Anda di halaman 1dari 6

Tugas Kelompok : Hari : Senin

Penilaian Status Gizi Tanggal: 10 September 2018

PERMASALAHAN GIZI

Disusun Oleh :
Kelompok 5
D III GIZI Tk. 1.B
Hasana Husna (P031713411051)
Nursalisa (P031713411066)
Rahel Rebeka Hutagalung (P031713411068)
Riska Wahyu Ilahi (P031713411070)
Vanny Novriyanti (P031713411077)

Dosen Pembimbing :
Fitri. SP, MKM
Hesti Atasasih, SP, MKM

JURUSAN D III GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
Tugas :

1. Permasalahan gizi ditinjau dari pejamu, agents, dan lingkungan.


2. Unsur agens dari gizi yang dapat menimbulkan masalah gizi.
3. Proses riwayat alamiah terjadinya penyakit gizi kurang.

Pembahasan :

1. Permasalahan gizi ditinjau dari pejamu, agens dan lingkungan

Masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun


penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan
kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifactor, oleh karena itu
pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sector yang terkait. Masalah
gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak
selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan.
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari
sumber penyakit (agens), pejamu (host), dan lingkungan (environment).

a. Sumber penyakit (agens)


Faktor sumber penyakit dapat dibagi menjadi delapan unsur yaitu unsur gizi,
kimia dari luar, kimia dari dalam, faktor faali/fisiologis, genetic, psikis, tenaga dan
kekuatan fisik, dan biologi/parasite.

b. Pejamu (host)
Faktor-faktor pejamu yang mempengaruhu kondisi manusia hingga menimbulkan
penyakit, terdiri atas faktor genetis, umur, jenis kelamin, kelompok etnik, fisiologis,
imunologik, kebiasaan seseorang (kebersihan, makanan, kontak perorangan, pekerjaan,
rekreasi, pemanfaatan pelayanan kesehatan). Faktor pejamu yang cukup berpengaruh
dalam timbulnya penyakit, khususnya dinegara yang sedang berkembang adalah
kebiasaan buruk, seperti membuang sampah dan kotoran tidak pada tempatnya, tabu, cara
penyimpanan makanan yang kurang baik, hygiene rumah tangga (jendela atau ventilasi,
pekarangan) yang kurang mendapat perhatian.
c. Lingkungan (environment)
Faktor lingkungan dapa dibagi dalam tiga unsur utama, yaitu :
1. Lingkungan fisik, seperti cuaca atau iklim, tanah, dan air.
2. Lingkungan biologis :
a. Kependudukan : kepadatan penduduk
b. Tumbuh-tumbuhan : sumber makanan yang dapat mempengaruhi sumber penyakit.
c. Hewan : sumber makanan, juga dapat sebagai tempat munculnya sumber penyakit.

3. Lingkungan sosial ekonomi


a. Pekerjaan : yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia
b. Urbanisasi : kepadatan penduduk, adanya ketegangan dan tekanan sosial
c. Perkebambangan ekonomi : usahah koperasi dibidang kesehatan dan pendidikan.
Golongan ekonomu yang rendah lebih banyak menderita gizi kurang disbanding
dengan golongan ekonomi menengah ke atas. Sebaliknya, pada golongan yang
terakhir insidensi penyakit kardiovaskuker cenderung meningkat.
d. Bencana alam : peperangan, banjir, gunung meletus, dan sebagainya.

Sumber : Supariasa, I Dewa Nyoman. dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC

2. Unsur agens dari gizi yang dapat menimbulkan masalah gizi


Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Faktor sumber
penyakit dapat dibagi menjadi delapan unsur, yaitu unsur gizi, kimia dari luar, kimia dari
dalam, faktor fisiologis, genetik, psikis, tenaga dan kekuatan fisik, dan biologi/parasit.

1. Gizi

Unsur gizi sering diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan beberapa toksin yang
dihasilkan oleh beberapa bahan makanan, di samping akibat kelebihan zat gizi. Di bawah
ini beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu.

No. Penyakit Penyebab


1. Kurang Energi Protein (KEP) Kekurangan energi dan protein

2. Anemia gizi Kekurangan protein, vitamin C,


asam folat, vitamin B12, zat besi (Fe)
3. Angular stomatitis Kekurangan riboflavin
4. Keratomalasia Kekurangan vitamin A
5. Rakhitis Kekurangan vitamin D
6. Skorbut/sariawan Kekurangan vitamin C
7. Gondok Kekurangan yodium.
8. Kanker hati Toksin yang ada dalam makanan seperti
aflatoksin pada kacang-kacangan. dll.
9. Beri-beri Kekurangan vitamin B1
10. Penyakit jantung/hipertensi Kelebihan lemak/kolesterol
11. marasmus Kekurangan konsumsi karbohidrat
12. kwashiorkor Kekurangan protein
13. obesitas Kelebihan lemak

Sumber : Supariasa, I Dewa Nyoman. dkk, 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta :
Buku Kedokteran EGC

3. Riwayat Alamiah Terjadinya Penyakit Kurang Gizi

Kekurangan gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menyangkut


multi disiplin dan selalu harus control terutama masyarakat yang tinggal d inegara negara
baru berkembang. Masalah utama penyebab kekurangan gizi(malnutrisi) dalam kelompok
masyarakat saat ini sedang merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia.

Kekurangan zat gizi mengakibatkan simpanan zat gizi pada tubuh manusia
dihunakan untuk memenuhi kebutuhan. Jika keadaan ini berlangsung lama, simpanan zat
gizi akan habis dan terjadi kemerosotan jaringan. Pada keadaan tersebut seseorang dapat
dikatakan malnutrisi walaupun ditanda dengan penurunan berat badan yang menurun dan
pertumbuhan terhambat.

Dengan meningkatnya defisiensi zat gizi, muncul perubahan biokimia dan


penurunan kadar zat zat gizi dalam darah, berupa kadar hemoglobin, serum vitamin A,
dan karoten yang rendah. Dapat pula terjadi peningkatan asam laktat dan piruvat pada
kekurangan tiamin.

Apabila keadaan itu berlangsung lama, akan terjadi perubahajn fugsi tubuh
seperti saraf dengan tanda tanda berupa kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek.

Keadaan ini akan berkembang dan diikuti tanda tanda kekurangan gizi diikuti
oleh tanda tanda klasik seperti kebutuhan fotobia, nyeri pada lidah pada penderita,
kekurangan riboflavindan kaku pada bagian kaki defisiensi timin. Seperti Gambar
dibawah ini, merupakan konsep riwayat alamiah yang diterapkan pada masalah gizi
kurang

Kejadian masalah penyakit kurang gizi dan masalahnya meliputi :

1. Masalah biologi dan sosial


Penyebab mendasar dari masalah ini adalah ketidak cukupan pasokan gizi
kedalam sel. Meskipun banyak disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang esensial, tetapi
faktor penyebabnya sangat kompleks yaitu faktor sosial, budaya, psikologis, ekonomi,
pendidikan, dan politik.
2. Masalah Kekurangan Gizi
Keadaan penyakit kekurangan gizi terjadi menjadi dua kelas, berikut :
a. Penyakit kurang gizi Primer
Contoh : Pada kekurangan zat gizi esensial spesifik, seperti kekurangan vitamin C, maka
penderita mengalami gejala scurvy, beri beri, kekurangan vitamin B

b. Penyakit kurang gizi sekunder


Contoh : Pemyakit disebabkan oleh adanya gangguan absorpsi zat gizi atau gangguan
metabolism gizi.

3. Masalah Kelaparan

4. Masalah Lingkungan
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya malnutrisi adalah banyak variasi, tingkat,
dan kombinasi. Biasanyan seringkali komplikasi dari penyakit TBC, parasite usus, atau
sepsis kulit.

Sumber : Endang,L. A. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali

Anda mungkin juga menyukai