Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SOSIALISASI PEMERIKSAAN IVA


DI RW II KELURAHAN ANDURING KECAMATAN
KURANJI PADANG

Oleh :
KELOMPOK Y’17

Astri Wulandari Situmorang, S.Kep


Dahlia Lara Sikumalay, S.Kep
Elfa Aptia, S.Kep
Istiqamah Yulias, S.Kep
M. Angga Mahalta, S.Kep
Najmi Ulfa Misbah, S.Kep
Novita Sari, S.Kep
Pratiwi Wulandari, S.Kep
Rahmi Kumala, S.Kep
Razka Utiya, S.Kep
Sonia Mestika Hernandez, S.Kep

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan Komunitas


Topik : Sosialisasi Pemeriksaan IVA
Sasaran : Ibu-Ibu RW II Kelurahan Anduring
Tempat : Mushalla Batu Alai RT 2 RW 2 Kelurahan Anduring
Hari/tanggal : Jumat, 5 Oktober 2018
\Waktu : 15.00-16.00

A. Latar Belakang
Banyaknya kasus kanker serviks di Indonesia semakin diperparah
disebabkan lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit berada pada
stadium lanjut. Beberapa negara maju telah berhasil menekan jumlah kasus
kanker serviks, baik jumlah maupun stadiumnya. Pencapaian tersebut
terutama berkat adanya program skrining massal antara lain dengan Tes Pap.
Namun di Indonesia kebijakan penerapan program skrining kanker serviks
kiranya masih tersangkut dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah
dan juga kurangnya sumber daya manusia sebagai pelaku skrining, khususnya
kurangnya tenaga ahli patologi anatomik/sistologi dan stafnya, teknisi
sitologi/skriner.
Pengobatan kanker serviks pada stadium lebih dini, hasilnya lebih baik,
mortalitas akan menurun, dengan masalah yang begitu kompleks, timbul
gagasan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan metode yang lebih
sederhana, antara lain yaitu dengan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).
Di RW II Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranjii, hampir semua ibu
belum pernah melakukan pemeriksaan IVA dan hanya 45% dari mereka yang
mengetahui penyakit kanker leher rahim dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan uraian diatas mahasiswa merencanakan akan melaksanakan
sosialisasi mengenai pemeriksaan IVA di RW II Kelurahan Anduring
Kecamatan Kuranji
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan sosialisasi kesehatan mengenai pemeriksaan IVA,
diharapkan audience mampu mengetahui tentang kanker leher rahim
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan IVA
diharapkan masyarakat mampu:
a. Mengetahui pengertian pemeriksaan IVA
b. Mengetahui manfaat pemeriksaan IVA
c. Mengetahui syarat pemeriksaan IVA
d. Melakukan pemeriksaan IVA

C. Materi (Terlampir)

D. Pelaksanaan
1. Topik
Penyuluhan kesehatan mengenai sosialisasi pemeriksaan IVA
2. Sasaran dan Target
Sasaran : Ibu-ibu RW II Kelurahan Anduring Kecamatan Kuranji
Target : 20 orang
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
5. Waktu dan tempat
 Hari : Jumat/5 Agustus 2018
 Jam : 15.00-16.00 WIB
 Tempat: Mushalla Batu Alai
6. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Novita Sari, S.Kep
Moderator : M. Angga Mahalta,S.Kep
Pemateri :Istiqamah Yulias, S.Kep
Observer : Pratiwi Wulandari, S.Kep
Fasilitator : Astri Wulandari Situmorang, S.Kep
Dahlia Lara Sikumalay, S.Kep
Elfa Aptia, Skep
Najmi Ulfa Misbah, S.Kep
Novita Sari, S.Kep
Rahmi Kumala, S.Kep
Razka Utiya, S.Kep
Sonia Mestika Hernandez, S.Kep

7. Setting Tempat

Keterangan :
: Pembimbing

: Fasilitator

: Pemateri
: Observer

: Moderator

: Peserta

8. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab
 Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
 Mempresentasikan materi
 Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3. Moderator
 Pada acara pembukaan
1. Membuka acara
2. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
3. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
5. Menjelaskan tata tertib penyuluhan
 Kegiatan Inti
1. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan
yang tidak dipahami.
2. Memberikan kesempatan pada mahasiswa menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta.
 Pada acara penutup
1. Menyimpulkan dan menutup diskusi
2. Mengucapkan salam
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi penyuluhan
 Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan
penyuluhan
5. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
 Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan

9. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
No Audiens/Sasaran
1 Pembukaan
- Moderator memberi salam - Menjawab salam 5 menit
- Moderator memperkenalkan - Mendengarkan dan
anggota penyuluhan memperhatikan
- Moderator memperkenalkan - Mendengarkan dan
pembimbing klinik dan memperhatikan
pembimbing akademik
- Moderator menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
topik penyuluhan memperhatikan
- Menjelaskan dan membuat - Mengemukakan
kontrak waktu, bahasa, tujuan pendapat
dan tata tertib penyuluhan

2 Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan audiens - Mendengarkan, 20 menit
tentang pengertian pemeriksaan memperhatikan
IVA - Mengemukakan
- Memberikan reinforcement pendapat
positif - Mendengarkan
- Menjelaskan kembali pengertian
pemeriksaan IVA - Mendengarkan,
- Menggali pengetahuan audiens memperhatikan
manfaat pemeriksaan IVA - Mengemukakan
- Memberikan reinforcement pendapat
positif - Mendengarkan
- Menjelaskan kembali manfaat
pemeriksaan IVA - Mendengarkan,
- Menggali pengetahuan audiens memperhatikan
tentang syarat pemeriksaan IVA - Mengemukakan
- Memberikan reinforcement pendapat
positif - Mendengarkan
- Menjelaskan syarat pemeriksaan - Mendengarkan,
IVA memperhatikan
- Menggali pengetahuan audiens - Mengemukakan
tentang cara pemeriksaan IVA pendapat
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menjelaskan kembali tentang cara
pemeriksaan IVA

3. Penutup - Mengajukan 10 menit


- Memberi kesempatan audiens pertanyaan
untuk bertanya - Mendengarkan dan
- Menjawab pertanyaan memperhatikan
- Meminta audiens mengulang - Mengemukakan
beberapa informasi yang telah pendapat
diberikan
- Memberi reinforcement (+) - Mendengarkan
- Bersama peserta menyimpulkan
materi - Menjawab salam
- Menutup dengan salam

10. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. 75 % atau lebih peserta menghadiri acara
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan yang direncanakan
b. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi
c. Evaluasi hasil
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. audiens mampu menyebutkan pengertian ISPA
2. audiens mampu menyebutkan penyebab ISPA
3. audiens mampu menyebutkan tanda gejala ISPA
4. audiens mampu menyebutkan penatalaksanaan ISPA

LAMPIRAN MATERI
SOSIALISASI PEMERIKSAAN IVA
1. PENGERTIAN IVA
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara
sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E.
Bertiani, 2009)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara
melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas
leher rahim dengan larutan asam asetat 3-6% (Wijaya Delia, 2010).Laporan
hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi
tingkat pra kanker (high-Grade Precanceraus Lesions) dengan sensitivitas
sekitar 66-96% dan spesifitas 64-98%. Sedangkan nilai prediksi positif
(positive predective value) dan nilai prediksi negatif (negative predective
value) masing-masing antara 10-20% dan 92-97% (Wijaya Delia, 2010).
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatife dari
pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk
dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan selain dokter ginekologi. Pada pemeriksaan ini, pemeriksaan
dilakukan dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-6%
secara inspekulo. Setelah serviks diulas dengan asam asetat, akan terjadi
perubahan warna pada serviks yang dapat diamati secara langsung dan dapat
dibaca sebagai normal atau abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua
menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada jaringan epitel.
Serviks yang diberi larutan asam asetat 6% akan merespon lebih cepat
daripada larutan 3%. Efek akan menghilang sekitar 50-60 detik sehingga
dengan pemberian asam asetat akan didapat hasil gambaran serviks yang
normal (merah homogen) dan bercak putih (displasia) (Novel S Sinta,2010).

2. TUJUAN IVA
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan
pengobatan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui
kelainan yang terjadi pada leher rahim.

3. SYARAT PEMERIKSAAN IVA


 Sudah menikah
 Pernah melakukan hubungan seksual
 Tidak sedang datang bulan/haid
 Tidak sedang hamil

4. JADWAL IVA
Jadwal yang dianjurkan dalam pemeriksaan IVA menurut WHO ( 2010 )
yang ditulis dalam Nugroho Taufan,2010 yaitu:
 Setiap wanita minimal 1 (satu) kali pada usia 35-40 tahun
 Dilakukan pemeriksaan ulang setiap 5 tahun sekali

5. KEUNTUNGAN IVA
Keuntungan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut:
a. Praktis, mudah dilaksanakan
b. Dilaksanakan oleh bidan, dokter umum, dokter spesialis obgyn,
dan dilakukan di klinik, laboratorium yang memadai, dan rumah sakit.
c. Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
d. Hasil dapat langsung diketahui

6. PENATALAKSANAAN SKRINING IVA


a. PERSIAPAN
Untuk melaksanakan pemeriksaan dengan metode IVA,
dibutuhkan persiapan sebagai berikut:
1. Persiapan Ibu : 1) Informed consent
2) Ibu dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
3) Ibu diminta mengosongkan kandung kemih
2. Persiapan alat : 1) Handscoen 1 (satu) pasang
2) Spekulum cocor bebek/ Spekulum sim
4) Lidi berkapas
5) Asam asetat 3-6 % (Asam cuka)
6) Ember plastik berisi larutan klorin 0,5%
7) Tempat sampah
8) Bengkok
3. Persiapan Penolong : 1) Melakukan cuci tangan di bawah air mengalir
2) Memakai handscoen
4. Persiapan Lingkungan : 1) Jendela ditutup

7. CARA KERJA
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
a. Pasien diminta menandatangani informed consent
b. Pasien dijelaskan mengenai prosedur yang akan dijalankan
c. Cuci tangan dibawah air mengalir
d. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (Posisi terlentang
dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas perut)
e. Memperhatikan vulva apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan.
f. Memasukan speculum kedalam vagina pasien secara perlahan-
lahan, lalu dibuka untuk melihat serviks uteri.
g. Serviks uteri dilihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kelainan
lainnya.
h. Dengan menggunakan lidi berkapas, larutan asam asetat 3-6%
dioleskan ke leher rahim
i. Hasil dilihat:
Bila luka atau lesi pada leher rahim berubah menjadi keputihan, maka
hasilnya positif (+). Hasil positif menunjukkan bahwa klien positif kanker.
Bila warna tidak berubah menjadi putih, maka hasilnya negatif (-). Hasil
negatif menunjukkan bahwa klien tidak menderita kanker.
j. Speculum dikeluarkan dari vagina secara perlahan-lahan.
k. Ibu diberitahu bahwa pemeriksaan telah selesai dilakukan.
l. Ibu dirapikan, alat-alat dibuka dan direndam dalam ember plastik
berisi larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
m. Handscoen dilepas dalam air klorin
n. Cuci tangan dibawah air mengalir
o. Menyelesaikan dokumentasi

8. HASIL PEMERIKSAAN IVA


Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) hasil pemeriksaan IVA dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. IVA negatif (-) artinya menunjukkan leher rahim normal.
b. IVA positif (+) artinya ditemukan bercak putih Bila luka atau lesi
pada leher rahim berubah menjadi keputihan, maka hasilnya positif (+).
Hasil positif menunjukkan bahwa klien positif kanker.
c. Jika masih tahap lesi atau lecet, pengobatan cukup mudah, bisa
langsung diobati dengan metode krioterapi atau gas dingin yang
menyemprotkan gas karbondioksida atau nitrogen ke leher rahim.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede., Ida Ayu Chandranita Manuaba., Ida Bagus Gede

Fajar Manuaba. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta :

Trans Info Media.

Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi Suryasaputra., Ida Ayu Chandranita

Manuaba., Ida Bagus Gede Fajar Manuaba., Ida Bagus Gede Manuaba.

2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC.

Melianti Mira. 2011. Skining Kanker Serviks dengan Metode Inspeksi Visual

deang Asam Asetat (IVA) test. (http://stikesdhb.ac.id/kebidanan/91-

skrining-kanker-serviks.html. Diakses 2 November 2014 jam 20.27 wib)

Novel S.Sinta dkk. 2010. Kanker Serviks dan Infeksi Human Pappilomavirus

(HPV). Jakarta : Javamedia Network


Sukaca E. Bertiani. 2009. Cara Cerdas Menghadapi KANKER SERVIK (Leher

Rahim). Yogyakarta: Genius Printika

Wijaya Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Servik. Yogyakarta

: Sinar Kejora

Anda mungkin juga menyukai