Anda di halaman 1dari 16

TUTORIAL TEKNIK

DISUSUN OLEH:

AISHA RIZKA RAHMAWATI


(P3.73.26.1.15.004)

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III


PROGRAM STUDI D-IV FISIOTERAPI
JURUSAN FISIOTERAPI
BEKASI, 2018
1. Anak dengan CP Athetoid berusia 4 tahun, belum bisa duduk stabil, tonus
postural fluktuatif, involuntary movement positif, head control-trunk control-
hand support inadekuat, joint laxity positif pada hip, knee, dan ankle.

A. Diagnosa
1) Impairment
a. tonus postural fluktuatif
b. involuntary movement positif
c. head control inadekuat
d. trunk control inadekuat
e. hand support inadekuat
f. joint laxity positif pada hip, knee, dan ankle
2) Activity Limitation
a. Belum bisa duduk stabil
3) Participation Restriction
a. Tidak dapat bermain dengan teman seusia
4) Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan gerak dan fungsi duduk stabil terkait tonus
postural fluktuatif, involuntary movement positif, head control, trunk
control hand support inadekuat, joint laxity positif pada hip, knee, dan
ankle sehingga pasien tidak dapat bermain dengan teman seusia.

B. Tujuan Fisioterapi
1) Jangka Panjang
Pasien dapat duduk stabil
2) Jangka Pendek
a. Membuat pasien selalu berada di midline
b. Menghambat involuntary movement
c. meningkatkan head control, trunk control, hand support
d. Mencegah joint laxity pada hip, knee, dan ankle
C. Rencana Intervensi
NO BENTUK METODE DAN PELAKSANAAN
LATIHAN TEKNIK
1. Terapi Koreksi postur Posisi pasien: terlentang
Latihan Posisi FT : di depan pasien
a. Berikan mainan di depan
pasien
b. Jaga posisi pasien selalu
dalam midline (garis lurus)

Posisi pasien :miring ke salah


satu sisi
Posisi FT : di depan pasien
a. Berikan mainan di depan
pasien
b. Jaga posisi pasien selalu
dalam midline (garis lurus)
a. Mengembangkan Posisi pasien: terlentang
taktil dan Posisi FT : di depan pasien
proprioseptif a. Fleksikan kedua hip dan knee
b. mencegah joint pasien
laxity b. Buat telapak kaki menempel
di matras
c. Berikan aproksimasi pada
knee dan ankle
a. Fasilitasi Rolling Posisi pasien: terlentang
Posisi FT : di samping pasien
a. berikan mainan di samping
pasien hingga terjadi rotasi
shoulder diikuti rotasi trunk, dan
rotasi hip sampai pasien dalam
posisi telungkup
Melatih head control Posisi pasien: telungkup
dan forearm support Posisi FT : di depan pasien
Berikan mainan hingga posisi
kepala mengangkat dan
menggunakan forearm sebagai
tumpuan
Latihan duduk stabil Posisi pasien: ring sitting
a. melatih head Posisi FT : di belakang pasien
control a. Berikan mainan yang disukai
b. melatih trunk di depan pasien
control b. fiksasi minimal di hip
c. melatih hand c. jaga head dan trunk tetap di
support midline
a. melatih trunk Posisi pasien : merangkak
control Posisi FT : dibelakang pasien
b. mencegah joint a. posisikan pasien dalam posisi
laxity pada hip, knee, merangkak, fiksasi knee
ankle dan ankle pasien
c. berikan aproksimasi pada
lengan agar pasien dapat
merasakan adanya tekanan pada
lengannya.

Posisi pasien : kneeling


menghadap ke depan, letakan
meja bench( setinggi perut) di
depan pasien
Posisi terapis : di belakang
pasien
a. terapis memposisikan pasien
berlutut, knee dan ankle pasien
difiksasi knee terapis.
b. Lengan pasien di letakan di
meja setinggi dada.
c. Gerakan pelvic ke arah
anterior agar pasien menegakan
badannya
d. Berikan mainan di depan
pasien agar dapat melihat
mainan dan menjadikan
pandangannya ke depan
e. Sesekali berikan aproksimasi
agar pasien dapat merasakan
tekanan pada lutut nya.
a. Manajemen ankle Posisi pasien : duduk di atas
b. melatih taktil bench, dengan kaki menumpu
propriosepsi pada lantai
c.Latihan trunk Posisi FT : di depan pasien
control a. berikan anti slip di bawah
pasien agar duduk lebih tegak
b.Terapis berada di depan pasien
untuk memberikan manajemen
ankle

D. Home Program
1. Duduk di kursi bersandar dengan posisi kaki menumpu, punggung
menempel pada sanggahan kursi, dan berikan meja di depan pasien dengan
mainan supaya pandangan mata ke depan.
2. Posisi makan seperti posisi duduk dengan makanan disuap di depan pasien
3. Duduk di lantai dengan posisi kaki lurus ke depan.
4. Hindari memberikan mainan yang memiliki bunyi kencang atau mainan
yang mobile (bola) dan dapat diganti dengan buku cerita
2. Anak dengan CP spastic Quadriplegi usia 3 tahun, belum bisa berguling,
spastic UE/LE = 1+ SA, pola ATNR masih menetap, bergerak miring miring
dengan neck dan trunk extensi, shoulder retraksi. ditelungkupkan head
control dan forearm support negative.

A. Diagnosa
1) Impairment
a. spastic UE/LE = 1+ SA
b. pola ATNR masih menetap
c. neck dan trunk extensi
d. shoulder retraksi
e. head control negatif
f. forearm support negative
2) Activity Limitation
a. Belum bisa berguling
3) Participation Restriction
a. Tidak dapat bermain dengan teman seusia
4) Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan gerak dan fungsi berguling terkait spastic
UE/LE = 1+ SA, masih ada pola ATNR, neck dan trunk extensi,
shoulder retraksi, head control negative, forearm support negative
sehingga pasien tidak dapat bermain dengan teman seusia.

B. Tujuan Fisioterapi
1) Jangka Panjang
Pasien dapat berguling mandiri
2) Jangka Pendek
a. Mengurangi spastic pada UE/LE
b. pola ATNR
c. neck dan trunk extensi
d. shoulder retraksi
e. meningkatkan head control
f. meningkatkan forearm support

C. Rencana Intervensi
Bentuk
No. Metode dan Teknik Pelaksanaan
Latihan
Tujuan : Mengurangi spastik
Posisi pasien : terlentang
Posisi terapis : di samping pasien

Posisi pasien : side lying


Posisi terapis : di samping pasien

Release spastic a. Release spastic dilakukan dari


distal, jika sulit lakukan dari
proximal
1. Terapi
b. handling di shoulder dan pelvic,
Latihan
lalu shoulder diarahkan rotasi ke
depan agar dapat me-release
spastic dan memperbaiki pola
postural extensi menjadi lebih flexi
Fasilitasi berguling Posisi pasien : terlentang
Posisi FT : di samping pasien
a. Berikan fasilitasi berguling
dengan handling via shoulder agar
pasien dapat lebih mudah
berguling.
Melatih hand control Posisi pasien : telungkup
dan forearm support Posisi FT : di samping pasien
a. berikan mainan di depan pasien
untuk melatih head control
b. posisikan forearm menyangga
tubuh untuk melatih forearm
support
Memperbaiki postur Tujuan : perbaikan pola agar tidak
cenderung ekstensi
Posisi pasien : diposisikan duduk
Posisi terapis : di belakang pasien
a. Posisikan duduk dengan tangan
menyilang menutupi muka lalu
disanggah oleh terapis. Flexikan
juga neck pasien
c. berikan mainan di hadapan
pasien agar tetap dalam posisi
flexi.

D. Home Program
1. Tidur terlentang dengan bantal dan sanggahan di bawah lutut
2. Posisi mengangkat pasien dimulai dari posisi terlentang lalu angkat
dengan posisi dimiringkan terlebih dahulu
3. Down syndrome 2 tahun sudah bisa berguling dan duduk stabil di lantai
terlentang dengan hip wide abduksi (abduksi, semifleksi, exorotasi) knee
semiflexi, ankle netral. Belum bisa gross motor berikutnya. Joint laxity
positif.

A. Diagnosa
1) Impairment
a. Tonus postural rendah
b. Kelemahan core muscle
c. hip joint laxity
d. fiksasi hip negative
2) Activity Limitation
a. Belum bisa ke duduk
3) Participation Restriction
a. Tidak dapat bermain dengan teman seusia
4) Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan gerak dan fungsi ke duduk terkait tonus postural
rendah, hip joint laxity, dan fiksasi hip negatif sehingga pasien tidak
dapat bermain dengan teman seusia.

B. Tujuan Fisioterapi
1) Jangka Panjang
Pasien mampu berjalan mandiri
2) Jangka Pendek
a. Meningkatkan tonus postural
b. Menguatkan core muscle
c. Mengontrol joint laxity
d. Meningkatkan fiksasi hip
e. Mampu ke duduk mandiri
C. Rencana Intervensi
Bentuk
No. Metode dan Teknik Pelaksanaan
Latihan
1. Terapi a. Mengembangkan Posisi pasien: terlentang
Latihan taktil dan Posisi FT : di depan pasien
proprioseptif a. Fleksikan kedua hip dan knee
b. mencegah joint pasien
laxity b. Buat telapak kaki menempel di
matras
c. fiksasi pada knee dan ankle
d. Berikan aproksimasi pada knee
dan ankle
Latihan ke duduk Posisi pasien : terlentang
Posisi FT : di samping pasien
a. berikan mainan dan arahkan
pasien miring ke salah satu sisi
b. tunggu hingga muncul forearm
support lalu hand support
c. berikan fiksasi pada hip yang
menumpu di lantai

