Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

OLEH:
DHEA ARY W.P.
ANNISA’ ZUHROH
HALIMATUS S
M.FIKRI
HANNA M.F.
SHYNATRY A.
YULVIANA D.
APRILIA AYU A.
DAFIT EFENDI
EVA AULYA
WAHYU NUR H.

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG
NOVEMBER 2018

HALAMAN PENGESAHAN
SAP “CKD”

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :
Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)

Mengetahui,
Kepala Ruangan R.23i

(...............................................)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Topik : CKD (Chronic Kidney Diseasae)


Sub Topik : Pengertian, penyebab, gejal klinis, cara pemeriksaan,
penatalaksanaan

Tempat : Ruang tunggu 23i


Sasaran : Keluarga pasien
Hari / tanggal : Kamis, 08 Oktober 2018
Pukul : 10.00
Alokasi waktu : 15 menit
Penyuluh : Mahasiswa Praktik

 Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat menambah pengetahuan tentang
CKD (Chronic Kidney Diseasae).

 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 15 menit, diharapkan klien dengan
CKD (Chronic Kidney Diseasae) di Ruang tunggu 23i dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian CKD (Chronic Kidney Diseasae)

2. Penyebab CKD (Chronic Kidney Diseasae)

3. Gejala klinis CKD (Chronic Kidney Diseasae)

4. Cara pemeriksaan CKD (Chronic Kidney Diseasae)

5. Penatalaksanaan CKD (Chronic Kidney Diseasae)

 Materi
Terlampir
 Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

 Media
1. Leaflet
2. Power point
 Strategi
1. Kontrak dengan klien (waktu, tempat, topik).
2. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih mudah
diperhatikan dan dipahami.
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
4. Dengan tanya jawab langsung.

 Proses Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 1 MENIT PEMBUKAAN:
 Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan
 Mendengarkan
mengucapkan salam  Memperhatikan
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. 10 Pelaksanaan:
MENIT Menjelaskan tentang:  Memperhatikan
a. Pengertian CKD  Memperhatikan
b. Penyebab penyakit CKD  Memperhatikan
c. Gejala klinis CKD  Memperhatikan
d. Cara pemeriksaan penyakit  Memperhatikan
CKD  Bertanya
e. Penatalaksanaan CKD
3. 3 MENIT Evaluasi:
 Menjawab
 Menanyakan kepada
pertanyaan
peserta tentang materi
yang telah di berikan,dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 1 MENIT TERMINASI:
 Mendengarkan
 Mengucapkan terimakasuh
atas perhatian atas peran  Menjawab salam
serta peserta.
 Mengucapkan salam
penutup

 Pengorganisasian

1. Moderator : M. Fikri
2. Fasilitator : Dhea Ary W.P,Halimatus Sa’diyah
3. Pemateri : Yulviana
4. Peserta : Pasien dan Keluarga
5. Dokumentasi : Annisa’ Zuhroh

 Setting Tempat

: pembimbing
: Fasilitator
: Moderator
:Pemateri
: Peserta
 Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre Planning telah disetujui
d. 75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. 75% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien mengerti dan memahami
materi penyuluhan.
MATERI CKD (Chronic Kidney Disease)

A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi
ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626) Gagal ginjal kronis atau
penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448) Gagal ginjal kronik merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung
beberapa tahun. (Price, 1992;812) Sesuai dengan topik yang saya tulis
didepan cronic kidney disease ( CKD ),pada dasarnya pengelolaan tidak jauh
beda dengan cronoic renal failure ( CRF ), namun pada terminologi akhir
CKD lebih baik dalam rangka untuk membatasi kelainan klien pada kasus
secara dini, kerena dengan CKD dibagi 5 grade, dengan harapan klien
datang/merasa masih dalam stage – stage awal yaitu 1 dan 2. secara konsep
CKD, untuk menentukan derajat ( stage ) menggunakan terminology CCT
( clearance creatinin test ) dengan rumus stage 1 sampai stage 5. sedangkan
CRF ( cronic renal failure ) hanya 3 stage. Secara umum ditentukan klien
dating dengan derajat 2 dan 3 atau datang dengan terminal stage bila
menggunakan istilah CRF.
B. ETIOLOGI
a. Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
b. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna
c. nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
d. Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
e. Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal
polikistik,asidosis tubulus ginjal
f. Penyakitmetabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
g. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbale
Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher
kandung kemih dan uretra.
h. Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369):
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan
berkurang, mudah tersinggung, depresi
b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal
atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai
lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain :
- hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem
renin - angiotensin – aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem
pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi
pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah,
dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak
mampu berkonsentrasi).
3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. Gangguan kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effuse
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan
irama jantung dan edema.
b. Gannguan Pulmoner
Nafas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak suara
krekels
c. Gangguan gastrointestinal
Anoreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan
metabolisme protein dalam usus, perdarahan pada saluran
gastrointestinal, ulserasi dan perdarahan mulut, nafas bau ammonia.
d. Gangguan musculoskeletal
Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan),
burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama
ditelapak kaki ), tremor, miopati ( kelemahan dan hipertropi otot –
otot ekstremitas
e. Gangguan Integumen kulit berwarna pucat akibat anemia dan
kekuning – kuningan akibat penimbunan urokrom, gatal – gatal
akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
f. Gangguan endokrim Gangguan seksual : libido fertilitas dan ereksi
menurun, gangguan menstruasi dan aminore. Gangguan metabolic
glukosa, gangguan metabolic lemak dan vitamin D.
g. Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan
natrium dan dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia,
hipokalsemia
h. System hematologi
anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin,
sehingga rangsangan eritopoesis pada sum – sum tulang berkurang,
hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana
uremia toksik, dapat juga terjadi gangguan fungsi trombosis dan
trombositopeni.

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Didalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka
perlu pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun
kolaborasi antara lain :
1. Pemeriksaan lab.darah
a. hematologi
Hb, Ht, Eritrosit, Lekosit, Trombosit
b. RFT ( renal fungsi test )
ureum dan kreatinin
c. LFT (liver fungsi test )
d. Elektrolit
Klorida, kalium, kalsium
e. koagulasi studi
PTT, PTT
f. BGA
PTT, PTT
2. Urine
urine rutin
urin khusus : benda keton, analisa kristal batu
3. Pemeriksaan Kardiovaskuler
- ECG
- ECO
4. Radiodiagnostik
- USG abdominal
- CT scan abdominal
- BNO/IVP, FPA
- Renogram
- RPG ( retio pielografi )

E. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
a. Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Observasi balance cairan
- Observasi adanya odema
- Batasi cairan yang masuk
b. Dialisis
- peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus – kasus emergency.Sedangkan
dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah
CAPD ( Continues Ambulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena
dengan menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan
melalui daerah femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
- AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung)
c. Operasi
- Pengambilan batu
- transplantasi ginjal
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC
Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa
keperawatan dan masalah kolaboratif. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Kasuari. 2002. Asuhan Keperawatan Sistem Pencernaan dan Kardiovaskuler
Dengan Pendekatan Patofisiology. Magelang. Poltekes Semarang PSIK
Magelang
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Nanda. 2015. Nursing Diagnoses Definition dan Classification. Philadelpia
Rab, T. 2008. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT
Alumni
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006.
Jakarta: Prima Medika
Udjianti, WJ. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai