Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

Perencanaan dan Permodelan Transportasi

Oleh:

ZULFIKAR AHMAD

001109202020

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
Berdasarkan jurnal atau hasil penelitian yang berjudul “ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN
LALULINTAS
(Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) didapatkan kesimpulan bahwa
hasil analisi data yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis korelasi menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan dan tarikan lalulintas di hari kerja maupun hari minggu
pada tata guna lahan rumah sakit umum di Klaten adalah banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya
poliklinik (X4).
2. Model matematika yang diperoleh adalah sebagai berikut:
• Model tarikan perjalanan di hari minggu (Y1)
Y1 = -16,551 + 0,212.X2 + 3,382.X4

•Model tarikan perjalanan di hari kerja (Y2)


Y2 = -18,092 + 0,216.X2 + 4,884.X4

• Model bangkitan perjalanan di hari minggu (Y3)


Y3 = -11,343 + 0,198.X2 + 2,898.X4

• Model bangkitan perjalanan di hari kerja (Y4)


Y4 = -17,108 + 0,235.X2 + 4,567.X4

Dari kesimpulan diatas, komentar yang di berikan yaitu:


Dalam merumuskan kebijaksanaan perencanaan wilayah, Pemerintah Daerah diharapkan
mempertimbangkan pengaruh tata guna lahan dengan potensi bangkitan pergerakan, sehingga
perencanaan infrastruktur di bidang transportasi dapat mendukung perkembangan peruntukan lahan.
ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN LALULINTAS
(Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten)
Anik Rahmawati Wahyuningsih, Agus Riyanto, Ahmad Munawar
Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jalan A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

ABSTRAK
Keberadaan rumah sakit pada sebuah tata guna lahan akan menyebabkan peningkatan bangkitan dan tarikan lalulintas.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model tarikan dan bangkitan perjalanan yang ditimbulkan oleh tata guna lahan
rumah sakit di Klaten. Penelitian dilakukan dengan mengambil data primer berupa banyaknya tarikan dan bangkitan
perjalanan pada hari kerja dan hari minggu dari enam rumah sakit umum yang berada di Klaten, sedangkan data
skunder berupa luas lahan, banyaknya karyawan, banyaknya bed rawat inap, banyaknya poliklinik, dan luas lahan
parkir diperoleh dari pihak pengelola rumah sakit. Pengolahan data dilakukan dengan metode stepwise, kemudian
dilakukan uji statistik F dan uji statistik t. Selanjutnya persamaan regresi linier berganda digunakan untuk memodelkan
tarikan dan bangkitan perjalanan pada tata guna lahan rumah sakit umum di Klaten. Hasil uji korelasi dan kalibrasi
menunjukkan bahwa tarikan perjalanan di hari Minggu (Y1), tarikan perjalanan di hari kerja (Y2), bangkitan perjalanan
di hari minggu (Y3) dan bangkitan perjalanan di hari kerja (Y4) dipengaruhi oleh banyaknya karyawan (X2) dan
banyaknya poliklinik (X4). Persamaan model regresinya adalah Y1 = -16,551 + 0,212.X2 + 3,382.X4; Y2 = -18,092 +
0,216.X2 + 4,884.X4 ; Y3 = -11,343 + 0,198X2 + 2,898 X4; Y4 = -17,108 + 0,235.X2 + 4,567.X4.

Kata kunci : Tarikan, Bangkitan, Rumah Sakit, Regresi.

PENDAHULUAN Dalam pemodelan bangkitan pergerakan,


Proses pergerakan atau perpindahan orang metode analisis regresi linier berganda (Multiple
atau barang dari satu tempat ke tempat lain disebut Linear Regression Analysis) paling sering digunakan.
transportasi. Proses ini dapat dilakukan dengan Sejak tahun 1950, sebagian besar penelitian
menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan perencanaan transportasi menggunakan analisis
atau tanpa kendaraan. Perencanaan transportasi yang regresi linier untuk meneliti bangkitan perjalanan
matang akan membantu kelancaran pelaksanaan (Trip generation). Teknik regresi linier berganda
pembangunan. menarik bagi analisis transportasi karena memberi
Rumah sakit (hospital) adalah sebuah kemudahan dalam menentukan derajat hubungan
institusi perawatan kesehatan profesional yang antara peubah tak-bebas dan peubah bebasnya.
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan Konsep analisis regresi linier berganda (Multiple
tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah sakit dengan Linier Regression Analysis) menyatakan hubungan
segala fasilitas dan pelayanan kesehatan yang antara satu variabel tidak bebas (dependent variable)
dimiliki akan menimbulkan bangkitan dan tarikan dengan beberapa variabel bebas (independent
lalulintas yang berpengaruh terhadap tingkat variable)
pelayanan jalan raya di sekitar lokasi rumah sakit. Model matematika ini memiliki bentuk:
Bangkitan pergerakan (Trip Generation) Y = a + b1X1 + b2X2 + ................+
adalah tahapan permodelan yang memperkirakan bnXn dengan:
jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau Y = variabel terikat (jumlah
tata guna lahan, atau jumlah pergerakan yang tertarik produksi perjalanan)
ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalu a = konstanta (angka yang akan dicari)
lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang b1, b2,...., bn = koefisien regresi (angka
menghasilkan pergerakan lalu lintas. Bangkitan lalu yang harus dicari)
lintas itu mencakup lalu lintas yang meninggalkan X1, X2,...., Xn = variabel bebas (faktor-
suatu lokasi dan lalu lintas yang menuju atau tiba ke faktor yang berpengaruh)
suatu lokasi. Berdasarkan latar belakang yang telah
Trip attraction digunakan untuk menyatakan dikemukakan di atas, maka dibuat rumusan masalah
suatu pergerakan berbasis rumah yang mempunyai sebagai berikut:
tempat asal dan atau tujuan bukan rumah atau 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya
pergerakan yang tertarik oleh pergerakan berbasis bangkitan dan tarikan lalulintas pada tata guna
bukan rumah. lahan rumah sakit umum di Klaten.
2. Bagaimana model bangkitan dan tarikan rumah sakit tersebut mempunyai kriteria layanan
pergerakan kendaraan bermotor roda empat pada utama yang hampir sama. Rumah sakit umum yang
tata guna lahan rumah sakit di Klaten dijadikan lokasi penelitian adalah RSU Suradji
3. Bagaimana karakteristik pengunjung yang Tirtonegoro, RSI Klaten, RS Cakra Husada, RS PKU
menuju dan meninggalkan lokasi rumah sakit. Delanggu, RSI Cawas, dan RS Mitra Keluarga
Tujuan penelitian penentuan model Pedan.
bangkitan pergerakan pada tata guna lahan Rumah
Sakit Umum di Klaten, adalah sebagai berikut: Pengumpulan Data
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang Data primer adalah data yang diperoleh
mempengaruhi bangkitan dan tarikan lalulintas langsung dari pengamatan, yaitu banyaknya
pada tata guna lahan Rumah Sakit Umum di perjalanan yang menuju maupun meninggalkan
Klaten. rumah sakit. Pengamatan di lokasi penelitian dimulai
2. Untuk mengetahui model bangkitan dan tarikan pukul 07.00 sampai 19.00 WIB. Pada setiap lokasi
perjalanan yang dihasilkan oleh tata guna lahan dilakukan dua kali pengamatan yaitu pada hari
Rumah Sakit Umum di Klaten minggu dan pada hari kerja. Data-data skunder yang
3. Untuk mengetahui karakteristik pengunjung meliputi luas lahan (m2), banyaknya karyawan
yang menuju dan meninggalkan rumah sakit (orang), total jumlah bed rawat inap (buah), jumlah
dikaitkan dengan bangkitan dan tarikan poliklinik (unit) dan luas lahan parkir (m2) diperoleh
lalulintas. dari pengelola rumah sakit-rumah sakit yang menjadi
Bangkitan dan tarikan pergerakan digunakan obyek penelitian.
untuk menyatakan bangkitan pergerakan pada masa Pengumpulan data tentang karakteristik
sekarang, yang akan digunakan untuk meramalkan pengunjung diperoleh dari kuesioner dengan
pergerakan pada masa mendatang. Bangkitan responden pengunjung rumah sakit, dilakukan pada
pergerakan ini berhubungan dengan penentuan hari kerja yang sama ketika mengambil data jumlah
jumlah keseluruhan yang dibangkitkan atau ditarik perjalanan.
oleh suatu tata guna lahan.
ANALISIS DATA
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian Hasil survey pada enam rumah sakit umum di Klaten
Penelitian dilakukan pada 6 rumah sakit menunjukkan data primer dan data skunder seperti
umum di Klaten, dengan pertimbangan beberapa terlihat pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Hasil Pengambilan Data Primer dan Data Skunder

