Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan


Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah
pada Tanah Mediteran
Hayyu Latiefuddin, Musthofa Lutfi

Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145
Email : latiefuddinhayyu@yahoo.com

ABSTRAK

Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga mekanis
untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu usaha
dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah. Bajak singkal sebagai salah satu
alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang terutama untuk
menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya, sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan dalam tanah seperti penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta
pergerakan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan
kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak yang baik
untuk tanah Mediteran. Hasil dari penelitian ini adalah mengacu pada perbedaan bentuk bajak
dan kecepatan maju traktor pada pengolahan tanah yang mana mempengaruhi beberapa sifat
fisik tanah diantaranya adalah kadar air tanah, berat isi tanah, massa jenis tanah, porositas
tanah dan distribusi agregat tanah. Kadar air tanah paling tinggi adalah pada pengolahan tanah
dengan tipe bajak B3 dengan nilai 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan
tanah dengan tipe bajak B2 dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk density) paling
tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 1.162
g/cm3 dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 dengan
nilai sebesar 1.148 g/cm3. Massa jenis tanah (true density) hasil pengolahan tanah memiliki
rata-rata nilai yang sama, yaitu sebesar 2,4 g/cm3. Porositas tanah paling tinggi ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang paling
rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 51.45 %.
Sedangkan pada distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter (MWD), diameter yang
paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 yaitu 25.28 mm, sedangkan
yang paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 yaitu 38.68 mm.
Diantara ketiga jenis bajak tersebut yang paling baik dan cocok digunakan untuk pengolahan
lahan kering pada jenis tanah mediteran adalah jenis bajak singkal B2, yaitu bajak singkal
implemen dari traktor Yanmar.

Kata Kunci: Kecepatan Maju; Sifat Fisik Tanah; Bajak Singkal

Effect of Various Moulboard Type and Operating Speed on


Mediterranean Soil Physical Properties
ABSTRACT

Tillage is an operation to improve soil conditions for optimal crop emergence and yield.
Different type of mouldboard as primary tillage implement and operating speed variables may
affect soil physical properties. An experiment with different mouldboard implement and
operating speeds ant their influence on physical properties ofmediterranean soil was conducted
in Singosari, Malang Region, East Java, Indonesia. Threecompared mouldboardwere 1) Quick
Type; 2) Yanmar Type and 3) Singosari Type. In the experiment, the operating speedsused for
each tillage implement were 2, 3, and 4 kmh-1.The soil physical properties i.e. soil moisture
content, bulk density, particle density, soil porosity, mean weight diameter (MWD) were

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 274
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

investigated. Results indicate significant differences in soil physical properties by all variables
i.e. mouldboard type, operating speed and interaction. Mouldboard type variable has
significant differences on two soil physical properties, i.e. soil moisture content and MWD,
while operating speed variable has significant difference on several soil physical properties,
i.e. soil moisture content, bulk density and MWD. Ii also inferred that Yanmar Type was the
most suitable mouldboard used on mediterranean soil.

Keyword: Operating Speed; Soil Physical Properties; Mouldboard

PENDAHULUAN

Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga


mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
Salah satu usaha dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah.Bajak
singkal sebagai salah satu alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis
yang dirancang terutama untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol
pemakaian gaya, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam tanah seperti
penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta pergerakan tanah.
Setiap daerah mempunyai ciri-ciri dan bentuk bajak yang berbeda-beda. Perbedaan
bentuk bajak cenderung menunjukkan adanya pengaruh jenis tanah. Hasil pengolahan
tanah secara visual masing-masing daerah menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan
kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak
yang baik untuk tanah Mediteran.

BAHAN DAN METODE

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah dengan jenis mediteran dengan
tekstur liat berat dan berbahan organik rendahdan air. Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain traktor tangan Yanmar, bajak singkal, PCA meter, Cake Soil Tine, Roll
meter, Oven, Timbangan, Sample Ring, Gelas ukur, Penggaris.
Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun
secara faktorial, terdiri dari dua faktor dengan tiga replikasi. Faktor pertama berupa morfologi
bajak, meliputi (B1) Bajak singkal dari implemen traktor Quick; (B2) Bajak singkal dari
implemen traktor Yanmar; dan (B3) Bajak singkal dari produksi lokal setempat. Adapun faktor
kedua adalah kecepatan maju traktor, meliputi (K1) Kecepatan maju traktor pada pembukaan
throttle 600 gigi low; (K2) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 120 0 gigi low; dan
(K3) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 180 o gigi low. Prosedur Penelitian yang
dilakukan adalah persiapan alat penelitian, pengidentifikasian morfologi bajak, pengukuran data
awal, pengolahan lahan, pengukuran data akhir

