Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MEMPREDIKSI KEPUASAN

PENGUNJUNG PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJENE


Wahidah Alwi i, Ermawatiii, Saddam Husainiii

i
Prodi Matematika FST, UINAM, Wahidah.alwi@uin-alauddin.ac.id
ii
Prodi Matematika FST, UINAM, Ermawati@uin-alauddin.ac.id
iii
Mahasiswa Program Studi Matematika-FST, UINAM

ABSTRAK, Penelitian ini membahas tentang kepuasan bertumbuhnya jumlah rumah sakit, serta
pengunjung pada rumah sakit umum daerah Majene. pengguna jasa dalam hal ini pasien semakin
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat selektif dalam menggunakan fasilitas rumah
kualitas pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Majene
terhadap tingkat kepuasan pasien, dan untuk mengetahui sakit, hal ini mengakibatkan adanya persaingan
dimensi layanan yang paling mempengaruhi tingkat dalam industri jasa kesehatan yang semakin ketat
kepuasan pasien. Adapun metode yang digunakan dalam dan sulit diprediksikan. Dalam situasi seperti ini
penelitian ini adalah metode observasi dengan menuntut rumah sakit selaku penyedia jasa
menggunakan kuesioner sedangkan metode penentuan layanan kesehatan untuk selalu meningkatkan
sampel yang digunakan yaitu menggunakan accidental
sampling yaitu sebanyak 100 sampel. Sedangkan metode kualitas layanannya.
analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik Mengungkapkan perasaan senang atau kecewa
biner. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis seseorang yang berasal dari perbandingan antara
regresi logistik biner maka diperoleh model terbaik regresi kesan terhadap kinerja (hasil) dari suatu produk
𝜋𝜋(𝑥𝑥 )
logsistik biner ln� � = −6,892 + 0,367X1 − atau harapan-harapannya merupakan bentuk dari
1−𝜋𝜋(𝑥𝑥 ) implementasi kepuasan pelanggan.
0,127X2 − 0,047X3 +0,044X4 +0,403X5 . Berdasarkan Pelangganyang sudah merasa puas merupakan
persamaan regresi logistik biner di atas dapat dilihat bahwa
dimensi layanan yang berpengaruh positif serta signifikan aset yang sangat berharga karena jika pelanggan
terhadap kepuasan pasien adalah variabel tangibles atau merasa puas maka akan terus melakukan
bikti fisik(X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,367 pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika
atau 36,7% dan variabel empathy atau empati (X5) dengan pelanggan tidak merasa puas maka mereka tidak
nilai koefisien regresi sebesar 0,403 atau 40,3%. Dari nilai akan menggunakan jasa tersebut dan akan
tersebut dapat dilihat bahwa dimensi layanan yang paling
berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada Rumah Sakit memberitahukan kepada konsumen yang lain
Umum Daerah Majene adalah dimensi layanan empathy dalam hal ini akan menyebabkan kehilangan
atau empati (X5) sebesar 0,403 atau 40,3%. minat pelanggan untuk berobat pada layanan
kesehatan tersebut. Sehingga pelanggan
Kata Kunci: Regresi Logistik Biner, Kepuasan Pasien, mempunyai pandangan negatif terhadap rumah
Dimensi Layanan
sakit tersebut, yang mengakibatkan jumlah
pelanggan dan keuntungan bagi pihak rumah
1. PENDAHULUAN
sakit mengalami penurunan.
Seiring dengan perkembangan zaman, Kesehatan Pada masa sekarang ini seiring dengan kemajuan
seseorang merupakan suatu hak azasi sehingga teknologi, rumah sakit yang ada di Indonesia
setiap orang berhakmemperoleh layanan juga ikut berkembang sebagai tempat pelayanan
kesehatan secaraadil, merata, dan bermutu. yang memiliki fungsi dasar sebagai tempat
Segala upaya telah ditempuh pemerintah daerah penyembuhan kesehatan bagi anggota
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, baik dalam layanan rawat inap,
sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan rawat jalan, maupun konsultasi pemeliharaan dan
kesehatan yangberkualitas. Salah satu sarana perawatan kesehatan anggota masyarakat. Tanpa
pelayanan kesehatan yang memegang peranan kecuali, Rumah Sakit Umum Daerah Majene
sangat penting adalah rumah sakit. Rumah sakit juga termasuk Rumah Sakit yang terus
memiliki peran yang sangat strategis dalam berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
mempercepat peningkatan kualitas kesehatan tersebut tentunya menuntut pihak rumah sakit
masyarakat, yang mengakibatkan semakin

