Anda di halaman 1dari 7

11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Pondok Ilmu HABITAT ORANG-ORANG


PENGEMBANG ILMU

11 JAN

REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN


INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT
DIABETES MELLITUS

Posted January 11, 2011 by Mochammad Agus Krisno Budiyanto, Dr.M.Kes. in KAJIAN
MIKROBIOLOGI UMUM. Leave a Comment

1.1 Prinsip Dasar Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika adalah proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau
mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya. Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan.
Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika
digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap
makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkombinasikan. Selanjutnya DNA
tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun. Rekayasa Genetika pada
mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk
fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos
dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan
bahan obat-obatan dan kosmetika, serta Pembuatan insulin manusia dari bakteri ( Sel pancreas yang
mempu mensekresi Insulin digunting , potongan DNA itu disisipkan ke dalam Plasmid bakteri ) DNA
rekombinan yang terbentuk menyatu dengan Plasmid diinjeksikan lagi ke vektor, jika hidup segera di
kembangbiaakan.

Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan
asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme
penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Pada
proses rekayasa genetika organisme yang sering digunakan adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri
Escherichia coli dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler.

(h ps://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/untitled.jpg)

Proses Rekayasa Genetika

Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu

1. Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid, yaitu lingkaran
kecil AND yang terdapat pada bakteri. Plasmid diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing.

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 1/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

2. Bakteri, berperan dalam memperbanyak plasmid.


Plasmid di dalam tubuh bakteri akan mengalami replikasi
atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang
direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy
sehingga terjadi cloning gen.
3. Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung
plasmid. Enzim ini disebut enzim endonuklease retriksi,
enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease
yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan
basa nitrogen tertentu.

1.2 Pembuatan Insulin dan Peranan Mikroorganisme

Insulin pertama kali di ekstraksi dari jaringan pankreas anjing pada tahun 1921 oleh para ahli fisiologi
asal kanada Sir Federick Glant Banting dan Charles Hebert Best serta ahli fisiologi asal Inggris John
James Richard Macleod. Seorang ahli boikimia James Betram Collip kemudian memproduksi dengan
tingkat kemurnian yang cukup baik untuk digunakan sebagai obat pada manusia. Pada tahun 1965
insulin manusia telah berhasil disintesis secara kimia. Insulin merupakan protein manusia pertama
yang disintesis secara kimia. Secara tradisional, insulin untuk pengobatan pada manusia diisolasi dari
pankreas sapi atau babi. Walaupun insulin hewan secara umum cukup memuaskan tetapi untuk
penggunaan pada manusia dapat menimbulkan dua masalah. Pertama, adanya perbedaan kecil dalam
asam amino penyusunnya yang dapat menimbulkan efek samping berupa alergi pada beberapa
penderita. Kedua, prosedur pemurnian sulit dan cemaran berbahaya asal hewan tidak selalu dapat
dihilangkan secara sempurna. Pada tahun 1981 telah terjadi perbaikan secara berarti cara produksi
insulin melalui rekayasa genetika. Insulin yang diperoleh dengan cara ini mempunyai struktur mirip
dengan insulin manusia. Melalui teknologi DNA rekombinan, insulin diproduksi menggunakan sel
mikroba yang tidak patogen. Karena kedua hal tersebut di atas, insulin hasil rekayasa genetika ini
mempunyai efek samping yang relatif sangat rendah dibandingkan dengan insulin yang diperoleh
dari ekstrak pankreas hewan, tidak menimbulkan efek alergi serta tidak mengandung kontaminan
berbahaya. Pembuatan insulin dari bahan berupa makhluk hidup menunjukkan tanda – tanda
kekuasaan Allah SWT sesuai firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 5 yang artinya

“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan
dan berbagai – bagai manfaat dan sebahagiannya kamu makan”

Insulin adalah suatu hormon polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar Langerhaens
pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula darah dijaga 3,5-8,0
mmol/liter). Hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin
endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon
insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan
manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen. Kekurangan insulin dapat menyebabkan
penyakit seperti diabetes mellitus tergantung insulin (diabetes tipe 1). Insulin terdiri dari 51 asam
amino. Molekul insulin disusun oleh 2 rantai polipeptida A dan B yang dihubungkan dengan ikatan
disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino.

Produk hormon insulin manusia dapat dihasilkan dari teknik rekayasa genetika dengan teknologi
Plasmid. Insulin adalah hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah. Hormon ini
sangat diperlukan oleh penderita diabetes mellitus karena kelenjar pankreas penderita tidak mampu
menghsilkan hormone tersebut. Hormon insulin berfungsi untuk mengubah glukosa dalam darah
menjadi glikogen.

Produksi insulin dapat dilakukan dengan cara mentransplantasikan gen-gen pengendali hormon
tersebut ke plasmid bakteri. Keberhasilan memindahkan gen insulin manusia ke dalam bakteri sudah
dapat diperoleh, yaitu melalui bakteri-bakteri yang tumbuh dengan metode fermentasi. Teknik
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 2/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Plasmid bertujuan untuk membuat hormone dan antibodi. Misal untuk membuat hormon insulin
dengan teknik plasmid. Gen /DNA digunting dengan Enzim Endonuklease Restriksi Gen /DNA
disambung dengan Enzim Ligase.

Proses Pembuatan Insulin

Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada bakteria guna menghasilkan hormon insulin yang
penting untung pengendalian gula darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya adalah sebagai
berikut:

1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi genetik
berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak tergantung pada kromosom karena tidak
berada di dalam kromosom.
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan menggunakan enzim di tempat tertentu sebagai
calon tempat gen baru yang nantinya dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi (pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang berasal dari
sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid tadi
tepatnya di tempat bolong yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen manusia itu selanjutnya berkembang biak dan menghasilkan
insulin yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan insulin dapat diproduksi dalam jumlah yang
tidak terbatas di pabrik-pabrik.

Insulin bervariasi dari satu organisme ke organisme lainnya, namun hal ini tidak membedakan
aktivitasnya. Pada mulanya sumber insulin untuk penggunaan klinis pada manusia diperoleh dari
pancreas sapi atau babi. Insulin yang diperoleh dari sumber – sumber tersebut efektif bagi manusia
karena indentik dengan insulin manusia. Insulin pada manusia, babi, dan sapi mempunyai perbedaan
dalam susunan asam aminonya, tapi aktivitasnya tetap sama.

Perbedaan susunan asam amino pada insulin manusia,

babi (pork), dan sapi (beef)

Spesies A8 A10 B28 B29 B30


Manusia Thr Ile Pro Lys Thr
Babi Thr Ile Pro Lys Ala
Sapi Ala Val Pro Lys Ala
Insulin manusia dan insulin babi hanya beda 1 asam amino yaitu pada B30, sedangkan insulin
manusia dan insulin sapi beda 3 asam amino yaitu pada A8, A10, dan B30 sehingga pemakaian insulin
babi kurang imunogenik dibandingkan insulin sapi. Tapi masalahnya, 1 babi yang diekstraksi
insulinnya hanya cukup untuk 1 orang selama 3 hari padahal saat ini ada ± 60 juta orang di dunia
yang menderita diabetes tergantung insulin dan diduga meningkat 5-6 % per tahunnya. Maka dari itu
sekarang banyak dikembangkan teknologi rekombinan untuk mendapatkan insulin.

Salah satu sumber insulin yang sudah tidak asing lagi digunakan dalam dunia kedokteran adalah
insulin babi. Untuk menghasilkan 1 pound insulin didapatkan dari 60 ribu ekor babi serta
diperkirakan mampu mengobati pasien diabetes sebanyak 750-1.000 orang selama setahun . Jika
produksi babi pertahun sebanyak 85 juta maka insulin yang mampu dihasilkan selama setahun adalah
1.400 pound. Jumlah tersebut dapat mengobati pasien sebanyak 1, 050 juta sampai 1,4 juta
pertahunnya. Jumlah yang cukup spektakuler. Saat ini ada alternatif lain pengganti insulin seperti

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 3/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Humulin. Humulin merupakan produk insulin manusia pertama yang dipasarkan perusahaan farmasi
Amerika serikat, Eli Lily pada tahun 1982. Walaupun lebih sedikit mahal, ternyata cukup diminati
oleh pasien untuk mengganti hormon insulin babi. Namun, teknologi rekayasa genetika juga telah
banyak berperan dalam produksi insulin, dimana bakteri di rekayasa sedemikian rupa sehingga
mamapu memproduksi insulin. Dengan demikian insulin yang beredar pada dunia pengobatan
merupakan gabungan dari insulin babi dan insulin dari bakteri. Penggunaan obat insulin yang
diproduksi dari transplantasi sel pancreas babi ke sel bakteri, serta xenotransplatation yang
menggunakan katup jantung babi ditransplantasikan ke jantung manusia memberikan kekhawatiran
terhadap mereka yang beragama Islam. Sesuai dengan Al Qur’an Al Baqarah 173

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Pemanfaatan babi dalam dunia Bioteknologi seharusnya menjadi perhatian lebih bagi umat muslim
untuk lebih selektif dalam memilih produk Bioteknologi tersebut. Islam melarang mengkonsumsi
bahan haram tentu ada hikmah-hikmahnya, baik yang telah diketahui maupun yang belum diketahui
manusia dikarenakan akal manusia yang begitu lemah. Masalah halal dan haram dari sediaan
Bioteknologi ini merupakan bagian esensial dan membutuhkan tinjauan yang kritis bagi seorang
muslim, karena hal ini menyangkut keamanan dari segi ruhaniah bagi seseorang yang
mengkonsumsinya seperti mempengaruhi terkabulnya doa dan ibadah di sisi Allah swt. Selain itu,
kita sebagai seorang muslim yang mengenyam pendidikan seharusnya merasa prihatin atas keadaan
yang demikian dan terpacu untuk mencari bahan pengganti bahan-bahan haram yang sering
digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi.

Dari abu Hurairah r.a. yang berkata : Rosulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala itu
Thayyib (Bersih dari kekurangan dan kotoran) dan tidak menerima kecuali yang thayyib.
Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang diperintahkannya
kepada rasul. Allah Ta’ala berfirman : ‘Hai para rasul, makanlah dari makanan-makanan yang thayyib
dan kerjakanlah amal saleh. Allah Ta’ala juga berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah
diantara rezki-rezki yang thayyib yang Kami berikan kepadamu.” Kemudian beliau menyebut tentang
seseorang laki-laki yang menempuh perjalanan yang panjang, badannya kusut dan berdebu, ia
mengangkat tanggannya ke langit sambil berdoa : ‘Rabbi, Rabbi!’ sedangkan makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dengan hal-hal yang haram, maka
mana mungkin doanya terkabulkan ?” (HR. Muslim)

Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul
do’anya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba
melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal
kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api
neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

Jadi Penggunaan insulin yang berasal dari pankreas babi diperbolehkan apabila tidak ada lagi sumber
yang berasal dari sesuatu yang di halalkan oleh Allah.

“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang
disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”

1.3 Pemberian Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus


https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 4/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Insulin adalah suatu hormon yang secara alami dihasilkan oleh pulau pulau langerhans pankreas.
Insulin memungkinkan sel – sel tubuh mengabsorbsi glukosa dari darah untuk digunakan sebagai
sumber energy, diubah menjadi molekul lain yang diperlukan, atau untuk disimpan. Insulin juga
merupakan sinyal control untama konversi glukosa menjadi glikogen untuk penyimpanan internal di
hati dan sel otot. Bila jumlah insulin yang tersedia tidak mencukupi, sel tidak merespon adanya
insulin (tidak sensitif atau resisten), atau bila insulin itu sendiri tidak diproduksi oleh sel – sel beta
akibat rusaknya sel –sel beta pada pancreas, maka glukosa tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh
ataupun disimpan dalam bentuk cadangan makanan dalam hati maupun sel otot. Akibat yang terjadi
adalah peningkatan kadar glukosa dalam darah, penurunan sintesis protein, dan gangguan proses –
proses metabolisme dalam tubuh. Hormon ini bekerja mengatur kadar glukosa dalam darah dengan
cara mempermudah masuknya glukosa ke dalam semua jaringan tubuh. Jika jumlah insulin yang
diproduksi tidak memadai, kadar glukosa dalam darah akan meningkat dan sebagai akibatnya
glukosa akan di ekskresi dalam urine. Defisiensi insulin dalam manusia menyebabkan penyakit
genetik diabetes mellitus jenis I atau disebut IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus). Bila tidak
diobati penyakit ini akan membahayakan kehamilan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Adanya
insulin yang dapat membantu mengatur kadar glukosa darah merupakan salah satu tanda
kekuasaanNya. Hal ini tercantum dalam firman Allah surat Al furqan ayat 2 yang artinya

“ yang kepunyaanNya lah kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada
sekutu bagi Nya dalam kekuasaan (Nya), dan dia telah menviptakan segala sesuatu, dan dia
menetapkan ukuran – ukurannya dengan serapi – rapinya.”

