Anda di halaman 1dari 10

EVOLUSI

Standar Kompetensi : Siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman teori evolusi serta


implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

Kompetensi Dasar : Mendemonstrasikan pemahaman tentang teori evolusi biologi.

Indikator : 1.) Menunjukkan fakta-fakta yang mendukung penerimaan evo-lusi


biologi.

2.) Mendiskripsikan sejumlah faktor yang berpengaruh terha-dap


evolusi.

3.) Mengkaitkan hubungan antara waktu dengan perubahan sifat


organisme.

4.) Menjelaskan kaitan mutasi dengan proses evolusi.

5.) Menghitung frekuensi gen dalam suatu populasi dengan


menggunakan hokum Hardy-Weinberg

Materi Pembelajaran :

Semua kehidupan yang ada saat ini merupakan hasil perubahan yang berlangsung lama
dan perlahan-lahan. Akankah makhluk hidup yang ada saat ini terus mengalami perubahan?

Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi organik.

Evolusi kosmik adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan tidak hidup atau
lingkungan abiotik, sedangkan evolusi organik adalah perubahan yang terjadi pada makhluk
hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi.

Berdasarkan data atau petunjuk yang ada, makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) telah
menghuni bumi jutaan tahun yang lampau. Jenis-jenis yang hidup pada masa lampau tersebut
berbeda dengan jenis yang hidup pada masa sekarang ini. Bahkan beberapa jenis hewan dan
tumbuhan purba saat ini telah punah, tinggal fosilnya saja, sebagai contoh dinosaurus.

Untuk mendukung kebenaran adanya evolusi, para ahli mempelajari dan membandingkan
hewan atau tumbuhan masa lampau yang telah menjadi fosil dengan hewan dan tumbuhan yang
hidup saat ini. Dari sinilah diketahui bahwa telah terjadi banyak perubahan pada hewan dan
tumbuhan. Banyak hewan dan tumbuhan yang memiliki organ tubuh yang tidak lagi berfungsi.
Sebagai contoh, beberapa jenis ular, paus, dan lumba-lumba masih mempunyai sisa-sisa tulang
kaki di dalam tubuhnya, tetapi saat ini tak satu pun dari jenis hewan tersebut berkaki.

Perubahan bagian organ tubuh tersebut berlangsung berjuta-juta tahun dan meninggalkan
sisa-sisa yang tidak berfungsi. Dengan demikian, jelas bahwa dalam perjalanan hidup jenis-jenis
organisme yang menghuni planet bumi ini senantiasa mengalami perubahan. Jadi, semakin jelas
bahwa spesies atau jenis organisme yang ada saat ini, bukanlah spesies yang pertama kali
menghuni bumi ini, tetapi merupakan hasil proses perubahan dari spesies yang ada pada masa
lampau.

Kalau spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau
dengan mengalami perubahan secara perlahan-lahan, timbul berbagai pertanyaan seperti berikut.

a. Perubahan-perubahan yang bagaimanakah yang menyebabkan timbulnya suatu spesies baru?

b. Bagaimanakah asal usul spesies-spesies makhluk hidup yang ada sekarang ini?
c. Faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan apakah yang menyebabkan suatu spesies itu musnah,
sedang spesies yang lain dapat mempertahankan kelestarian hidupnya?

d. Faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan apakah yang menyebabkan timbulnya spesies baru?

Saat ini para ilmuwan telah memahami bahwa sifat suatu organisme ditentukan atau
diatur oleh mata substansi kimia yang dikenal dengan ADN. Substansi ini tersimpan di dalam sel.
Perubahan susunan kimia pada ADN akan menyebabkan berubahnya sifat organisme. Perubahan
ini biasa terjadi secara kebetulan. Bila perubahan ini terjadi dalam sel gamet, sifat turunannya
akan berbeda dengan sifat induknya. Umumnya perubahan tersebut merugiakn jenis spesies yang
bersangkutan, misalnya tidak mendukung kelangsungan hidup organisme, menghentikan proses
reproduksi (menjadi steril), atau juga tidak mampu berkompetisi dengan jenis lain. Namun
demikian, dari sekian banyak spesies hasil perubahan tersebut, ada juga yang menguntungkan.

