PENDAHULUAN
Batas-batas akuntansi diperpanjang karena teknologi baru dan tuntutan baru pada bagian dari
klien yang mencari dukungan akuntansi. Bab ini akan berfokus pada isu-isu yang terkait dengan
topik kontrol sepanjang isu-isu ini dibentuk dan mempengaruhi desain dan implementasi sistem
pengendalian keuangan.
FUNGSI KEUANGAN
Walaupun perincian antar organisasi berfariasi, fungsi keuangan yang utama adalah dalam hal
keputusan investasi, penghitungan biaya, dan deviden untuk suatu organisasi. Tujuan manajer
keuangan adalah memnuat rencana guna memperoleh dan memnggunakan dana serta
memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa kegiatan yang terlibat :
1. Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang
bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan perencanaaa strategis umum
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada keputusan investasi dan perhutingan
biaya serta segala hal yang berkaitan dengan nya.
3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya agar perusahaan dapat beroperasi
sefisien mungkin.
4. Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar uang dan pasar modal.
DILEMA PENGENDALIAN
Beberapa tahun lalu, suatu perusahaan yang menghasilkan produk baja didirikan oleh tiga orang
pemilik untuk menyediakan produk-produk special dengan metode produksi berdasarkan
computer, perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi baja, mengutamakan desain
inovatif, dan bekualitas tinggi. Perusahaan telah sangat berhasil dengan keunggulan utama pada
fleksibilitas, kualitas pengendalian dan layanan pelanggan namun dalam jangka panjang, karena
mengutamakan layanan , kualitas produksi, perputaran yang begitu cepat dan layanan purnajual,
harga perusahaan mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa pesaingnya, namun mereka
tenggelam dalam kesibukan mengelola pertumbuhan dan keberadaan bisnis mereka, meskipun
mereka menyadari terdapat banyak peluang untuk memperluas keberadaan dan pertumbuhan
bisnis mereka atau melakukan diversifikasi kebidang lain, kesibukan tersebut telah membuat
mereka mengabaikan komitmen terhadap ekspansi.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Operasi
Batasan dari operasi mengacu pada pelaksanaan aktifitas-aktifitas organisasi, termasuk di
dalamnya provisi atas jasa pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga
fungsi operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses implementasi atas rencana-rencana
manajemen. Di berbagai organisasi, pengendalian pengoperasian merupakan tanggung jawab
manajer pemilik, yaitu mereka yang ahli dalam mengendalikan pengoperasian lewat sesuatu yang
tidak formal dan berfokus pada manusia. Organisasi yang lebih kompleks dan lebih besar dituntut
untuk lebih memformalkan pengendalian operasi guna menjamin suatustandar yang efektif dan
meningkatkan efiseiensi operasi.
c. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun dari
komunikasi non-verbal. Suatu rancanangan yang formal dan sistematis dikumpulkan untuk koleksi
dan penyaringan umpan balik. Hal ini membutuhkan variabel-variabel yang dapat diidentifikasi,
ukuran-ukuran yang definitif, dan aktifitas pengumpulan data. Pengukuran dapat dihasilkan secara
internal, pengukuran juga dapat diperoleh dari sumber-sumber eksternal perusahaan. Proses
umpan balik dalam subsistem pengendalian keuangan jarang bisa dipahami. Dalam aplikasi
manajemen, keberadaan faktor manusia dan kompleksitas dari motivasi manusia mendukung
pernyataan bahwa hubungan antara umpan balik dan tindakan-tindakan berikutnya masih diwarnai
dengan ketidakpastian dan kerumitan.
d. Interaksi Pengendalian
Perencanaan, operasi, dan aktifitas-aktifitas umpan balik telah diidentifikasi sebagai tiga aspek
dari proses administrasif yang sangat didukung oleh rancangan pengendalian terpadu. Suatu
organisasi dapat menciptakan kumpulan yang besar jika menghubungkan sub-subsistem
pengendalian secara baik guna mendukung perencanaan, operasi, dan fungsi umpan balik.
Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan dengan operasi dan ukuran umpan balik
berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-tujuan yang diterapkan. Bagaimanapun juga,
logika yang sederhana ini tidak sesuai untuk kondisi yang kompleks. Manipulasi atas ukuran-
ukuran umpan balik dapat menjadi lebih diutamakan dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Sebagai konsekuensinya, ukuran-ukuran umpan balik lebih menekankan pada
operasi dan bukannya pada hal-hal yang bersifat evaluasi terhadap operasi itu sendiri.
1. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluang dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi menyebabkan
terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian. Ketika ukuran menjadi sesuatu yang penting
dalam melakukan pembatasan konteks, ukuran juga banyak dikaitkan dengan variabel-variabel
lainnya. Kondisi ini membuat ukuran tidak dapat memisahkan diri menjadi satu variabel saja. Hal
ini membuatnya menjadi tidak mungkin untuk mengisolasi setiap faktor tunggal, seperti ukuran,
sebagai sesuatu yang dominan.
2. Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain pengendalian
dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari
kekuatan gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk-produk yang memerlukan suatu
tanggapan. Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat
terhadap perubahan lingkungan. Suatu lingkungan eksogen yang stabil diasumsikan dalam banyak
pembahasan sistem biaya standard dan analisis hubungan atas varians biaya. Asumsi ini
memunculkan fakta yang terpisah antara operasi yang sementara dengan lingkungan bisnis yang
menuntut adanya perubahan secara terus menerus.
3. Motif Keuangan
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan ukuran-
ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa system pengendalian
dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali tidak dapat diterjemahkan
secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit). Ukuran-ukuran laba adalah penting dan
meskipun sulit dapat menjadi indikator dari keberhasilan.
4. Faktor-faktor Proses
Suatu faktor proses penting dalam pegendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari dan
biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable. Strategi pengendalian biaya untuk
proses strategi biaya variable sering kali berbeda dalam hal substansi dengan startegi pengendalian
biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan rancangan-rancangan
pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan yang
sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis. Pengendalian yang ada dalam
perusahaan mungkin tidak berfungsi sebaik yang mereka pernah mereka lakukan, tetapi manajer
mungkin takut bahwa perubahan dalam pengendalian biaya akan lebih dalam hal gangguan status
quo dari nilai manfaat potensial.
Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang banyak harus
mengandalkan inisiatif karyawan guna mencari peluang dan merespon kebutuhan konsumen.
Namun mengejar peluang dapat menempatkan bisnis pada resiko besar atau menimbulkan
kebiasaan yang menghancurkan integritas PENGENDALIAN perusahaan.Untuk melindungi
perusahaannya para manajer senior didorong untuk mendefinisikan ulang bagaimana mereka
melaksanakan tugas-tugas mereka dn bagaimana mereka yakin bahwa bawahan dengan bakat
kewirausahaan tidak membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Meskipun demikian, di
kebanyakan organisasi yang beroperasi yang beroperasi di pasar yang sangat kompetitif, para
manajer tidak dapat menghabiskan seluruh waktu dan upayanya guna memastikan semua orang
melaksanakan permintaannya. Para manajer hsrus mendorong para karyawannya untuk
memprakarsai proses dan cara-cara baru untuk merespon kebutuhan konsumen, tetapi masih dalam
batasan yang dapat dikendalikan.
Para manajer cenderung mengartikan pengendalian secara sempit, seperti mengukur
kemajuan terhadap rencana untuk menjamin pencapaian tujuan yang telah di rencanakan. Suatu
sistem pengendalian diagnostik (diagnostic system) hanya merupakan salah satu dari unsur
pengendalian, tiga unsur lainnya yang sama penting dalam lingkungan bisnis dewasa ini adalah
sistem kepercayaan (believe system), sistem batasan (boundary system) dan sistem pengendalian
interatif (interaktif system).