PENDAHULUAN
Latar Belakang
dibuat dan berakhir saat pasien dikirim ke meja operasi. Perawatan pre
operasi yang efektif dapat mengurangi resiko post operasi, salah satu prioritas
& Bare, 2002). Alasan yang dapat menyebabkan ketakutan atau kecemasan
pasien dalam menghadapi pembedahan antara lain adalah takut nyeri setelah
pembedahan, takut terjadi perubahan fisik, dan takut operasi akan gagal
abdomen, sesak nafas) dan perubahan perilaku seperti (gelisah, bicara cepat,
reaksi terkejut) dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala sebagai
upaya untuk melawan kecemasan (Stuart & Laraia, 2005). Salah satu faktor
sedang (47,5%) dari 40 pasien klien rawat inap di ruang penyakit bedah dan
ringan (39,7%) dan kecemasan sedang (25,8%) (Endang & Agus, 2008).
mengurangi kecemasan.
verbal dan non verbal sangat penting untuk membangun hubungan saling
yang dihadapi selama periode perioperatif (Burke & Lemone, 2000). Agar
asuhan keperawatan yang diberikan dapat berjalan dengan baik dan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama klien, perawat harus membina
klien (Anas, 2005). Pentingnya komunikasi terapeutik adalah pada tahap awal
(Arwani, 2002).
(Wahyu, 2006).
pasien. Dari hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan 5 pasien pre
operasi, 3 pasien mengatakan cemas berat dengan tanda gelisah, bicara cepat,
Rumusan Masalah
bagi pasien. Pasien akan menghadapi dan mengalami tindakan yang dapat
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Sukoharjo.
Tujuan Khusus
Sukoharjo.
Manfaat Penelitian
operasi.
Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah didapat di
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
Komunikasi Terapeutik
1. Definisi
(Mulyani, 2008).
realistic.
a. Komunikasi verbal
sederhana.
penting.
pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata
6) Humor
humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi
1) Metakomunikasi
2) Penampilan personal
klien.
6) Sentuhan
menghindarkan sentuhan.
a. Keikhlasan (genuiness)
b. Empati (emphaty)
c. Kehangatan (warmth)
pasien.
maupun mental.
mempertahankan konsistensinya.
terapeutik.
mengganggu.
manusiawi.
a. Fase preinteraksi
1) Fase orientasi
2) Kerja
3) Fase terminasi
1) Pre operatif
akan berlangsung?”
2) Operatif
mengurangi kecemasan.
3) Pasca operatif
Kecemasan
1. Definisi kecemasan
2. Tahapan Kecemasan
dengan pengarahan.
3. Manifestasi kecemasan
kepala, otot tegang atau kaku, sakit perut atau sembelit, terengah-
c. Respons pikiran seperti mengira hal yang paling buruk akan terjadi
a. Faktor Prepitasi
2) Faktor internal
a) Potensi stressor
adaptasi.
b) Maturitas
d) Keadaan fisik
mengalami kecemasan.
e) Tipe kepribadian
rutinitas.
f) Lingkungan dan situasi
g) Umur
berpendapat sebaliknya.
h) Jenis kelamin
b. Faktor prediposisi
1) Teori psikoanalisis
3) Teori perilaku
5. Penatalaksanaan kecemasan
a. Psikoterapi
b. Farmakoterapi
c. Pendekatan suportif
6. Pengukur kecemasan
apakah ringan, sedang, berat dan berat sekali. Menggunakan alat ukur
artinya adalah tidak ada gejala diberi skor 0, gejala ringan diberi skor
1, gejala sedang diberi skor 2, gejala berat diberi skor 3, gejala berat
1. Pengertian Operasi
2. Klasifikasi Bedah
(Ermawati, 2009) :
a. Menurut lokasi
tubuh. Parut dari bedah internal tidak terlihat, tapi bisa menjadi
c. Menurut tujuan
(Ermawati, 2009).
d. Prosedur bedah
a. Respon Fisiologis
beban dan shock akan menjadi akibat dari itu semua. Anesthesi
2009).
b. Respon Psikologis
Keaslian Penelitian
Tabel 2.2 Keaslian Penelitian
Judul Metode
Nama peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
c.Teori perilaku
Komunikasi
Kecemasan
Terapeutik
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris