Oleh:
Hendri Setiawan
Sofyan Sambudi
1314071028
1314071053
I.
PENDAHULUAN
analisis
RULA (Rapid
Upper
Limb
desain
produk
Assessment
jok
mobil
II.
TINJAUAN PUSTAKA
III.
IV.
Egonomi
adalah
suatu
cabang
ilmu
yang
sistematis
untuk
VI.
2.1 Antropometri
VII.
Menurut
Sutalaksana,
berhubungan
dengan
antropometri
adalah
pengukuran
dimensi
suatu
studi
tubuh
yang
manusia.
IX.
yang
mungkin
terjadi
saat
pekerjaan
tersebut
melaksanakan kegiataannya.
XI.
1. Umur
XII.
perancangan
yang
merupakan
tahapan
umum
teknik
seorang
perancang
menetapkan
dan
mengidentifikasi
potensi
kecelakaan
kerja
(dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads).
XVII. 2.3 Perangkat Lunak Catia Dalam Ergonomi
XVIII. Catia (Computer aided Three dimensional interactive application)
adalah perangkat lunak yang dapat dijalankan dalam multi patfom,
yang salah satu keunggulannya adalah dapat melakukan pendisaian
dan analisis suatu produk sehingga dapat dihasilkan suatu produk yang
ergonomis. Disain dan analisis ergonomi menggunakan Catia dibagi
dalam empat bagian, yaitu Human Builder, Human Measurements
Editor, Human Activity Analysis, Human Posture Analysis.
XIX. 2.4 RULA (Rapid Upper Limb Assesment)
XX.
XXIV.
XXV. PEMBAHASAN
XXVI.
XXVII.
XXVIII.
XXIX.
XXX. Gambar 1 Rancangan Jok Mobil Pengemudi Tipe Minibus
XXXI. Sumber: Lubis (2009)
XXXII.
XXXIII.
terdiri dari tiga bagian, yaitu sandaran kepala, sandaran punggung, dan
alas duduk. Dalam perancangannya digunakan beberapa nilai persentil,
yaitu 95 dan 5. Persentil 95 digunakan untuk tinggi sandaran kepala
serta sandaran punggung, sedangkan persentil 5 digunakan untuk alas
duduk. Perancangan produk ini menggunakan data antropometri dari
sejumlah sampel yang diambil. Adapun jumlah sampel tersebut adalah
sebanyak 149 sampel berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan.
XXXIV.
XXXV.
Dengan jok mobil pengemudi tipe minibus ini, keluhan dari sampel
telah berkurang dibandingkan dengan menggunakan jok mobil yang
digunakan sebelumnya. Namun masih terdapat beberapa keluhan yang
tidak bisa diabaikan bila pemakaian untuk jangka panjang. Dari
kuesioner yang telah disebarkan kembali oleh peneliti pendahulu,
disimpulkan bahwa terjadi penurunan keluhan dengan penggunaan jok
mobil pengemudi tipe minibus sebanyak 51,7%. Hasil penuruan
keluhan tersebut terdiri dari berbagai faktor dalam jok mobil tersebut
meliputi dimensi, bahan, bentuk, dan pengaturan fungsi. Dari keempat
faktor tersebut, faktor dimensi masih menjadi keluhan dari responden,
yaitu 14 orang dari 149 orang. Dengan kata lain jok mobil hasil
rancangan Lubis (2009) masih dirasakan kurang nyaman oleh sebagian
responden.
XXXVI. 3.2 Evaluasi Produk
XXXVII. Evaluasi produk dilakukan dengan pertimbangan bahwa hasil
penurunan keluhan tersebut bukan berarti menghilangkan keluhan
yang ada, namun hanya sebatas pengurangan. Oleh karena itulah ingin
diketahui bagaimana jok mobil tersebut dari sisi ergonomi dengan
menggunakan metode-metode pada perangkat lunak CATIA.
XXXVIII. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah RULA
(Rapid Upper Limb Assesment) yang merupakan metode yang
dikembangkan dalam bidang ergonomi yang menginvestigasikan dan
menilai posisi kerja yang dialakukan oleh tubuh bagian atas. Peralatan
ini tidak melakukan piranti khusus dalam memberikan pengukuran
postur leher, punggung, dan tubuh bagian atas sejalan dengan fungsi
otot dan beban eksternal yang ditopang oleh tubuh. Penilaian dengan
menggunakan metode RULA membutuhkkan waktu sedikit untuk
melengkapi dan melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang
mengindikasikan perlu adanya pengurangan resiko yang diakibatkan
pengangkatan fisik yang dilakukan operator. RULA diperuntukkan dan
XLV.
XLVI.
XLVII.
XLVIII.
XLIX. Tabel 1 Rangkuman Data Antropometri
LIX. N
il
ai
r
at
ar
L.LI. LII.
LIII.
LIV.
LXI.
No LXIII.
LXIV.
nsi
at
LVII.
LVI.Sim
LVIII.
Dime LV.
LXVI.
LXVII.
a LX.
LXIX.
LXX. (
LXXI.
m
m
at
a
u
K
LXXII.
LXXIII.
LXXIV.
LXXV.
LXXVI.
LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.LXXX.
g) LXXXII.
LXXXIV.
LXXXV. Duduk
XCI.
2.
punggung
XCIX.
3.
C.
CI. CII.
LXXXVII.
TBD
XCVI. T
XCV.
SDP
CIV.
Tinggi tengkuk
CIII.
TGK
850,51
XCVII.
426,58
XC.
CV.
XCVIII.
62,5
2
CVI.
CVII.
4.
CX.
CVIII.
CIX.
CXV.
5.
CXXIII.
duduk
CXI.
MD
CXXXI.
Tinggi
CXIII. 730,
34
CXX. T
popliteal
CXXVI.
CXXIV.
CXXV.
7.
CXII. T
CXVIII.
CXVI.
CXVII.
6.
Tinggi mata
CXXI. 463,
CXIX.
POP
Tinggi lutut
duduk
72
514,20
CXXXV.
TPIG
218,09
CXLIV.
CXLV. 455,
popliteal
CXLIII.
JPP
50
Jarak pantat ke
CLII. J
CLIII. 543,
lutut
CLI.
PL
CXL.
CXLI.
CXLVII.
9.
CL.
CXLVIII.
CXLIX.
CXXX.
CXXXVI. CXXXVII.
CXXXII.
CXXXIII. pinggang
8.
CXXII.
CXXVIII. CXXIX.
CXXVII.
TLD
CXXXIV. Tinggi
CXIV.
59
CXXXVIII.
CXLVI.
CLIV.
CLVI.
1
CLXI. L
CLV. CLVII.
CLVIII.
CLIX. Lebar bahu
CLXII.448,
CLX.
BHU
32
CLXIII.
CLXV.
1
CLXX.L
CLXXI.
CLXIV.
CLXVI.
CLXVII.
CLXVIII. Lebar pinggul CLXIX.
PGL
369,34
CLXXII.
CLXXIV.
1
CLXXVII. Lebar
CLXXIX. CLXXX.
CLXXIII.
CLXXV.
CLXXVI. sandaran duduk
CLXXVIII.
LSD
329.63
CLXXXI.
CLXXXIII.
1
CLXXXVI.
Lebar
CLXXXII.
CLXXXIV.
CLXXXV. pinggang
CLXXXVIII.CLXXXIX.
CLXXXVII.
LPG
299.79
CXC.
CXCII.
1
CXCVII.
CXCI.CXCIII.
CXCIV.
CXCV.Lebar kepala
CXCVI.
LKP
CXCVIII.
157,89
CXCIX.
CCI.
1
CC.
CCVII.59,6
CCII.
CCIII.
CCIV. Berat badan
CCV.
CCVI. B
CCVIII.
CCIX.
CCX.
CCXI.
CCXII.Gambar 2 Pemberian Dimensi Pada Tubuh Manekin Tampak
Samping
CCXIII. 3.3 Penentuan Postur Manekin
CCXIV.
produk jok mobil yang akan dianalisis. Cara yan g bisa ditempuh
adalah dengan member ikan pengaturan dengan menggunakan peng
atur koordinat.
CCXV.
CCXVI. Gambar 3 Pengatur Koordinat
CCXVII.
CATIA
CCXX.
CCXXIII.
CCXXIV.
CCXXV. Berdasarkan
Gambar
dapat
dilihat
bahwa
skor
akhir
bawah
memiliki
skor
yang
berbeda,
yaitu
yang
penyangga bahu fungsinya menjaga badan dan bahu tetap pada posisi
utamanya akibat tekanan G-force. Tekanan G-force sendiri adalah b
esar beban atau gaya yg diterima tubuh saat mengalami percepatan.
CCXXXI. Bila memungkinkan dari s isi keuangan, direkomendasikan juga
agar setir atau sistem kemudi dari kendaraan ini juga menggunakan tilt
steering dan telesco pe steering. Tilt steering merupakan teknol ogi
dimana roda kemudi dapat diatur naik turun sesuai tinggi1.
CCXXXII.
CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.Gambar 5 Rancangan Jok Mobil Hasil Rekomendasi
CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXVIII.
CCXXXIX.
CCXL.
CCXLI.
CCXLII.
CCXLIII.
CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.
CCXLVII.
CCXLVIII.
CCXLIX.
CCL.
CCLI.
CCLII.
KESIMPULAN
CCLIII.
CCLIV.
ditarik beberapa kesimpulan pada tugas akhir ini antara lain sebagai
berikut:
a. Pada postur tubuh yang nyaman bagi pengemudi, posisi bagian lengan atas
dan lengan bawah dari manekin baik kiri maupun kanan diberikan
perlakuan yang sama yang akan membuat seolah-olah tangan menuju setir
kendaraan. Beberapa pengaturan tersebut di antaranya lengan atas
membentuk sudut 38,21o, lengan bawah membentuk sudut 29,89o,
pergelangan tangan membentuk sudut 0o, leher membentuk sudut 1,765o,
batang tubuh/ punggung membentuk sudut 0,457o, dan kaki berada pada
posisi normal/ seimbang.
b. Berdasarkan analisis RULA (Rapid
menggunakan
CATIA V5R17,
dapat
Upper
dilihat
Limb
Assessment
bahwa
skor
akhir
support, yaitu penyangga bahu fungsinya menjaga badan dan bahu tetap
pada posisi utamanya. Selain itu direkomendasikan juga agar setir atau
sistem kemudi dari kendaraan ini juga menggunakan tilt steering dan
telescope steering.
CCLV.
CCLVI.
CCLVII.
CCLVIII.
CCLIX.
CCLX.
CCLXI.
CCLXII.
CCLXIII.
CCLXIV.
CCLXV.
CCLXVI.
CCLXVII.
CCLXVIII.
CCLXIX.
CCLXX.
CCLXXI.
CCLXXII.
DAFTAR PUSTAKA
CCLXXIII.
CCLXXIV.
CCLXXXII.