20
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap (dependent) kategori yang bersifat


pasien (Moenir, 2006) dikotom/binary yaitu Regresi logistik.
Oleh karena itu, pihak rumah sakit umum daerah Jika variabel responnya terdiri dari dua kategori
majene perlu melakukan analisis untuk misalnya Y=1 yang menyatakan hasil yang
mengetahui atau memprediksi kepuasan diperoleh adalah “sukses” dan Y=0 adalah
pengunjung dalam upaya meningkatkan proporsi “gagal” maka regresi logisitk tersebut
kepuasan pengunjung. Dalam berbagai bidang menggunakan regresi logistik biner. Menurut
ilmu pengetahuan, ilmu statistika semakin Agresti, bahwa variabel (y) yang demikian lebih
menunjukkan perannya dalam memberikan tepat dikatakan sebagai variabel indikator dan
solusi analisis yang mendalam. Salah satu memenuhi distribusi Bernoulli. Fungsi
diantaranya analisis regresi logsitik biner. probabilitas distribusi Bernoulli, yaitu sebagai
berikut:
2. TINJAUAN PUSTAKA 𝑦𝑦
𝜋𝜋 𝑖𝑖 (1−𝜋𝜋𝑖𝑖 )1−𝑦𝑦𝑖𝑖 untuk 𝑦𝑦𝑖𝑖 =0,1
f(𝑦𝑦𝑖𝑖 ; 𝜋𝜋𝑖𝑖 )={0 𝑖𝑖 untuk 𝑦𝑦𝑖𝑖 yang lain
Analisis Regresi dengan 𝜋𝜋𝑖𝑖 = P(𝑦𝑦𝑖𝑖 = 1). Dari fungsi distribusi
Analisis regresi merupakan salah satu analisis tersebut diperoleh rata-rata:
dalam statistik yang digunakan untuk menaksir E(Y) = 1.P(Y = 1) + 0.P(Y = 0)
pola hubungan sebab-akibat antara variabel = P(Y = 1)
bebas (dependen) dan variabel respon
(independen). Variabel dependen (y) adalah
Misalkan probabilitas dinotasikan sebagai 𝜋𝜋(x)
variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel yang bergantung pada variabel independen x =
lain, sedangkan variabel independen (x) adalah
(X1, … 𝑋𝑋𝑘𝑘 ) dengan E(y) = 𝜋𝜋 dan 0 ≤ 𝜋𝜋 ≤ 1,
variabel yang nilainya dapat ditentukan secara
sehingga diperoleh:
bebas berdasarkan dugaan bahwa variabel
tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel
E(𝑌𝑌 2 ) = 12 𝜋𝜋(x) + 02 [1-𝜋𝜋(x)] = 𝜋𝜋(x)
dependen. Hubungan antara satu atau dua
variabel biasa disebut dengan model regresi.
Dan varians dari Y adalah
Bentuk umum persamaan analisis regresi
diberikan sebagai berikut:
V(Y) = E(𝑌𝑌 2 ) - [𝐸𝐸(𝑌𝑌)]2 = 𝜋𝜋(x) [1-𝜋𝜋(x)]
Y𝑖𝑖 = 𝛽𝛽0 + 𝛽𝛽1 X𝑖𝑖 + 𝜀𝜀𝑖𝑖
Dimana,
Secara umum, model probabilitas regresi logistik
Y𝑖𝑖 = Variabel terikat untuk pengamatan ke-i yang melibatkan beberapa variabel independen x
𝛽𝛽0 = Nilai Konstanta dapat dituliskan sebagai berikut:
𝛽𝛽1 = Paramater model 𝑒𝑒 𝛽𝛽0+𝛽𝛽1 X1 +𝛽𝛽2 X2 +⋯+𝛽𝛽𝑘𝑘 X𝑘𝑘
X𝑖𝑖 = Variabel bebas pengamatan ke-i π(x)=
1+ 𝑒𝑒 𝛽𝛽0+𝛽𝛽1 X1 +𝛽𝛽2 X2 +⋯+𝛽𝛽𝑘𝑘 X𝑘𝑘
𝜀𝜀𝑖𝑖 = Galat regresi
Model umum regresi logisitk setelah
Analisis regresi dapat dikelompokkan menjadi disubtitusikan dengan model logit dari 𝜋𝜋(x)
dua yaitu analisis regresi linier dan regresi diperoleh:
𝜋𝜋(𝑥𝑥)
nonlinier. Data hasil penelitian yaitu data berupa Logitπ(x) = ln� � = 𝛽𝛽0 + 𝛽𝛽1X1 + 𝛽𝛽2 X2 +
data kualitatif dapat dianalisis dengan regresi 1−𝜋𝜋(𝑥𝑥)
nonlinier. Salah satu regresi nonlinier yang dapat ⋯ + 𝛽𝛽𝑘𝑘 X𝑘𝑘 (Luknis, 2006)
digunakan untuk menganalisis data kualitatif
adalah model regresi logistik (Aisyah, 2010). Estimasi Parameter
Regresi Logistik Biner Metode Maximum Likelihood Estimation
Salah satu bentuk pendekatan model matematis (MLE)dapat digunakan untuk mengestimasi
yang dapat digunakan untuk menganalisis parameter regresi logistik. . Menurut Homser dan
hubungan satu atau beberapa variabel prediktor Lemeshow (1989) bahwa Metode MLE
(independent) dengan sebuah variabel respon digunakan untuk mengestimasi parameter-

