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dari ketiga alat flowmeter yang digunakan,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Flowmeter yang memiliki keakuratan lebih tinggi dalam mengukur debit
air adalah orificemeter, dengan nilai nilai R2 = 0.9743 dan persamaan
pendekatan y = 5.2241x-17.024
2. Flowmeter yang memiliki kisaran kerja yang terbaik adalah orificemeter
dengan keakuratan yang lebih tinggi dibanding venturimeter dan
rotameter.
3. Flowmeter yang memiliki kehilangan tenaga terbesar dihasilkan pada
orificemeter, sedangkan kehilangan tenaga terkecil dihasilkan pada
rotameter.
4.2 Saran
Pada saat praktikum diharapkan ketelitian dalam menentukan kehilangan
tenaga, beda tinggi tekanan, dan pengaturan laju alir air.
LAMPIRAN A
HASIL PERHITUNGAN
Data pada tabel di atas diperoleh dari hasil perhitungan pada percobaan flowmeter
sebagai berikut:
= 11.87 L/menit
1L
Debit (Q) = 11.87 = 5.05 L/menit
( 60 )menit
Dilakukan perhitungan yang sama untuk menghitungi debit air dengan variasi flow meter
5,6,7, dan 8.
Orificemeter
Beda Tinggi (∆h) = h6 – h7
= (305 - 295) mm
= 10 mm
Rotameter
Beda Tinggi (∆h) = h4 – h5
= (340 - 305) mm
= 35 mm
Dilakukan perhitungan yang sama untuk menghitungi beda tinggi dengan variasi flow
meter 5,6,7, dan 8.
Orificemeter
Kehilangan Tenaga (h) = h6 – h8
= (305 – 295) mm
= 10 mm
Rotameter
Kehilangan Tenaga (h) = h4 – h5
= (340– 305) mm
= 35 mm
Dilakukan perhitungan yang sama untuk menghitungi kehilangan tenagai dengan variasi
flow meter 5,6,7, dan 8.
LAPORAN SEMENTARA
Kelompok : II
-Hanifah Azzahra
-Herpany Rangga W
-Lorena Sitepu
1. Hasil Percobaan
waktu (detik)
N
flowrate rata- debit
o 1 2 3 h1 h2 h3 h4 h5 h6 h7 h8
rata
1 4 11.95 11.74 11.97 11.87 5.05 365 355 360 305 340 305 295 295
2 5 9.44 9.31 9.54 9.43 6.36 370 350 365 305 345 310 295 290
3 6 8.3 8.2 8.2 8.2 7.3 375 345 365 310 350 345 325 335
4 7 7.34 7.94 8.12 7.8 7.7 380 335 345 320 350 360 335 340
5 8 6.7 6.7 6.5 6.63 9.05 385 345 360 310 355 300 270 275