Anda di halaman 1dari 17

Resep Puding Sutera Coklat dan Pandan Ekonomis

43Simpan43Simpan

Dua minggu yang lalu keluarga saya berkumpul semua di Jakarta, kebetulan Ibu datang
dari Paron dan kakak saya, Wulan, sedang ada seminar di Jakarta. Di bulan Maret, ada
tiga anggota keluarga yang merayakan ulang tahun, kedua adik lelaki saya, Tedy dan
Dimas, dan keponakan saya, Kirana. Jadi kami berencana untuk menggabungkan
perayaan ulang tahun mereka di satu tanggal yaitu 4 Maret 2017. Sebenarnya tidak ada
satupun yang berulangtahun pada tanggal tersebut, namun kami 'paksakan' mereka
bertiga duduk di depan sebuah kue ulang tahun, menyanyikan lagu Happy Birthday,
dan meniup lilin. Konyol memang, tapi ulang tahun di keluarga saya bukanlah hari yang
perlu dirayakan dengan sesuatu yang spesial. Jadi kami melakukannya semata-mata
untuk having fun dan tentu saja membuat Kirana yang menginjak usia empat tahun
menjadi senang. ^_^
Walau acara ini bisa disebut 'fake ultah' namun tak afdol jika tidak ada kue ulang tahun
bukan? Tanpa diminta saya langsung menawarkan diri menyediakan kue ultah dengan
ukuran jumbo."Ngapain bikin kue, repot dan capek. Beli saja, empat ratus ribu sudah
dapat kue keren," ujar adik saya, Wiwin, sambil menggelengkan kepala. "Kalau beli kan
tidak berkesan. Bikin sendiri walau amburadul tapi dibuat dengan rasa cinta," bela
saya tak mau kalah. Hingga hari ini saya tak habis pikir dengan keputusan konyol
tersebut, karena sejujurnya, sejujurnya dan sejujurnya, pendapat Wiwin sangat benar!
Kemampuan menghias cake ultah saya sangatlah pas-pasan dan tidak
ada improvement sejak tahun 1945 karena saya jarang sekali berlatih mendekor cake.
Terakhir kali cake ultah yang saya buat sekitar tiga tahun lalu dan juga untuk
merayakan ulang tahun Kirana. Kala itu black forrest cake yang saya buat dengan penuh
perjuangan hingga jam 12 malam mengalami musibah ketika cake jatuh terbalik di
dalam mobil dan menghasilkan tampilan bak daratan yang habis dihantam tsunami.
Anda bisa klik cerita dan resepnya pada link disini. Sebenarnya insiden cake jatuh
tersebut ada manfaatnya juga karena saya bisa membual dengan berkata, "Tadi cakenya
cantik banget! Gara-gara jatuh jadi anchur nih!" Kenyataan yang sebenarnya sih jauh
dari itu. ^_^

Cake ultah kali ini pun bernasib sama. Masalah dimulai sejak awal adonan cake dibuat
ketika selama tiga puluh menit (tanpa sadar) saya mengocok telur dan gula
dengan beater (kawat pengocok/pengaduk) yang diperuntukkan buat menggiling
adonan roti. Pantas saja hingga mesin 'demam' telur tak kunjung mencapai ribbon
stage! Kekacauan berikutnya adalah semua porsi cream cheese saya masukkan ke dalam
adonan cake, akibatnya hanya tersisa secuil cream cheese untukfrosting. Hasilnya
mudah ditebak, ketika cream cheese dikocok bersama dairy whipping
cream,hasil frosting-nya sangat lembek dan mudah meleleh.
Akibatnya frosting berleleran dimana-mana ketika dioleskan, sama berlelerannya
dengan keringat di jidat saya yang mengalir tanpa henti ketika rasa panik mulai meraja.
Modifikasi darurat dilakukan, margarine dan gula bubuk ditambahkan untuk membuat
teksturnya lebih keras, tidak maksimal tapi setidaknya tidak menetes seperti lilin yang
sedang terbakar.