21
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

parameter dalam regresi logistik yang pada variabel independen (prediktor) layak untuk
dasarnya metode tersebut memberikan nilai masuk ke dalam model atau tidak.
estimasi 𝛽𝛽 dengan memaksimumkan fungsi Hipotesis yang akan diuji adalah:
likelihoodnya. Secara matematis fungsi 𝐻𝐻0 : 𝛽𝛽𝑗𝑗 = 0. Dengan j = 1,2, ... p (Tidak ada
likelihood (𝑥𝑥𝑖𝑖 , 𝑦𝑦𝑖𝑖 ) dapat dinyatakan: pengaruh antara masing-masing variabel
f(𝑥𝑥𝑖𝑖 ) = 𝜋𝜋(𝑥𝑥𝑖𝑖 )𝑦𝑦𝑖𝑖 [1-𝜋𝜋((𝑥𝑥𝑖𝑖 )]1−𝑦𝑦𝑖𝑖 independen terhadap variabel dependen).
Apabila setiap pengamatan telah diasumsikan
sebagai variable independen maka fungsi 𝐻𝐻1 : 𝛽𝛽𝑗𝑗 ≠ 0. Dengan j = 1,2, ... p (Ada pengaruh
likelihoodnya juga merupakan perkalian antara
antara masing-masing variabel independen
masing-masing fungsi likelihood yaitu sebagai
terhadap variabel dependen).
berikut:
L(𝛽𝛽) = ∏𝑛𝑛𝑖𝑖=1 𝑓𝑓(𝑥𝑥𝑖𝑖 )
Menurut Hosmer dan Lemeshow, statistik uji
Uji Simultan Wald didefenisikan sebagai berikut:
Untuk mengetahui signifikansi parameter 𝛽𝛽
terhadap variabel dependennya secara �𝑖𝑖 2
𝛽𝛽
W=� � �
keseluruhan menggunakan Uji simultan 𝑠𝑠𝑠𝑠(𝛽𝛽𝑖𝑖 )
(serentak). Menurut Homser dan Lemeshow
(2000), pengujian parameter model dengan cara Dengan 𝛽𝛽̂𝑖𝑖 sebagai penaksir 𝛽𝛽𝑖𝑖 dan
serentak dapat menggunakan uji ratio likelihood ̂
𝑠𝑠𝑠𝑠(𝛽𝛽𝑖𝑖 )sebagai penaksir galat baku 𝛽𝛽𝑖𝑖 . Statistik W
test dengan statistik uji G, yang dapat digunakan menyebar secara normal baku jika 𝐻𝐻0 benar.
untuk menguji peranan varibel independen dalam Keputusan tolak 𝐻𝐻1 diambil ketika |W|>𝑍𝑍𝛼𝛼/2
model secara bersama-sama. Adapun rumus
(Edward, 2011).
statistic G adalah sebagai berikut:
𝐿𝐿
G = - 2ln �𝐿𝐿𝑜𝑜 � Uji Kecocokan Model
𝑝𝑝 Uji kecocokan model digunakan untuk
Keterangan 𝐿𝐿𝑜𝑜 = model terdiri dari konstanta saja mengevaluasi kecocokan model dengan data,
dan 𝐿𝐿𝑝𝑝 = model lengkap (model dengan variabel nilai observasi yang diperoleh sama atau
independen) yang berdistribusi 𝜒𝜒 2(Chi-square) mendekati dengan yang diharapkan dalam
dengan derajat bebas banyaknya parameter model. Adapun model yang digunakan harus
dalam model df = v. memenuhi Goodness of Fit (GoF). Suatu model
Hipotesis dari persamaan di atas adalah dikategorikan memenuhi GoF jika terdapat
𝐻𝐻0 : 𝛽𝛽1 = 𝛽𝛽2 =...= 𝛽𝛽𝑝𝑝 = 0 (Tidak ada kesesuaian antara data yang dimasukkan dalam
pengaruh antara variabel independen model dengan data yang diamati. Dalam regresi
terhadap variabel dependen). logistik, metode yang digunakan untuk menguji
𝐻𝐻1 : Minimal terdapat satu 𝛽𝛽𝑗𝑗 ≠ 0. kelayakan model dapat diukur dengan nilai chi-
Dengan j = 1,2, ... p (Ada pengaruh square dengan uji Homser and Lemeshow.
antara variabel independen terhadap Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat
variabel dependen). nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai
Kriteria ini mengambil taraf nyata α = 0,05 maka chi-square pada tingkat signifikan 5%.
2
𝐻𝐻0 ditolak jika nilai G>𝜒𝜒(𝛼𝛼,𝑣𝑣) dimana v adalah Keputusan penerimaan hipotesis didasarkan pada
banyaknya variabel prediktor (Rinduwan, 2009) pertimbangan sebagai berikut.
𝐻𝐻0 = model yang dihipotesiskan fit dengan data;
𝐻𝐻1 = model yang dihipotesiskan tidak fit dengan
Uji Parsial data (Kusmana, 2014).
Asuransi berjangka adalah asuransi jiwa
Pengujian parameter secara parsial (individu)
menggunakan uji Wald, hasil pengujian secara
parsial yang dapat menunjukkan apakah suatu

22
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

Dimensi Kualitas Layanan Empati (Empathy)


Empati (Empathy)yaitu memberikan perhatian
Wujud Fisik (Tangibles) yang tulus dan invidual kepada para pelanggan
Wujud fisik (Tangibles) merupakan dengan berupaya memahami keinginan para
kemampuanperusahaan dalam mewujudukan konsumen. Dimana suatu perusahaan memiliki
eksistensinya pada pihak eksternal. Penampilan pengertian dan pengetahuan terkait dengan
dan kemampuan sarana dan prasarana fisik pelanggan, memahami kebutuhan para
perusahaan dengan keadaan lingkungan pelanggannya secara spesifik serta memilki
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan waktu pengoperasian yang nyaman bagi para
yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi pelanggannya (Lupioadi, 2006).
fasilitas fisik (gedung dan lain sebagainya),
perlengkapan dan perlatan yang digunakan 3. METODOLOGI
(teknologi), serta penampilan pegawainya
Penelitian ini menggunakan data primer yang
Kehandalan (Reliability) bersumber dari responden yang peroleh melalui
kuesioner yang disebarkan kepada para
Kehandalan (Reliability) merupakan responden. Responden yang dimaksud
kemampuan perusahaan untuk memberikan yaitupasien rawat inap pada Rumah Sakit Umum
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat Daerah Majene.
dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan Teknik analisis data yang digunakan dalam
harapan pelanggan yang berarti ketetapan waktu, penelitian ini adalah regresi logistik biner (binary
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan logistic regression) yang dilakukan secara
tanpa adanya kesalahan, sikap simpatik dan sistematis melalui beberapa tahapan sebagai
akurasi yang tinggi. berikut:
Daya Tanggap (Responsiveness) 1. Tabulasi hasil kuesioner.
2. Menaksir parameter model
Daya tanggap (responsiveness) merupakan 3. Melakukan uji signifikansi parameter secara
kemauan untuk membantu dan memberikan simultan dengan menggunakan statistik uji G.
pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat 4. Melakukan uji signifikansi parameter secara
kepada para pelanggan, dengan menyampaikan parsial dengan menggunakan statistik uji
informasi yang jelas. Membiarkan konsumen Wald untuk mengetahui koefisien paramater
menunggu tanpa ada alasan yang jelas yang berpengaruh secara individual terhadap
menyebabkan persepsi yang negatif dalam model.
kualitas pelayanan. Pengertian secara singkat 5. Melakukan uji kecocokan model regresi
adalah keinginan para staf untuk membantu para logistik binar diukur dengan nilai chi-square
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan dan uji Hosmer and Lemeshow dengan
tanggap. melihat nilai goodness of fit test yang diukur
dengan nilai chi-square pada tingkat
Jaminan (Assurance)
signifikan 5% dengan hipotesis sebagai
Jaminan (Assurance) merupakan pengetahuan,
berikut:
kesopan santunan, dan kemampuan pegawai
6. Membuat kesimpulan dan interpretasi dengan
dalam suatu perusahaan untuk menumbuhkan
rasio odds dari model yang telah di uji.
rasa percaya kepada para pelanggan terhadap
perusahaan tersebut. Yang terdiri dari beberapa 4. HASIL
komponen yaitu komunikasi (communication),
kredibilatas (credibility), keamanan (security), Karakteristik Responden
kompeten (competence), dan sopan santun Data perkembangan pasien di Rumah Sakit Umu
(courtesy). Daerah Majene pada bulan Mei 2017 sebagai
berikut:

23
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

Jenis Kelamin Jumlah 𝐻𝐻1 : Minimal terdapat satu 𝛽𝛽𝑗𝑗 ≠ 0. Dengan j =


Bulan 1,2, ... p (Ada pengaruh antara variabel
L P Pasien
Mei 176 267 443 independen terhadap variabel dependen).
Gambar 1 Data Pasien Rumah Sakit Kriteria ini mengambil taraf nyata α = 0,05 maka
2
𝐻𝐻0 ditolak jika nilai G>𝜒𝜒(𝛼𝛼,𝑣𝑣) dimana v adalah
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Umum banyaknya variabel prediktor
Daerah Majene Bulan Mei 2017 Untuk melihat tingkat variasi data, menggunakan
Cox & Snell R Square seperti Gambar 3 dan hasil
Berdasarkan Gambar 1 di atas menunjukkan perhitungan diperoleh menggunakan program
jumlah pasien Rumah Sakit Umum Daerah SPSS 16.1, yaitu:
Majene pada bulan Mei sebanyak 443 pasien
dengan jumlah pasien berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 176 pasien atau sebanyak 39,73% dan
267 pasein atau 60,27% berjenis kelamin
perempuan. Deskripstif responden dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 di Gambar 3 Model Ringkasan
bawah ini: Estimasi dihentikan pada nomor 10 karena nilai
Jenis Kelamin
parameter lebih kecil dari 0,001.
No Usia L P Jumlah Persentase Hasil pada Gambar 3 di atas diperoleh nilai rasio
1 ≤ 20 7 14 21 21% kemungkinan sebesar 106,898. Nilai Chi-square
2
3
21 - 30
31 - 40
21
10
17
16
38
26
38%
26%
tabel = 11,07 dengan α = 0,05 dan df = 5, dengan
2
4 41 - 50 5 3 8 8% demikian dapat dilihat bahwa, G≥𝜒𝜒(𝛼𝛼,𝑣𝑣) yaitu
5 > 50
Jumlah
3
46
4
54
7
100
7%
100%
106,898 ≥ 11.07 sehingga 𝐻𝐻0 ditolak, ini berarti
Persentase 46% 54% 100    bahwa paling sedikit ada satu variabel
Gambar 2 Deskriptif Responden independen yang berpengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen pada α = 0,05.
Dari Gambar 2 di atas menunjukkan bahwa Gambar 3 di atas menunjukkan koefisien
responden terbanyak adalah responden yang determinansi (R2) sebesar 0,181 sehingga
berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 54 dikatakan kontribusi variabel independen
pasien atau 59%, sedangkan sisanya adalah terhadap variabel dependen adalah sebesar 18,1
responden yang berjenis kelamin laki-laki %.
dengan jumlah 46 pasien atau 41%. Sedangkan
ditinjau dari kelompok usia pasien Rumah Sakit
Chi-Square df Sig.
Umum Daerah Majene yang paling dominan
Step 1 Step 13.533 5 0,019
adalah kelompok usia 21-30 tahun yakni sebesar
38 pasien atau 41% kemudian diikuti kelompok Block 13.533 5 0,019
usia 31- 40 tahun sebesar 26 pasien atau 26%. Model 13.533 5 0,019
Sedangkan kelompok terkecil yaitu pada usia >
Gambar 4 Omnibus Dari Model Koefisien
50 tahun yakni sebesar 7 pasien atau 7%.
Uji Simultan 𝐻𝐻0 ditolak apabila nilai signifikansi pada statistik
Uji simultan dilakukan untuk mengetahui uji <α = 0,05. Pada Gambar 4 di atas dapat dilihat
signifikansi paramameter terhadap model secara bahwa didapatkan nilai signifikansi sebesar
serentak (overall). Uji ini menggunakan uji G 0,019 dimana lebih kecil dari nilai α = 0,05
dengan hipotesis sebagai berikut: dengan kesimpulan 𝐻𝐻0 ditolak yang berarti
𝐻𝐻0 : 𝛽𝛽1 = 𝛽𝛽2 =...= 𝛽𝛽𝑝𝑝 = 0 (Tidak ada pengaruh minimal ada satu variabel bebas yang secara
antara variabel independen terhadap variabel bersama-sama mempengaruhi model.
dependen). Uji Parsial
Uji parsial (individu) dilakukan untuk
mengetahui keberartian parameter terhadap

