Anda di halaman 1dari 23

TUGAS SEMESTER

MATA KULIAH PENDEKATAN SAINTIFIK

NAMA : REINNA ELSHA


NIM : P2A816004

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA


UNIVERSITAS JAMBI
/2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas /Semester : XI / 1
Materi Pokok : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi:


Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat 1.1.1. Menyadari bahwa Tuhan menciptakan
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, alam dan segala isinya dengan
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid memiliki manfaat bagi manusia
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki 2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, teliti dalam merancang dan melakukan
terbuka, mampu membedakan fakta dan percobaan.
2.1.2. Menunjukkan perilaku ilmiah yaitu
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
jujur dalam menuliskan hasil
kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
pengamatan.
komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
3.7. Menganalisis faktor-faktor yang 3.7.1. Menganalisis pengaruh konsentrasi,
mempengaruhi laju reaksi dan suhu, dan luas permukaan terhadap laju
menentukan orde reaksi berdasarkan reaksi berdasarkan hasil percobaan.
3.7.2. Membuat grafik hubungan laju reaksi
data hasil percobaan
terhadap suhu dan konsentrasi
3.7.3. Menjelaskan pengaruh katalis terhadap
laju reaksi melalui literatur
4.7. Merancang, melakukan, dan 4.7.1. Merancang dan melakukan percobaan
menyimpulkan serta menyajikan hasil faktor yang mempengaruhi laju reaksi
percobaan faktor-faktor yang berdasarkan alat dan bahan yang telah
mempengaruhi laju reaksi dan orde disediakan.
4.7.2. Menganalisis dan menyimpulkan data
reaksi.
hasil percobaan tentang faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
4.7.3 Menyajikan data hasil percobaan tentang
faktor yang mempengaruhi laju reaksi

C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Dengan mengamati lingkungan di sekitar, peserta didik mampu memanfaatkan
sumber daya alam yang diberikan Tuhan YME terutama mengenai aspek
lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
2.1.1.1 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju
reaksi dengan teliti.
2.1.1.2 Siswa dapat menuliskan hasil pengamatan dengan jujur.
3.7.1.1 Siswa dapat menganalisis faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan hasil
percobaan dengan benar.
4.7.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel dengan tepat.
4.7.1.2 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor yang mempengaruhi
laju reaksi yaitu suhu berdasarkan alat dan bahan dengan tepat.
4.7.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang faktor
yang mempengaruhi laju reaksi dengan benar.
4.7.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang faktor yang mempengaruhi
laju reaksi yaitu suhu dengan baik.

D. Materi Pembelajaran

Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi

Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Ada reaksi yang
berlangsung sangat cepat dan ada reaksi yang berlangsung dengan lambat. Perhatikan
gambar berikut ini !

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk
pembakaran kertas lebih sedikit daripada waktu untuk proses perkaratan besi. Sehingga,
reaksi pembakaran kertas berlangsung lebih cepat sedangkan reaksi perkaratan besi
berlangsung lebih lambat.
Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut dengan laju reaksi. Dalam suatu reaksi
kimia, zat pereaksi akan bereaksi membentuk zat produk reaksi sehingga jumlah zat
pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah zat produk reaksi akan bertambah. Persamaan
Laju Reaksi, sebagai contoh, pada reaksi:

aA+bB cC+dD
Dimana A dan B adalah pereaksi, C dan D adalah produk dan a,b,c,d adalah
koefisien penyetaraan reaksi, maka hukum lajunya dapat dituliskan sebagai berikut:
Laju reaksi = k [A]m [B]n
dengan, k = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada)
m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A
n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi B
[A], [B] = konsentrasi dalam molaritas.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi
per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuanwaktu.
Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap
detik reaksi.

Gambar 1. Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

Proses berlangsungnya reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-


faktor ini akan memengaruhi jumlah tumbukan antar molekul dari zat-zat yang bereaksi.
Suatu reaksi akan berlangsung lebih cepat jika tumbukan antarpartikel dari zat-zat
pereaksi lebih sering terjadi dan lebih banyak. Sebaliknya, reaksi akan berlangsung lebih
lambat jika hanya sedikit partikel dari zat-zat pereaksi yang bertumbukan. Beberapa
faktor yang memengaruhi laju reaksi, antara lain:
1. konsentrasi;
2. luas permukaan sentuhan;
3. temperature ( suhu ) ;
4. katalis.

Salah satu faktor yang akan dibahas kali ini adalah suhu Umumnya kenaikan suhu
mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak
nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan
makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu
memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang
diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel
pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan
antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat. Umumnya kenaikan suhu sebesar
100◦C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini
dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-
gerak. Oleh karena itu,kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu
belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk
menghasilkan tabrakan yang efektif.
Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif
atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan Energi kinetik molekul-molekul
tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil. Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-
molekul yang bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan
perkataan lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan reaksi
kimia. Energi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi. Kita dapat
menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:

Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi yang
akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi
yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi. Untuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk
meningkatkan jumlah dari partikel-partikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama
atau lebih besar dari aktivasi energy.
Peningkatan suhu merupakan pengaruh yang tepat. Meningkatkan suhu reaksi berarti
menambahkan energi. Energi diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul
menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan
dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian, benturan antar
molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu menyebabkan reaksi kimia juga
makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju reaksi makin tinggi.

E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode Pembelajaran : Praktikum dan Diskusi
F. Langkah-langkah pembelajaran

Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Waktu

Kegiatan Tahap 1: Observasi untuk 10 menit


Awal menemukan masalah
 Menjawab salam
 mengucapkan salam kepada siswa
dengan senyum yang
bersahabat/komunikatif.
 mengajak siswa berdoa sesuai  Berdoa
keyakinan masing-masing.(Guru
menanamkan karakter religius)
 mengecek kehadiran dan keadaan
siswa serta kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran memeriksa kehadiran
siswa.
 menyampaikan pengetahuan
prasyarat yang harus dimiliki siswa  Mendengarkan
dari pembelajaran yang lalu
 Apersepsi : memberikan apersepsi
kepada siswa dengan bertanya  Menjawab pertanyaan
Kalian pernah melihat ibu kalian
menggoreng tempe?(menunggu
jawaban siswa) Kira – kira kenapa,
tempe itu di potong – potong tipis
dan kecil? (menunggu jawaban
siswa)
 Memberikan gambaran tentang
 Memperhatikan
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari
 menyampaikan kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran yang harus
 Mendengarkan
dicapai siswa
Kegiatan Tahap 2: Merumuskan masalah
Inti  Memperhatikan video yang 10 menit
 menampilkan video reaksi kimia
ditampilkan
yang berlangsung cepat dan lambat
seperti pembakaran dan perkaratan
(mengamati)
 membimbing siswa merumuskan  Merumuskan masalah
masalah berdasarkan fenomena. berdasarkan fenomena
(menanya)  Menentukan rumusan
 Guru bersama siswa menentukan
masalah
rumusan masalah yang tepat sesuai
dengan yang diajukan siswa.
Tahap 3: Mengajukan hipotesis
 Membaca materi pada buku
 meminta siswa membaca materi
ajar
pada buku ajar terlebih dahulu untuk
10 menit
menemukan jawaban sementara
 Menentukan hipotesis
(hipotesis) berdasarkan rumusan
masalah yang telah disebutkan
sebelumnya.
 membimbing siswa untuk  Berkumpul dengan
menentukan hipotesis berdasarkan kelompok yang telah
rumusan masalah yang telah dibuat. dibagikan
 Guru bersama siswa menentukan  Menerima LKS
hipotesis yang tepat sesuai dengan 10 menit
 Merancang percobaan
yang diajukan siswa.
meliputi variabel, prosedur
Tahap 4: Merencanakan pemecahan
percobaan, data percobaan,
masalah
grafik percobaan
 membagi siswa kedalam kelompok
15 menit
yang masing-masing berisi 3-5
orang.
 membagikan LKS tentang faktor  Melakukan percobaan
yang mempengaruhi laju reaksi faktor-faktor yang
kepada tiap kelompok. mempengaruhi laju reaksi 10 menit
 membimbing siswa merancang
sebuah percobaan untuk
membuktikan hipotesis mereka.  Melakukan pengamatan dan 15 menit
Rancangan percobaan yang dibuat mencatat data hasil
meliputi alat dan bahan, variabel, pengamatan
dan prosedur percobaan.(Guru
 Menganalisis data yang
menanamkan karakter teliti)
diperoleh dari hasil
Tahap 5: Melakukan eksperimen
pengamatan dan mengisi
 membimbing siswa dalam kelompok
LKS
belajar untuk melakukan percobaan  Menyampaikan hasil
faktor-faktor yang mempengaruhi pengamatan dan analisis
laju reaksi. Guru memberi bantuan data yang telah dikerjakan
kepada kelompok yang mengalami
kesulitan.(Guru menanamkan
karakter teliti)
Tahap 6 : Melakukan pengamatan
dan pengumpulan data
 meminta siswa untuk melakukan
pengamatan dan mencatat hasil
pengamatan pada kolom data
pengamatan. (mengumpulkan data)
(Guru menanamkan karakter jujur)
Tahap 7: Analisis data
 membantu siswa menganalisis data
yang diperoleh dari hasil
pengamatan.(menganalisis)

 membimbing diskusi kelas


(mengkomunikasikan)
Kegiatan Tahap 8: Penarikan kesimpulan. 10 menit
 Menarik kesimpulan
Akhir  membimbing siswa untuk menarik
berdasarkan data hasil
kesimpulan berdasarkan data hasil
percobaan dan mengaitkan
pengamatan.
kesimpulan dengan
fenomena yang angkat yaitu
faktor-faktor yang
 Guru memberikan tugas lanjutan mempengaruhi laju reaksi
kepada siswa berupa pekerjaan  Mencatat tugas yang
rumah. diberikan
 Guru menutup pelajaran dengan
salam penutup
 Menjawab salam

G. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
2. Buku KIMIA SMA kelas XI.

H. Media Pembelajaran
1. Power Point Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
2. Video
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
4. Alat – alat praktikum.

I. Penilaian
1. Sikap
a. Teknik Penilaian: Observasi, Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi, Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Teliti saat merancang dan melakukan hasil percobaan 1
2. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan 2
Instrumen: lihat Lampiran 1

2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: tes tertulis
b. Bentuk Instrumen: soal uraian
c. Kisi-kisi:

No. Pengetahuan Butir Instrumen


1. Menjelaskan faktor yang dapat mempercepat Soal tes no 1
laju reaksi
2. Menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju
Soal tes no 2
reaksi
3. Menganalisis data percobaan menentukan
laju reaksi paling cepat berdasarkan faktor- Soal tes no 3
faktor laju reaksi
4. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju
Soal tes no 4
reaksi
5. Menganalisis data percobaan menjelaskan
Soal tes no 5
pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Instrumen: lihat Lampiran 2
3. Keterampilan
a. Teknik Penilaian: observasi
b. Bentuk Instrumen: lembar observasi
c. Kisi-kisi:

No. Keterampilan Butir Instrumen


1. Merumuskan masalah 1

2. Merumuskan hipotesis 2
3. Menentukan variabel 3
4. Merancang dan melakukan percobaan 4
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan 5
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan 6

Instrumen: lihat Lampiran 3

Jambi,
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.
Lampiran 1

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Materi Pokok : Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan selama
praktikum ini.

Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
a. Teliti saat merancang dan melakukan
hasil percobaan.
b. Jujur dalam menuliskan hasil
pengamatan.

Rubrik Penilaian:

No. Aspek yang Penilaian


dinilai 1 2 3 4
a. Teliti saat dapat dapat dapat dapat
mengamati hasil melakukan melakukan melakukan melakukan
percobaan percobaan laju percobaan sifat percobaan sifat percobaan sifat
reaksi koloid koloid koloid r
sederhana sederhana sederhana sederhana
dengan dengan dengan dengan tidak
melakukan melakukan melakukan melakukan
tingkat tingkat tingkat kesalahan
kesalahan kesalahan kesalahan prosedur sama
prosedur yang prosedur yang prosedur yang sekali
besar sedikit sangat sedikit
b. Jujur dalam dapat dapat dapat dapat
menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan menuliskan
hasil hasil hasil percobaan hasil percobaan hasil percobaan
pengamatan pengamatannya dengan benar kurang tepat dengan benar
dengan kurang tetapi tidak tetapi sesuai sesuai dengan
benar dan juga sesuai dengan dengan hasil hasil
tidak sesuai hasil pengamatannya pengamatannya
dengan hasil pengamatannya
pengamatan

Kriteria penilaian

Skor yang diperoleh


Nilai = Skor maksimum x 100 = skor akhir

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80


Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70
Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60
Kurang : apabila memperoleh skor : > 60

Lampiran 2
PENILAIAN KOGNITIF

1. Berikut persamaan reaksi antara logam Mg dengan larutan HCl 0,1M diukur pada suhu
250C dan tekanan 1 atm :
Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Ternyata dari hasil pengukuran, logam Mg habis bereaksi membutuhkan waktu 5 menit.
Menurut anda, apa yang harus dilakukan agar reaksinya berlangsung lebih cepat ?
2. Dulu, ketika kita ingin memakan mangga matang, maka kita harus menunggu mangga
tersebut matang di atas pohonnya. Namun, saat ini telah ditemukan banyak cara untuk
mengatasi kondisi tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan proses pemeraman,
yaitu melapisi mangga dengan karbit. Menurut anda, bagaimana pengaruh karbit pada
mangga sehingga dapat mempercepat pematangannya. Kaitkan jawaban anda dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
3. Seorang siswa melakukan suatu percobaan yaitu reaksi antara logam seng dengan larutan
HCl sebanyak 5 kali. Dimana bentuk logam Zn, konsentrasi larutan HCl dan suhu di buat
secara variasi

No Logam Zn [HCl] Suhu

1 Serbuk 0,2 M 300C

2 Keping 0,2 M 300C

3 Serbuk 0,5 M 500C

4 Keping 0,5 M 500C

5 Serbuk 0,5 M 300C

Buatlah penjelasan dengan bahasa anda sendiri, percobaan manakah yang berjalan paling
cepat? Kemudian faktor apa saja yang membuat reaksi tersebut berjalan paling cepat?

4. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu suhu. Adanya perbedaan suhu pada
suatu tempat dapat menyebabkan terjadinya perbedaan hasil. Hal ini terjadi pada, susu yang
diletakkan selama tiga hari diruang terbuka dapat membuat susu tersebut basi. Sementara
susu yang diletakkan selama tiga hari dilemari es membuat susu menjadi lebih awet.
Jelaskan apa yang menyebabkan susu bisa basi diruang terbuka namun dilemari es susu
tetap awet!
5. Suatu percobaan di lakukan dengan tiga perlakuan. Di mana, volume HCl 0,1M dan
Na2S2O3 0,1M ditiga perlakukan itu sama yaitu 25 mL. Hasilnya didapatkan data berikut:

Larutan Suhu Waktu


Percobaan Volume HCl 0,1 M Volume Na2S2O3 0,1 M
(oC) (detik)
1 25 mL 25 mL 25 100
2 25 mL 25 mL 40 75
3 25 mL 25 mL 60 45
Berdasarkan data percobaan diatas, mengapa semakin tinggi suhu, waktu yang diperlukan
oleh larutan HCl untuk dapat bereaksi dengan larutan Na2S2O3 semakin sedikit?

Jawaban:
No. Jawaban Skor
1. Agar reaksi antara logam Mg dengan larutan HCl berjalan lebih cepat 23
maka yang dapat di lakukan yaitu meningkatkan konsentrasi larutan HCl
dan suhu reaksinya. Hal ini di karenakan keduanya merupakan faktor –
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimana, bila konsentrasi larutan
HCl di tingkatkan atau tinggi maka waktu yang di perlukan untuk
bereaksi dengan logam Mg yang di tandai dengan habisnya logam Mg
dalam larutan HCl pun menjadi sedikit. Begitu juga saat suhu pada
reaksi tersebut di tingkatnya, maka waktu yang di perlukan untuk reaksi
antara logam Mg dengan larutan HCl sedikit yang berarti laju reaksinya
berjalan cepat.
2. Karbit dapat mempengaruhi proses pematangan karena karbit 15,5
mengandung gas etilen yang dapat mempengaruhi pematangan pada
buah tumbuhan. Sehingga, di sini karbit berfungsi sebagai katalis yang
merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi pemasakan buah.
Karena karbit dapat mempercepat laju pemasakan buah tanpa mengalami
perubahan kimia (akhir reaksi tetap di hasilkan).
3 Percobaan yang berjalan paling cepat yaitu percobaan ke 3 karena pada 23
percobaan tersebut menggunakan serbuk logam Zn untuk bereaksi
dengan larutan HCl 0,5 M pada suhu 50 0C. Dimana, pada serbuk logam
Zn juga di gunakan untuk percobaan 1 dan 5, namun terjadi perbedaan
konsentrasi larutan HCl dan suhu yaitu pada percobaan 1 digunakan 0,2
M larutan HCl pada suhu 300C dan 0,5 M pada suhu 300C. Sehingga,
dapat di katakan bahwa semakin kecil luas permukaan suatu zat dan
semakin tinggi konsentrasi serta suhu yang di gunakan maka semakin
cepat laju reaksi dari zat tersebut. Oleh karena itu, terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 3 berjalan paling cepat yaitu
luas permukaan, konsentrasi dan suhu.
4 Susu bisa basi diruang terbuka namun dilemari es susu tetap karena 23
adanya penurunan suhu dapat memperlambat berlangsungnya reaksi. Hal
ini dikarenakan pada ruang terbuka,suhu dapat mengubah laktosa
menjadi asam laktat. Sementara susu yang diletakkan dalam lemari es
tetap lebih awet karena pada suhu tersebut perubahan kimia yang terjadi
berlangsung lambat.
5 Semakin tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk bereaksi 15,5
semakin sedikit karena semakin tinggi suhu akan mempercepat
terjadinya reaksi. Hal ini disebabkan karena bertambahnya suhu maka
energi kinetic pada partikel reaktan semakin besar. Akibatnya, gerakan
antar molekul akan semakin acak, sehingga kemungkinan terjadinya
tumbukan antar molekul akan semakin besar. Dengan demikian, waktu
yang diperlukan larutan HCl untuk bereaksi dengan larutan Na 2S2O3 pun
semakin sedikit atau kecil.

Nilai Akhir

Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
4. Merancang dan melakukan percobaan
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil
percobaan
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan

Rubrik Penilaian:

Aspek yang Penilaian


No.
dinilai 1 2 3 4
1. Merumuskan Tidak Rumusan masalah Rumusan masalah Rumusan masalah
masalah merumuskan tidak mengandung mengandung mengandung
masalah variabel penelitian variabel variabel
penelitian, penelitian,
dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru mandiri
2. Merumuskan Tidak bisa mem- Hipotesis kurang Hipotesis sesuai Hipotesis sesuai
hipotesis buat hipotesis sesuai dengan dengan dengan
permasalahan dan permasalahan, permasalahan,
tidak mengarah ke mengarah ke mengarah ke
percobaan,tetapime percobaan, dan percobaan, dan
mbutuhkan banyak dilakukan dengan dilakukan secara
bantuan guru. sedikit bantuan mandiri
guru. (kelompok)
3. Menentukan Tidak bisa Variabel yang Variabel yang Variabel yang
variabel menentukan ditentukan kurang ditentukan sesuai ditentukan sesuai
variabel sesuai percobaan percobaan yang percobaan yang
yang akan dilakukan akan dilakukan, akan dilakukan,
tetapi variabel dan dilakukan
ditentukan secara mandiri
dengan sedikit (kelompok)
bantuan guru
4. Merancang Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah Langkah-langkah
dan percobaan yang percobaan yang percobaan yang percobaan yang
melakukan dilakukan tidak dilakukan urut tetapi dilakukan urut dilakukan urut
percobaan urut membutuhkan dan dilakukan dan dilakukan
banyak bantuan dengan sedikit secara mandiri
guru. bantuan guru (kelompok).
5. Menganalisis Tidak mampu Dilakukan dengan Merujuk pada Berdasarkan data,
dan bantuan guru hipotesis, dan merujuk pada
menyimpulka dilakukan secara hipotesis,
n hasil mandiri dilakukan secara
percobaan (kelompok) mandiri
(kelompok).
6. Mengkomuni Tidak dapat Hanya dapat Dapat Dapat
kasikan hasil mengkomunikasi mengkomunikasikan mengkomunikasi mengkomunikasik
percobaan kan dengan tetapi tidak dapat kan dengan an dengan bahasa
bahasa yang baik, dimengerti. bahasa yang baik, yang baik, santun,
santun, dan santun,tetapi sulit dan mudah
mudah dimengerti. dimengerti.
dimengerti.

Kriteria penilaian

Skor yang diperoleh


Nilai = Skor maksimum x 100 = skor akhir

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 100 - 80


Baik : apabila memperoleh skor : 79 - 70
Cukup : apabila memperoleh skor : 69 - 60
Kurang : apabila memperoleh skor : > 60

LEMBAR KERJA SISWA


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

I. Tujuan Percobaan :

Menentukan pengaruh suhu, konsentrasi dan ukuran partikel terhadap laju reaksi
II. Dasar Teori

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satu satuan waktu. Laju
suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju
bertambahnya konsentrasi suatu produk. Laju reaksi kimia umumnya bergantung pada faktor :
sifat dasar pereaksi , temperatur , katalis dan konsentrasi pereaksi. Sifat dasar pereaksi tampak
pada beberapa reaksi yang waktu berlangsungnya berbeda-beda. Suhu, konsentrasi, ukuran
partikel sangat berpengaruh pada laju reaksi

III. Alat dan Bahan

Alat :

1. Gelas kimia 5. Kawat kassa


2. Gelas ukur 6. Termometer
3. Kaki tiga 7. Stopwatch
4. Bunsen

Bahan :

1. Air
2. CDR
3. Pita magnesium ukuran 2 cm
4. HCl 3 M

IV. Prosedur kerja


A. Buatlah rancangan prosedur kerja untuk faktor :
a. Suhu
b. Konsentrasi
c.Ukuran partikel

B. Tentukan variabel bebas, kontrol, dan terikat pada setiap percobaan yang kalian rancang

V. Data Pengamatan

Tuliskan data pengamatan hasil percobaan untuk tiap percobaan


VI. Kesimpulan

Pertanyaan
1. Pada percobaan pita magnesium dan larutan asam klorida dengan
variasi konsentrasi, manakah yang reaksinya lebih cepat, konsentrasi HCl lebih pekat atau
encer?
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
2. Pada percobaan yang anda lakukan, reaksi pada suhu berapakah
yang memerlukan waktu paling cepat dan paling lambat?
Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
3. Berdasarkan data hasil percobaan, bagaimana pengaruh ukuran
partikel zat terhadap laju reaksi!
4. Buatlah grafik hubungan laju reaksi (1/waktu) terhadap suhu dan
konsentrasi dari data hasil percobaan!
5. Dulu, ketika kita ingin memakan mangga matang, maka kita harus
menunggu mangga tersebut matang di atas pohonnya. Namun, saat ini telah ditemukan
banyak cara untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan
proses pemeraman, yaitu melapisi mangga dengan karbit. Menurut anda, bagaimana
pengaruh karbit pada mangga sehingga dapat mempercepat pematangannya. Kaitkan
jawaban anda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!

Buat Grafik dari data hasil percobaan untuk setiap faktor yang mempengaruhi laju reaksi

a. Konsentrasi (volume air)

m
o
l
a
r
i
t
a
s

1/waktu

b. Suhu
S
U
H
U

1/waktu

Anda mungkin juga menyukai