Cake kemudian dihias seadanya dengan serutan coklat blok yang hanya tersisa sebesar
telapak tangan, sedangkan cake memiliki ukuran 30 x 30 cm. Tobat memang tapi itu
belum seberapa dibandingkan ketika tidak ada satupun kotak kue yang muat
menampung cake jumbo amburadul ini. Di tengah kebingungan hendak membawa cake
tersebut dengan cara apa, Mba Ayu, asisten rumah tangga Wiwin, menawarkan dua
buah kardus bekas Indomie. Akhirnya saya pun duduk 'mendeprok' di lantai dapur dan
mempermak dua kardus tersebut menjadi kotak cake. Anda belum pernah melihat cake
ultah terbungkus kardus mie goreng bukan? Ha, saya sudah!
Seperti tiga tahun lalu, maka tahun ini kami pun berbondong-bondong kembali datang
ke rumah Tedy di Cilebut, perayaan ultah akan dilakukan disana dan Tedy sudah
menyiapkan tumpeng terbuat dari nasi uduk komplit. Kirana dan Aruna, dua putri Tedy
& Diar yang berusia empat dan 1,5 tahun, tadinya berdiri menyongsong kami di depan
pintu, namun setelah melihat rombongan manusia berukuran extra large yang alamak
banyak jumlahnya langsung menjerit takut, menangis dan 'ngumpet' dibawah meja
dapur. Kedua bocah tersebut baru perlahan muncul ke permukaan ketika cake keluar
dari kardusnya, kedua bola mata jernih mereka melotot melihat cake yang walau
berpenampilan kacau namun berukuran besar. Tidak penting tampilannya, yang
penting ukurannya jumbo! Lilin lantas dinyalakan dan tiga orang peserta ultah diminta
berdiri di dekat kue.
Seakan masalah enggan angkat kaki, accident berikutnya terjadi ketika magic
candle yang saya beli tak disangka mengeluarkan percikan-percikan bunga api mirip
seperti kembang api jadul, Kirana meloncat takut dan berdiri hampir dua meter dari
cake. "Ndang, lilin mu mengerikan banget!" Kata kakak saya dengan tampang horror.
Saya hanya bisa bengong pasrah, tak menyangka magic candleyang ini benar-benar
ajaib. "Ayo lilinnya ditiup!" Teriak kami bersama-sama ketika lagu Happy
Birthday usai dinyanyikan. Kirana yang berdiri jauh dari lilin meniup sekuat tenaga dan
tak satupun lilin padam, membuat peserta ultah lainnya, ikut maju membantu.
Akhirnya setelah bersusah payahdan menghabiskan berliter-liter oksigen dan air liur
yang bermuncratan, semua lilin pun berhasil ditaklukkan dan padam. ^_^
Kala semua lilin disingkirkan dari kue, tak disangka-sangka si kecil Aruna yang sejak
tadi hanya berdiri di dapur dan mengawasi semua tingkah polah kami dari kejauhan
perlahan berjalan ke depan kue dan berdiri disana dengan pandangan takjub. Di bawah
tatapan kami semua yang tertawa geli, bocah imut ini mencondongkan kepalanya
mendekati kue dan menjulur-julurkan lidahnya seakan hendak menjilat krim yang
memenuhi cake. Satu foto yang diambil kakak saya dan saya hadirkan disini benar-
benar menggambarkan perasaan bocah berusia satu setengah tahun tersebut. Abaikan
cakenya ya! ^_^
Okeh sekarang kita membahas mengenai resep kali ini si puding sutera atau
bekennya disebut dengan silky puding karena teksturnya yang memang smooth dan
halus selayaknya sutera. Karena saya mengajukan diri membuat cake ultah, maka adik
saya, Wiwin, lantas menyumbangkan pudingandalannya. "Oke, aku ntar
bikin silky puding saja. Resepnya rahasia ya, jadi kalian nanti nggak boleh lihat
proses pembuatannya di dapur," umumnya sambil cengar-cengir seakan
berahasia."Wah mantap! Aku belum pernah bikin puding sutera, enak nggak
hasilnya?" Tanya saya penasaran. "Enak! Nggak kalah sama puding Puyo," jawabnya
beriklan sambil menyebutkan satu merk puding sutera yang sempat beken di Jakarta
beberapa waktu lalu. Hm, beberapa bulan tidak bertemu Wiwin ternyata adik saya ini
sudah mengembangkan kemampuan memasak yang hebat, pikir saya terkagum-
kagum walau ada rasa sedikit curiga. "Eh, jangan-jangan kamu pakai racikan puding
sutera yang dijual di Titan ya?" Tebakan saya langsung disambutnya dengan acungan
telunjuk di bibir, "Ssst!" ^_^
Well, tebakan saya tidak terlalu meleset, adik saya memang menggunakan aneka perasa
puding sutera yang saat ini mudah ditemukan di toko online dan juga toko bahan kue
seperti Titan. Jika anda berminat maka beberapa merk yang cukup terkenal seperti
Rattu dan Moiaa bisa dicoba, sayangnya harganya lumayan berat di
kantong. Namun mengandalkan aneka perasa begitu saja tanpa mengetahui tips dan
trik yang benar tidak akan menghasilkan puding yang halus, smooth dan super sutera,
jadi mengikuti petunjuk Wiwin yang telah melakukan trial dan error hingga berkali-kali
akhirnya saya bisa mencontek resep finalnya dan dengan sedikit modifikasi bisa dibuat
versi yang lebih ekonomis. Rasanya tak kalah sedap bahkan layak disandingkan dengan
puding-puding serupa yang banyak dijual di luaran.
Jika umumnya puding sutera menggunakan susu kedelai, maka saya hanya
menggunakan susu cair biasa. Sale buy 1 get 1 free susu cair di LotteMart sangat
menunjang eksperimen ini dan saya memborong berkotak-kotak susu cair plain dan
rasa coklat. Kunci sukses puding ini terletak pada takaran bubuk jelly dan susu cair yang
digunakan. Terlalu banyak bubuk jelly maka puding menjaditerlalu kenyal. Rumusan
adik saya, untuk 1 bungkus agar-agar jelly (saya pakai merk Nutrijell plain)
menggunakan 2 liter susu cair dan sekitar 2 1/2 sendok makan tepung maizena.
Maizena membuat tekstur puding menjadi lebih smooth.