Kemudian data pada Tabel 1, diolah dengan Tarikan Perjalanan di Hari Minggu
metode stepwise untuk mengetahui variabel-variabel Tabel 2 di bawah ini merupakan hasil olah data
mana yang akan digunakan dalam permodelan. dengan SPSS yang memperlihatkan bahwa terdapat
Metode ini dimulai dengan memasukkan variabel dua variabel bebas yang layak dimasukkan dalam
bebas yang memiliki korelasi paling kuat dengan permodelan, berturut-turut dari variabel bebas yang
variabel terikat. Kemudian variabel bebas yang tidak memiliki korelasi lebih kuat terhadap variabel terikat
mempunyai korelasi dengan variabel terikat, tarikan perjalanan di hari minggu (Y1), yaitu
dikeluarkan dan tidak digunakan dalam permodelan. banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya poliklinik
(X4).
Tabel 2. Variabel Entered/Removed
Variables Variables Dengan melihat Tabel 4 di atas, dipilih model 2 yang
Model Entered Removed Method mempunyai variabel lebih banyak.
1 Stepwise (Criteria: Tabel 5 memperlihatkan besarnya koefisien dari
banyaknya . Probability-of-F-to-enter masing-masing variabel yang berpengaruh pada
karyawan <= ,050, Probability-of-F-
to-remove >= ,100).
permodelan.
2 Stepwise (Criteria:
Tabel 5. Coefficients(a) pada Tarikan Perjalanan di Hari
banyaknya . Probability-of-F-to-enter
poliklinik <= ,050, Probability-of-F- Minggu
to-remove >= ,100). Standar
dized
a. Dependent Variable: tarikan perjalanan minggu Unstandardize Coeffici
Keeratan hubungan antara variabel bebas dan d Coefficients ents
variabel terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai R Std.
dan nilai R2 pada Tabel 3 berikut ini: Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.003 10.952 .274 .797
Tabel 3. Model Summary
banyaknya .264 .022 .986 11.89 .000
Std. Error karyawan 8
R Adjusted Durbin- 2 (Constant) -
Model R of the -
Square R Square Watson 16.55 5.722 .063
2.892
Estimate 1
banyaknya .212 .013 .792 15.76 .001
1 .986a .973 .966 16.994 karyawan 3
banyaknya
2 .999b .997 .995 6.452 1.874 3.382 .680 .250 4.975 .016
poliklinik
a. Predictors: (Constant),
banyaknya karyawan a. Dependent Variable: tarikan
perjalanan minggu
b. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan,
banyaknya poliklinik
c. Dependent Variable: tarikan perjalanan Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat disusun suatu
minggu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Tabel 4. Anova berikut akan memaparkan uji Y1 = -16,551 + 0,212.X2 + 3,382.X4
kelinieran dengan α 5%. Apabila F hitung pada
Tabel 4 lebih besar dari Ftabel, berarti masih
signifikan dan Ho ditolak. Sehingga model linier Tarikan Perjalanan di Hari Kerja.
antara variabel terikat tarikan perjalanan pada hari Tabel 6 di bawah ini merupakan hasil olah data
minggu dengan variabel bebas. dengan SPSS yang memperlihatkan bahwa terdapat
tiga variabel bebas yang layak dimasukkan dalam
Tabel 4. ANOVA(b) pada Tarikan Perjalanan di Hari permodelan, berturut-turut dari variabel bebas yang
Minggu memiliki korelasi lebih kuat terhadap variabel terikat
Sum of Mean tarikan perjalanan di hari kerja (Y2), yaitu
Model Squares df Square F Sig. banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya poliklinik
1 Regression .000 (X4), luas lahan (X1).
40881.642 1 40881.642 141.558 a

Residual 1155.191 4 288.798

Total 42036.833 5
2 Regression .000
41911.940 2 20955.970 503.373 b

Residual 124.893 3 41.631


Total 42036.833 5
a. Predictors: (Constant),
banyaknya karyawan
b. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan,
banyaknya poliklinik
c. Dependent Variable: tarikan perjalanan
minggu
Tabel 6. Variables Entered/Removed Tabel 8. ANOVA(b) pada Tarikan Perjalanan di Hari
Variables Variables Kerja
Model Entered Removed Method Sum of Mean
1 Stepwise (Criteria: Model Squares df Square F Sig.
banyaknya . Probability-of-F-to-enter 1 Regression 49862.72 1 49862. 84.91 .001a
karyawan <= ,050, Probability-of- 8 728 7
F-to-remove >= ,100).
Residual 2348.772 4 587.19
2 Stepwise (Criteria: 3
banyaknya Probability-of-F-to-enter
poliklinik . <= ,050, Probability-of- Total 52211.50
5
F-to-remove >= ,100). 0
3 Stepwise (Criteria: 2 Regression 52010.92 2 26005. 388.9 .000b
Probability-of-F-to-enter 9 464 71
luas lahan . <= ,050, Probability-of-
Residual 200.571 3 66.857
F-to-remove >= ,100).
4 Stepwise (Criteria: Total 52211.50
5
banyaknya Probability-of-F-to-enter 0
. karyawan <= ,050, Probability-of- 3 Regression 52210.07 3 17403. 2.449. .000c
F-to-remove >= ,100). 9 360 000
a. Dependent Variable: tarikan perjalanan hari kerja Residual 1.421 2 .711
Total 52211.50
Keeratan hubungan antara variabel bebas dan 5
0
variabel terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai R 4 Regression 52209.82 2 26104. 4.664. .000d
dan nilai R2 pada Tabel 7 berikut ini: 1 910 000
Residual 1.679 3 .560
Tabel 7. Model Summary pada Tarikan Perjalanan di Hari
Kerja Total 52211.50
5
0
Std. Error Durbin-
Adjusted of the a. Predictors: (Constant),
Model R R Square R Square Estimate Watson banyaknya karyawan
b. Predictors: (Constant), banyaknya
1 .977a .955 .944 24.232 karyawan, banyaknya poliklinik
2 .998b .996 .994 8.177 c. Predictors: (Constant), banyaknya
karyawan, banyaknya poliklinik, luas lahan
3 1.000c 1.000 1.000 .843
d. Predictors: (Constant),
4 1.000 d 1.000 1.000 .748 banyaknya poliklinik, luas lahan
1.128
a. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan e. Dependent Variable: tarikan
perjalanan hari kerja
b. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan,
banyaknya poliklinik
Untuk menentukan model yang akan digunakan,
c. Predictors: (Constant), banyaknya
karyawan, banyaknya poliklinik, luas lahan dilakukan uji korelasi di antara masing-masing
variabel bebas yang berpengaruh. Hasilnya dapat
d. Predictors: (Constant), banyaknya
poliklinik, luas lahan dilihat pada diagram scatter Gambar 1 dan Gambar 2
e. Dependent Variable: tarikan perjalanan hari di bawah ini:
kerja 1000
karyawan

Tabel 8. Anova berikut akan memaparkan uji 800


kelinieran dengan α 5%. Apabila F hitung pada
600
Tabel 8 lebih besar dari Ftabel, berarti masih Series1
banyakn

signifikan dan Ho ditolak, sehingga model linier 400 (Series1)


ya

antara variabel terikat tarikan perjalanan pada hari


minggu dengan variabel bebas. Linear
200

0
0 40000
luas lahan

Gambar 1. Hubungan antara luas lahan (X1) dan


banyaknya karyawan (X2)
30 Berdasarkan Tabel 9. di atas dapat disusun suatu

poliklinik
persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
25 Y2 = -18,092 + 0,216.X2 + 4,884.X4
20
Series1 Bangkitan Perjalanan di Hari Minggu
15
5 (Series1) Tabel 10 di bawah ini merupakan hasil olah data
dengan SPSS yang memperlihatkan bahwa terdapat
a

10
Linear dua variabel bebas yang layak dimasukkan dalam
permodelan berturut-turut dari variabel bebas yang
0 memiliki korelasi lebih kuat terhadap variabel terikat
0 500 1000 bangkitan perjalanan di hari minggu (Y3), yaitu
banyaknya karyawan banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya poliklinik
(X4).
Gambar 2. Hubungan antara banyaknya karyawan (X2)
dan banyaknya poliklinik (X4) Tabel 10. Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Dengan melihat Tabel 8, Gambar 1 dan Gambar 2 di Model Entered Removed Method
atas, dipilih model 2 karena antara variabel
1 Stepwise (Criteria:
banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya poliklinik banyaknya Probability-of-F-to-enter <=
(X4) tidak saling mempengaruhi. Sedangkan antara karyawan . ,050, Probability-of-F-to-
variabel luas lahan (X1) dan banyaknya karyawan remove >= ,100).
(X2) saling berpengaruh. 2 Stepwise (Criteria:
banyaknya Probability-of-F-to-enter <=
Tabel 9 memperlihatkan besarnya koefisien dari poliklinik . ,050, Probability-of-F-to-
masing-masing variabel yang berpengaruh pada remove >= ,100).
permodelan. a. Dependent Variable: bangkitan perjalanan minggu

Tabel 9. Coefficients(a) pada Tarikan Perjalanan di


Keeratan hubungan antara variabel bebas dan
Hari Kerja
variabel terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai R
Stand
ardize dan nilai R2 pada Tabel 11 berikut ini:
d
Unstandardized Coeffi Tabel 11. Model Summary pada Bangkitan Perjalanan di
Coefficients cients Hari Minggu
Std. Std. Error
Model B Error Beta t Sig. R Adjusted of the Durbin-
Model R Square R Square Estimate Watson
1 (Constant) 10.144 15.617 .650 .551
1 .987a .975 .968 14.980
banyaknya
karyawan
.292 .032 .977 9.215 .001 2 .998b .996 .993 6.859 1.747
a. Predictors: (Constant),
2 (Constant) -18.092 7.251 -2.495 .088 banyaknya karyawan
banyaknya b. Predictors: (Constant), banyaknya
.216 .017 .725 12.698 .001
karyawan karyawan, banyaknya poliklinik
banyaknya c. Dependent Variable:
4.884 .862 .324 5.668 .011
poliklinik bangkitan perjalanan minggu
3 (Constant) -9.843 .895 -10.994 .008
banyaknya
Tabel 12. Anova berikut akan memaparkan uji
-.008 .014 -.027 -.603 .608 kelinieran dengan α 5%. Apabila F hitung pada
karyawan
banyaknya Tabel 12 lebih besar dari Ftabel, berarti masih
5.348 .093 .354 57.475 .000 signifikan dan Ho ditolak. Sehingga model linier
poliklinik
luas lahan .004 .000 .731 16.741 .004 antara variabel terikat tarikan perjalanan pada hari
minggu dengan variabel bebas.
4 (Constant) -10.127 .676 -14.982 .001
banyaknya
5.326 .076 .353 70.100 .000
poliklinik
luas lahan .004 .000 .705 14.049 .000
a. Dependent Variable: tarikan
perjalanan hari kerja
Tabel 12 ANOVA(b) pada Bangkitan Perjalanan di Hari dua variabel bebas yang layak dimasukkan dalam
Minggu permodelan berturut-turut dari variabel bebas yang
Sum of Mean memiliki korelasi lebih kuat terhadap variabel terikat
Model Squares df Square F Sig. bangkitan perjalanan di hari kerja (Y4), yaitu
1 Regression 34470.35 1 34470. 153. .000a banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya poliklinik
9 359 604 (X4).
Residual 897.641 4 224.41
0 Tabel 14. Variables Entered/Removed
Total 35368.00 Variables Variables
5
0 Model Entered Removed Method
2 Regression 35226.85 2 17613. 374. .000b 1 Stepwise (Criteria:
9 430 381 banyaknya . Probability-of-F-to-enter <=
karyawan ,050, Probability-of-F-to-
Residual 141.141 3 47.047
remove >= ,100).
Total 35368.00 2 Stepwise (Criteria:
5
0 banyaknya Probability-of-F-to-enter <=
a. Predictors: (Constant), poliklinik . ,050, Probability-of-F-to-
banyaknya karyawan remove >= ,100).
b. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan, a. Dependent Variable: bangkitan perjalanan hari kerja
banyaknya poliklinik
c. Dependent Variable: bangkitan Keeratan hubungan antara variabel bebas dan
perjalanan minggu
variabel terikat, dapat diketahui dari besarnya nilai R
dan nilai R2 pada Tabel 15 berikut ini:
Dengan melihat Tabel 12 di atas, dipilih model 2
yang mempunyai variabel lebih banyak. Tabel 15. Model Summary pada Bangkitan Perjalanan di
Tabel 13 memperlihatkan besarnya koefisien dari Hari Kerja
masing-masing variabel yang berpengaruh pada Std. Error
permodelan. R Adjusted of the Durbin-
Model R Square R Square Estimate Watson
Tabel 13. Coefficients(a) pada Bangkitan Perjalanan
1 .981a .962 .953 23.158
di Hari Minggu
2 .998b .995 .992 9.421 1.467
Standardi
Unstandardiz zed a. Predictors: (Constant),
ed Coefficie banyaknya karyawan
Coefficients nts b. Predictors: (Constant), banyaknya
karyawan, banyaknya poliklinik
Std.
Model B Error Beta t Sig. c. Dependent Variable: bangkitan
perjalanan hari kerja
1 (Constant) 5.413 9.654 .561 .605
banyaknya
.242 .020 .987 12.394 .000
Tabel 16. Anova berikut akan memaparkan uji
karyawan kelinieran dengan α 5%. Apabila F hitung pada
2 (Constant) - Tabel 16 lebih besar dari Ftabel, berarti masih
11.34 6.083 -1.865 .159 signifikan dan Ho ditolak. Sehingga model linier
3
antara variabel terikat tarikan perjalanan pada hari
banyaknya minggu dengan variabel bebas.
.198 .014 .805 13.839 .001
karyawan
banyaknya
2.898 .723 .233 4.010 .028
poliklinik
a. Dependent Variable:
bangkitan perjalanan minggu

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat disusun suatu


persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y3 = -11,343 + 0,198.X2 + 2,898.X4

Bangkitan Perjalanan di Hari Kerja


Tabel 14 di bawah ini merupakan hasil olah data
dengan SPSS yang memperlihatkan bahwa terdapat
Tabel 16. ANOVA(b) pada Bangkitan Perjalanan di Berdasarkan Tabel 17 di atas dapat disusun suatu
Hari Kerja persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Sum of Mean Y4 = -17.108 + 0,235.X2 + 4,567.X4
Model Squares df Square F Sig.
a
1 Regression 54764.81 1 54764.81 102.1 .001
8 8 17 KESIMPULAN DAN SARAN
Residual 2145.182 4 536.296
Kesimpulan
Total 56910.00
0
5 1. Hasil analisis korelasi menyatakan bahwa
2 Regression 56643.71 28321.85 319.0 b
faktor-faktor yang mempengaruhi
6 2 8 79 .000 bangkitan dan tarikan lalulintas di hari kerja
Residual 266.284 3 88.761
maupun hari minggu pada tata guna lahan
rumah sakit umum di Klaten adalah
Total 56910.00
0
5 banyaknya karyawan (X2) dan banyaknya
a. Predictors: (Constant), poliklinik (X4).
banyaknya karyawan 2. Model matematika yang diperoleh adalah
b. Predictors: (Constant), banyaknya karyawan, sebagai berikut:
banyaknya poliklinik
 Model tarikan perjalanan di hari
c. Dependent Variable: bangkitan
perjalanan hari kerja minggu (Y1)
 Y 1 = -16,551 + 0,212.X2 + 3,382.X4
Dari Tabel 16 di atas, dipilih model 2 yang  Model tarikan perjalanan di hari kerja
mempunyai variabel lebih banyak. (Y2)
Tabel 17 memperlihatkan besarnya koefisien dari  Y2 = -18,092 + 0,216.X2 + 4,884.X4
masing-masing variabel yang berpengaruh pada  Model bangkitan perjalanan di hari
permodelan. minggu (Y3)

 Y3 = -11,343 + 0,198.X2 + 2,898.X4
Tabel 17. Coefficients(a) pada Bangkitan Perjalanan
di Hari Kerja  Model bangkitan perjalanan di hari
Stand kerja (Y4)
ardize Y4 = -17,108 + 0,235.X2 + 4,567.X4
d
Unstandardize Coeffi
d Coefficients cients Saran
Std.
Dalam merumuskan kebijaksanaan perencanaan
Model B Error Beta t Sig. wilayah, Pemerintah Daerah diharapkan
1 (Constant) 9.299 14.925 .623 .567
mempertimbangkan pengaruh tata guna lahan
dengan potensi bangkitan pergerakan, sehingga
banyaknya
karyawan
.306 .030 .981 10.105 .001 perencanaan infrastruktur di bidang transportasi
2 (Constant) -
dapat mendukung perkembangan peruntukan
17.10 8.355 -2.048 .133 lahan
8
banyaknya
.235 .020 .755 11.982 .001
karyawan
banyaknya
4.567 .993 .290 4.601 .019
poliklinik
a. Dependent Variable:
bangkitan perjalanan hari kerja
DAFTAR PUSTAKA

C. Jotin Khisty & B Ken Lail. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

C. Jotin Khisty & B Ken Lail. 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. Erlangga, Jakarta

C. Trihendradi. 2009. Step by Step SPSS 16. Analisis Data Statistik. Penerbit Andi. Yogyakarta

Hobbs F.D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit UGM Press, Yogyakarta

Stopher, P.R. & Mc. Donalds, K.G. 1983. Trip Generation by Cross Classification: An Alternative
Methodologi Transportation Forecasting Analysis and Quantitative Methods

Tamin. O.Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung

Warpani, Suwardjoko, 1990. Merencanakan Sistem Pengangkutan, Penerbit ITB, Bandung

Anda mungkin juga menyukai