Anda di halaman 1dari 25

UNIVERSITAS INDONESIA

MODUL 1 – BIOREAKTOR KULTUR SEL

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum UOB 1

Kelompok X

Nama NPM
Nama NPM
Nama NPM
Nama NPM
Nama NPM

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BIOPROSES


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
[BULAN] 2018
KATA PENGANTAR

Akakakakaka

1 Universitas Indonesia
DAFTAR ISI

Kakakaka

2 Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masukkan latar belakang di sini. Masukkan latar belakang di sini. Masukkan latar
belakang di sini.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan Bioreaktor adalah sebagai berikut.
1. Memahami metode yang digunakan untuk mengkultur sel.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kultur sel.
3. Mengetahui pola pertumbuhan bakteri.
4. Menghitung kinetika pertumbuhan pada Bacillus subtilis pada kondisi aerobik.
5. Mengetahui hubungan antara nutrisi dan pertumbuhan Bacillus subtilis.

3 Universitas Indonesia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
(catatan: boleh menambahkan konten di luar daftar di bawah selama masih
berhubungan dengan praktikum yang dilakukan. Jangan lupa pesan ini dihapus hehe)
2.1. Bacillus subtilis
Lalalalalalalalalalalalalakakakakalalalalalalalla syudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam
2.2. Medium Pertumbuhan Sel
Lalalalalalalalalalalalalalalalalalaljajahjhjaalla syudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam (termasuk membahas medium Luria Bertani/LB)
2.3. Bioreaktor
Lalalalalalalalalalalalalalalalalalalallahajhjahja syudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam
2.4. Pertumbuhan Sel Bakteri
2.4.1. Kurva Pertumbuhan Bakteri
Lalalalalalalalalalalalalalalalalalalalla aaaaaaaasyudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam (masukin gambar kurva pertumbuhan dan jelaskan)
2.4.2. Laju Pertumbuhan Sel Bakteri
Lalalalalalalalalalalalalalalalalalalalla wwwwwsyudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam (masukkan persamaan laju pertumbuhan sel)
2.4.3. Pengukuran Massa Sel
Lalalalalalalalalalalalalalalalalalalalla wwwwwsyudududududududududududud
dubidubidam dam dubidubidam

4 Universitas Indonesia
BAB 3
METODE PERCOBAAN
1.1. Alat-Alat Percobaan
No. Nama Alat Fungsi Alat
1 Autoklaf Untuk mensterilisasikan suatu
benda menggunakan uap yang
bersuhu dan bertekanan tinggi.

2 Beaker Glass Wadah / tempat penampung


untuk mengaduk, mencampur,
dan memanaskan cairan. Bisa
juga untuk mengukur volume
larutan.

3 Laminar Airflow Tempat untuk melakukan


inokulasi (memindahkan bakteri
dari medium lama ke medium
yang baru) mikrobiologi.

5 Universitas Indonesia
4 Cawan Petri untuk kultur bakteri (plate) Tempat untuk menimbang bahan
atau menyimpan bahan kimia
mikrobiologi

5 Jarum OSE Alat untuk melakukan proses


inokulasi

6 Biofermentor sebuah peralatan atau sistem yang


mampu menyediakan sebuah
lingkungan biologis yang dapat
menunjang terjadinya reaksi
biokimia dari bahan mentah
menjadi bahan yang dikehendaki

7 Spektrofotometer alat yang digunakan untuk


mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu pada
suatu objek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet

6 Universitas Indonesia
8 Kuvet suatu alat yang digunakan sebagai
tempat contoh atau cuplikan yang
akan dianalisis

9 Sentrifuge memisahkan partikulat padat dalam


cairan

10 Tabung sentrifugasi Wadah/tempat untuk menaruh


bahan yang ingin disentrifugasi

7 Universitas Indonesia
11 Pipet Mikro Pipet yang digunakan untuk
memindahkan cairan dalam
jumlah yang sangat kecil secara
akurat