Nah untuk perasanya, kita bisa menggunakan aneka rasa tapi coklat dan pandan adalah
perasa alami yang super mudah ditemukan di rumah. Untuk rasa coklat saya
menggunakan susu cair coklat dan sekitar 1 1/2 sendok makan coklat bubuk merk
Bensdorp, hasilnya mantap. Sedangkan rasa pandan saya memakai sekitar 15 lembar
daun pandan yang saya blender dengan 200 ml susu cair putih, karena
hasil akhirnya kurang berwarna kehijauan maka saya tambahkan sekitar 1/2 sendok teh
pasta pandan. Anda bisa menggunakan aneka perasa pasta yang banyak dijual
ditoko bahan kue sepertigreen tea, strawberry, mocca, durian dll, sesuaikan dengan
selera masing-masing, yang jelas rumusan bubuk jelly dan susu cair tidak dirubah ya.
Tips berikutnya adalah proses perebusan, ini sangat penting karena salah merebus bisa
membuat susu pecah dan puding terpisah antara bahan padat dan cairannya. Saya
pernah mengalami accidentini ketika membuat sepanci besar puding green tea, walau
tetap bisa dimakan dan rasanya enak, namun tampilannya menjadi tidak
maksimal. Ketika merebus pertama kali gunakan api sedangsambil puding diaduk-aduk
dengan spatula balon atau sendok sayur, saat cairan puding mulai sedikit panas dan uap
mulai terbentuk, kecilkan api dan teruskan memasak sambil puding diaduk hingga uap
mulai agak banyak terbentuk.
Saya tidak merebusnya hingga mendidih atau muncul letupan, tanda adonan puding
yang sudah jadi adalah cairan mulai terlihat mengental, sedikit berat ketika diaduk
dibandingkan dengan ketika awal dimasak, dan saat spatula diangkat maka tampak
gumpalan kental menempel, atau jika anda menggunakan sendok maka ketika sendok
diangkat dan didiamkan beberapa detik di udara maka cairan mulai membentuk lapisan
kental di permukaan sendok. Saat itu segera hentikan proses memasak, jangan
menunggu hingga muncul letupan di permukaan puding. Tidak perlu khawatir, susu toh
sudah matang dan jelly ketika terkena panas yang cukup mampu mengental dan
mengeras ketika didinginkan. Karena krusialnya proses ini maka perhatikan dengan
seksama ketika proses perebusan, jangan tinggalkan panci, jangan hentikan mengaduk,
dan jangan over cooking. Ketika puding sudah jadi, saringlah karena terkadang
terbentuk gumpalan-gumpalan yang membuattampilan puding kurang cantik dan
puding siap dimasukkan ke dalam cup-nya.
Satu hal penting, karena puding sutera sangat smooth dan halus dan lembek, maka
puding ini bukanlah termasuk jenis yang bisa dipotong-potong selayaknya puding
biasa. Kita harus memasukkannya ke dalam gelas-gelas kecil, gelas apapun oke, hanya
saja puding sutera umumnya disajikan di cup plastik kecil yang memiliki tutup. Cup
khusus puding sutera ini bisa dibeli di online shop atau kalau anda tinggal di Jakarta
maka pasar Mayestik dan Jatinegara banyak yang menjualnya. Jangan lupa masukkan
puding ke dalam kulkas, karena paling sedap disantap ketika telah dingin. Sendokkan
puding dan nikmati sensasi sutera lezat dan manis yang mantap! ^_^
Berikut resep dan prosesnya ya.
Puding Sutera Coklat dan Pandan Ekonomis
Resep diadaptasikan dari adik saya, Wiwin Anggraini
Masing-masing resep menghasilkan 9 cup kecil isi 100 ml
Tertarik dengan resep puding lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Puding Kaca
Puding Coklat Pandan - Super Makyuss!
Puding Coklat Satin
Bahan puding coklat:
- 1 1/2 sendok makan coklat bubuk (saya pakai merk Bensdorp)
- 7 gram bubuk agar-agar jelly tanpa rasa/plain (saya pakai merk Nutrijell)
- 1 sendok makan + 1 sendok teh tepung maizena *)
- 40 gram gula pasir (jika anda menggunakan susu cair putih maka tambahkan porsi
gula)
- 1 liter susu cair rasa coklat
Bahan puding pandan:
- 1100 ml susu cair putih**)
- 15 lembar daun pandan, potong setebal 1 cm
- 7 gram bubuk agar-agar jelly tanpa rasa/plain (saya pakai merk Nutrijell)
- 120 gram gula pasir
- 1 sendok makan + 1 sendok teh tepung maizena
- 1/2 sendok teh pasta pandan (optional)
*) untuk hasil maksimal gunakan sendok takar dan ratakan permukaan bahan di sendok
ketika mengukur (bukan munjung)
**) puding pandan jumlah takaran susu lebih banyak karena sebagian susu berkurang
ketika digunakan untuk memblender daun pandan (gunakan 1 liter susu jika anda
menggunakan pasta pandan dan bukan ekstrak pandan asli)
Cara membuat:
Membuat puding sutera rasa coklat
Siapkan panci, masukkan 4 bahan pertama. Jika coklat bubuk dan maizena bergumpal-
gumpal maka masukkan dengan cara diayak. Tambahkan sekitar 200 ml susu cair
coklat, aduk dengan spatula balon hingga semua bahan menyatu dan tidak bergumpal.
Jangan masukkan semua susu sekaligus karena akan menyulitkan semua bahan
menyatu saat cairan terlalu banyak.
Jika bahan-bahan sudah larut masukkan sisa susu, dan letakkan panci di atas kompor.
Masak puding dengan api sedang, selama proses perebusan aduk-aduk puding dengan
spatula. Jika puding mulai terasa panas (bentangkan telapak tangan anda di
permukaan puding untuk merasakannya), dan uap mulai terbentuk, kecilkan api.
Lanjutkan merebus hingga larutan terlihat mulai mengental, terasa sedikit berat kala
diaduk dan uap panas mulai agak banyak terbentuk. Tes puding dengan mengangkat
spatula ke udara, jika terbentuk lapisan puding yang mengental maka segera matikan
kompor. Jangan menunggu hingga puding mendidih atau membentuk letupan.

Saring puding, tuangkan ke cup plastik atau gelas dengan menggunakan sendok sayur.
Jika terbentuk busa dipermukaan puding, tusuk masing-masing gelembung dengan
tusuk gigi (saya tidak melakukannya). Diamkan hingga uap panasnya hilang, tutup cup
puding dan simpan di chillerminimal 2 jam hingga puding dingin dan mengeras.
Membuat puding sutera rasa pandan
Masukkan daun pandan ke dalam blender, tuangkan 250 ml susu cair putih. Proses
hingga halus dan saring. Sisihkan susu pandan.
Siapkan panci, masukkan bubuk agar-agar jelly, gula dan tepung maizena, tuangkan
susu pandan. Aduk dengan spatula balon hingga tercampur baik. Tuangkan sisa susu
cair. Aduk rata.
Masak puding dengan api sedang, selama proses perebusan aduk-aduk puding dengan
spatula. Jika puding mulai terasa panas (bentangkan telapak tangan anda di
permukaan puding untuk merasakannya), dan uap mulai terbentuk, kecilkan api.
Lanjutkan merebus hingga larutan terlihat mulai mengental, terasa sedikit berat kala
diaduk dan uap panas mulai agak banyak terbentuk. Tes puding dengan mengangkat
spatula ke udara, jika terbentuk lapisan puding yang mengental maka segera matikan
kompor. Jangan menunggu hingga puding mendidih atau membentuk letupan.
Saring puding, tuangkan ke cup plastik atau gelas dengan menggunakan sendok sayur.
Jika terbentuk busa dipermukaan puding, tusuk masing-masing gelembung dengan
tusuk gigi (saya tidak melakukannya). Diamkan hingga uap panasnya hilang, tutup cup
puding dan simpan di chiller minimal 2 jam hingga puding dingin dan mengeras. Super
yummy!

Anda mungkin juga menyukai