Anda di halaman 1dari 4

PERMASALAHAN PENURUNAN TANAH

Kasus turunnya permukaan tanah bukanlah kejadian baru. Di


Indonesia sudah terjadi beberapa kasus penurunan tanah
termasuk juga terjadi di Ibu Kota Jakarta. Peristiwa
tersebut merupakan peristiwa alam yang merugikan untuk
wilayah yang mengalaminya. Penurunan permukaan tanah adalah
peristiwa turunnya permukaan tanah yang disebabkan oleh
adanya perubahan pada volume lapisan batuan yang ada
dibawahnya

Kejadian tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama,


sehingga jika tidak diatasi memiliki dampak yang buruk untuk
lingkungan sekitar. Jakarta merupakan wilayah yang paling
sering mengalami penurunan tanah. Kejadian tersebut bisa
disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti ,

1. Faktor Alami (Natural Subsidence)

Penurunan tanah alami adalah peristiwa menurunnya


tanah karena pengaruh dari proses geologi bumi ( baca :
Pengertian Tenaga Geologi ). Adapun faktor yang menyebabkan
turunnya tanah secara alami dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu siklus geologi dan sedimentasi di daerah cekungan (
baca : Proses Sedimentasi ). Siklus geologi merupakan siklus
yang terdiri atas pelapukan, pengendapan serta terjadinya
pergerakan kerak bumi. Sedangkan sedimentasi di daerah
cekungan merupakan sedimentasi yang terjadi di daerah
lempeng utama dekat perbatasan lempeng. Biasanya sedimentasi
yang ada di cekungan semakin lama akan semakin banyak dan
akan meningkatkan massa suatu endapan tersebut. Hal ini
tentunya dapat menyebabkan terjadinya penurunan permukaan
tanah pada bagian tersebut.

2. Faktor Pengambilan Air Tanah (Groundwater Extraction)

Faktor penyebab yang berikutnya adalah adanya


pengambilan air tanah dalam volume yang cukup banyak
sehingga hal ini dapat menyebabkan berkurangnya volume air
pada tanah pada suatu lapisan tanah. Kurangnya air tanah ini
akan memberikan dampak pada pori-pori tanah, sehingga
tekanan hidrostatik yang ada di bawah permukaan tanah
menjadi berkurang. Dalam peristiwa ini tentunya akan terjadi
peristiwa pemampatan pada lapisan akuifer. Lapisan akuifer
merupakan lapisan yang berada dibawah tanah dan mengandung
air. Lapisan inilah yang membuat air ditanah dapat diambil
dan dimanfaatkan.

3. Faktor Massa Bangunan (Settlement)

Tanah merupakan suatu wadah yang sangat penting dalam


suatu konstruksi bangunan. Umumnya, tanah dijadikan sebagai
pondasi pendukung dalam konstruksi bangunan atau bahkan
dapat dijadikan sebagai bahan dari bangunan tersebut seperti
halnya sebuah bendungan atau tanggul. Adanya bangunan yang
dibangun diatas permukaan tanah inilah yang dapat
menyebabkan lapisan tanah yang berada dibawah mengalami
pemampatan. Pemampatan ini terjadi karena pengaruh deformasi
dari partikel tanah, relokasi partikel serta keluarnya air
atau udara dari dalam pori tanah tersebut. Jadi, semakin
besar massa suatu bangunan tersebut maka tingkat penurunan
tanah di wilayah tersebut juga semakin dalam. Tidak heran
jika di wilayah Jakarta dan kota-kota besar yang memiliki
banyak gedung tinggi sering mengalami banjir.

Cara Mengatasi Penurunan Permukaan Tanah

 Penggunaan ABT

Mengatasi penurunan permukaan tanah sebisa mungkin


memanfaatkan penggunaan Air Bawah Tanah (ABT) secara
efisien. Jangan pernah mengeksploitasi berlebihan agar tidak
terjadi kekurangan air bersih yang akan menyebabkan
terjadinya penurunan permukaan tanah.

 Penerapan Injeksi Air Tanah

Injeksi air tanah adalah kegiatan yang dilakukan aktifitas


manusia dengan cara memasukan air ke tanah dengan metode
gravitasi ataupun pompa. Dengan menggunakan metode ini mampu
menjaga ketersediaan air tanah sehingga tidak terjadi
penurunan permukaan tanah

 Membuat Sumur Resapan

Sumur resapan adalah sebuah cara untuk menampung dan


mengelola air dengan cara membuat lubang pada permukaan
tanah. Tujuan pembuatan sumur resapan adalah untuk menampung
air hujan kemudian akan dialirkan ke dalam tanah.
 Menerapkan Prinsip Rainwater Harvesting

Rainwater harvesting merupakan sebuah metode yang digunakan


untuk mengumpulkan air yang berasal dari air hujan lalu
dimanfaatkan kembali untuk diolah menjadi air bersih layak
pakai.

 Penerapan Ruang Terbuka Hijau

Penerapan ruang terbuka hijau ini diharapkan dapat mencegah


terjadinya banjir dan dapat meningkatkan efisiensi dari air
tanah. Selain itu diharapkan dapat memberikan ruang
interaksi sosial bagi masyarakat.
TUGAS
PERMASALAHAN TANAH

OLEH :

NAMA : ZULFIKAR AHAMAD


NO. STAMBUK : 031 2016 0119
KELAS : A3

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2 0 1 8

Anda mungkin juga menyukai