jika head lag positif, rotasikan


trunk hingga hamper telungkup
dengan fiksasi axilla
Latihan dalam posisi Posisi pasien : merangkak
merangkak Posisi FT: di belakang pasien
Tujuan : menguatkan core muscle,
menghindari joint laxity,
meningkatkan taktil proprioseptif
a. saat pasien dalam posisi
merangkak berikan fiksasi pada
knee
b. aproksimasi lengan dan tungkai
c. bila pasien belum mampu
melakukan, berisanggahan di dada
pasien
Latihan dalam posisi Posisi pasien : kneeling
kneeling Posisi FT : di belakang pasien
Tujuan : meningkatkan taktil
propriosepsi, menguatkan core
muscle, mencegah joint laxity,
menguatkan otot stabilisator
a. berikan bench di depan pasien
setinggi perut
b. posisikan tangan pasien di atas
bench (hand support)
b. fiksasi pada knee dan elbow
pasien

D. Home Program
1) Posisi mengangkat/menggendong pasien dimulai dari posisi terlentang lalu
angkat dengan posisi dimiringkan terlebih dahulu
2) Duduk di kursi bersanggah dengan posisi kaki menumpu, punggung
menempel pada sanggahan kursi, dan berikan meja di depan pasien
4. Anak dengan CP spastic Diplegi usia 5 tahun sudah bisa duduk stabil dan ke
duduk dari posisi telungkup dengan flexi hip kemudian tangan mendorong
sampai ke posisi duduk W(W sitting). Diposisikan berdiri pegangan bed
dengan perut masih menempel, pola spatic pada hip (adduksi, endorotasi,
semiflexi), knee semiflexi, ankle plantarflexi, WB pada ujung jari kaki.
Belum bisa berdiri stabil.

A. Diagnosa
1) Impairment
a. spastic pada lower extremity
b. kelemahan core muscle
c. weight bearing pada ujung kaki
d. transfer weight bearing negatif
2) Activity Limitation
Belum bisa berdiri stabil
3) Participation Restriction
Tidak dapat bermain dengan teman seusia
4) Diagnosa Fisioterapi
Adanya gangguan gerak dan fungsi berdiri stabil terkait spastic
pada lower extremity, kelemahan core muscle, weight bearing pada ujung
kaki, dan transfer weight bearing negatif sehingga pasien tidak dapat
bermain dengan teman seusia.

B. Tujuan Fisioterapi
1) Jangka Panjang
Pasien dapat berdiri stabil
2) Jangka Pendek
a. Mengurangi spastic pada lower extremity
b. menguatkan core muscle
c. memperbaiki weight bearing
d. meningkatkan transfer weight bearing
C. Rencana Intervensi

No Bentuk latihan Metode dan Pelaksanaan


dan dosis (FIT) teknik
1. Terapi latihan Release spastik Posisi pasien : duduk di atas bench
Posisi terapis : di samping pasien
Tujuan : mengurangi spastik
a. release spastic dari distal, jika
sulit dilakukan mulai dari proximal
b. koreksi postur ankle dan
posisikan ankle menapak di lantai
Latihan dalam Posisi pasien : merangkak
posisi Posisi FT: di belakang pasien
merangkak Tujuan : menguatkan core muscle,
meningkatkan taktil proprioseptif
a. saat pasien dalam posisi
merangkak berikan fiksasi pada
knee
b. aproksimasi lengan dan tungkai
c. bila pasien belum mampu
melakukan, berisanggahan di dada
pasien
Latihan dalam Posisi pasien : kneeling
posisi kneeling Posisi FT : di belakang pasien
Tujuan : meningkatkan taktil
propriosepsi, menguatkan core
muscle, menguatkan otot
stabilisator
a. berikan bench di depan pasien
setinggi perut
b. posisikan tangan pasien di atas
bench (hand support)
b. fiksasi pada knee dan elbow
pasien
Latihan Posisi pasien : di atas gym ball
dengan gym Posisi FT : di samping pasien
ball Tujuan : menguatkan core muscle
a. posisi pasien telungkup diatas
gym ball
b. taruh mainan di lantai depan
pasien
c. instruksikan pasien untuk
memindahkan mainan dari satu
tempat ke tempat lain
Latihan berdiri Posisi pasien : berdiri
Posisi terapis : di belakang pasien
Tujuan : untuk melatih weight
bearing
a. pasangkan AFO untuk
mengoreksi ankle pasien
b.letakkan bench di depan pasien
setinggi perut
c. letakkan mainan di atas meja
c. minta pasien memindahkan
mainan tersebut

Posisi pasien : berdiri


Posisi terapis : di belakang pasien
Tujuan : untuk melatih transfer
weight bearing
a. pasangkan AFO untuk
mengoreksi ankle pasien
b. posisikan pasien berdiri di depan
cermin
c. berikan mainan yang dapat
menempel di cermin
d. minta pasien melepaskan dan
memindahkan mainan tersebut dari
kanan ke kiri

D. Home Program
1. Duduk di kursi tapa sandaran dengan kaki menumpu di lantai

Anda mungkin juga menyukai