Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS DESAIN TROLLEY ERGONOMIS BERDASARKAN

DIMENSI TUBUH MANUSIA DENGAN METODE


ANTROPOMETRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Trolley merupakan alat bantu pemindahan dari satu area ke area yang lain dalam kegiatan
operasional suatu perusahaan. Memiliki struktur bahan besi yang lebih tebal dan memiliki
daya tahan beban yang sangat baik. Penggunaan trolley dapat dilakukan di indoor maupun
outdoor tanpa harus ragu roda akan bermasalah.(Giovanny, 2011)

Pada kegiatan industri trolley merupakan suatu alat yang penting untuk
memudahkan membawa barang-barang yang berat ataupun memindahkan barang-barang
yang tidak bisa dibawa oleh manusia oleh sebab itu solusi yang tepat adalah memakai
trolley stainless. Ada berbagai macam trolley stainless seperti, trolley makanan, trolley
barang, trolley airport, trolley rumah sakit dan trolley hotel. (Dhahir, 2018)

Kebutuhan konsumen yang diinginkan pada sebuah trolley adalah seperti


kemudahan pengoperasian, beratnya ringan, kelancaran roda, adanya pemisah barang agar
barang tidak tercampur, ukuran trolley sesuai, memiliki tempat untuk sarana iklan, hemat
tempat dalam penyimpanan, body trolley kuat dan kemudahan perawatan.

Pada saat ini trolley sangat sering diumpai di pusat-pusat perbelanjaan yang mana
ditujukan kepada pengunjung untuk memudahkan mengangkat barang belanjaannya yang
dapat menghemat tenaga dan usaha.tetapi desain trolli saat ini dinilai tidak terlalu efisien
karna masih ada beberapa desain troli yang tidak ergonomis yang malah menyebabkan
penggunana merasakan keluhan sakit pinggang,pegal dan lain sebagainya.(Thomson, 1985)

Penelitian ini mencakup perancangan produk yang digunakan sebagai alat bantu
mengangkat barang yaitu trolli. Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab
apa saja yang membuat seseorang mengalami masalah saat mengangkat barang, maka dari
itu diperlukan perancangan dan perbaikan mengenai alat bantu angkat barang ini. Seperti
halnya bagaimana cara kerjanya,seperti apa bentuknya dan lain sebagainya.
Penelitian ini berhubungan dengan studi Antropometri yang mana dalam kasusnya semua
yang berkaitan dengan perhitungan dimensi tubuh manusia. Misalnya seperti untuk usia
berapa saja yang bisa menggunakannya, bagaimana pengaruhnya terhadap manusia dan
kegunaannya guna mengurangi resiko keluhan sakit.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada makan didapat rumusan masalah yaitu bagaimana
desain yang ergonomis bagi pelanggan atau penggunanya?

I.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan meredesign sebuah trolley sebagai alat
bantu pembawa barang bagi pelanggan yang ergonomic dengan metode pengukuran
Antropometri.

I.4. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :

1. Memberikan manfaat bagi masyarakat luas yang mengalami keluhan permasalahan


akibat ketidak tepatan desain alat atau produk

2. Mengetahui pengaruh Dimensi Antropometri yang digunakan untuk Trolley

3. Menghasilkan trolley Redesign dengan standar kualitas yang ergonomis.


BAB II
KAJIAN LITERATUR
II.1. Kajian Deduktif

II.1.1. Definisi Ergonomis


Ergonomi memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan
kesehatan kerja misalnya : desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri paha
sistem kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual
display unit stasiun). Hal ini adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual pada postur
kerja, desain suatu perkakas kerja (hands tools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain
suatu peletakan instrumen dan sistem pengendali agar didapat optimasi dalam proses
transfer informasi dengan menghasilkan suatu respon yang cepat dengan meminimumkan
resiko kerja dan hilangnya resiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi
kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat. (Bruno, 2019)