12 Microtube Sebagai wadah sampel/cairan

13 Neraca Analitik Untuk menimbang dengan


ketilitian hingga 4 digit

8 Universitas Indonesia
14 Botol Duran Untuk menampung hasil
fermentasi mikroorganisme yang
biasanya berupa gas

15 Magnetic Stirrer Untuk menghomogenkan suatu


larutan dengan pengadukan yang
memakai magnet

16 Alumunium Foil dan Plastic Wrap Biasanya dipakai untuk penutup


tabung reaksi/tabung erlenmeyer
yang ingin di autoklaf

17 Tabung Erlenmeyer Biasanya digunakan sebagai


tempat atau wadah tempat
pengembangbiakkan mikroba

9 Universitas Indonesia
1.2. Bahan-Bahan Percobaan
Penjelasan Penanganan
No. Bahan Keterangan
MSDS Bahan
1. Bacillus Bahan berbentuk Jika terkena mata Bakteri Bacillus
subtilis 168 bubuk, memiliki segera basuh mata subtilis termasuk jenis
rekombinan bau yang tidak air selama 15 menit Bacillus. Bakteri ini
apoptin menyengat. Dapat atau gunakan obat termasuk bakteri gram
menyebabkan tetes mata. Jika positif, katalase positif
iritasi mata dan terkena kulit juga yang umum
kulit, dapat basuh dengan air ditemukan di tanah.
menyebabkan selama 15 menit Bacillus subtilis
gangguan dan jika terkena mempunyai
pencernaan baju, cuci baju kemampuan untuk
berupa muntah- terlebih dahulu membentuk endospora
muntah dan diare. sebelum digunakan yang protektif yang
Dapat kembali. Jika terjadi memberi kemampuan
menyebabkan gangguan pada bakteri tersebut
gangguan iritasi pencernaan segera mentolerir keadaan
saluran minum obat yang ekstrim. Bacillus
pernafasan. pencernaan dan cuci subtilis tidak dianggap
mulut dengan air sebagai patogen
atau susu sebanyak walaupun kontaminasi
2-4 gelas. Gunakan makanan tetapi jarang
jas lab agar tidak menyebabkan
kontak langsung keracunan.
dengan kulit.
Gunakan kacamata
agar tidak terkena
mata

10 Universitas Indonesia
2. Medium LB Bahan ini tidak Jika terkena kulit Luria Bertani agar
Cair mengandung segera cuci dengan sebagai medium
komponen air dan sabun dan kultivasi. Digunakan
berbahaya dan mata segera basuh sebagai medium
konsentrasi dari dengan air. Jika medium untuk bakteri.
zat-zat kimia terhirup, segera cari
dibawah dari udara segar, jika
batas sebelum menyebabkan sesak
bahan dapat nafas hubungi
bereaksi. dokter
3. Aquades Bahan ini tidak Tidak ada penangan Air murni tanpa
mengandung terhadap hazard. kandungan mineral di
hazard Jika air tumpah dalamnya. Digunakan
segera di keringkan. dalam percobaan agar
tidak terkontaminasi
dengan mineral jika
dibandingkan dengan
menggunakan air
biasa.

11 Universitas Indonesia
1.3. Percobaan
1.3.1. Diagram Alir
(letakkan diagram alir di sini)

12 Universitas Indonesia
1.3.2. Prosedur Percobaan
No. Prosedur Data Pengamatan Keterangan
A. Persiapan Media Kultivasi
1. Membuat medium LB dengan Pada saat
melarutkan 7,5....... gram LB penimbangan
(dalam bentuk serbuk) dalam medium LB,
300 ml aquades ke dalam beaker dapat dipastikan
glass lalu aduk dengan magnetic tidak tepat 7,5
stirrer hingga larutan medium gram.
menjadi homogen.
2. Mensterilisasi beaker glass yang
berisi medium LB, mikrotube,
mikropipet dan botol duran
dengan menutup alat dengan
aluminium foil, plastik, dan
diautoklaf. Matikan autoklaf 15
menit setelah autoklaf
mengeluarkan asap.
3. Mendinginkan alat – alat yang
sudah selesai di autoklaf di
ruang laminar.
B. Persiapan Stock Culture dalam Media Cair di dalam Laminar Air Flow
4. Memindahkan medium LB dari
beaker glass ke dalam 3
mikrotube yang berbeda masing
– masing sebanyak 1 ml.
5. Menginokulasi bakteri kedalam
medium cair dalam mikrotube,
dengan pengambilan bakteri