Dengan demikian, makhluk hidup hasil perubahan tersebut akan mengalami dua
kemungkinan berikut.

a. Makhluk yang mengalami perubahan tersebut mampu menyesuaikan diri dengan ling-
kungannya sehingga akan tetap hidup dan berkembang.

b. Makhluk yang mengalami perubahan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya sehingga tersingkir atau punah.

Berdasarkan uraian tersebut maka evolusi organisme dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.

a. Evolusi progresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang memungkinkan berlanjutnya
kehidupan berikutnya.

b. Evolusi regresif, yaitu evolusi yang menghasilkan spesies yang tidak memungkinkan dapat
berlanjutnya kehidupan berikutnya.

Teori Evolusi

Periode perkembangan teori evolusi dapat dibagi menjadi tiga yaitu periode sebelum
Darwin, periode Darwin, dan periode setelah Darwin.

a. Periode Sebelum Darwin

Pemikiran evolusi dan penciptaan pada periode sebelum Darwin sangat dipengaruhi oleh
teologi atau pengetahuan tentang ketuhanan. Tokoh-tokoh periode ini adalah Aristoteles, Carolus
Linnaeus, George Louis Buffon, Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Jean Baptiste
Lamarck, Baron George Cuvier, dan Charles Lyell.

b. Periode Darwin

Dua tokoh penting periode Darwin adalah Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace.
Tulisan Wallace dan Darwin dipublikasikan kepada The Linnean Society di London pada bulan
Juli 1858. Hasil kerja Wallace telah mendukung Darwin untuk mempublikasikan idenya sendiri.
Pada bulan November 1859, Darwin mempublikasikan buku On the Origin of Species by Mean
of Natural Selection. Wallace menyatakan teori evolusi melalui seleksi alam merupakan
pemikiran asli dari Charles Darwin.

Perkembangan pemikiran Darwin tentang evolusi :

1.) Ekspedisi Charles Darwin ke Kepulauan Galapagos


Darwin menjelajahi kepulauan Galapagos dan menemukan 14 jenis burung finch
yang berbeda.

Darwin menduga bahwa burung finch ini berasal dari daratan Amerika Selatan, yang
bermigrasi ke kepulauan Galapagos. Burung-burung tersebut selanjutnya berkembang biak
dan menghasilkan keturunan yang bervariasi sesuai dengan tempat dan lingkungan yang
berbeda.

2.) Studi Geologi Tentang Fosil

Kesimpulan Darwin:

- Terdapat perbedaan deretan-deretan fosil antara batuan muda dengan batuan yang lebih
tua.

- Perbedaan fosil-fosil tersebut disebabkan oleh perubahan yang perlahan-lahan.

3.) Studi Hubungan Ekonomi dan Kependudukan

Thomas R.Malthus (1766-1834) dalam bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of
Population menyatakan bahwa kecenderungan kenaikan penduduk lebih cepat daripada
kenaikan produksi makanan. Masalah yang timbul bagi manusia adalah bagaimana cara
menyelamatkan diri dari bahaya kelaparan.

4.) Studi Tentang Seleksi Buatan

Darwin berpendapat bahwa seleksi dan pemulian hewan dan tumbuhan merupakan langkah-
langkah kea rah terjadinya suatu spesies yang baru dalam waktu yang relatif singkat.

5.) Hipotesis Darwin Tentang Seleksi Alam

Dalam bukunya yang berjudul “On the Origin of the Spesies by means of Natural Selection.
Darwin mengemukakan 2 teori pokok, yaitu:

- Spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa lampau.

- Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan
diri dengan alam lingkungan yang mampu terus hidup, sedangkan yang tidak akan punah.

Ajaran Darwin tentang evolusi didasarkan atas pokok pikiran berikut:

- Tidak ada dua individu yang sama.

- Setiap populasi cenderung akan bertambah banyak.

- Untuk berkembang biak memerlukan makanan dan ruangan yang cukup.