24
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

model. Uji ini menggunakan uji Wald dengan diterima jika tidak ada perbedaan antara
hipotesis sebagai berikut: observesi dan prediksi, dengan kata lain model
𝐻𝐻0 : 𝛽𝛽𝑗𝑗 = 0 . Dengan j = 1,2, ... p (Tidak ada fit atau layak untuk digunakan.
pengaruh antara masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen).
𝐻𝐻1 : 𝛽𝛽𝑗𝑗 ≠ 0. Dengan j = 1,2, ... p (Ada pengaruh Model Regresi Loisitk Biner
antara masing-masing variabel independen 𝜋𝜋(𝑥𝑥 )
terhadap variabel dependen). ln�1−𝜋𝜋(𝑥𝑥 � = −6,892 + 0,367X1 − 0,127X2 −
B S.E Wald Df Sig. Exp(B) )
X1 0,367 0,156 5.546 1 0,019 1,444 0,047X3 +0,044X4 +0,403X5
X2 -0,127 0,106 1,448 1 0,229 0,881
X3 -0,047 0,099 0,227 1 0,634 0,954
X4 0,044 0,08 0,229 1 0,585 1,045
X5 0,403 0,202 3,999 1 0,046 1,497 5. PEMBAHASAN
C -6,892 3,936 3,067 1 0,08 0,001

Gambar 5 Variabel Dalam Persamaan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan


terhadap pasien Rumah Sakit Umum Daerah
Dengan α= 0,05 dan df = 1 pada Gambar 5 di atas, Majene, diperoleh data pasien rumah sakit pada
diperoleh nilai chi-square tabel = 3,841. Dari bulan Mei 2017 seperti pada Gambar 1
hasil uji statistik wald di atas, nilai uji statistik menunjukkan jumlah pasien Rumah Sakit Umum
wald pada variabel X1 dan X5 lebih besar dari Daerah Majene pada bulan Mei 2017 sebanyak
nilai chi-square tabel, sedangkan nilai variabel 443 pasein yang terdiri dari 176 pasien atau
X2, X3 dan X4 lebih kecil dari nilai chi-square 39,73% yang berjenis kelamin laki-laki dan 267
tabel. Dari hasil uji wald diatas dapat disimpukan pasien atau 60,27% yang berjenis kelamin
bahwa 𝐻𝐻0 ditolak, ini berarti bahwa hanya perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel X1 dan X5 yang berpengaruh secara sebagian besar pasien Rumah Sakit Umum
signifikan terhadap kepuasan pasien dalam Daerah Majene berjenis kelamin perempuan.
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Majene.
Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah
Uji Kecocokan Model sampel sebanyak 100 responden seperti pada
Step Chi-square Df Sig. Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah
responden yang berjenis kelamin laki-laki
1 6,892 8 0,548 sebanyak 46 pasien atau 46% dan sisanya
berjenis kelamin perempuan yang merupakan
Gambar 6 Hosmer and Lemeshow Test responden terbanyak sebesar 54 pasien atau 54%.
Sedangkan ditinjau dari kelompok usia pasien
Nilia Chi-square tabel = 15,51 dengan α = 0,05 Rumah Sakit Umum Daerah Majene yang paling
dan df (g-2) = 8, dengan demikian dapat dilihat dominan adalah kelompok usia 21-30 tahun
bahwa, 𝐶𝐶̂ < 𝜒𝜒(𝛼𝛼,𝑔𝑔−2)
2
yaitu yakni sebesar 38 pasien atau 41%.
6,892 < 15,51. Variabel yang diuji dalam penelitian ini adalah
Variabel B
X1 0,367 tangibles atau bukti langsung (X1), reliability
X2 -0,127 atau kehandalan (X2), responsiveness atau daya
X3 -0,047 tanggap (X3), assurance atau jaminan (X4) dan
X4 0,044 empathy atau empati (X5). Berdasarkan hasil
X5 0,403 penelitian seperti pada Gambar 3 menunjukkan
Konstan -6,892 bahwa secara simultan variabel tangibles atau
Gambar 7 Nilai Koefisien Variabel bukti langsung (X1), reliability atau kehandalan
(X2), responsiveness atau daya tanggap (X3),
Hasil pengujian statistik pada Gambar 6 di atas assurance atau jaminan (X4) dan empathy atau
menunjukkan probabilitas sigifikansi diperoleh empati (X5) bersama-sama memberikan
angka 0,548 dimana lebih besar dari nilai α = kontribusi secara signifikan terhadap kepuasan
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝐻𝐻0