Pemberian injeksi insulin secara teratur dalam meningkatkan kadar insulin dalam darah penderita
dapat meminimumkan komplikasi. Pengobatan ini hanya mungkin dilaksanakan bila insulin tersedia
dalam jumlah besar dengan kemurnian dan mutu yang baik. Pemberian insulin kepada penderita
diabetes hanya bisa dilakukan dengan cara suntikan, jika diberikan melalui oral insulin akan rusak
didalam lambung. Setelah disuntikan, insulin akan diserap kedalam aliran darah dan dibawa ke
seluruh tubuh. Disini insulin akan bekerja menormalkan kadar gula darah (blood glucose) dan
merubah glucose menjadi energi. Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat
menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah
penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari
perut, lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-
gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.
Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan
menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+
2,5cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu
baru pindah ke daerah yang lain. Kerja insulin dalam tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya :

1. Dosis

Semakin tinggi dosisnya maka semakin cepat aksinya.

2. Tempat injeksi

Pada umumnya insulin diberikan dengan injeksi menembus kulit. Pada pemberian intravena aksinya
cepat, pad transdermal atau secara subkutan maka pada otot terjadi degradasi insulin 20-25%.
Makanya harus diperhitungkan untuk mendapatkan dosis yang tepat. Kebanyakan insulin
diinjeksikan pada perut (intrperional). Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1 cm).
Dapat juga menggunakan implant pad dada yang dapat mensuplai insulin sedikit demi sedkit.

3. Kehadiran antibodi insulin

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 5/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Hal ini terutama pada penggunaan hewan sebagai insulin. Jika digunakan insulin dari luar
dikhawatirkan terjadi reaksi antigen antibodi maupun perusakan lain, kecuali pada penderita
autoimun.

4. Aktivitas fisik

Semakin banyak aktivitas fisik yang kita lakukan maka kita perlu energi (dari glukosa) yang semakin
besar sehingga tidak perlu aksi insulin yang ekstra untuk mengubah glukosa menjadi glikogen
(insulin yang diperlukan semakin sedikit).

Insulin dapat dibedakan atas dasar:

1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan.
2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin.
3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.

Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka
waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen :

1. Insulin Eksogen kerja cepat.

Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk di sini
adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam
bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini
diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan
samapai 8 jam.

2. Insulin Eksogen kerja sedang.

Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur kecil, dibuat dengan menambahkan bahan
yang dapat memperlama kerja obat dengan cara memperlambat penyerapan insulin kedalam darah.
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini
awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan
sampai dengan 24 jam.

3. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)

Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai
onset cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40

1. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam).

Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat penyuntikan
sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin (
PZI ), Ultratard.

Karakteristik farmakokinetik: pendek, intermediet dan long-acting sediaan insulin

Kategori Onset (jam setelah Aktivitas puncak Durasi (jam)


pemberian) (jam setelah
pemberian)
Aksi pendek 0,5-1 2-5 6-8
Aksi menengah 2 4-12 Sampai 24
Aksi lama 4 10-20 Sampai 36
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 6/7
11/12/2018 REKAYASA GENETIKA DALAM PROSES PEMBUATAN INSULIN SEBAGAI SALAH SATU TERAPI PENYAKIT DIABETES MELLI…

Pemberian insulin:

– short acting : diberi 0,5-1 jam sebelum maakan

– intermediet acting : diberi 2 jam sebelum makan

– long acting : diberi 4 jam sebelum makan

Pemberian preparat insulin perlu diatur seperti di atas supaya saat kadar glukosa dalam tubuh tinggi
(mencapai puncak) maka kadar insulin juga sudah tinggi, jadi harus seimbang. jika kadar insulin
tinggi kadar glukosa darah rendah maka akan terjadi shock. Jika kadar insulin rendah tetapi kada
glukosa darah tinggi maka terjadi kelebihan gula (diabetes).

Advertisements

REPORT THIS AD

REPORT THIS AD

Blog at WordPress.com.

REPORT THIS AD

https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/rekayasa-genetika-dalam-proses-pembuatan-insulin-sebagai-salah-satu-terapi-penyakit-diabet… 7/7

Anda mungkin juga menyukai