Anda di halaman 1dari 7

1

PEMBELAJARAN INOVATIF II

MEMBUAT PAPER ARTIKEL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SERTA


PERBEDAAN DAN KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF,
PBL, DISCOVERY LEARNING DAN PJBL

Oleh :
NAMA : DINDA DWI PRATIWI
KELAS : PBA 2016
NIM : 16030204036

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
2018
2

A. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dalam Goniyatul (2010:14), diartikan sebagai
suatu upaya untuk mengatur aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip pengajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran agar efektif. Selain
itu menurut Zakiyah Drajat dalam Goniyatul (2010:16), pengelolaan pembelajaran
erat kaitannya dengan pengelolaan kelas yang menjadi pusat atau tempat terjadinya
proses belajar mengajar.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses panjang yang
dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan pembelajaran.
Tahapan pengelolaan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut
meliputi :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan
pembuat perencanaan. Aderson dalam Mulyasa (2004 : 83) membedakan
perencanaan dalam dua kategori, yaitu perencanaan jangka panjang dan
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut unit plan yang
merupakan perencanaan bersifat komprehensif, dimana dapat dilihat aktivitas
guru selama satu semester. Perencanaan umum ini memerlukan uraian lebih
terperinci melalui perencanaan jangka pendek yang disebut dengan persiapan
mengajar.
Perencanaan pembelajaran yang matang tentunya memiliki perencanaan
secara tertulis dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dari penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran dan skenario pembelajaran.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat hal berikut:
(1) Identitas mata pelajaran ,(2) Identitas Sekolah, (3) Kompetensi Inti, (4)
Kompetensi Dasar, (5) Tema (Khusus SD/MI/SDLB/Paket A), (6) Materi
pokok, (7) Pembelajaran, (8) Penilaian, (9) Alokasi waktu (10) Sumber
belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
b. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih komponen RPP terdiri atas berikut: (1) Identitas sekolah, yaitu
nama satuan pendidikan, (2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema, (3)
Kelas/Semester, (4) Materi pokok. (5) Alokasi waktu, 6) Tujuan
3

pembelajaran, (7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,


(8) Materi, (9) Metode pembelajaran, (10) Media pembelajaran, (11) Sumber
belajar, (12) Langkah- langkah pembelajaran, (13) Penilaian hasil
pembelajaran.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah kegiatan mengimplementasikan rencana yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien (Koswara & Suryadi, 2007). Proses
implementasi rencana pembelajaran terdiri dari pengorganisasian dan
penggerakan. Pengorganisasian pembelajaran meliputi aspek: (1) menyediakan
pendukung pembelajaran seperti fasilitas, perlengkapan, dan personel yang
dibutuhkan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efisien; (2)
Pengelompokan komponen pembelajaran dalam struktur sekolah secara teratur;
(3) membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi pembelajaran.
Penggerakan dalam proses pembelajaran dilakukan oleh pendidik dengan
suasana yang edukatif, agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar dengan
penuh antusias, dan mengoptimalkan kemampuan belajarnya dengan baik
(Sagala, 2010).
Menurut Rukmana & Suryana (2008:12) langkah-langkah yang harus
dilakukan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran meliputi rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
a. Membuka kegiatan pembelajaran melalui apersepsi, yaitu mengaitkan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi yang sudah
dipelajari sebelumnya, maupun dengan pengalaman atau pemahaman
yang sudah dimiliki peserta didik
b. Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik,
yaitu menginformasikan tujuan dan program pembelajaran yang
dirancang guru
c. Mengorganisasikan pelaksanakan kegiatan belajar peserta didik
(individual, kelompok, atau klasikal)
d. Penyajian belajar dengan metode dan model pembelajaran yang sesuai
melalui pemanfaatan sumber belajar dan fasilitas belajar yang tersedia
e. Memotivasi kegiatan peserta didik melalui penguatan, penjelasan,
penghargaan, ataupun apresiasi terhadap perilaku belajar peserta didik
f. Melakukan penyesuaikan-penyesuaian kegiatan belajar peserta didik
berdasarkan aktual kondisi proses pembelajaran yang terjadi agar
kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran adalah kegiatan melaksanakan dan menerapkan pembelajaran
sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam RPP.
Kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan optimal jika
didukung dengan sarana dan fasilitas belajar yang memadai.
4

3. Penilaian
Penilaian adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
pencapaian tujuan pendidikan. Guru dalam melakukan penilaian pembelajaran
menggunakan alat pengumpul informasi yang dinamakan tes. Menurut sagala
(2010) tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibedakan:
a. Tes formatif adalah tes yang dilaksanakan guru setiap mengakhiri satu
pokok bahasan yang berupa ulangan harian.
b. Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
sekelompok program, dalam pengalaman di sekolah, tes sumatif
biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.
Arikunto (2009) mengemukakan ada tiga ranah yang harus dilakukan
dalam penilaian hasil belajar, yaitu (1) ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan mengenal,
menghafal, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi; (2) ranah afektif, mencakup sikap, perilaku, minat, nilai, dan
moral; (3) ranah psikomotor, berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui keterampilan dan kerja otot sehingga menyebabkan
geraknya tubuh dan bagian-bagiannya.

4. Pengawasan
Pengawasan adalah suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan
agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana, dan memastikan
apakah tujuan organisasi tercapai (Rohman & Amri, 2012:28). Menurut
Koswara & Suryadi (2007:42) fungsi pengawasan mencakup pengendalian,
penilaian, pelaksanaan, dan pengambilan tindakan yang sifatnya represif dan
preventif terhadap kegiatan pengelolaan. Menurut Permendiknas No. 41
Tahun 2007, tindak lanjut kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut.
a. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum
memenuhi standar.
c. Guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih
lanjut.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa peran pengawas
sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di lembaga
sekolah.

B. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif, PBL, Discovery Learning, dan PJBL


No. Indikator Model Pembelajaran
Kooperati PBL DL PJBL
f
1 Dominasi Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
sumber belajar
siswa
5

2 Pengerjaan Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


tugas atau atau individu atau individu
individu
3 Konten Masalah yang Masalah yang Masalah Masalah
pembelajaran sudah ada sudah ada baru baru
yang diangkat
dalam
pembelajaran

4 Tujuan utama Berpikir Berpikir Berpikir Berpikir


pembelajaran kritis kritis kritis dan kritis dan
inovatif inovatif
5 Proses Satu waktu Satu waktu kontinu kontinu
penilaian
6 Jenis evaluasi Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif
penilaian atau atau atau atau
kuantitatif kuantitatif kuantitatif kuantitatif
7 Biaya dan Sedikit Sedikit Banyak Banyak
peralatan yang
dibutuhkan

8 Teknis dan Diarahkan Diarahkan Siswa Siswa


sistematika guru guru bebas bebas
pembelajaran bereksperi bereksperi
men men
9 Peran guru Moderator Moderator Pembimbi Pembimbi
ng ng
10 Pendekatan Multidisipl Multidisiplin Multidisiplin Multidisiplin
yang dipakai iner er er er
untuk
memecahkan
masalah

C. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif, PBL, Discovery Learning, dan PJBL


1. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suyanti (2010: 99-100) karakteristik pembelajaran kooperatif dapat
dijelaskan sebagai berikut.
 Pembelajaran secara tim
 Kemauan untuk bekerja sama
 Didasarkan pada manajemen kooperatif
 Keterampilan bekerja sama

Menurut Arends (2007: 5), bahwa pembelajaran yang menggunakan model


pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
6

 Siswa bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan belajar.


 Tim-tim itu terdiri atas siswa-siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan
tinggi.
 Jika memungkinkan, tim-tim itu terdiri atas campuran ras, budaya, dan
gender.
 Sistem reward-nya berorientasi kelompok maupun individu.

2. PBL (Problem Based Learning)


Karakteristik atau ciri dalam model pembelajaran problem based learning yaitu :
 Pembelajaran berpusat pada siswa (student center)
 Diskusi kelompok kecil
 Diskusi dengan membahas masalah yang bersifat integrasi interdisiplin
yang berdasarkan pengalaman atau kehidupan nyata.
 Adanya penyelidikan autentik.
 Siswa terlatih untuk bekerja sama.
 Feedback dapat diberiksan secara tutorial sehingga memicu siswa untuk
meningkatkan usaha untuk belajar.
 Menghasilkan produk. Produk dapat berupa model fisik atau laporan.

3. Discovery Learning
Karakteristik atau ciri dalam model pembelajaran discovery learning yaitu :
 Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan
mengabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.
 Berpusat pada siswa.
 Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada.
 Peran guru sebagai pembimbing;
Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan;
Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan
kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
serta membuat kesimpulan.

4. PJBL (Project Based Learning)


Karakteristik atau ciri dalam model pembelajaran Project Based Learning yaitu
:
 The project are central, not peripheral to he curriculum. Kriteria ini memiliki
dua corollaries. Pertama proyek merupakan kurikulum. Pada PJBL, proyek
merupakan inti strategi mengajar, siswa berkutata dan belajar konsep inti
mater melalui proyek. Kedua, keterputusan yang berarti jika siswa belajar
sesuatu di luar kurikulum, maka tidaklah dikategorika sebagai PJBL.
 Proyek PJBL difokuskan pada pertanyaan atau problem yang mendorong
siswa mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti atau pokok dari
mata pelajaran.
 Proyek melibatkan siswa pada penyelidikan kontruktivisme.
 Proyek tidak berpusat pada guru, berupa teks aturan atau sudah dalam bentuk
paket tugas.
 Proyek adalah realitis, dengan proyek memberikan keotentikan pada siswa.
7

Anda mungkin juga menyukai