13 Universitas Indonesia
menggunakan kawat ose yang
sudah disterilisasi (sterilisasi
kawat ose dengan membakar
kawat ose di dalam ruang
laminar hingga berpijar lalu
kibaskan beberapa kali hingga
kira-kira dingin). Mikrotube
kemudian ditutup dan diinkubasi
selama minimal 18 jam pada
suhu 37℃ dalam inkubator.
C. Kultur Bakteri dalam Fermentor Berpengaduk
6. Kultivasi dilakukan dengan
memasukkan 1 ml stock culture
ke dalam medium LB cair yang
telah disterilisasi dan tersedia di
dalam bioreaktor.
7. Kultur sel dilakukan dengan
menggunakan bioreaktor pada
suhu 37oC, pH 7, laju aerasi 0,5
v/v/m dan kecepatan agitasi 200
rpm atau 3,3 Hz.
8. Mengambil sampel setiap 30 a. Waktu :.........menit
menit sekali ke dalam kuvet dan Suhu :.........oC
mengukurnya dengan pH :.........
spektrofotometer pada panjang OD600 :.........
gelombang 600 nm hingga nilai b. Waktu :.........menit
absorbansinya sebesar 0,8. Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........

14 Universitas Indonesia
8. Mengambil sampel setiap 30 c. Waktu :.........menit
menit sekali ke dalam kuvet dan Suhu :.........oC
mengukurnya dengan pH :.........
spektrofotometer pada panjang OD600 :.........
gelombang 600 nm hingga nilai d. Waktu :.........menit
absorbansinya sebesar 0,8. Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
e. Waktu :.........menit
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
f. Waktu :.........menit
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
g. Waktu :.........menit
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
h. Waktu :.........menit
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
i. Waktu :.........menit
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
j. Waktu :.........menit

15 Universitas Indonesia
Suhu :.........oC
pH :.........
OD600 :.........
D. Pemanenan Sel
9. Memanen sel dengan melakukan
sentrifugasi 5000 rpm selama 20
menit.
10. Mengambil supernatan (cairan
hasil sentrifuge) yang terbentuk
dengan menggunakan
mikropipet
E. Pengukuran Massa Basah dan Massa Kering sel
11. Menimbang massa tabung Massa tabung
sentrifuge kosong sentrifuge kosong:
a. Tabung 1: ......gram
b. Tabung 2: ......gram
c. Tabung 3: ......gram
12. Mengukur berat basah sel a. Massa tabung
dengan menggunakan neraca sentrifuge + massa
basah ......... gram
b. Massa tabung
sentrifuge + massa
basah ......... gram
c. Massa tabung
sentrifuge + massa
basah ......... gram
13. Mengeringkan sel bakteri
menggunakan oven dengan suhu
105oC selama 2 jam

16 Universitas Indonesia
14. Mengukur berat kering sel a. Massa tabung
bakteri dengan menggunakan sentrifuge + massa
neraca kering ......... gram
b. Massa tabung
sentrifuge + massa
kering ......... gram
c. Massa tabung
sentrifuge + massa
kering ......... gram
---Lembar Pengesahan---

Depok, (tanggal) (bulan) 2018

Asisten Laboratorium

(Naufal Hafizh)

17 Universitas Indonesia
BAB 4
PENGOLAHAN DATA

4.1. Data Hasil Pengamatan


(buat dalam bentuk tabel)
4.2. Pengolahan Data
4.2.1. Grafik Pertumbuhan Bakteri
(berdasarkan data OD600)
4.2.2. Perhitungan Massa Basah dan Massa Kering
(perhitungan massa basah dan massa kering setiap sampel serta perhitungan massa
basah dan massa kering sampel dengan merata-rata massa basah dan massa kering
setiap sampel)
4.2.3. Perhitungan Persentase Massa Kering
aaaa
4.2.4. Perhitungan Jumlah Bakteri
Aaaa

