Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi Inkontinensia Urine Pada Lansia

Pada lanjut usia inkontinensia urin berkaitan erat dengan anatomi dan fisiologis juga dipengaruhi oleh
faktor fungsional, psikologis dan lingkungan. Pada tingkat yang paling dasar, proses berkemih diatur oleh
reflek yang berpusat di pusat berkemih disacrum. Jalur aferen membawa informasi mengenai volume
kandung kemih di medulla spinalis (Darmojo, 2000).

Pengisian kandung kemih dilakukan dengan cara relaksasi kandung kemih melalui penghambatan kerja
syaraf parasimpatis dan kontraksi leher kandung kemih yang dipersarafi oleh saraf simpatis serta saraf
somatic yang mempersyarafi otot dasar panggul (Guyton, 1995).

Pengosongan kandung kemih melalui persarafan kolinergik parasimpatis yang menyebabkan kontraksi
kandung kemih sedangkan efek simpatis kandung kemih berkurang. Jika kortek serebri menekan pusat
penghambatan, akan merangsang timbulnya berkemih. Hilangnya penghambatan pusat kortikal ini dapat
disebabkan karena usia sehingga lansia sering mengalami inkontinensia urin. Karena dengan kerusakan
dapat mengganggu kondisi antara kontraksi kandung kemih dan relaksasi uretra yang mana gangguan
kontraksi kandung kemih akan menimbulkan inkontinensia (Setiati, 2001).

Anda mungkin juga menyukai