25
JURNAL MSA VOL. 6 NO. 1 ED. JAN-JUNI 2018

pasien sebesar 18,1% dengan nilai ketetapan [11] Luknis Sabri, Sutanto H.S. Statstik
prediksi sebesar 74%. Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.2006.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aisyah Nur. Regresi Logistik dan [12] Lupioadi, Rambat, Hamdani. A.Manajemen
Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Selemba
Penerapannya dalam bidang kesehatan.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Empat. 2006. Hal.
Yogyakarta. 2010. [13] Moenir, H.A.S. Manajemen Pelayanan
Umum di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi
[2] Albana Madjid. Aplikasi Regresi Logistik
Ordinal untuk menganalisis tingkat Aksara. 2006.
[14] Rinduwan, Sunarto. Pengantar Statistik
kepuasan pengguna jasa terhadap
untuk penelitian pendidikan, sosial,
pelayanan di Stasiun Jakarta kota. Skripsi
ekonomi, komunikasi dan bisnis.
Universitas Pakuan. Jakarta, 2009.
Alfabeta:Bandung, 2009. Hal 68
[3] Atmawati Ruskita, Wahyuddin. Analisis
[15] Utomo Setyo. Model Regresi Logistik untuk
Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
menunjukkan pengaruh pendapatan per
kepuasan konsumen pada matahari
Kapita, Tingakat Pendidikan,
departemant store di solo grand mall.
Jurnal pascasarjana Universitas
Muhammadiya. Surakarta, 2003.
[4] Edward Gagah P.T. Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan
Jasa Kesehatan.Jurnal penelitian12 No. 1.
Jakarta, 2011.
[5] Garson, G.D. Logistik Regression.
Dipublikasikan di
http:/www2.chass.ncsu.edu/garson/PA765
/logistic.htm(11 Juli 2012), 2008
[6] Halidah. Pemodelan Regresi logistik dalam
penentuan faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap penyakit jantung koroner.Jurnal
sains dan matematika19 No. 3 (2011): h.
91-95.
[7] Handayani Rachmat. Penerapan Metode
Regresi logistik dalam menganalisis adopsi
teknologi pertanian. Jurnal Penelitian
pengkajian dan pengembangan teknologi
pertanian. Semarang, 2014.
[8] Jacoeb AM, Purwaningsih S, Rinto. Pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pengguna jasa pada RSUD Bangil Kab.
Pasuruan. Jurnal Ketsa Bisnis01 No 1 (
Agustus 2014).

[9] Kurniawan, Deny. Regresi Linier (Linear


Regression): Forum Statistika, 2008.
[10] Kusmana.Model regresi logistik biner
stratifikasi pada partisipasi ekonomi
perempuan di provinsi Jawa Timur. Jurnal
sains dan seni pomits 3 No. 1 (Edisi 2014).

26

Anda mungkin juga menyukai