18 Universitas Indonesia
BAB 5
ANALISIS

5.1. Analisis Alat


Pada percobaan modul 1 ini para praktikan menggunakan berbagai macam alat
agar percobaan dapat berjalan dengan lancar. Alat-alat yang digunakan pada langkah
percobaan awal-awal yaitu gelas beker 250 ml untuk tempat pembuatan larutan LB,
lalu ada microtube (tabung mikro), ada cawan petri tempat untuk menaruh bubuk LB,
neraca massa digital untuk menimbang bubuk LB sebanyak 7,5 gram, lalu terdapat juga
magnetik stirrer yang digunakan untuk mengaduk atau menghomogenkan bubuk LB
dengan akuades yang berada di gelas beaker tadi, kemudian juga terdapat corong untuk
mempermudah pemindahan larutan LB pada beaker ke tabung duran. Selain itu
terdapat juga aluminium foil beserta plastic wrap yang berperan dalam melapisi alat-
alat yang ingin disterilkan dengan autoklaf tanpa terpapar uap panas yang tersikulasi
pada saat pemanasan di autoklaf. Lalu terdapat autoklaf yang merupakan alat penting
dalam percobaan ini karena autoklaf berfungsi untuk mensterilkan alat-alat agar
terhindar dari kontaminan yang dapat membuat percobaan ini gagal. Selain itu terdapat
juga alat penting yaitu Laminar Air Flow, segala aktivitas yang membutuhkan
kesterilan harus dilakukan dalam laminar air flow ini karena aliran udara yang ada di
laminar air flow merupakan aliran udara yang sudah disterilkan melalui filter-filter
yang ada di laminar air flow tersebut. Untuk inokulasi yang dilakukan di laminar air
flow ini menggunakan jarum ose, jarum ini berbeda dengan jarum biasanya karena
ujung jarum ose berbentuk lingkaran yang berfungsi dalam mengambil dan
memindahkan bakteri ke media lainnya.
Kemudian alat-alat lainnya yang digunakan selanjutnya setelah proses inkubasi
bakteri yaitu spektrofotometer dan biofermentor. Biofermentor merupakan alat yang
sangat penting karena alat jni dapat memberikan data-data yang dibutuhkan praktikan
seperti pH dan suhu ketika proses yang terjadi pada biofermentor dilakukan. Lalu
spektrofotometer berguna dalam mengambil absorbansi dari bakteri dan cairan LB
sehingga didapatkan data yang dibutuhkan oleh praktikan. Alat lainnya pada proses

19 Universitas Indonesia
disini juga yaitu seperti komputer yang dibutuhkan untuk mengatur
spektrofotometernya beserta tampilan hasil data ditransfer ke komputer ini, selain itu
juga terdapat kuvet untuk wadah sampel ketika ditaruh pada spektrofotometer. Lalu
Mikropipet juga digunakan ketika memindahkan sampel dari biofermentor ke kuvet
agar tidak terlalu rmenyusahkan.
5.2. Analisis Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum modul 1 ini yaitu sel bakteri
Bacillus subtilis, medium LB (Luria Bertani) serta akuades. Bakteri yang digunakan
yaitu Bacillus subtilis, bahan ini sudah dipersiapkan sebelum praktikum oleh para
asisten laboratorium sehingga praktikan hanya perlu mengambil bakterinya dari stok
kultur yang sudah tersedia. Bakteri Bacillus subtilis ini yang sudah dipersiapkan dalam
cawan memiliki warna abu-abu muda dan membentuk koloni yang saling garis lurus
sehingga praktikan mudah mengambilnya dengan hanya menggosok jarum ose pada
cawan ini yang nantinya dipindahkan ke tabung mikro (microtube). Bahan lainnya
yaitu Luria Bertani (LB), Luria Bertani awalnya berbentuk bubuk berwarna kecoklatan
kekuningan. LB yang sudah ditimbang dalam bentuk bubuk ini nantinya akan dicampur
dengan bahan akuades yang lalu diaduk secara merata hingga homogen sehingga
membentuk larutan LB yang digunakan sebagai medium cair. Akuades yang digunakan
juga harus murni agar mencegah senyawa-senyawa kimia yang lain bercampur dan
bereaksi dengan medium LB sehingga membentuk senyawa yang tidak diinginkan
yang dapat menganggu praktikum ini.
5.3. Analisis Percobaan
Percobaan pada praktikum modul 1 ini sebenarnya dibagi menjadi 3 proses utama
yaitu persiapan media kultivasi, pembuatan stok kultur dalam media cair LB pada
laminar air flow, dan kultur bakteri dalam biofermentor berpengaduk. Proses awal yaitu
persiapan media kultivasi, awalnya dimulai dengan memindahkan bubuk LB ke cawan
petri kemudian ditimbang hingga 7,5 gram, setelah itu dipindahkan ke gelas beaker dan
ditambahkan aquades sebanyak 300ml agar menyeimbangkan perbandingan
konsentrasi LB bubuk terhadap volume aquades sebesar 1 banding 40. Kemudian
medium LB dan akuades dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer karena selain

