161 268 1 PB PDF
161 268 1 PB PDF
ABSTRAK
Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga mekanis
untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu usaha
dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah. Bajak singkal sebagai salah satu
alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang terutama untuk
menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya, sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan dalam tanah seperti penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta
pergerakan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan
kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak yang baik
untuk tanah Mediteran. Hasil dari penelitian ini adalah mengacu pada perbedaan bentuk bajak
dan kecepatan maju traktor pada pengolahan tanah yang mana mempengaruhi beberapa sifat
fisik tanah diantaranya adalah kadar air tanah, berat isi tanah, massa jenis tanah, porositas
tanah dan distribusi agregat tanah. Kadar air tanah paling tinggi adalah pada pengolahan tanah
dengan tipe bajak B3 dengan nilai 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan
tanah dengan tipe bajak B2 dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk density) paling
tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 1.162
g/cm3 dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 dengan
nilai sebesar 1.148 g/cm3. Massa jenis tanah (true density) hasil pengolahan tanah memiliki
rata-rata nilai yang sama, yaitu sebesar 2,4 g/cm3. Porositas tanah paling tinggi ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang paling
rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 51.45 %.
Sedangkan pada distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter (MWD), diameter yang
paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 yaitu 25.28 mm, sedangkan
yang paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 yaitu 38.68 mm.
Diantara ketiga jenis bajak tersebut yang paling baik dan cocok digunakan untuk pengolahan
lahan kering pada jenis tanah mediteran adalah jenis bajak singkal B2, yaitu bajak singkal
implemen dari traktor Yanmar.
Tillage is an operation to improve soil conditions for optimal crop emergence and yield.
Different type of mouldboard as primary tillage implement and operating speed variables may
affect soil physical properties. An experiment with different mouldboard implement and
operating speeds ant their influence on physical properties ofmediterranean soil was conducted
in Singosari, Malang Region, East Java, Indonesia. Threecompared mouldboardwere 1) Quick
Type; 2) Yanmar Type and 3) Singosari Type. In the experiment, the operating speedsused for
each tillage implement were 2, 3, and 4 kmh-1.The soil physical properties i.e. soil moisture
content, bulk density, particle density, soil porosity, mean weight diameter (MWD) were
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 274
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
investigated. Results indicate significant differences in soil physical properties by all variables
i.e. mouldboard type, operating speed and interaction. Mouldboard type variable has
significant differences on two soil physical properties, i.e. soil moisture content and MWD,
while operating speed variable has significant difference on several soil physical properties,
i.e. soil moisture content, bulk density and MWD. Ii also inferred that Yanmar Type was the
most suitable mouldboard used on mediterranean soil.
PENDAHULUAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah dengan jenis mediteran dengan
tekstur liat berat dan berbahan organik rendahdan air. Peralatan yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain traktor tangan Yanmar, bajak singkal, PCA meter, Cake Soil Tine, Roll
meter, Oven, Timbangan, Sample Ring, Gelas ukur, Penggaris.
Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun
secara faktorial, terdiri dari dua faktor dengan tiga replikasi. Faktor pertama berupa morfologi
bajak, meliputi (B1) Bajak singkal dari implemen traktor Quick; (B2) Bajak singkal dari
implemen traktor Yanmar; dan (B3) Bajak singkal dari produksi lokal setempat. Adapun faktor
kedua adalah kecepatan maju traktor, meliputi (K1) Kecepatan maju traktor pada pembukaan
throttle 600 gigi low; (K2) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 120 0 gigi low; dan
(K3) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 180 o gigi low. Prosedur Penelitian yang
dilakukan adalah persiapan alat penelitian, pengidentifikasian morfologi bajak, pengukuran data
awal, pengolahan lahan, pengukuran data akhir
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 275
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 276
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
Morfologi Bajak
Hasil pengukuran luasan bidang bajak pada kertas grafik menunjukkan bahwa bajak
tipe Quick memiliki luas penampang singkal 1082,35 cm2, bajak tipe Yanmar memiliki
luas penampang singkal 928,86cm2, dan bajak tipe Lokal Singosari memiliki luas
penampang singkal 828,13 cm2. Ketiga tipe bajak singkal dapat dilihat pada Gambar 2
di bawah ini.
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 277
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
Pada Gambar 3 diatas menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak
dan kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunankadar air tanah. Nilai
tingkat penurunan kadar air tertinggi dari tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Yanmar yaitu persentase penurunan kadar air tertinggi
mencapai 37,69 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan kadar air terendah dari tanah
sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan
pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu
sebesar 17,5 %.
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 278
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Quick yaitu sebesar
6,92 %.
Pada Grafik 6 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan
kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat kenaikan porositas tanah. Nilai
tingkat kenaikan porositas tanah tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan
pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan
menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu persentase kenaikan porositas tanah
tertinggi mencapai 11,11 %. Sedangkan nilai tingkat kenaikan porositas terendah dari
tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan
pembukaan throttle 600 gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu
sebesar 3,01 %.
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 279
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
dengan kondisi tanah tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering. Agregat mungkin
terpecah menjadi agregat-agregat yang lebih kecil atau bahkan menjadi partikel tanah
primer. Penimbangan fraksi yang tertinggal pada ayakan menghasilkan frekwensi
distribusi fraksi agregat yang stabil.
Dari hasil penelitian penggunaan Bajak tipe Quick, Yanmar dan Lokal Singosari
diperoleh nilai rata-rata MWD pada kecepatan yang berbeda yaitu pembukaan throttle
600, 1200 dan 1800 gigi low menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan maju bajak
yang digunakan maka nilai MWD-nya semakin kecil.
SIMPULAN
Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak maju traktor pada pengolahan tanah
dapat mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu kadar air tanah, berat isi tanah
(bulk density), berat jenis tanah (true density), porositas tanah, dan distribusi ukuran
agregat. Kadar air tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe
bajak Lokal Singosari dengan nilai sebesar 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi
tanah (bulk density), paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak
Lokal Singosari dengan nilai sebesar 1.162 g/cm 3dan yang paling rendah ditunjukkan
oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm 3.
Berat jenis tanah (true density), hasil pengolahan tanah memiliki rata-rata nilai yang
sama, yaitu sebesar 2.4 g/cm3. Porositas tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh
pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang
paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari
dengan nilai sebesar 51.45 %. Distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter
(MWD), diameter yang paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak
Yanmar pada kecepatan pembukaan throttle 180 0 gigi low yaitu 25.28 mm, dan yang
paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick pada kecepatan
pembukaan throttle 600 gigi low yaitu 38.68 mm. Dari perbandingan hasil pengolahan
dengan ketiga jenis bajak tersebut, yang paling baik dan cocok digunakan untuk
pengolahan lahan kering pada jenis tanah Mediteran adalah jenis bajak singkal
implemen dari traktor Yanmar.
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 280
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281
DAFTAR PUSTAKA
Boydas, M.G. and Nihat Turgut (2007). Effect of Tillage Implements and Operating
Speeds on Soil Physical Properties and Wheat Emergence. Turk Journal
Agriculture For vol. 31 pp: 399-412.
Hermawan, Wawan. 2005. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah untuk
Penyiapan Penanaman di Lahan Kering. Departemen Teknik pertanian. IPB.
Bogor.
Owende, P.M.O dan S.M. Ward (2009). Reaction Forces of Lightweight Mouldboard
Ploughs at Slow Speeds of Tillage in Nitosol, Vertisol and Ferralsol Soils under
Two Moisture Conditions. Soil and Tillage Research vol. 49 pp: 313-323.
Prijono, Sugeng. 2008. TeknikAnalisisSifatFisika Tanah. LembagaCakrawala
Indonesia. Malang.
Taniguchi, T., J.T. Makanga, K. Ohtoma and T. Kishimoto. 1999. Draft and Soil
Manipulation by a Moldboard Plow under Different Forward Speed and Body
Attachments. Transactions of the ASAE. 42: 1517-1521.
Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal – Latiefuddin, H., dkk 281