Parameter yang diamati


1. Kadar Air Tanah
Kadar Air (%) = .................(1)
Dimana: BB = Berat basah tanah (g)
BK = Berat kering tanah (g)
2. Berat Isi Tanah
Volume ring sampel tanah = π × r2 × t ....... (2)

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 275
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

Dimana : π = 3.14 (Konstanta)


r = Jari-jari dalam ring sampel (cm)
t =Tinggi tabung ring sampel (cm)
Kemudian berat isi tanah dihitung dengan :
Berat Isi Tanah (g/cm3) = ......... (3)
Dimana : BK = Berat kering tanah (g)
3. Massa Jenis Tanah
Massa jenis tanah ini diukur dengan metode Bouyancy.
Massa Jenis (g/cm3) = ........................ (4)

4. Porositas Tanah
Porositas Tanah (%) = .... (5)
3
Dimana: BI = Berat isi tanah (g/cm )
MJ = Massa jenis tanah (g/cm3)
5. Distribusi Agregat Tanah (MWD)
MWD = ... (6)
Dimana: A = % massa fraksi >40 mm
B = % massa fraksi 40-20 mm
C = % massa fraksi 20-10 mm
D = % massa fraksi 10-5 mm
E = % massa fraksi 5-2.5 mm
F = % massa fraksi >2.5 mm

Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 276
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lahan


Di daerah kabupaten Malang bagian utara, sebagian besar lahan pertaniannya terdiri
dari jenis tanah Mediteran yang ditandai dengan teksturnya liat berat dan mengandung
konkresi-konkresi kapur dan besi. Balai Benih Induk (BBI) Palawija Bedali terletak di
desa Randuagung kecamatan Singosari Kabupaten Malang, atau berjarak ± 17 km
sebelah utara dari kota Malang. Sedangkan secara geografis terletak pada 7,5° LS dan
137,53°BT, dengan ketinggian ± 500 meter di atas permukaan laut. Topografi wilayah
ini beragam dari dataran rendah sampai pegunungan. Kemiringan tanah berkisar 0-2%
(datar), 3-8% (berombak) dan 8-15% (berombak berbukit).

Morfologi Bajak
Hasil pengukuran luasan bidang bajak pada kertas grafik menunjukkan bahwa bajak
tipe Quick memiliki luas penampang singkal 1082,35 cm2, bajak tipe Yanmar memiliki
luas penampang singkal 928,86cm2, dan bajak tipe Lokal Singosari memiliki luas
penampang singkal 828,13 cm2. Ketiga tipe bajak singkal dapat dilihat pada Gambar 2
di bawah ini.

Gambar 2.Bajak singkal tipe Quick, Yanmar dan Lokal Singosari

Analisa Kadar Air Tanah


Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara pengovenan selama 24 jam pada suhu
105°C. Sebelumnya bahan ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat bahan
awal, kemudian setelah dioven bahan ditimbang kembali dan diperoleh berat bahan
akhir. Kemudian dihitung dengan menggunakan Persamaan 1. Hasil pengukuran kadar
air tanah dari pengolahan dengan berbagai tipe bajak singkal dapat ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

Gambar 3. Hasil Analisis Kadar Air Tanah

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 277
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

Pada Gambar 3 diatas menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak
dan kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunankadar air tanah. Nilai
tingkat penurunan kadar air tertinggi dari tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Yanmar yaitu persentase penurunan kadar air tertinggi
mencapai 37,69 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan kadar air terendah dari tanah
sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan
pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu
sebesar 17,5 %.

Analisa Berat Isi Tanah (Bulk Density)


Pada Grafik 4 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan
kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunan berat isi tanah. Nilai
tingkat penurunan berat isi tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 1800 gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Yanmar yaitu persentase penurunan berat isi tertinggi
mencapai 17,85 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan berat isi terendah dari tanahs
ebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan
throttle 600 gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu sebesar
10,06 %.

Gambar 4. Hasil Analisis Berat Isi Tanah (Bulk Density)

Analisa Massa Jenis Tanah (True Density)


Analisis massa jenis tanah dilakukan dengan metode bouyancy. Beaker glassukuran
500 ml diisi air 200 ml sebagai volume air awal kemudian sampel tanah kering
dimasukkan dan diaduk. Setelah itu ditunggu selama 10 menit untuk mengeluarkan
udara yang terdapat dalam sampel tanah kering tersebut. Setelah 10 menit dilakukan
pengukuran penambahan volume air antara sebelum dan sesudah sampel tanah
dimasukkan kedalam air.
Pada Grafik 5 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan
kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunan massa jenis tanah. Nilai
tingkat penurunan massa jenis tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu persentase penurunan massa jenis
tertinggi mencapai 10,93 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan massa jenis terendah
dari tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 278
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Quick yaitu sebesar
6,92 %.