II.1.2. Definisi Antrophometri


Istilah antropometri berasal dari kata anthro yang berarti “manusia” dan metri yang berarti
“ukuran”. Antropometri adalah studi tentang dimensi tubuh manusia Antropometri
merupakan suatu ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia
guna merumuskan perbedaan- perbedaan ukuran pada tiap individu ataupun kelompok dan
lain sebagainya. Setiap manusia berbeda dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti
kebutuhan, motivasi, intelegensia, imajinasi, usia, pendidikan, jenis kelamin, kekuatan,
bentuk dan ukuran tubuh dan lain sebagainya. Antropometri digunakan sebagai bahan
pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan/ alat kerja (stasiun kerja) dalam sistem
kerja yang akan memerlukan interaksi manusia (Pulat et al., 1992)
II.1.3. Faktor yang mempengaruhi
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia,
diantaranya:
a. Umur, ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira
berumur 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Kemudian manusia akan
berkurang ukuran tubuhnya saat manusia berumur 60 tahun.
b. Jenis Kelamin, Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar
kecuali dada dan pinggul.
c. Suku Bangsa (Etnis), Variasi dimensi akan terjadi, karena pengaruh etnis. Dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Ismianti dalam Jurnal Ilmiah yang berjudul
“Perbandingan Karakteristik Antropometri Mahasiswa Suku Jawa dan Suku Batak
di Indonesia”. Dari hasil penelitian perbandingan karakteristik antropometri suku
Jawa dan suku Batak didapatkan hasil adanya perbedaan yang signifikan. Beberapa
perbedaan antara suku Jawa dan suku Batak diantaranya, laki-laki suku Jawa
cenderung memiliki jari tangan yang lebih panjang daripada laki-laki suku Batak
sedangkan pada perempuan, tangan maupun lengan suku Jawa lebih panjang
daripada suku Batak, pada bagian paha dan perut perempuan suku Batak memiliki
ketebalan yang lebih besar serta adanya karaketiristik antropometri bentuk kaki
yang berbeda antara suku Jawa dan suku Batak. Dari penelitian ini juga didapatkan
estimasi proporsi variabel antropometri pada masing-masing suku.
d. Pekerjaan, Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh
manusia. Dalam perjalanan teori ergonomi pekerjaan yang dilakukan secara terus-
menerus dapat mengakibatkan perubahan bentuk tubuh. Hal ini pertama kali
dicetuskan oleh dokter asal Inggris yang bernama C.T Thackrah pada tahun 1831.
Thackrah adalah seorang dokter dari Inggris yang meneruskan pekerjaan dari
seorang Italia bernama Ramazzini. Pada saat itu Thackrah mengamati sorang
penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi meja yang kurang sesuai
secara antropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga
mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi pada mata. (Wijaya et al., 2016)
II.1.4. Pengukuran
Antropometri dapat dibagi menjadi:
1. Antropometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam
(statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar
Contoh: Lebar Bahu, Telapak Tangan, Kepala, dan Kaki
2. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan
bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatan. Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
(Wijaya et al., 2016)

II.1.5. Persentil
Persentil merupakan jumlah bagian per serratus orang dari suatu populasi yang memiliki
ukuran tubuh tertentu ( lebih kecil atau lebih besar) (Antropometri, n.d.). Dalam
perancangan terdapat tiga nilai persentil:

1. Persentil kecil (persentil 5 atau disingkat P5)


2. Persentil tengah (persentil 50 atau disingkat P50)
3. Persentil besar (persentil 95 atau disingkat P95)
II.2. Kajian Induktif
Jurnal Tentang “An Ergonomic Approach for Designing of an Industrial Trolley with
Workers Anthropometry” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Temukan ketidakcocokan
antara dimensi troli dan data antropometrik. Pengukuran antropometri dari 50 pekerja dan
dimensi dari troli dustrial diambil dan ini dibedakan. Ketidakcocokan adalah ditemukan
dengan melakukan uji chi-square. Menurut sebuah survei, pengalaman pekerja rasa sakit
yang hilang ditemukan di berbagai bagian tubuh mereka. Telah ditemukan bahwa Jari-jari
roda dan tinggi pegangan terlalu pendek yang menyebabkan ketidaknyamanan pada roda
pekerja. Inspeksi ini menyarankan dimensi untuk desain industry troli sehingga
kenyamanan dan efisiensi para pekerja dapat dipastikan Efisiensi dan kenyamanan pekerja
di tempat kerja sangat tergantung pada risiko MSD faktor, pengukuran antropometrik dan
dimensi troli. Troli yang adadimensi memiliki ketidaksesuaian dengan pengukuran
antropometri pekerjaan Selain itu, troli dirancang lagi untuk mengurangi MSD pekerja.
(Talapatra et al., 2019)
Jurnal lain yang berjudul ”Kajian Antropometri & Ergonomi Desain Mebel
Pendidikan Anak Usia Dini 3-4 Tahun di Siwalankerto”. Pada penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan antropometri anak usia dini 3-4 tahun dan digunakan untuk
menentukan ukuran mebel yang ergonomis dengan pengguna sehingga dapat mengurangi
rasa tidak nyaman dan menghindari munculnya kelainan dikarenakan kesalahan serta
ketidak sesuaian dalam menggunakan mebel. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif format eksplanasi survey. Hasil dari penelitian ini adalah ukuran tubuh dari
anak-anak paud Siwalankerto usia 3-4 tahun dan ukuran mebel yang sesuai dengan mereka
berdasarkan dari antropometri tersebut. Hasil penelitian tersebut anak dengan umur yang
lebih besar secara dominan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Karena hal ini, maka
dalam membuat ukuran mebel supaya ergonomis sebaiknya menerapkan hasil pengukuran
yang sesuai dengan penggunanya yaitu anak usia dini 3-4 tahun karena mereka merupakan
subjek yang paling sering berinteraksi dengan mebel-mebel tersebut sehingga harus sangat
dipertimbangkan.(Hasimjaya et al., 2017)
Jurnal lainnya yang berjudul “PERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK
MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS”
tujuan penelitian ini adalah menerapkan ergonomis kursi untuk pekerja pengemasan jenang,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan posisi kerja pengemasan jenang pekerja dan
mengurangi ketidaknyamanan yang dapat menyebabkan kelelahan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan aplikasi desain kursi yang ergonomis untuk pekerja
pengemasan jenang, ada peningkatan posisi kerja pada pekerja pengemasan jenang dan
mengurangi tingkat ketidaknyamanan yang terjadi ke leher, punggung, bundar, pantat dan
siku pekerja pengemasan jenang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terjadi penurunan
tingkat ketidaknyamanan pada leher, punggung, pingul, pantat, dan siku pekerja packaging
jenang, sehingga dapat meminimalisir kelelahan pekerja packaging jenang.(Sokhibi, 2017)
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik
Industri UII. Berikut adalah data mahasiswa tersebut :

Nama : Muhammad Rafly Prianata

Usia : 18

Suku : Melayu

Berat Badan : 45 Kg

III.2. Objek Penelitian


Objek penelitian ini adalah pengukuran tubuh manusia dan pembuatan desain produk
berdasarkan dimensi tubuh manusia.

III.3. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah

1) Flexible Curve
2) Kursi Antroprometri
3) Antroprometer
4) Meteran
5) Lembar pengamatan
6) Penggaris
III.4. Alur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan dijelaskan dengan flowchart berikut ini :

Gambar 1.alur penelitian


1. Mulai
Peneliti mempelajari materi yang digunakan untuk penelitian
2. Identifikasi Masalah
Peneliti melakukan identifikasi masalah yaitu masalah mengenai antropometri atau
ukuran tubuh manusia terutama pada penggunaan trolley menggunakan perhitungan
antropometri.
3. Studi literature
Pada studi literature terdapat dua bagian yaitu Kajian Deduktif dan Induktif. Kajian
deduktif membangun konseptual yang mana fenomena-fenomena atau parameter-
parameter yang relevan disistematika, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan
sehingga bersifat umum. Kajian deduktif merapakan landasan teori yang dipakai
sebagai acuan untuk memecahkan masalah penelitian. Sedangkan Kajian induktif
adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga keaslian penelitian. Kajian ini
diperoleh dari jurnal, proseding, seminar, majalah dan lain sebagainya.
4. Pengambilan data
Peneliti melakukan pengambilan data di Lab DSKE dengan subjek Rafly Prianata
dengan menggunakan alat antropometri dan penggaris. Namun, karena studi kasus
yang peneliti dapat adalah Trolley maka peneliti menggunakan data dari bank data
dari web Laboratorium DSKE. Data yang diambil berupa 5 dimensi yang
berhubungan dengan studi kasus dan data yang diambil berjumlah 30 data.
5. Pengolahan data
Data hasil penelitian berupa kumpulan data yang didapat dari bank data Web
Laboratorium DSKE dihitung dengan perhitungan rumus yang ada. Perhitungan
yang pertama adalah uji normalitas data. Krmudia data bisa langsung dihitung nilai
persentil pada tiap dimensi dan pemberian niai Allowance.
6. Analisis data
Hasil pengamatan data kemudian dianalisis hasilnya
7. Berdasarkan hasil pengolahan serta analisis data dapat diambil kesimpulan pada
penelitian ini dan dapat diberikan saran serta rekomendasi yang tepat agar penelitian
dapat lebih baik lagi.
8. Selesai
Memberi masukan dan saran untuk penelitian kedepan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Pengumpulan Data
Berikut dimensi tubuh yang digunakan untuk merancang trolley yang ergonomis bagi
pelanggan di Pusat perbelanjaan :

Tabel 1. Dimensi Tubuh yang digunakan

No Data yang diukur Simbol Kegunaan


1 Lebar Telapak Tangan LTM Pengukuruan
diameter pegangan
troli
2 TGT Ketinggian dari roda
Tinggi Genggaman Tangan troli hingga tinggi
genggaman tangan
3 Tinggi Siku Berdiri TSB Pengukuran tinggi
wadah kecil didalam
troli
4 Lebar Bahu LB Penyesuaian lebar
troli
5 Jarak Tangan kanan Dan Tangan JRT Pengukuran jarak
Kiri antara pegangan
kanan dan kiri
Data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dengan 29 data dari
bank data dan 1 berasal dari responden yang diambil datanya secara langsung. Berikut
tabeldataresponden:
Tabel 2. Data Responden

NO NAMA UMUR SUKU BERAT LTM TGT TSB LB JRT


1 Rafly Prianata 16 Melayu 45 7.5 69 98.5 38.2 31.7

2 Nungki Ifham 21 Jawa 63 43 67 99 43 31.5

3 Amalia 20 Sanger 55 40 70 99 40 27.2


Ramadana M
4 Diyah Ratna 20 Jawa 50 41 67 106 41 29.7
Wahyuningsih
5 Vivialita 20 Melayu 47 40.5 72.5 109 40.5 29
Septiani Puteri
6 Lenny 20 Jawa 58 41 66.5 103.5 41 30
Ocktaviani
7 Lintang Kinanti 20 jawa 50 36.1 71.5 96.5 36.1 32

8 Anizha Destin 21 jawa 49 36 75 94 36 33.5


Wulandari
9 Reny Lituhayu 20 Jawa 52 35 68.8 97 35 33.5

10 Tience ricca 22 Jawa 50 37 70.6 100. 37 29


Astari 5
11 Atlit 21 Jawa 62 36.8 64 93.5 36.8 29.5
Aristriandani
12 Karenina 20 Jawa 46.5 39.2 67 100. 39.2 33.8
Maharani 5
13 noviana dwi 20 Jawa 58 34 67 102 34 32
harsiwi
14 yuana 22 Jawa 44.5 39 65 100. 39 30.4
5
15 annisa amelia 20 Jawa 48 36 66 100 36 37.7
hanifa
16 frylie Frescia 20 Sumatera 60 35.1 73 100. 35.1 25.7
Falen 5
17 Paramitha F 21 Sumatera 76 43.7 70 86.5 43.7 24.7

18 Aldiani 19 Jawa 42 37 69 99.5 37 32


Puspasari
19 Ferra Ani 20 Jawa 38 35.7 67.5 95.9 35.7 25.9
Farida
20 Ika Rachmawati 20 Melayu 52 37.5 66 93.3 37.5 35

21 Luthfina Aryani 18 Banjar 63 36.6 70.5 96 36.6 35.2

22 Indri Astuti 20 Jawa 55 37.1 70 94 37.1 30

23 Roro Ismi M P 19 Jawa 50 36.7 64 95.5 36.7 31.8

24 Anestya 20 Jawa 56 39 70 95 39 29
NO NAMA UMUR SUKU BERAT LTM TGT TSB LB JRT
25 Yaumil Amalia 20 Dayak 45 36.5 68.5 98 36.5 37

26 Linda Susanti 21 Kalimantan 60 36 68 97 36 26.3

27 Ayu Dwi 21 Jawa 55 36.2 69 96 36.2 27.7


Fitriana
28 Annisa Wening 21 Kalimantan 55 37.8 67.5 98 37.8 25.7
Asih
29 Diana W. 20 Jawa 49 37.9 68.5 97 37.9 23.1
Ningrum
30 Zulkaida 21 Kalimantan 40 36.6 69 95 36.6 24.7
Fatmarisa

IV.2. Pengolahan data

IV.2.1. Perhitungan uji Normalitas


Perhitungan uji normalitas menggunakan bantuan software SPSS dengan tingkat
kepercayaan 95%. Hasil uji Normalitas dapat dilihat seperti dibawah ini :

Gambar 2.hasil Uji Normalitas

IV.2.2.
Hipotesis :
H0 : Data Berdistribusi Normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria pengujian :

Jika Sig. nilai > 0.05 maka H0 diterima

Jika Sig. Nilai < 0.05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari perhitungan SPSS , dimana nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov yang didapatkan untuk LTM,TSB,LB,JRT dan TGT yaitu 0.119 ,
0.128 , 0.144 , 0.2 , dan 0.2. dapat diketahui semua nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 .
yang artinya tpopulasi berdistribusi dengan normal.

IV.2.3. Perhitungan Persentil


Perhitungan dimensi tubuh dan deskripsi dimensi tubuh yang digunakan dalam mendesain
produk dengan mengunakan rumus seperti dibawah ini :

Persentil = X́ ± Z x . σ

1. LTM

P5 = X́ ± Z x . σ

= 37.77 - (1.645 X 2.44)

= 33.76

P50 = X́
= 37.77
P95 = X́ ± Z x . σ
= 37.77 + (1.645 x 2.44)
= 41.78

2. TSB
P5 = X́ ± Z x . σ
= 68.59 – (1.645 x 2.67 )
= 64.19

P50 = X́

= 68.59

P95 = X́ ± Z x . σ

= 68.59 + (1.645 x 2.67 )

= 72.98

3. LB

P5 = X́ ± Z x . σ

= 97.97 - (1.645 x 4.42 )

= 90.69

P50 = X́

= 97.97

P95 = X́ ± Z x . σ

= 97.97 + (1.645 x 4.42 )

= 105.24

4. JRT

P5 = X́ ± Z x . σ

= 37.77 – (1.645 x 2.44)

= 33.75
P50 = X́

= 37.77

P95 = X́ ± Z x . σ

= 37.77 + (1.645 x 2.44)

= 41.78

5. TGT

P5 = X́ ± Z x . σ

= 30.56 – ( 1.645 x 3.64 )

= 24.57

P50 = X́

= 30.56

P95 = X́ ± Z x . σ

= 30.56 + ( 1.645 x 3.64 )

= 36.55

IV.3. Analisis pengolahan Data

IV.3.1. Analisa uji Normalitas


Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dimana uji normalitas
menggunakan software SPSS diperoleh nilai signifikansi Kolmogorv- Smirnov untuk setiap
dimensi tubuh yang digunakan yaitu untuk dimensi LTM sebesar 0.119, dimensi TSB
sebesar 0.128, dimensi LB sebesar 0.144, dimensi JRT sebesar 0.2 dan pada TGT Juga
sebsar 0.2 sehingga dapat diketahui bahwa semua nilai Sig. untuk dimensi yang digunakan
memiliki nilai yang lebih besar disbanding 0.05 . sehingga variable-variabel dianggap
sudah valid dan statistic dapat digunakan untuk proses pengolahan data.
IV.3.2. Analisa Dimensi
Berikut tabel perhitungan dimensi produk

Tabel 3. perhitungan dimensi produk

No Dimensi Dimensi Perhitungan Ukuran Hasil


Antropom Produk Persentil Nilai Allowance Perhitungan
etri Persentil
1 LTM Lebar diameter P50 37.77 0 37.77 cm
pegangan Troli
2 TSB Tinggi wadah P5 64.19 0 64.19 cm
kecil didalam
troli

3 LB Lebar troli dari P95 90.69 0 90.69 cm


bahu
4 JRT Lebar jarak P50 37.77 0 37.77 cm
pegangan
antara tangan
kanan dan kiri

5 TGT Tinggi roda P5 24.57 0 24.57 cm


troli hingga
gengaman
tangan

Berikut adalah Analisa dimensi setiap bagian tubuh


1) LTM
Dalam antropometri yang dibutuhkan untuk menentukan lebar telapak tangan untuk
mengukur diameter pegangan troly n dengan persentil ke-50. Penggunaan persentil 50
di maksudkan pengguna dengan lebar telapak tangan normal agar pengguna yang
minimum atau maksimumpun dapat menggunakannya dengan nyaman. Dimensi ini
nantinya digunakan untuk merancang lebar diameter dari pegangan tangan troli.

2) TSB

Dalam antropometri yang dibutuhkan untuk menentukan tinggi siku berdiri (TSB)
dengan persentil 5. Penggunaan persentil 5 dimaksudkan agar pengguna dengan ukuran
minimum bisa menggunakannya dengan baik,begitupun pada orang dengan ukuran
normal dan maksimum. Dimensi ini nantinya digunakan untuk perancangan tinggi dari
wadah kecil yang ada pada dalam troli.

3) LB

Data antropometri yang digunakan untuk memperhitungkan Lebar Bahu (LB) dengan
penggunaan persentil 95 yang dimaksudkan agar Dengan patokan Ukuran orang
maksimum dapat sesuai untuk ukuran orang normal dan minimum. Dimensi ini
nantinya digunakan untuk perancangan lebar troli agar sesuai dengan semua ukuran
tubuh manusia.

4) JRT

Data antropometri yang digunakan untuk menghitung Jarak Tangan Kanan Ke tangan
Kiri (JRT) dengan persentil 50 yang dimaksudkan agar orang Normal yang menjadi
patokan agar pengguna dengan ukuran tubuh maksimum dan minimum dapat
menyesuaikannya dengan baik. Dimensi ini nantinya digunakan untuk perancangan
jarak anatara pegangan troli dari tangan kanan ke tangan kiri.

5) TGT

Data antropometri yang dibutuhkan selanjutnya adalah Tinggi Genggaman Tangan


(TGT) ini menggunakan persentil 5 yang dimaksudkan agar Tinggi dari pegangan troli
dapat digapai dan sesuai dengan ukuran tubuh orang minimum. Orang dengan ukuran
tubuh normal dan maksimum akan menyesuaikan. Dimensi ini nantinya akan digunakan
untk perancangan ketinggian troli mulai dari roda hingga wadah yang ada dalam troli.

IV.4. Produk

IV.4.1. Gambar Visualisasi


Berikut merupakan gambaran troly yang disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia yang
sesuai :

LB : 90.69
cm

TGT : 24.57 cm

Gambar 3. Tampak depan

TSB : 64.19 LTM :37.77


cm cm

Gambar 4. Tampak Belakang


JRT : 37.77 cm

Gambar 5. Tampak Samping

IV.4.2. Analisis produk


Trolli ini memiliki desain yang sudah sesuai dengan ukuran segmen tubuh dewasa pada
rentang usia 18-25 Tahun. Tinggi Trolli sudah di sesuaikan dengan Tinggi Genggaman
Tangan berukuran 24.57 cm sehingga memudahkan pengguna dengan semua ukuran.

Lebar diameter dari Pegangan trolli juga sudah disesuaikan dengan Lebar Telapak
Tangan dengan ukuran 37.77 cm dan Persentil 50 yang mana agar disesuaikan dengan
ukuran tubuh orang normal supaya semua pengguna baik ukuran tubuh minimum dan
maksimum dapat menggunakannya dengan baik.

Lebar ukuran dari trolli ini juga sudah didesain dan disesuaikan berdasarkan Lebar
Bahudengan ukuran 90.69 cm yang mana digunakan persentil 95 dimaksudkan agar semua
patokan Ukuran orang maksimum dapat sesuai untuk ukuran orang normal dan minimum.

