1) Desain Survei
Tujuan dari teknik sampling yakni untuk mengadakan estimasi dan menguji
hipotesis tentang parameter populasi dengan menggunakan keterangan yang diperoleh
dari sampel. Keterangan yang diperoleh dikuasi dan tergantung dua hal, antara lain:
jumlah unit sampling yang dimasukkan dalam sampel dan teknik yang digunakan
dalam memilih sampel. Pemilihan hal di atas bertumpu kepada berapa banyak
keterangan yang ingin diperoleh (Nazir, 2005).
Desain sampling sangat banyak, menurut C. W. Churchman, et. al. dibagi
menjadi dua yakni desain sampling tetap dan desain sampling skuesial. Dalam desain
sampling tetap dibentuk mengikuti aturan tertentu dan tidak berubah-ubah selama
penarikan sampel yang berlaku, terbagi menjadi sampel tak terbatas dan sampel dengan
batasan. Sedangkan dalam desain sampling skuesial dimulai dari penarikan sampel
kecil secara random dan dianalisis untuk menentukan perlu atau tidaknya penarikan
sampel yang lebih besar, dapat dilakukan dengan cara menarik sampel secara
bertingkah dan mengamati satu per satu anggota populasi (Nazir, 2005).
b. Sampling Nonprobabilitas
Teknik sampling nonprobabilitas terdiri atas lima macam yaitu :
1. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Teknik ini sebenarnya dapat termasuk kepada teknik random sampling
sederhana yang digunakan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilh
berdasarkan urutan tertentu. Keuntungan teknik ini adalah lebih cepat dan
mudah dan kelemahanya adalah kadang-kadang kurang mewakili
populasi.
2. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota
sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau
dijumpai dan dipandang orang yang dijumpai tersebut cocok dijadikan
sumber data. Keuntungan penggunaan teknik ini adalah murah, cepat dan
mudah sedangkan kelemahannya adalah kurang representatif.
3. Teknik Sampling Bertujuan (Porpusive Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitiannya. Keuntungan menggunakan teknik ini
adalah murah, cepat, mudah serta relevan dengan tujuan penelitian
sedangkan untuk kelemahannya adalah tidak representatif untuk
generalisasi secara umum.
4. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih
dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu.
5. Teknik Bola Salju (Snowball Sampling)
Teknik penentuan sampel bola salju ini digunakan apabila jumlah sampel
yang diketahui hanya sedikit. Dari sampel yang sedikit tersebut peneliti
mencari informasi sampel lain dari yang dijadikan sampel terdahulu,
sehingga makin lama jumlah sampelnya makin banyak.