(RPP) Reinna Elsha
(RPP) Reinna Elsha
A. Kompetensi Inti
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Dengan mengamati lingkungan di sekitar, peserta didik mampu memanfaatkan
sumber daya alam yang diberikan Tuhan YME terutama mengenai aspek
lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
2.1.1.1 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju
reaksi dengan teliti.
2.1.1.2 Siswa dapat menuliskan hasil pengamatan dengan jujur.
3.7.1.1 Siswa dapat menganalisis faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan hasil
percobaan dengan benar.
4.7.1.1 Siswa dapat menuliskan rumusan masalah, hipotesis, dan variabel dengan tepat.
4.7.1.2 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor yang mempengaruhi
laju reaksi yaitu suhu berdasarkan alat dan bahan dengan tepat.
4.7.1.3 Siswa dapat menganalisis dan menyimpulkan data hasil percobaan tentang faktor
yang mempengaruhi laju reaksi dengan benar.
4.7.1.4 Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan tentang faktor yang mempengaruhi
laju reaksi yaitu suhu dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Reaksi-reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Ada reaksi yang
berlangsung sangat cepat dan ada reaksi yang berlangsung dengan lambat. Perhatikan
gambar berikut ini !
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan untuk
pembakaran kertas lebih sedikit daripada waktu untuk proses perkaratan besi. Sehingga,
reaksi pembakaran kertas berlangsung lebih cepat sedangkan reaksi perkaratan besi
berlangsung lebih lambat.
Cepat lambatnya suatu reaksi berlangsung disebut dengan laju reaksi. Dalam suatu reaksi
kimia, zat pereaksi akan bereaksi membentuk zat produk reaksi sehingga jumlah zat
pereaksi akan berkurang sedangkan jumlah zat produk reaksi akan bertambah. Persamaan
Laju Reaksi, sebagai contoh, pada reaksi:
aA+bB cC+dD
Dimana A dan B adalah pereaksi, C dan D adalah produk dan a,b,c,d adalah
koefisien penyetaraan reaksi, maka hukum lajunya dapat dituliskan sebagai berikut:
Laju reaksi = k [A]m [B]n
dengan, k = tetapan laju, dipengaruhi suhu dan katalis (jika ada)
m = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi A
n = orde (tingkat) reaksi terhadap pereaksi B
[A], [B] = konsentrasi dalam molaritas.
Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi
per satuan waktu atau bertambahnya jumlah (konsentrasi) hasil reaksi per satuanwaktu.
Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap
detik reaksi.
Salah satu faktor yang akan dibahas kali ini adalah suhu Umumnya kenaikan suhu
mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak
nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan
makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu
memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang
diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel
pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan
antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat. Umumnya kenaikan suhu sebesar
100◦C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini
dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-
gerak. Oleh karena itu,kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu
belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk
menghasilkan tabrakan yang efektif.
Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif
atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan Energi kinetik molekul-molekul
tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil. Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-
molekul yang bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan
perkataan lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan reaksi
kimia. Energi minimum yang diperlukan disebut dengan reaksi aktivasi energi. Kita dapat
menggambarkan keadaan dari energi aktivasi pada distribusi Maxwell-Boltzmann seperti ini:
Hanya partikel-partikel yang berada pada area di sebelah kanan dari aktivasi energi yang
akan bereaksi ketika mereka bertumbukan. Sebagian besar dari partikel tidak memiliki energi
yang cukup dan tidak menghasilkan reaksi. Untuk mempercepat reaksi, kita perlu untuk
meningkatkan jumlah dari partikel-partikel energik - partikel-partikel yang memiliki energi sama
atau lebih besar dari aktivasi energy.
Peningkatan suhu merupakan pengaruh yang tepat. Meningkatkan suhu reaksi berarti
menambahkan energi. Energi diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul
menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan
dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian, benturan antar
molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu menyebabkan reaksi kimia juga
makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju reaksi makin tinggi.
E. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode Pembelajaran : Praktikum dan Diskusi
F. Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Alokasi
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan Waktu
G. Sumber Belajar
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
2. Buku KIMIA SMA kelas XI.
H. Media Pembelajaran
1. Power Point Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
2. Video
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
4. Alat – alat praktikum.
I. Penilaian
1. Sikap
a. Teknik Penilaian: Observasi, Penilaian Diri
b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi, Lembar penilaian diri
c. Kisi-kisi:
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Teliti saat merancang dan melakukan hasil percobaan 1
2. Jujur dalam menuliskan hasil pengamatan 2
Instrumen: lihat Lampiran 1
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: tes tertulis
b. Bentuk Instrumen: soal uraian
c. Kisi-kisi:
2. Merumuskan hipotesis 2
3. Menentukan variabel 3
4. Merancang dan melakukan percobaan 4
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaan 5
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan 6
Jambi,
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.
Lampiran 1
Petunjuk:
Lakukan penilaian pada diri anda sendiri dalam hal ketelitian yang anda lakukan selama
praktikum ini.
Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
a. Teliti saat merancang dan melakukan
hasil percobaan.
b. Jujur dalam menuliskan hasil
pengamatan.
Rubrik Penilaian:
Kriteria penilaian
Lampiran 2
PENILAIAN KOGNITIF
1. Berikut persamaan reaksi antara logam Mg dengan larutan HCl 0,1M diukur pada suhu
250C dan tekanan 1 atm :
Mg (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Ternyata dari hasil pengukuran, logam Mg habis bereaksi membutuhkan waktu 5 menit.
Menurut anda, apa yang harus dilakukan agar reaksinya berlangsung lebih cepat ?
2. Dulu, ketika kita ingin memakan mangga matang, maka kita harus menunggu mangga
tersebut matang di atas pohonnya. Namun, saat ini telah ditemukan banyak cara untuk
mengatasi kondisi tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan proses pemeraman,
yaitu melapisi mangga dengan karbit. Menurut anda, bagaimana pengaruh karbit pada
mangga sehingga dapat mempercepat pematangannya. Kaitkan jawaban anda dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
3. Seorang siswa melakukan suatu percobaan yaitu reaksi antara logam seng dengan larutan
HCl sebanyak 5 kali. Dimana bentuk logam Zn, konsentrasi larutan HCl dan suhu di buat
secara variasi
Buatlah penjelasan dengan bahasa anda sendiri, percobaan manakah yang berjalan paling
cepat? Kemudian faktor apa saja yang membuat reaksi tersebut berjalan paling cepat?
4. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu suhu. Adanya perbedaan suhu pada
suatu tempat dapat menyebabkan terjadinya perbedaan hasil. Hal ini terjadi pada, susu yang
diletakkan selama tiga hari diruang terbuka dapat membuat susu tersebut basi. Sementara
susu yang diletakkan selama tiga hari dilemari es membuat susu menjadi lebih awet.
Jelaskan apa yang menyebabkan susu bisa basi diruang terbuka namun dilemari es susu
tetap awet!
5. Suatu percobaan di lakukan dengan tiga perlakuan. Di mana, volume HCl 0,1M dan
Na2S2O3 0,1M ditiga perlakukan itu sama yaitu 25 mL. Hasilnya didapatkan data berikut:
Jawaban:
No. Jawaban Skor
1. Agar reaksi antara logam Mg dengan larutan HCl berjalan lebih cepat 23
maka yang dapat di lakukan yaitu meningkatkan konsentrasi larutan HCl
dan suhu reaksinya. Hal ini di karenakan keduanya merupakan faktor –
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dimana, bila konsentrasi larutan
HCl di tingkatkan atau tinggi maka waktu yang di perlukan untuk
bereaksi dengan logam Mg yang di tandai dengan habisnya logam Mg
dalam larutan HCl pun menjadi sedikit. Begitu juga saat suhu pada
reaksi tersebut di tingkatnya, maka waktu yang di perlukan untuk reaksi
antara logam Mg dengan larutan HCl sedikit yang berarti laju reaksinya
berjalan cepat.
2. Karbit dapat mempengaruhi proses pematangan karena karbit 15,5
mengandung gas etilen yang dapat mempengaruhi pematangan pada
buah tumbuhan. Sehingga, di sini karbit berfungsi sebagai katalis yang
merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi pemasakan buah.
Karena karbit dapat mempercepat laju pemasakan buah tanpa mengalami
perubahan kimia (akhir reaksi tetap di hasilkan).
3 Percobaan yang berjalan paling cepat yaitu percobaan ke 3 karena pada 23
percobaan tersebut menggunakan serbuk logam Zn untuk bereaksi
dengan larutan HCl 0,5 M pada suhu 50 0C. Dimana, pada serbuk logam
Zn juga di gunakan untuk percobaan 1 dan 5, namun terjadi perbedaan
konsentrasi larutan HCl dan suhu yaitu pada percobaan 1 digunakan 0,2
M larutan HCl pada suhu 300C dan 0,5 M pada suhu 300C. Sehingga,
dapat di katakan bahwa semakin kecil luas permukaan suatu zat dan
semakin tinggi konsentrasi serta suhu yang di gunakan maka semakin
cepat laju reaksi dari zat tersebut. Oleh karena itu, terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi laju reaksi pada percobaan 3 berjalan paling cepat yaitu
luas permukaan, konsentrasi dan suhu.
4 Susu bisa basi diruang terbuka namun dilemari es susu tetap karena 23
adanya penurunan suhu dapat memperlambat berlangsungnya reaksi. Hal
ini dikarenakan pada ruang terbuka,suhu dapat mengubah laktosa
menjadi asam laktat. Sementara susu yang diletakkan dalam lemari es
tetap lebih awet karena pada suhu tersebut perubahan kimia yang terjadi
berlangsung lambat.
5 Semakin tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk bereaksi 15,5
semakin sedikit karena semakin tinggi suhu akan mempercepat
terjadinya reaksi. Hal ini disebabkan karena bertambahnya suhu maka
energi kinetic pada partikel reaktan semakin besar. Akibatnya, gerakan
antar molekul akan semakin acak, sehingga kemungkinan terjadinya
tumbukan antar molekul akan semakin besar. Dengan demikian, waktu
yang diperlukan larutan HCl untuk bereaksi dengan larutan Na 2S2O3 pun
semakin sedikit atau kecil.
Nilai Akhir
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Skor
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan hipotesis
3. Menentukan variabel
4. Merancang dan melakukan percobaan
5. Menganalisis dan menyimpulkan hasil
percobaan
6. Mengkomunikasikan hasil percobaan
Rubrik Penilaian:
Kriteria penilaian
I. Tujuan Percobaan :
Menentukan pengaruh suhu, konsentrasi dan ukuran partikel terhadap laju reaksi
II. Dasar Teori
Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau produk dalam satu satuan waktu. Laju
suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi atau laju
bertambahnya konsentrasi suatu produk. Laju reaksi kimia umumnya bergantung pada faktor :
sifat dasar pereaksi , temperatur , katalis dan konsentrasi pereaksi. Sifat dasar pereaksi tampak
pada beberapa reaksi yang waktu berlangsungnya berbeda-beda. Suhu, konsentrasi, ukuran
partikel sangat berpengaruh pada laju reaksi
Alat :
Bahan :
1. Air
2. CDR
3. Pita magnesium ukuran 2 cm
4. HCl 3 M
B. Tentukan variabel bebas, kontrol, dan terikat pada setiap percobaan yang kalian rancang
V. Data Pengamatan
Pertanyaan
1. Pada percobaan pita magnesium dan larutan asam klorida dengan
variasi konsentrasi, manakah yang reaksinya lebih cepat, konsentrasi HCl lebih pekat atau
encer?
Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
2. Pada percobaan yang anda lakukan, reaksi pada suhu berapakah
yang memerlukan waktu paling cepat dan paling lambat?
Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
3. Berdasarkan data hasil percobaan, bagaimana pengaruh ukuran
partikel zat terhadap laju reaksi!
4. Buatlah grafik hubungan laju reaksi (1/waktu) terhadap suhu dan
konsentrasi dari data hasil percobaan!
5. Dulu, ketika kita ingin memakan mangga matang, maka kita harus
menunggu mangga tersebut matang di atas pohonnya. Namun, saat ini telah ditemukan
banyak cara untuk mengatasi kondisi tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan
proses pemeraman, yaitu melapisi mangga dengan karbit. Menurut anda, bagaimana
pengaruh karbit pada mangga sehingga dapat mempercepat pematangannya. Kaitkan
jawaban anda dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi!
Buat Grafik dari data hasil percobaan untuk setiap faktor yang mempengaruhi laju reaksi
m
o
l
a
r
i
t
a
s
1/waktu
b. Suhu
S
U
H
U
1/waktu