Tinggi dari keranjang kecil didalam trolli juga disesuaikan berdasarkan Tinggu Siku
Berdiri dengan ukuran 64.19 cm yang mana dimaksudkan memudahkan pengguna untuk
menggunakannya. Digunakan persentil 5 dimaksudkan agar pengguna dengan ukuran
minimum bisa menggunakannya dengan baik,begitupun pada orang dengan ukuran normal
dan maksimum.
Dan lebar jarak antara pegangan tangan kanan trolli dan tangan kiri trolli sudah
disesuaikan berdasarkan Lebar Jarak Antar Tangan Kanan dan Kiri degan ukuran 37.77 cm.
Yang mana digunakan persentil 50 yang dimaksudkan agar orang Normal yang menjadi
patokan agar pengguna dengan ukuran tubuh maksimum dan minimum dapat
menyesuaikannya dengan baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

1. aplikasi ilmu ergonomic digunakan untuk perancangan produk, meningkatkan


kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu
bagian dari ergonomic yang digunakan dan sangat berpengaruh daalam perancangan
suatu produk berdasarkan prinsip –prinsip ergonomic adalah antropometri
2. Desain trolli yang ergonomis karena setiap bagiannya menggunakan dimensi
Antropometri, sehingga ukurannya sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh manusia.
Pada Tinggi Genggaman Tangan berukuran 24.57 cm, Lebar Telapak Tangan dengan
ukuran 37.77 cm , Lebar ukuran dari trolli ini juga sudah didesain dan disesuaikan
berdasarkan Lebar Bahudengan ukuran 90.69 cm, Tinggi dari keranjang kecil didalam
trolli juga disesuaikan berdasarkan Tinggu Siku Berdiri dengan ukuran 64.19 cm , dan
lebar jarak antara pegangan tangan kanan trolli dan tangan kiri trolli sudah disesuaikan
berdasarkan Lebar Jarak Antar Tangan Kanan dan Kiri degan ukuran 37.77 cm

V.2. Saran
Saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah lebih memperhatikan lagi detail
produk yang akan didesain dari segmen tubuh yang akan menjadi parameter pembuatan
produk.
DAFTAR PUSTAKA

Antropometri, D. (n.d.). Metode Pengukuran Data Antropometri.


Bruno, L. (2019). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Dhahir, D. F. (2018). Pemanfaatan Program Desa Broadband Terpadu oleh Masyarakat
Desa Lutharato. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan, 19(2), 73–84.
Giovanny, A. (2011). Perancangan Material Handling Kereta Dorong Untuk Mengurangi
Fatique dan Cidera Pada Buruh Pabrik (Studi Kasus: PT. Mitra Baru Pekanbaru).
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Hasimjaya, J., Wibowo, M., & Dodi Wondo. (2017). Kajian Antropometri & Ergonomi
Desain Mebel Pendidikan Anak Usia Dini 3-4 Tahun di Siwalankerto. Jurnal Intra,
5(2), 449–459.
Pulat, P. S., Huarng, F., & Lee, H. (1992). Efficient solutions for the bicriteria network
flow problem. Computers & Operations Research, 19(7), 649–655.
Sokhibi, A. (2017). Perancangan Kursi Ergonomis untuk Memperbaiki Posisi Kerja pada
Proses Packaging Jenang Kudus. None, 3(1), 61–72.
Talapatra, S., Mohsin, N., & Murshed, M. (2019). An Ergonomic Approach for Designing
of an Industrial Trolley with Workers Anthropometry. 2156–2167.
https://doi.org/10.4236/ajibm.2019.912143
Thomson, J. J. (1985). The trolley problem. The Yale Law Journal, 94(6), 1395–1415.
Wijaya, M. A., Siboro, B. A. H., & Purbasari, A. (2016). Analisa Perbandingan
Antropometri Bentuk Tubuh Mahasiswa Pekerja Galangan Kapal Dan Mahasiswa
Pekerja Elektronika. Profesiensi, 4(2), 108–117.
LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan

Lampiran I
Lampiran II

Anda mungkin juga menyukai