- Bertambahnya populasi tidak berjalan terus menerus.

Menurut Darwin, setiap individu berusaha untuk memperoleh makanan dan tempat hidup
untuk kelangsungan hidupnya. Untuk mendapatkan hal tersebut terjadi persaingan diantara
individu satu spesies maupun di antara individu dari spesies lain. Hanya individu yang
mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan menang dalam persaingan sehingga terus
bertambah. Sebaliknya individu yang mempunyai sifat kurang sesuai dengan lingkungan akan
semakin berkurang.

c. Periode Setelah Darwin

Pada tahun 1900-an pemikiran tentang seleksi alam mengalami kemunduran seiring
dengan penemuan genetika. Para ilmuwan pada saat itu telah mengetahui banyak tentang sifat
hereditas, ditambah dengan penemuan mutasi pada awal abad ke-20.
Perbedaan Pandangan Mengenai Proses Evolusi

Ada perbedaan pandangan di antara para ilmuwan mengenai penyebab terjadinya


evolusi.

(1.) Jean Baptiste Lamarck dengan Weismann

Menurut Lamarck, perubahan organ makhluk hidup disebabkan adanya adaptasi


terhadap lingkungan. Perubahan sifat organ itu diwariskan kepada keturunannya.

August Weismann menentang pendapat Lamarck. Weismann memotong ekor tikus


sampai 20 generasi, ternyata setiap generasi tetap mempunyai ekor panjang. Menurut
Weismann, hal itu merupakan bukti bahwa lingkungan tidak berpengaruh terhadap sel-sel
tubuh yang mengarah kepada terjadinya evolusi. Percobaan Weismann itu merupakan
bantahan terhadap teori evolusi Lamarck.

(2.) Lamarck dengan Darwin

Lamarck dan Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi karena adanya pengaruh
lingkungan. Bagaimana pengaruh lingkungan tersebut, keduanya mem-punyai pendapat
yang berbeda.

Menurut Lamarck, perubahan-perubahan sifat yang terjadi pada organ tubuh


makhluk hidup disebabkan oleh adaptasi terhadap lingkungan dan perubahan sifat-sifat
tersebut diwariskan kepada keturunannya. Menurut Darwin, evolusi terjadi karena seleksi
alam terhadap variasi-variasi yang ada. Individu yang mampu beradaptasi terhadap
lingkungan akan tetap lestari sedangkan yang tidak akan punah.

Petunjuk Adanya Evolusi


Beberapa bukti yang dianggap memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain:

1.) Variasi Makhluk Hidup


Tidak ada dua individu di dunia ini yang mempunyai sifat yang benar-benar sama. Hal
ini menunjukkan adanya variasi. Variasi adalah perbedaan yang ditemukan pada individu-
individu yang masih satu spesies.

Bila varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan
keturunan yang berbeda pula. Jadi adanya variasi merupakan petunjuk adanya evolusi yang
menuju ke arah terbentuknya spesies baru.

2.) Fosil

Fosil-fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari yang tua sampai yang muda yang
menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur. Dengan memban-dingkan fosil-
fosil yang ditemukan di berbagai lapisan bumi ini dapat diketahui adanya proses evolusi.
Sejarah perkembangan kuda merupakan suatu contoh yang paling dikenal untuk
menerangkan adanya perubahan-perubahan bentuk dari masa ke masa.

3.) Homologi organ tubuh

Struktur organ tubuh dari berbagai hewan dapat dibedakan menjadi dua yaitu homolog
dan analog.

Homolog adalah organ-organ makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal (dasar) yang
sama, kemudian berubah strukturnya sehingga fungsinya berbeda. Misalnya, sayap burung
homolog dengan sirip dada ikan paus.

Analog adalah organ-organ tubuh yang mempunyai fungsi sama tetapi bentuk asalnya
berbeda. Misalnya sayap serangga dengan sayap burung.