20 Universitas Indonesia
tingkat homogennya cukup baik tetapi juga dapat menghindari kontaminasi jika
menggunakan alat lain seperti pengaduk. Kemudian medium cairan yang sudah
homogen ini dipindahkan ke tabung duran menggunakan corong. Tabung duran dan
mikrotube yang sudah berisi medium cairan LB ini serta pipet makro kemudian dilapisi
dengan aluminium foil dan plastic wrap karena ingin disterilkan menggunakan
autoklaf. Autoklaf dilakukan selama sekitar 15 dengan aliran uap panas yang bertujuan
membunuh semua kontaminan baik itu virus maupun bakteri lain. Setelah itu alat-alat
yang diautoklaf tadi dipindahkan dan didinginkan di laminar air flow agar tetap steril.
Proses selanjutnya yaitu pembuatan stok kultur dalam media cair LB. Dari
medium cair LB yang sudah disterilkan tadi, 1ml volume diberikan pada masing-
masing mikrotube menggunakan mikropipet. Setelah itu stok bakteri yang sudah
dipersiapkan dipindahkan dari cawan ke mikrotube ini menggunakan jarum ose yang
sudah dipanasi hingga membara agar steril. Setelah bakteri dipindahkan ke mikrotube
maka perlu diinkubasi pada laminar air flow ini selama 18 jam pada suhu 37oC. Ini
dilakukan agar menjaga kestabilan fase lag bakteri, dan membiarkan bakteri
beradaptasi dalam lingkungan nutrisi cair LB ini.
Proses selanjutnya ialah kultur bakteri pada Biofermentor berpengaduk. Hal
yang perlu dilakukan pertama-tama yaitu menyiapkan biofermentor dengan menaruh
botol duran berisi medium cair dan menunggu proses transportasi medium melalui
penyerapan cairan oleh selang kecil tetes demi tetes. Ini bertujuan agar medium
tersebar secara homogen dan medium cairan dalam botol duran tidak mengalami
penngendapan medium. Setelah biofermentor siap, stok kultur perlahan dimasukkan ke
dalam biofermentor. Proses selanjutnya adalah melakukan pengadukan kultur dan
mengambil sampel setiap interval 15 menit menggunakan mikropipet untuk
dipindahkan ke kuvet dan diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer.
Setelah tahapan biofermentor, sel dipanen dengan melakukan sentrifugasi.
Sentrifugasi bertujuan untuk mendapatkan supernatan. Pada kecepatan 4500 rpm
selama 10 menit, molekul yang paling ringan densitasnya akan berada pada bagian atas
permukaan cairan, sementara molekul paling berat densitasnya akan tertinggal dibawah
cairan. Kemudian pengambilan dilakukan menggunakan pipet. Pemanenan merupakan

21 Universitas Indonesia
tahapan terakhir dari praktikum ini. Supernatan yang diperoleh ini dikeringkan dalam
oven. Tabung sentrifugasi kemudian ditimbang, tapi terlebih dahulu tabung yang
kosong juga ditimbang agar kemudian selisih massanya didapatkan sebagai massa sel
kering bakteri.

5.4. Analisis Hasil


Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis
Analisis Analisis
5.5. Analisis Kesalahan
Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis Analisis
Analisis Analisis

22 Universitas Indonesia
BAB 6
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (saran: hubungkan
tujuan praktikum dengan hasil yang didapat)
1. Membersihkan fermentor seribet birokrasi di Indonesia (?).
2. Tiket konser Rp25 juta pun tidak menjamin seorang penyanyi yang tampil di
konser itu berkualitas.
3. Kesolidan angkatan (terutama biop) diuji ketika ada anggota kelompok yang
sengaja/tidak sengaja memecahkan kuvet saat praktikum modul ini.
4. Super Junior merupakan salah satu boyband senior di Korea sana.
6.2. Saran
(tuliskan saran untuk praktikum berikutnya untuk mencegah kesalahan yang sama)

23 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

24 Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai