PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut American Heart Association, pada tahun 2004 hampir seribu kematian di
Amerika berkaitan dengan kardiovskular, sebanyak 35% dari semua kematian di Amerika
Serikat di tahun tersebut. Penting bagi tenaga kesehatan dan orang awam untuk mempelajari
konsep penyakit kardiovaskular, tindakan pencegahan, dan menjaga kesehatan jantung.
Sistem kardiovaskular dimulai dari jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara
ritmis dan berulang 60 sampai 100 kali per menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Sistem pernapasan berperan penting untuk mengatur pertukaran oksigen dan karbon
dioksida antara udara dan darah. Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan
sumber energi, adenosin trifosfat (ATP). Karbon dioksida dihasilkan oleh sel-sel yang secara
metabolis aktif dan membentuk asam yang harus dibuang dari tubuh. Untuk melakukan
pertukaran gas, sistem kardiovaskular dan sistem respirasi harus bekerja sama. Sistem
kardiovaskular bertanggungjawab untuk perfusi darah melalui paru. Sistem pernapasan
melakukan dua fungsi terpisah: ventilasi dan respirasi.
Untuk kelangsungan hidupnya manusia butuh bernafas. Sistem pernafasan sangat penting
dimana terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Bernafas adalah
peergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan pengeluaran CO2 dari sel tubuh sampai ke
luar tubuh. Sistem respirasi berperan untuk menukar udara dari luar ke permukaan dalam
paru-paru. Setelah udara masuk dalam sistem pernapasan, akan dilakukan penyaringan,
penghangatan dan pelembapan udara.
Salah satu organ yang sangat membutuhkan oksigen dan tidak peka terhadap
kekurangannya adalah otak. Tidak adanya oksigen dalam 3 menit akan mengakibatkan
seseorang kehilangan kesadaran. Lima menit tidak mendapatkan oksigen sel otak akan rusak
secara ireversibel (tidak bisa kembali atau diperbaiki).
Sistem hematologi terdiri dari semua sel-sel darah, sumsum tulang tempat sel –sel
tumbuh matang, dan jaringan lomfoid tempat sel darah disimpan jika tidak bersirkulasi.
Sistem hematologi dirancang untuk membawa oksigen dan nutrisi, mengangkut hormon,
membuang produk sampah, dan menghantar sel-sel untuk mencegah infeksi, menghentikan
perdarahan, dan memfasilitasi proses penyembuhan. Darah juga memungkinkan tubuh
memberi makan dan menyembuhkan dirinya serta menghubungkan antara bagian-bagian
tubuh. (Elizabeth J. Corwin 2009)
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi dan fisiologi pada sistem respirasi?
Bagaimana anatomi dan fisiologi pada sistem kardiovakular?
Bagaimana anatomi dan fisiologi pada sistem hematologi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari paper ini dibuat ini adalah untuk mendeskripsikan anatomi dan fisioligi sistem
respirasi, sistem kardiovaskular, dan sistem hematologi. melalui makalah ini, diharapkan
pembaca dapat lebih memahami pembahasan ketiga sistem diatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur pernapasan
1. Saluran pernapasan atas
Struktur saluran napas atas. Udara memasuki tubuh melalui nares atau mulut dan di
saring dan dilembabkan pada waktu melewati saluran ini menuju ke alveoli. Epiglotis
mengarahkan udara ke trakea selama beberapa
1. Rongga hidung
Hidung terbentuk dari tulang dan kartilago (tulang rawan), tulang nasal membentuk septum
nasi/jembatan hidung dan sisa hidung lainnya tersusun oleh tulang rawan dan jaringan
pengikat. Tiap lubang hidung pada wajah (nostril atau nares) bersambung ke suatu ruangan
(vestibulum). Vestibulum pada bagian depan dilapisi oleh kulit dan rambut yang akan
menyaring objek asing dan mencegah agar tidak terinhalasi. Vestibulum posterior dilapisi
oleh membran mukosa yang terdiri atas sel epitel kolumner dan sel goblet dan menyekresi
mukus. Membran mukosa meluas sepanjang saluran napas dan silia (tonjolan menyerupai
rambut) mengeluarkan mukus ke fairng untuk di elminasi dengan cara batuk atau ditelan.
Pada sisi vestibulum terdapat turbinatus/konka, tonjolan yang dilapisi membran mukosa
yang mengandung suplai darah dari arteri karotis interna dan eksterna. Struktur ini
menghangatkan dan melembapkan udara yang diinspirasikan. (Joyce. M Black, 2014)
2. Faring
Faring terbagi menjadi 3 yaitu:
Nasofaring terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle. Pada
bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran yang menghubungkan dengan
tuba eustachius dan tuba auditory. Tuba eustachius bermuara pada nasofaring dan berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpani. Apabila tidak sama,
telinga terasa sakit. Untuk membuka tuba ini, orang harus menelan. Tuba auditory yang
menghubungkan nasifaring dengan telinga bagian tengah.
Orofaring. Merupakan bagian tengah faring antaa palatum lunak dan tulang hiodi. Pada
bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring merupakan
bagian dari kedua saluran ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan
belakang lidah. Refleks menelan datangnya dari orofaring menimbulkan dua perubahan
makanan terdorong masuk ke saluran cerna (esofagus).
Laringofaring. Terletak di belakang laring. Laringofaring merupakan posis terendah dari
farings. Pada bagian bawah laringofaring sistem respirasi menjadi terpisaj dari sistem
digestif. Udara melalui bagian anterior ke dalam laring dan makanan lewat posterior ke dalam
esofagus melalui epiglotis yang fleksibel.
3. Laring
Laring menghubungkan faring dan trakea. Laring yang dikenal sebagai kotak suara
mempunyai bentuk seperti tabung pendek dengan bagian besar di atas dan menyempit ke
bawah.
Laring adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan makanan dan
lintasan udara. Laring terletak dibawah lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan
masuk ke saluran napas lainnya. Fungsi utama pada laring adalah untuk melinguni jalan
napas atau jalan udara dari faring ke saluran napas lainnya. (Koes Irianto, 2014)
Gambar: Sistem pernapasan atas
Fungsi Trakea. Mukosa trakea terdiri dari epitel keras seperti laminayang berisi jaringan
serabut-serabut elastis. Jaringan mukosa ini berisi glandula mukosa yang sampai ke
permukaan epitel menyambung ke pembuluh darah bagian luar. Submukosa trakea
menjadikan dinding trakea kaku dan melindungi serta mencegah trakea mengempis.
Kartilago antara trakea dan esofagus lapisannya berubah menjadi elastis pada saat proses
menelan sehingga membuka jalan makanan dan makanan masuk ke lambung. Rangsangan
saraf simpatis memperlebar diameter trakea dan mengubah besar volume saat terjadinya
proses pernapasan.(Joyce M. Black, 2014)
D. Alveoli
Unit fungsional paru-paru adalah suuatu kantung udara yang disebutalveoli. Suatu sel
pipih alveolar tipe 1 yang menyusun dinding alveoli adalah selapis epitel gepeng. Dalam
ruang di antara sebaran alveoli terdapat jaringan ikat elastic, yang penting untuk ekshalasi.
Dalam alveoli terdapat magrofag yang memfagosit patogen atau benda lain yang mungkin
tidak tersapu keluar oleh epitel bersilia dalam pohon bronchial. Ada juta-juta alveoli dalam
masing-masing alveolus dikeliling oleh suatu janinan kapiler pulmonal. Ingat bahwa kapiler
juga tersusun atas selapis epitel gepeng, sehingga hanya ada dua kapiler pulmonal, yang
difusi gas secara efisien
Masing-masing alveolus dilapisi lapisan tipis cairan jaringan, yang sangat penting untuk
difusi gas, karena suatu gas harus melarut dalam cairan agar dapat memasuki atau
meninggalkan sel (Prinsip cacing tana-seekor cacing tanah bernapas melalui kulit yang lebab,
dan akan mati lemas jika kulitnya mongering). Meskipun cairan jaringan ini dibutuhkan,
cairan ini tetap saja menjadi suatu kemungkinan masalah jika membuat dinding-dinding
alveolus saling melekat secara internal karena ada tegang permukaan air. Inilah yang terjadi
dalam alveoli, dan infeksi akan menjadi sangat sulit. (nikma)
E. Alveoulus
Unit fungsional paru adalah alveoli (jamak, alveoli). Ada lebih dari seribu alveoli pada
masing-masing paru. Alveoli adalah kantong kecil yang berisi udara, tempat oksigen dan
karbon dioksida dan gas-gas lain yang berdifusi. Jumlah alveoli pada masing-masing paru
sangat banyak untuk menjamintersedia area yang cukup untuk difusi gas. Jika aliran udara
masuk ke dalam alveoli terhambat, alveoli akan kolaps dan tidak mampu melakukan
pertukaran gas. Jika lairan udara ke beberapa alveoli mengalami sumbatan, pertukaran gas
munggkin mengalami gangguan yang akibat lanjutnya, individu mengalami hipoksia atau
tidak sadar, bahkan kematia. (elizabeth)
Gambar: Sistem Pernapasan Bawah
B. Mekanisme Pernapasan
INSPIRASI
Inspirasi adalah proses aktif kontraksi otot-otot inspirasi yang menaikkan volume intratoraks.
Selama bernapas tenang tekanan intrapleura kira-kira 2,5 mmHg (relatif terhadap atmosfer).
Pada permulaan inspirasi menurun sampai -6 mmHg dan paru di tarik kea rah posisi yang
lebih mengembang, di jalan udara menjadi sedikit negatif dan udara mengalir ke paru. Akhir
inspirasi rekoil menarik dada kembali ke posisi ekspirasi karena tekanan rekoil paru dan
dinding dada seimbang. Tekanan dalam jalan pernapasan seimbang menjadi sedikit positif,
udara mengalir keluar dari paru.
Pada saat inspirasi, pengaliran udara ke rongga pleura dan paru berhenti sebentar ketika
tekanan dalam paru bersamaan bergerak mengelilingi atmosfer. Pada waktu penguapan
pernapasan, volume sebuah paru berkurang karena naiknya tekanan udara untuk memperoleh
dorongan keluar pada sistem pernapasan.
EKSPIRASI
Pernapasan tenang bersifat pasif-tidak ada otot-otot yang menurunkan volume untuk toraks
berkontraksi-permulaan ekspirasi kontraksi ini menimbulkan kerja yang menahan kekuatan
rekoil dan melambatkan ekspirasi. Inspirasi yang kuat berusaha mengurangi tekanan
intrapleura sampai serendah 30 mmHg, ini menimbulkan pengembangan paru dengan derajat
yang lebih besar. Bila ventilasi meningkat, luasnya deflasi paru meningkat dengan kontraksi
otot-otot pernapasan, yang menurunkan volume intratoraks.
Tekanan intrapleura adalah tekanan ukuran dalam antara lapisan pleura dan lapisan pleura
dalam. Pleura parietal dan pleura visceral dipisahkan oleh selpaut tipis pleura yang berisi zat
dan gas.
VOLUME DAN KAPASITAS PARU
Metode yang sederhana untuk meneliti ventilasi paru adalah dengan merekam volume
pergerakan udara yang masuk dan keluar paru. Alat yang di gunakan di namakan spirometri
atau spirogram yang dapat memperlihatkan perubahan dalam volume paru pada berbagai
keadaan pernapasan.
VOLUME PARU
Ada empat volume paru bila semua di jumlahkan sama dengan volume maksimal paru yang
mengembang, masing-masing volume itu adalah:
1. Volume tidal: merupakan volume udara yang di inspirasikan dan di ekspirasikan di setiap
pernapasan normal, jumlahnya kira-kira 500 ml.
2. Volume cadangan inspirasi: merupakan volume tambahan yang di inspirasikan di atas
volume tidal normal, biasanya 3000ml
3. Volume cadangan ekspirasi: merupakan jumlah udara yang masih dapat di keluarkan dengan
ekspirasi tidal yang normal, jumlahnya lebih kurang 1100ml
4. Volume sisa: volume udara yang masih tersisa di dalam paru setelah kebanyakan ekspirasi
kuat, volume ini rata-rata 1200ml.
Ventilasi paru normal hamper sepenuhnya di lakukan oleh otot-otot inspirasi, pada
waktu otot inspirasi berelaksasi sifatnya elastis, paru dan toraks menyempit secara pasif. Bila
semua otot berelaksasi kembali ke suatu keadaan istirahat. Volume udara di dalam paru pada
tingkat yang sama dengan kapasitas sisa fungsional kira-kira 2300ml.
Volume sisa
Udara yang tidak bisa di keluarkan dari paru bahkan dengan ekspirasi yang kuat pun
tidak bisa di keluarkan, fungsinya menyediakan udara dalam alveolus untuk menyelarasikan
darah di antara dua siklus pernapasan. Seandainya tidak ada udara sisa, kosentrasi oksigen
dan karbondioksida di dalam darah akan naik dan turun secara jelas.
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada
diaphragm thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan
cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral
sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1
cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis
costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis 5, kira-
kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Ruang Jantung
Gambar 2. Ruang Jantung
Katub Jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari vena ke atria ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-
katup terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena
perbedaan tekanan, serupa dengan tekanan pintu satu arah. Gradient tekanan ke arah depan
mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya,
sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong katup menutup, seperti anda
mendorong ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya. Perhatikan bahwa gradient
ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak dapat membukanya : yaitu,
katup jantung bukan seperti pintu ayun ditempat minuman
Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui
bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis katup : katup antrioventrikularis (AV), yang memisahkan
atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan
aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup - katup ini membuka dan menutup secara pasif,
menanggapi tekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.
Gambar . Katup Jantung
Gambar: Pencegahan pembalikan katup AV, pembalikan katup AV dicegah oleh ketegangan pada
daun katup yang timbulkan oleh korda tendine sewatktu otot papilaris berkontraksi
2. Katup Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katup simetris
yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus fibrosus. Katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkankatup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan
dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau
arteria pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu ventrikel dalam keadaan istirahat. Tepat di
atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria pulmonalis, yang
disebut sinus valsalva. Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut.
Sinus-sinus ini melindungi muara koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada
waktu katup aorta terbuka.
Lapisan Jantung
a. Epikardium
Epicardium adalah lapisan paling luar dari jantung,tersusun dari lapisan sel-sel
mesotelial yang berada di atas jaringan ikat. Pada epicardium terdapat pericardium.
Pericardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan
selaput yang membungkus jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam
cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara
pericardium dan epicardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung yang
dibentuk oleh lamina viseralis dari perikardium. Epikardium berupa membrana serosa yang
padat dengan ketebalan yang bervariasi, banyak mengandung serabut elastis yang berbentuk
lembaran, terutama dibagian provundal. Epikardium melekat erat pada miokardium,
membungkus vasa, nervi dan corpus adiposum, jaringan lemak banyak ditemukan pada
jantung. Kumpulan ganglion padat terdapat pada subepikardium terutama pada tempat
masuknya vena kava kranialis. Lamina parietalis perikardium juga berupa membran serosa
yaitu suatu membran yang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung jala serabut elastis,
kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan ditutup oleh mesothelium. Epikardium tersusun atas
lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat. Jantung bekerja selama kita masih
hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang
terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri
coronaria.
b. Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria, arteri koronaria kiri
bercabang menjadi arteri desenden anterior dan tiga arteri sirkumfleks. Arteri koronaria
kanan memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikal kanan dan permukaan diafragma
ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah ke sinus kemudian bersikulasi
langsung ke dalam paru-paru. Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri
dari otot-otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah, otot-otot jantung ini
membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
c. Endokardium
Merupakan lapisan terakhir atau lapisan paling dalam pada jantung. Endocardium
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
Lapisan endokardium atrium jantung lebih tebal dibanding ventrikel jantung. Sebaliknya
untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung memiliki lapisan miokardium lebih tebal
dibanding atrium jantung. Dan lapisan miokardium ventrikel kiri jantung lebih tebal
dibanding ventrikel kanan. Pada lapisan endokardium ventrikel terdapat serabut Purkinje
yang menjadi salah satu penggerak sistem impuls konduksi jantung, yang membuat jantung
bisa berdetak. Dinding dalam atrium (endokardium)diliputi oleh membrane yang mengilat
dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang licin (endokardium)kecuali aurikula
dan bagian depan sinus vena kava.di bagian ini terdapatbundelan otot parallel yang berjalan
ke depan Krista. Ke arah aurikula dari ujung bawah Krista terminalis terdapat sebuah lipatan
endokardium yang menonjol dan dikenal sebagai valvula vena kava inverior yang berjalan di
depan muara vena inverior menuju ke sebelah tepid an disebut vossa ovalis. Diantara atrium
kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium artikular.
Siklus Jantung
Satu siklus jantung sama dengan satu kali denyut jantung. Siklus jantung terdiri atas dua
bagian: sistolik ventrikel (kontraksi) dan diastolik ventrikel (relaksasi). Siklus jantung secara
normal dimulai dengan depolarisasi spontan oleh selpacemaker nodus SA dan diakhiri
pengisian ventrikel yang relaksasi.
Sistolik Atrium
Depolarisasi nodus SA menyebar melalui atrium menggunakan jaras internodus dan
interatrium.Depolarisasi sel atrium gelombang P pada EKG) menyebabkan masuknya ion
kalsium yang kemudian diikuti kontraksi dan dihasilkannya tekanan (sebuah gelombang jejak
tekanan vena). Kontraksi atrium menyebabkan sebagian kecil darah masuk ke ventrikel,yang
disebut “tendangan atrium”.
Sistolik Ventrikel
Setelah terlambatnya rangsangan di nodus AV, gelombang depolarisasi memaasuki ventrikel
dan disebarkan dengan cepat oleh cabang berkas dan serabut purkinje (kompleks QRS pada
EKG). Bersamaan dengan depolarisasi, ion kalsium masuk dan menginisiasi kontraksi
ventrikel. Pada fase kontraksi isovolemik,terjadi kontraksi ventrikel, penupan katup AV
sehingga terjadi tekanan didalam venrikel. Ketika katup AV menutup terdengar bunyi jantung
satu ( S1 ).Oleh karena katup aorta dan pulmonal masih masih tertutup,tidak ad darahnyang
meninggalkan ventrikel. Fase ejeksi dimulai ketika tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan
dalam aorta dalam pulmonal.Katup semilunaris membuka dan ventrikel memompa darah ke
dalam sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal.
B. Sistem Vaskular
Sistem vaskular adalah jaringan luas pembuluh yang dilalui oleh darah yang bersirkulasi
didalm tubuh. Fungsi utama sistem kardiovaskular se bagai penyampaian nutrien ke jaringan
ddan pembuangan zat sisa metabolik yang dilaksanakan oleh kapiler. Darah yang
meninggalkan ventrikel didistribusikan elalui arter dan arteriol, dalam cabang-cabang yang
secara prograsif mengecil ke kapiler. Darah yang meninggalkan kapiler mengikuti venula dan
vena yang secara progresif membesar pada perjalanannya kembali ke atrium.
o Struktur Umum Pembuluh Darah
Pembagian anatomis pembuluh darah menjadi arteri, arteriol, kapiler, venule, dan vena
didasarkan pada adanya tiga lapisan histologist
1. Tunika intima (lapisan terdalam) terdiri atas sel endotel yang memisahkan darah dari rongga
ekstravaskular. Ketatnya tautan antara sel endotel bervariasi antara jaringan. Sebagai contoh,
tautan yang sangat ketat pada kapiler serebral membatasi pergerakan beberapa obat ke sel-sel
otak (sawar darah otak). Sebaliknya, sel endotel yang berlubang dan tautan yang relatif
longgar pada hati dan limpa memungkinkan transit yang mudah antara darah dan rongga
jaringan pada organ-organ tersebut. Endotel memiliki protein permukaan, atau molekul
adhesi,yang memfasilitasi pelekatan sel darah putih dan pergerakannya dari sirkulasi ke
jaringan. Endotel menghasilkan substansi-substansi seperti faktor perelaksasi yang berasal
dari endotel ( EDRE, atau oksida nitrat), memungkinkan nitrogliserin, friksi, dan stress
menyebabkan vasodilatasi. Kerusakan terhadap endotel memungkinkan darah memasuki
lapisan tengah pembuluh darah, membentuk aneurisma.
2. Tunika media (lapisan tengah) terdiri atas jaringan ikat elastis dan sel otot polos. Terutama
pada aorta dan arteri besar, jaringan elastis berkontribusi terhadap bentuk dari tekanan pulsus
arteri. Kontraksi otot polos meregulasi diameter pembuluh dan menyebabkan perubahan
aliran darah dan tekanan darah. Otot polos secara normal berkontraksi parsial karena aktivitas
saraf simpatis (juga dikenal sebagai tonus simpatis). Kontraksi otot polos dapat juga
diregulasi oleh hormon yang bersirkulasi dan (pada pembuluh yang lebih kecil ) oleh faktor
metabolik jaringan.
3. Tunika adventitia (lapisan terluar) terdiri atas lapisan jaringan ikat yang relatif tipis yang
memberikan bentuk kepada pembuluh darah. Lapisan ini juga mengandung vasa vasorum,
arteri dan vena kecil yang menyediakan nutrien kepada sel-sel pembuluh darah.
A. Komposisi Darah
Darah terdiri dari sekitar 45% komponen sel dan 55% plasma. Komponen sel
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah
(trombosit). Sel darah merah berjumlah 99% dari total komponen sel; sisanya 1% sel darah
putih dan platelet. Plasma terdiri dari air 90% dan 10% sisanya dari protein plasma, elektrolit,
gas terlarut, berbagai produk sampah metabolisme, nutrient, vitamin, dan kolestrol. Protein
plasma terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Albumin merupakan protein plasma
yang paling banyak dan membantu mempertahankan tekanan tekanan osmotik plasma dan
volume darah. Globulin mengikat hormon yang tidak larut dan sisa plasma lainnya agar
dapat larut. Proses ini memungkinkan zat-zat penting terangkut di dalam darah dari tempat
asalnya di buat ke tempat zat-zat tersebut bekerja. Sebagai contoh, zat-zat yang dibawa
berikatan dengan protein plasma termasuk hormone tiroid, besi, fosfolid, bilirubin, hormone
steroid, dan kolesterol. Protein globulin lainnya, imunoglobulin adalah antibody yang ada di
dalam darah untuk melawan infeksi. Fibrinogen merupakan komponen penting dalam proses
pembekuan darah.
o Globulin:
(A) Terdiri atas ratusan protei yang secara elektroforesis terbagi dalam:
(1) α1 –Globulin (glikoprotein, lipoprotein),
(2) α2-Globulin (seruloplasmi, glikoprotein, lipoprotein),
(3) β-Globulin (transferin ,lipoprotein), dan
(4) ¥-Globulin (imonoglobulin); (B) selain berperan dalam proses transpor, globulin juga
penting dalam pertahanan tubuh (Ig);
(C) peningkatan y-globulin dapat terjadi karena adanya infeksi atau tumor sel plasma
(mieloma);
(D) Hipo ¥-globulinenemia atau α¥-globulinemia dapat terjadi karena KKP, penyakit genetic,
infeksi HIV (virus HIV merusak limfosit,radiasi).
o Fibrinogen:
(1) Merupakan kompleks 6 ranati polipeptida (2 rantai (A),2 rantai b (B) dan 2 rantai y -
>a(A) 2 b (B) 2 Y 2); (2) Berperan dalam proses pembekuan darah.
Hemoglobin
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah
merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-parubke seluruh tubuh, pada
mamalia dan hewan lainnya.Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju
paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Molekul hemoglobin terdiri dari globin,
apoprotein,dan empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi. Mutasi
pada gen protein hemoglobin mengakibatkan suatu golongan penyakit menurun yang disebut
hemoglobinopati, di antaranya yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan
talasemia. (Koes Irianto, 2014)
Viskositas---berarti pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah lebih kental sekitar
3-5 kali dibanding air Viskositas darah meningkat dengan adanya sel-sel darah dan protein
plasma, dan kekentalan ini berpengaruh pada tekanan darah nomal.
Lama Hidup
Eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini sistem enzim mereka gagal.
Membran sel berarti berfungsi dengan adekuat, dan sel ini dihancurkan oleh sel sistem
retikulo endotelial.
Jumlah Eritrosit
Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah.
Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0 mg%.
Dalam keadaan normal, bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah, sifat ini
memungkinkan sel tersebut masuk ke mikrosirkulasi kapiler tanpa kerusakan. Apabila sel
darah merah sulit berubah bentuknya (kaku), maka sel tersebut tidak dapat bertahan selama
pendarahannya dalam sirkulasi.
o Antigen Rh
Antigen Rh merupakan kelompok antigen utama lainnya pada sel darah merah yang juga
diwariskan sebagai gen-gen dari masing-masing orang tua. Antigen Rh utama disebut faktor
Rh (Rh +), orang yang memiliki antigen Rh dianggap Rh positif (Rh+). Sedangkan orang
yang tidak memiliki antigen Rh dianggap Rh negatif (Rh-).
Monosit dibentuk di sumsum tulang, dan masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur. Di
area terjadinya cedera atau infeksi, monosit meningalkan darah dan mengalami proses
pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan.
Makrofag dapat tetap tersimpan di dalam jaringan, atau digunakan dalam reaksi peradangan
segera setelah sel ini matang.
Neutrofil, basofil, dan eosinofil adalah sel-sel darah putih berraunular yang membantu
respons peradangan. Makrofag, neutrofil, basofil, dan eosinofil berfungsih sebagai fagosit,
yaitu sel yang mencerna dan menghancurkan mikroorganisme dan sel debris yang
berakumulasi. Meskipun fungsi basofil belum jelas, basofil bekerja seperti sel mast yang
mengeluarkan peptide vasoaktif, yang menstimulasi respons inflamasi. (Elizabeth j. Corwin,
2009)
Struktur Leukosit
Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu
(pseudopodia), Mempunyai bermacam-macam inti sel, sehingga ia dapat dibedakan menurut
inti selnya serta warnanya bening (tidak berwarna).
Sel darah putih dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis-jenis golongan dari
golongan sel ini adalah golongan yang tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B; monosit dan
makrofag; serta golongan yang bergranula yaitu : eosinofil, basofil, dan neutrofil.
d) Trombosit
Nama yang umum untuk platelet adalah trombosit, yang bukan merupakan sel lengkap,
melainkan fragmen atau pecahan sel. Hitung normal trombosit (bagian dalam hitung darah
lengkap) adalah 150.000-300.000/mm3 (batas alasnya bisa meningkat menjadi
500.000). Trombositopenia adalah istilah untuk hitung trombosit yang rendah.
Trombosit dibutuhkan untuk memelihara hemostasis, yang berarti mencegah kehilangan
darah. Ada tiga mekanisme yang terjadi, dan trombositterkait dalam setiap mekanismenya.
1. Spasme vaskuler-ketika pembuluh darah besar, seperti arteri atau vena cedera berat, otot
polos dinding pembuluh darah tersebut akan berkontraksi sebagai respons terhadp kerusakan
yang terjadi (disebut respons miogenik). Trombosit yang terdapat gdi daerah yang mengalami
kerusakan akan melepaskan serotonin, yang akan menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
darah. Diameter pembuluh darah tersebut akan segera mengecil, dan lubang kecil tersebut
akan segera tertutup oleh gumpalan darah. Jika pembuluh darah tidak mengecil terlebih
dahulu, bekuan darah yang terbentukakan segera tersapu oleh dorongan akibat tekanan darah.
2. Sumbat trombosit- ketika suatu kapiler mengalami ruptur, kerusakan yang terjadi terlau
kecil untuk memulai pembentukan bekuan darah. Namun, pemukaan luka yang kasar akan
menyebabkan trombosit lengket dan melekat satu sama lain. Trombosit tersebut akan
membentuk suatu sawar mekanis atau dinding untuk menutup kerusakan yang terjadi pada
kapiler. Kerusakan kapiler cukup sering terjadi dan pembentukan sumbat trombosit sekecil
apapun sangat dibutuhkan untuk menutup kerusakan tersebut. Apakah sumbat trombosit
cukup elektif untuk luka yang terjadi pada pembuluh darah yang lebi besar ? jawabannya
adalah tidak, karrena sumbat sumbat trombosit tersebut akan tersapau ole aliran darah secepat
pembentukannya. Apakah spasme vaskuler cukup evektif pada kerusakan kapiler? Sekali
lagi, jawabannya adalah tidak memiliki otot polos sehingga kapiler tidak bisa berkonstruksi
sama sekali.
3. Pembekuan kimiawi- rangsangan untuk pembekuan yang kasar pada pembuluh darah, atau
kerusakan pada pembuluh darah, yang juga menciptakan permukaan yang kasar. Semakin
cepat pembekuan darah yang terjadi, dan biasanya dimulai dalam 15 sampai 20 detik.
Mekanisme pembekuan merupakan suatu rangkaian reaksi yang melibatkan zat kimia yang
dalam keadaan normal beredasar dalam darah, dan zat-zat lain dilepaskan ketika pembuluh
darah rusak.
Zat kimia yang turut bereaksi dalam pembekuan darah meliputi faktor trambosit, zat kimia
yang dilepaskan oleh jaringan yang rusak, ion kalsium, dan protein plasma protrombin,
fibrinogen, faktor 8, dan zat lain yang disintesis oleh hati. (Faktor 7, 9, 10). Sebagian besar
sumber vitamin K kita diproduksi oleh bakteri yang hidup di dalam kolon; vitamin akan
diabsorpsi ketika kolon mengabsorpsi air.
B. Karakteristik Darah
Darah memiliki karakter fisik khusus:
Jumlah---seseoarang memiliki empat sampai enam liter darah dalam tubuhnya, yang
bergantung pada ukuran tubunya. sekitar 38% sampai 48% total volume darah dalam tubuh
manusia tersusun berbagai sel darah, yang juga disebut “elemen penyusun”. sisanya, yaitu
sekitar 52% sampai 62%, merupakan plasma, bagian cair darah (Gbr.11-1).
Warna---Anda mungkin berkata pada diri anda, “tentu, warnanya merah!” warna merah
disinggung di sini meskipun sebenarnya warna merahnya bervariasi. Darah arteri tampak
merah terang karena mengandung kadar oksigen tinggi. Darah vena telah memindahkan
kandungan oksigennya ke jaringan sehingga memili warna yang lebih gelap. hal ini bisa
sangat penting dalam pengkajian sumber perdarahan. jika warna darah merah terang,
kemungkinan darah berasal dari arteri yang terobek, dan jika warna darah merah gelap,
kemungkinan darah tersebut merupakan darah vena.
pH---kisaran pH normal darah adalah 7,35 sampai 7,45, yang cenderung agak basa.Darah
vena biasanya memiliki pH yang lebih rendah dari pada darh arteri karena mengandung
karbon dioksida dalam jumlah lebih besar.
VISKOSITAS---berarti pengentalan atau tahanan terhadap aliran darah. Darah lebih kental
sekitar 3-5 kali dibanding air Viskositas darah meningkat dengan adanya sel-sel darah dan
protein plasma, dan kekentalan ini berpengaruh pada tekanan darah nomal.
LIMPA
Limpa adalah organ kecil yang terletak di rongga abdomen kiri atas. Organ ini di anggap
sebagai organ limfoid sekunder, berlawanan dengan sumsum tulang dan timus sebagai organ
limfoid primer. Seperti semua organ limfoid, limpa terlibat dalam pembentukan atau
penyimpanan darah.
Limpa adalah tempat hematopoiesis di dalam janin. Setelah lahir, limpa mengandung makrofag
jaringan dan agrerat limfosit. Limpa diperdarahi dengan baik oleh sel pembuluh darah yang
merupakan cabang arteri splenika (lienalis), yang merupakan cabang dari aorta abdominalis.
Susunan vascular limpa yang rumit mengandung mikroorganisme, sel-sel mati, dan sisa
debris lainnya yang telah dihancurkan makrofag dan limfosit. Setelah mengalir melalui
jaringan kapiler limpa, pembuluh darah menyatu kembali menjadi venula dan darah di alirkan
ke hati melalui sistem aliran darah porta hepatika.
KELENJAR LIMFE
o Kelenjar limfe adalah kapsul kecil jaringan limfoid yang terdapat di seluruh sistem limfatik,
dekat vena limfatik. Limfe yang mengalir dalam pembuluh limfe di saring oleh nodus-nodus
ini.
o Kelenjar limfe mengandung banyak limfosit, monosit, dan makrofag. Sel-sel ini berproliferasi
di kelenjar tersebut dan sebagian di bebaskan ke sirkulasi selama infeksi atau peradangan.
Sel-sel darah putih yang ada di limfe menangkap dan memfagositosis mikroorganismeyang di
bawa aliran limfe sehingga limfe di bersihkan sebelum kembali ke sirkulasi. Kelenjar limfe
yang terdekat dengan area infeksi akan terpajan mikroorganisme dalam jumlah terbesar. Hal
ini menyebabkan makrofag dan limfosit berproliferasi sehingga kelenjar membesar. Kelenjar
menjadi rentan sewaktu bertempur melawan infeksi.
HEMOSTASIS
o Tubuh manusia sering mengalami robekan kapiler halus dan kadang-kadang memutus
pembuluh darah yang lebih besar. Tubuh mampu menghentikan perdarahan dari pembuluh
halus tetapi tidak mampu untuk mengendalikan perdarahan dari pembuluh darah besar tanpa
bantuan eksternal.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH
Hitung Darah Lengkap dengan Diferensial dan Hitung Trombosit
Darah sering diperiksa untuk mengetahui keadekuatan jumlah sel dan fungsinya,
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah hitung darah lengkap, yang memberi
informasi jumlah, konstraksi, dan karakter fisik sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit yangh ada di dalam sampel darah vena. Hitung darah lengkap diferensial
bergantung usia dan pada tingkat yang lebih rendah, bergantung jenis kelamin. Latihan atau
olahraga, status reproduksi, dan berbagai jenis obat dapatmenyebabkan deviasi hasil
pemeriksaan. Hitung darah lengkap diferensial digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan
fisik, untuk penapisan kondisi spesifik, dan untuk menentukan kesehatan praopratif. Hitung
darah lengkap juga digunakan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan terapi.
Nilai Normal Pemeriksaan Laboratorium Darah dan Urine
Beberapa nilai normal pada pemeriksaan laboratorium darah:
Glukosa puasa : 60-100 mg per 100 ml
2 Jam PP : Kurang dari 120 mg per 100ml
Kolesterol : 150-200 mg per 100 ml
Trigliserida : 74-172 mg per 100ml
Protein total : 6,6-8,0 g per 100 ml
Albumin : 3,7-5,0 g per 100ml
Globulin : 1,5-3,0 g per 100 ml
Bilirubin total : 0,2-1,2 mg per 100 ml
Direct : 0,1-0,4 mg per 100 ml
Indirect : 0,2-0,8 mg per 100 ml
Fosfatase alkali : 60-170 UI per liter
SGOT : 0-18 UI Per liter
SGPT : 0-22 UI per liter
Ureum : 20-40 mg per 100 ml
Kreatinin : 0,5-1,5 mg per 100 ml
Asam urat : 3,0-6,0 mg per 100 ml
Laju endap darah pria : < 10 mm per jam
(Watergen) wanita : < 15 mm per jam
Hemoglobin pria : P < 12-16 g per dl
Hemoglobin wanita : < 12-12-14 g per dl
Leukosit : 5000-10.000 per (symbol)
Eritrosit pria : 4,5-5,5 juta per (symbol)
Eritrosit wanita : 4,0-5,0 juta per (symbol)
Catatan:
a.I : Antara lain
BB : Berat Badan
Dl : desiliter
g : gram
hal : halaman
kg : kilogram
I : Liter
LPB : Lapangan Penglihatan Besar
mg : milligram
UI : Unit Internasional
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Sistem respirasi membawa oksigen melalui jalan napas paru ke alveoli, yang kemudian
oksigen akan mengalami difusi ke darah untuk ditransportasikan ke seluruh tubuh. Proses ini
sangat penting sehingga kesulitan dalam bernapas dirasakan sebagai kondisi yang
mengancam jiwa.
Sistem pernapasan terbagi menjadi dua bagian sistem pernapasan atas terdiri dari hidung,
faring, laring dan dan sistem pernapasan bawah terdiri dari trakea, bronkus, bronkiolus, paru
dan alveolus.
Sistem kardiovaskular berawal jantung yang berdenyut secara ritmis sebanyak 60-100x/menit
saat istirahat dan 120-160x/menit saat olahraga. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir
dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan yang tertutup yang terdiri dari arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Komponen sistem kardiovaskular merupakan sistem transpir tertutup yang terdiri atas
beberapa komponen berikut:
1. Jantung sebagai pemompa darah
2. Komponen darah sebagai pembawa materi oksigen dan nutrien
3. Pembuluh darah sebagai media atau jalan dari komponen.
Ketiga komponen tersebut harus memiliki fungsi yang baik agar seluruh tubuh dapat
menerima pasokan oksigen dan nutrisi yang adekuat.
Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang
dan nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berada dengan organ lain karena
berbentuk cairan.
Darah merupakan medium transpor tubuh, volume darah manusia sekitar 7 % - 10 % berat
badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap-tiap orang tidak
sama, tergantung pada usia , pekerjaan, serta keadaan jantung atau pembuluh darah. Darah
terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut.
3. Plasma darah, bagian cairan darah yang sebagai besar terdiri atas air, elektrolit dan protein
darah.
4. Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut in.
Eritrosit : sel darah merah (SDM- red blood cell)
Leukosit : sel darah putih (SDM- white blood cell)
Trombosit : Butir pembeku darah – platelet
Daftar Pustaka
Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Buku 2. Singapura: Elseiver
Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Buku 3. Singapura: Elseiver
Syaifuddin. 2010. Anatomi Fisiologii Untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4.Jakarta:
EGC
Corwin, Elizabeth, J. 2008. Buku Saku Patofisiologi Edisi Revisi. Jakarta: EGC
Irianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi (edisi revisi). Bandung: Alfabeta
Scanion & Sanders. 2007. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi, Ed. 3. Jakarta: EGC
Laurale, Sherwood.2001. Edisi 2 fisiologi Manusia Dari Sel ke system. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
http://fraxawant.wordpress.com/2008/07/16/anatomi-fisiolgi-sistem-cardivasculer/
https://www.scribd.com/doc/53490282/Makalah-Anatomi-Sistem-Kardiovaskuler
https://www.scribd.com/doc/268812015/Anatomi-Dan-Fisiologi-Sistem-Hematologi