Gambar 5. Hasil Analisis Masa Jenis Tanah

Analisa Porositas Tanah


Analisis porositas tanah dipengaruhi oleh hasil berat isi (BI) dan massa jenis (MJ).
Sehingga pengukuran berat isi dan massa jenis harus dilakukan dengan teliti agar diperoleh nilai
porositas tanah yang akurat.

Gambar 6. Hasil Analisis Porositas Tanah

Pada Grafik 6 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan
kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat kenaikan porositas tanah. Nilai
tingkat kenaikan porositas tanah tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu persentase kenaikan porositas tanah
tertinggi mencapai 11,11 %. Sedangkan nilai tingkat kenaikan porositas terendah dari
tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan
pembukaan throttle 600 gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu
sebesar 3,01 %.

Analisa Distribusi Agregat Tanah


Distribusi agregat tanah dilakukan dengan metode ayakan, dengan prinsip kerjanya
adalah ayakan disusun dari ayakan dengan ukuran yang terbesar diatas dan yang terkecil
dibawah, untuk memisah-misahkan fraksi agregat yang stabil. Pengayakan dilakukan

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 279
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

dengan kondisi tanah tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering. Agregat mungkin
terpecah menjadi agregat-agregat yang lebih kecil atau bahkan menjadi partikel tanah
primer. Penimbangan fraksi yang tertinggal pada ayakan menghasilkan frekwensi
distribusi fraksi agregat yang stabil.

Gambar 7. Hasil Analisis Distribusi Agregat Tanah

Dari hasil penelitian penggunaan Bajak tipe Quick, Yanmar dan Lokal Singosari
diperoleh nilai rata-rata MWD pada kecepatan yang berbeda yaitu pembukaan throttle
600, 1200 dan 1800 gigi low menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan maju bajak
yang digunakan maka nilai MWD-nya semakin kecil.

SIMPULAN

Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak maju traktor pada pengolahan tanah
dapat mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu kadar air tanah, berat isi tanah
(bulk density), berat jenis tanah (true density), porositas tanah, dan distribusi ukuran
agregat. Kadar air tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe
bajak Lokal Singosari dengan nilai sebesar 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi
tanah (bulk density), paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak
Lokal Singosari dengan nilai sebesar 1.162 g/cm 3dan yang paling rendah ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm 3.
Berat jenis tanah (true density), hasil pengolahan tanah memiliki rata-rata nilai yang
sama, yaitu sebesar 2.4 g/cm3. Porositas tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh
pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang
paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari
dengan nilai sebesar 51.45 %. Distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter
(MWD), diameter yang paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak
Yanmar pada kecepatan pembukaan throttle 180 0 gigi low yaitu 25.28 mm, dan yang
paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick pada kecepatan
pembukaan throttle 600 gigi low yaitu 38.68 mm. Dari perbandingan hasil pengolahan
dengan ketiga jenis bajak tersebut, yang paling baik dan cocok digunakan untuk
pengolahan lahan kering pada jenis tanah Mediteran adalah jenis bajak singkal
implemen dari traktor Yanmar.

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 280
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

DAFTAR PUSTAKA

Boydas, M.G. and Nihat Turgut (2007). Effect of Tillage Implements and Operating
Speeds on Soil Physical Properties and Wheat Emergence. Turk Journal
Agriculture For vol. 31 pp: 399-412.
Hermawan, Wawan. 2005. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah untuk
Penyiapan Penanaman di Lahan Kering. Departemen Teknik pertanian. IPB.
Bogor.
Owende, P.M.O dan S.M. Ward (2009). Reaction Forces of Lightweight Mouldboard
Ploughs at Slow Speeds of Tillage in Nitosol, Vertisol and Ferralsol Soils under
Two Moisture Conditions. Soil and Tillage Research vol. 49 pp: 313-323.
Prijono, Sugeng. 2008. TeknikAnalisisSifatFisika Tanah. LembagaCakrawala
Indonesia. Malang.
Taniguchi, T., J.T. Makanga, K. Ohtoma and T. Kishimoto. 1999. Draft and Soil
Manipulation by a Moldboard Plow under Different Forward Speed and Body
Attachments. Transactions of the ASAE. 42: 1517-1521.

Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 281

Anda mungkin juga menyukai