Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Hestin Dwi Rahayu

NIM :171540102006

PRODI : DIII Kebidanan TK II Semester III

Mengajarkan Bayi Berenang

A. Berenang meningkatkan fungsi kecerdasan anak

Menggerakkan kedua sisi tubuh dengan gerakan yang berpola akan sangat
membantu perkembangan otak anak Anda. Gerakan ini mengaktifkan saraf-saraf
di otak, terutama pada bagian yang disebut corpus callosum, sebuah daerah di
otak yang mengatur komunikasi, umpan balik terhadap rangsang, dan
penghantaran rangsang dari satu sisi otak ke sisi yang lain. Pada akhirnya, hal ini
akan meningkatkan kemampuan membaca, perkembangan bahasa, pembelajaran
akademik, dan kesadaran spasial anak.

Penelitian yang dilakukan selama 4 tahun dengan melibatkan lebih dari 7000
anak mendapati bahwa anak yang berenang memiliki perkembangan fisik dan
mental yang lebih matang daripada anak-anak yang tidak berenang. Secara lebih
spesifik, anak-anak usia 3-5 tahun yang memiliki kebiasaan berenang memiliki
kemampuan verbal 11 bulan di atas anak seusianya, kemampuan matematika 6
bulan di atas anak seusianya, dan kemampuan berbahasa 2 bulan di atas anak
seusianya. Mereka juga memiliki kemampuan mengingat cerita 17 bulan di atas
teman sebayanya dan kemampuan memahami arah 20 bulan di atas teman sebaya.

B. Berenang meningkatkan kepercayaan diri anak

Belajar berenang dalam kelompok juga memberikan manfaat tersendiri. Saat


belajar, anak akan berinteraksi dengan sesama, orangtua, dan pengajar. Hal ini
dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.

Dalam sebuah penelitan di Jerman, anak-anak yang diberi pelajaran berenang


pada usia 2 bulan hingga 4 tahun dapat lebih mudah beradapatasi dengan
lingkungan baru, memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi, dan lebih mandiri
daripada mereka yang tidak berenang. Selain itu, memberi pelajaran berenang
sejak dini pada anak dapat meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dan
meningkatkan daya motivasi anak terhadap dirinya sendiri.

C. Cara aman mengawasi anak belajar berenang

Jangan tinggalkan anak Anda sendiri di mana pun, baik itu di kolam renang
atau di dalam bak mandi sekalipun. Ingat, jumlah air yang sedikit saja sudah
dapat menyebabkan anak tenggelam. Jika anak Anda masih berada di bawah satu
tahun, jangan pernah biarkan anak Anda berada di luar jangkauan tangan Anda.
Segera hampiri anak Anda jika anak Anda memperlihatkan tanda-tanda ini di air:

 Kepala lebih rendah dari air, dan mulut berada sebatas dengan air
 Kepala mendongak ke belakang dan mulut terbuka
 Tatapan mata kosong atau terpejam
 Anak bernapas cepat atau bernapas pendek-pendek

Para ahli juga menyarankan untuk tidak membawa bayi di bawah usia 6
bulan masuk ke dalam kolam renang berkaporit, karena kulit mereka yang masih
sensitif. Selama Anda tetap memperhatian anak Anda, maka berenang merupakan
kegiatan yang relatif aman. Selain memberikan keuntungan bagi anak, berenang
juga bermanfaat untuk mempererat hubungan Anda dengan anak. Akan sangat
menyenangkan jika Anda dapat menghabiskan waktu bersama anak di
tengah-tengah kesibukan Anda.

Mengajari bayi berenang tentu saja membutuhkan trik khusus. Anda dapat
mengajarinya dengan dasar penyesuaian usia bayi melalui tips-tips yang bisa
bermanfaat seperti berikut ini.

1. Untuk bayi berusia 6 bulan hingga 18 bulan

Mengajari bayi berenang bisa dilakukan sedini mungkin, namun waktu yang
paling disarankan adalah ketika usianya sudah menginjak enam bulan. Sebagai
awalan, coba percik-percikkan dulu air kolam renang ke tubuh bayi untuk
membuatnya beradaptasi dengan air. Biarkan bayi mengeksplorasi air dan merasa
nyaman berada di dalam air.

Ajari bayi melakukan gerakan menendang dan menarik kaki sebagai


gerakan-gerakan dasar. Selanjutnya, Anda dapat mengenalkan gerakan mulut
meniup-niup gelembung udara. Kegiatan mengasyikkan lain untuk usia ini adalah
membuatnya meluncur dan mengapungkannya di air dengan posisi telentang.
Agar bayi makin menikmati bermain-main di air, ajaklah melakukan aktivitas
gerakan meluncur ke beberapa arah yang berbeda-beda.

2. Untuk bayi berusia 18 bulan hingga 3 tahun

Pada usia ini, bayi sudah dapat diajarkan menendang dan gerakan-gerakan
dasar berenang untuk lengan. Ketika usianya sudah mendekati tiga tahun, Anda
dapat mengajarinya menahan napas, membiarkannya masuk dan keluar sendiri
dari kolam renang khusus balita yang dangkal, serta melakukan permainan yang
lebih variatif.

Contoh permainan yang cocok dilakukan oleh bayi pada usia ini adalah
bermain lempar tangkap bola dan berpura-pura menjadi kereta api dengan
berjalan di dalam air di sepanjang tepi kolam. Permainan-permainan ini efektif
dalam membantu bayi membuat gerakan-gerakan lengan sambil berusaha
berenang. Ajak juga bayi berenang sambil bermain mengambil benda di dasar
kolam agar dia berlatih menyelam.

3. Untuk bayi berusia 3 tahun hingga 5 tahun

Ketika bayi Anda sudah lebih besar atau sudah memasuki kisaran usia batita
hingga balita, aktivitas yang dapat dilakukan dalam berlatih renang menjadi lebih
bervariasi. Ajari dia menggerak-gerakkan kaki dan tangan untuk mendorong
tubuhnya bergerak maju di dalam air. Ajari juga dia cara mengambang, baik
mengambang di atas punggung maupun di atas perut.

Pada usia ini, anak Anda sudah bisa diajari untuk berhati-hati di kolam
renang. Beri pengertian bahwa berjalan di tepi kolam renang tanpa pengawasan
orang dewasa adalah hal yang berbahaya.
Saat ini sudah mulai ada yang membuka kelas pengajaran bayi berenang.
Anda bisa mengajari bayi secara langsung maupun mendaftarkannya ke kelas
belajar berenang. Satu hal lagi sebagai pengingat, meski sejak awal Anda sudah
tidak sabar membawa bayi berenang, tetap ingat untuk hindari melakukannya saat
usia bayi belum mencapai enam minggu. Pada usia tersebut, bayi masih rentan
terhadap infeksi kuman atau virus yang ada di lingkungan, termasuk kolam
renang.

Anda mungkin juga menyukai