4.) Embriologi perbandingan

Perkembangan zigot hewan vertebrata yang berkembang biak secara seksual


menunjukkan adanya persamaan sampai pada fase tertentu. Hal tersebut menunjukkan
adanya hubungan kekerabatan di antara golongan hewan vertebrata tersebut.
5) Petunjuk secara biokimia

Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme yang satu
dengan yang lain dapat diuji secara biokimia (uji presipitin). Uji presipitin adalah menguji
adanya reaksi antara antigen-antibodi. Banyak sedikitnya endapan yang terbentuk akibat
reaksi tersebut dapat digunakan untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antara suatu organisme dengan organisme lainnya.

6) Perbandingan fisiologi organisme

Organisme mempunyai ciri-ciri fisiologi yang sama seperti respirasi, ekskresi dan
sebagainya. Meskipun secara morfologi dan jumlah sel yang membentuk setiap organisme
berbeda-beda, tetapi terdapat kemiripan-kemiripan dalam faal.

7) Petunjuk alat tubuh yang tersisa

Pada manusia dan beberapa jenis hewan dapat dijumpai berbagai alat tubuh yang tidak
berfungsi. Alat tubuh pada manusia yang tersisa antara lain adalah umbai cacing (appendix),
tulang ekor dan sebagainya. Pada burung kiwi, burung yang tidak dapat terbang terdapat alat
tubuh sisa sebagai akibat penyusutan sayap.

Mekanisme Evolusi

Evolusi terjadi, antara lain karena adanya variasi genetika dan seleksi alam. Darwin telah
menerbitkan sebuah buku yang membahas tentang seleksi alam. Tetapi mengenai variasi genetika
belumlah diperoleh keterangan apa-apa. Walaupun demikian, Darwin tidak menutup
kemungkinan dan tetap mempunyai keyakinan bahwa keturunan dari hasil perkawinan suatu
makhluk hidup selalu bervariasi. Berdasarkan ilmu mutakhir ada dua penyebab utama terjadinya
variasi genetika, yaitu

1. adanya mutasi gen, dan

2. adanya rekombinasi gen-gen di dalam keturunan baru.


1. Mutasi Gen

Mutasi gen adalah perubahan struktur kimia gen (ADN) yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sifat suatu organisme yang bersifat menurun. Mutasi dapat terjadi baik
karena pengaruh maupun tanda adanya pengaruh faktor luar. Mutasi yang terjadi tanpa pengaruh
faktor luar mempunyai dua sifat, yaitu

a. sangat jarang terjadi, dan

b. umumnya tidak menguntungkan.

Kalau mutasi itu jarang terjadi dan pada umumnya tidak menguntunkan, mengapa mutasi
merupakan mekanisme evolusi yang penting dan dapat terjadi spesies baru dengan sifat yang
lebih baik? Untuk itu, perlu dipahami angka laju mutasi, yaitu angka yang menunjukkan jumlah
gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu spesies.

Angka laju mutasi suatu spesies umumnya sangat rendah karena faktor-faktor yang
menyebabkan mutasi tidak dapat diramalkan secara pasti. Angka laju mutasi berkisar antara satu
gen di antara dua ribu sampai jutaan gamet, atau rata-rata 1 : 100.000, artinya dalam setiap
100.000 gamet terdapat satu gen yang mampu bermutasi. Jadi, angka laju mutasi sangat kecil,
tetapi merupakan mekanisme yang penting karena:

- setiap gamet mengandung beribu-ribu gen,

- setiap individu menghasilkan ribuan sampai jutaan gamet dalam satu generasi, dan

- jumlah generasi suatu spesies selama spesies itu ada banyak sekali.

Angka laju mutasi yang menguntungkan lebih kecil daripada angka laju mutasi yang
merugikan, yaitu berbanding antara 1 dan 1.000, artinya dari 1.000 mutasi yang terjadi satu di
antaranya mutasi yang menguntungkan. Walaupun mutasi yang menguntungkan itu kecil, namun
karena jumlah generasi selama spesies itu ada sangat besar maka jumlah mutasi yang
menguntungkan besar pula. Hasilnya, seperti pada contoh soal berikut:

1. Angka laju mutasi per gen adalah 1 : 100.000.

2. Jumlah gen dalam individu yang mampu bermutasi adalah 1.000.

3. Perbandingan antara mutasi menguntungkan dengan mutasi yang terjadi adalah 1 : 1.000.

4. Jumlah populasi spesies adalah 300.000.000.

5. Jumlah generasi selama spesies itu adalah 6.000. Berapa hasil mutasi yang menguntung-kan
selama spesies itu ada?

Jawab:

1. Jumlah mutasi yang menguntungkan yang mungkin terjadi pada setiap individu adalah
1/100.000 x 1.000 x 1/1.000 = 1/100.000.

2. Dalam setiap generasi akan terjadi mutasi gen yang menguntungkan

1/100.000 x 300.000.000 = 3.000

3. Selama spesies itu ada, yaitu 6.000 generasi, mutasi yang menguntungkan adalah 3.000 x
6.000 = 18.000.000.

Jadi, jelas bahwa jumlah mutasi yang menguntungkan selama periode evolusi tertentu
cukup besar, sehingga kemungkinan dihasilkannya spesies yang adaptif menjadi besar pula.

Yang termasuk mutasi yang menguntungkan antara lain adalah


a. dihasilkannya spesies yang adaptif, dan

b. dihasilkannya spesies yang vitalitas viabilitasnya tinggi.

Yang termasuk mutasi yang merugikan antara lain adalah

a. dihasilkannya gen letal yang menimbulkan mutasi letal,

b. dihasilkannya keturunan yang mempunyai viabilitas dan fertilitas yang rendah, dan

c. keturunan yang tidak adaptif.

Gen-gen letal ataupun gen-gen mutan yang merugikan umumnya bersifat resesif.
Sehingga peristiwa mutasi hanya akan tampak apabila dalam keadaan homozigot dan tidak
tampak apabila dalam keadaan heterozigot. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa seleksi alam
hanya bekerja terhadap individu homozigot.

Frekuensi Gen Di Dalam Populasi


Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen lainnya di dalam
suatu populasi.

Misalnya, suatu populasi mempunyai gen dominan A dan gen resesif a. Kedua gen
tersebut sama-sama adaptif. Maka generasi yang bergenotipe AA, Aa, maupun aa mempunyai
daya fertilisasi dan viabilitas yang sama.

Misalnya, populasi tersebut dimulai dengan 50% AA jantan dan 50% aa betina, maka
dalam generasi (F1) semua populasi bergenotipe Aa. Apabila dilakukan perkawinan F 1 dengan F1
maka frekuensi genotype F2 adalah 25 AA : 50Aa : 25aa atau ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa.

Berdasarkan perhitungan tersebut maka frekuensi keseimbangan genotipe F 2 adalah hasil


kali frekuensi gen dari masing-masing induknya yaitu:

(A + a)(A + a) = AA + 2Aa + aa

A2 + 2Aa + a2

Demikian pula pada generasi F3 tetap seperti pada F2 yaitu 1: 2 : 1. Jadi, apabila setiap individu
dari berbagai kesempatan melakukan perkawinan yang sama dan berlangsung secara acak, serta
setiap genotipe mempunyai variabilitas yang sama maka perbandingan antara genotipe yang satu
dengan yang lainnya dari generasi ke generasi tetap sama.

2. Hukum Haardy-Weinberg
Cara mencari frekuensi gen
Jika dalam suatu populasi diketahui frekuensi genotipnya, frekuensi gennya dapat dicari
sebagai contoh frekuensi genotip aa dalam suatu populasi 0,25. Tentukan frekuensi gen A : a serta
frekuensi genotip AA, Aa, dan aa!

Jawab:

Frekuensi gen a = = = 0,5


Jumlah frekuensi gen A + a = 1
Jadi, frekuensi gen A = 1 – 0,5 = 0,5
Frekuensi genotip AA : Aa : aa = (0,5 A + 0,5a)(0,5 A + 0,5 a)
= 0,25 AA : 0,50 Aa : 0,25 aa
Penerapan hokum Hardy-Weinberg untuk menghitung frekuensi gen dalam populasi adalah
sebagai berikut.

(1.) Dalam suatu populasi terdapat kelompok perasa pahitnya kertaas PTC (phenil thiocar-
bamide) sebesar 64%, sedangkan yang lainnya bukan perasa PTC. Bukan perasa PTC
dikendalikan oleh gen t dan perasa PTC dikendalikan oleh gen T. Tentukan frekuensi gen
dan genotip populasi orang PTC dan non-PTC!

Jawab:

Jumlah PTC dan nonPTC = 100%

Orang PTC (genotip TT atau Tt) = 64%

Frekuensi orang tidak perasa PTC (bergenotip tt = q 2) = 100% - 64% = 36%

q2 = 36% = 0,36

maka frekuensi gen t = q =

T + t = 1 maka:

Frekuensi gen T = 1 – 0,6 = 0,4

Frekuensi gen T : t = 0,4 : 0,6

Frekuensi genotip TT : Tt : tt

= (T + t) (T + t)

= (0,4 T + 0,6 t) (0,4 T + 0,6 t)

= 0,16 TT + 2(0,24 Tt) + 0,36 tt

= 0,16 TT + 0,48 Tt + 0,36 tt

Jadi, frekuensi genotip TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36 = 4 : 12 : 9

Untuk mencari frekuensi gen hendaklah dicari terlebih dahulu frekuensi genotip individu
yang bergenotip homozigot resesif, yaitu tt, sebab yang mengandung faktor dominan bisa
bergenotip TT atau Tt.

(2.) Diketahui frekuensi orang albino dalam masyarakat adalah 1 orang dari setiap 10.000 orang.

a. Tentukan frekuensi gen normal dan gen albino serta frekuensi genotipnya!

b. Tentukan frekuensi genotip orang normal dan orang albino!

c. Berapa orang yang normal heterozigot?

Jawab:

p = normal

q = albino

p2 + 2 pq + q2 = 10.000 orang

q2 = 1 orang

a. Frekuensi q2 = 1/10.000 = 0,0001


q =

p+q = 1

p + 0,01 = 1

p = 1 – 0,01

= 0,99

Jadi, frekuensi gen p : q = 0,99 : 0,01 = 99 : 1

b. Frekuensi genotip

= (0,99 p + 0,01 q) (0,99 p + 0,01q)

= 0,9801 p2 + 2(0,99 x 0,01)pq + 0,0001 q2

= 0,9801 p2 + 0,0198 pq + 0,0001 q2

Jadi, p2 : pq : q2

= 0,9801 : 0,0198 : 0,0001

= 9801 : 198 : 1

c. Orang yang normal heterozigot bergenotip 2 pq

= 2(0,99 x 0,01)

= 2(0,0099) = 0,0198

Jadi, persentase orang normal heterozigot = 0,0198 x 100% = 1,98%

Evaluasi:
1.) Apa yang dimaksud dengan evolusi?

2.) Sebutkan beberapa pokok pikiran yang menjadi dasar teori evolusi Darwin!

3.) Terangkan apa yang dimaksud seleksi alam dan adaptasi! Berikan contohnya!

4.) Jerapah-jerapah yang hidup sekarang semuanya berleher panjang dan tidak ada yang
berleher pendek. Terangkan hal itu menurut teori Darwin dan Lamark!

5.) Mengapa teori Darwin lebih banyak diterima daripada teori Lamark? Jelaskan!

6.) Sebutkan petunjuk-petunjuk tentang adanya teori evolusi!

7.) Diketahui frekuensi orang albino pada suatu masyarakat adalah 25 diantara 10.000 orang.
Carilah berapa persentase orang pembawa sifat albino yang heterozigot!

8.) Dari 10.000 penduduk desa A terdapat 100 wanita buta warna.

a. Berapa persen pria normal dan berapa persen pria buta warna?

b. Berapa persen wanita normal heterozigot?

9.) Evolusi organisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi progresif dan evolusi
regresif. Berikan penjelasan perbedaannya!

10.) Apa yang dimaksud homologi dan analogi? Berikan contohnya masing-masing!

Anda mungkin juga menyukai