Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mammae adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, posisinya ada diatas
otot dada. Pada mamae terdapat tiga bagian utama yaitu: korpus, areola, papila atau
puting. Korpus pada mamae adalah bagian yang membesar, sedangkan areola pada
mamae adalah bagian yang kehitaman ditengah, dan papila adalah bagian yang
menonjol dipuncak mamae.
Tumor mamae adalah tumor yang paling sering menyerang anjing setelah
tumor kulit. Tumor mamae biasa berwujud kecil, simple nodul atau besar. Tumor
jinak biasanya tumbuh secara perlahan, lembut dan kecil. Sedangkan tumor ganas
tumbuh secara cepat, bentuk yang tidak teratur dan terikat pada kulit atau jaringan
di dekatnya, pendarahan dan ulserasi. Kadang-kadang tumor yang telah berbentuk
kecil pada waktu lama akan tiba-tiba tumbuh cepat dan agresif namun ini jarang
sekali terjadi.
Tumor mammae dapat berbentuk massa yang solid atau
beberapa pembengkakan. Ketika tumor pertama kali muncul akan berbentuk seperti
buah pir yang kecil yang terletak di bawah kuit. mereka sangat keras dan sangat sulit
untuk digerak-gerakkan di bawah kulit. Tumor sangat cepat berkembang dalam
waktu yang singkat dan melipat gandakan ukurannya setiap bulannya.
Tumor glandula mammae adalah tumor ganas (malignant) atau jinak
(benign) pada glandula mammae. Tumor umumnya terjadi pada anjing betina yang
masih bereproduksi dan berumur antara 5-10 tahun, namun ± 80 % kasus didiagnosa
pada anjing berusia lebih dari 7 tahun. Pernah juga dilaporkan tumor ditemukan
pada anjing betina berumur 2 tahun, namun kasus ini jarang terjadi. Tumor ini dapat
soliter atau multisentrik, 30-50 % kasus merupakan carcinoma/malignant. Glandula
mammae keempat dan kelima lebih banyak ditemukan menderita tumor.Selain umur
dan reproduksi, bangsa anjing Toy dan miniatur Poodles, Spaniels, dan German
Shepherds memiliki resiko yang lebih besar menderita tumor mammae.
Kebanyakan tumor mammae pada anjing yang menyebabkan kematian
demikian juga dalam waktu 1 tahun. Sarkoma berhubungan dengan waktu hidup

1
yang lebih pendek daripada karsinoma. Faktor lain, termasuk ukuran tumor,
keterlibatan nodus limfatikus, dan differensiasi inti, juga mempengaruhi prognosis.
Pilihan yang dapat dipertimbangkan untuk terapi tumor glandula mammae
pada anjing adalah pembedahan, kemoterapi, radiasi, immunoterapi, terapi
hormonal dan diet. Tindakan pembedahan dan pengangkatan glandula mammae
(mastectomy) masih merupakan pilihan terapi terbaik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dihadapi
penulis adalah sebagai berikut :
1.Bagaimana definisi operasi Tumor Mamae ?
2.Bagaimana macam-macam teknik operasi Tumor Mamae ?
3.Bagaimana persiapan operasi Tumor Mamae ?
4.Bagaimana teknik operasi Tumor Mamae ?
5.Bagaimana perawatan pasca operasi Tumor Mamae ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dihadapi penulis tersebut adapun tujuan
dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan operasi Tumor Mamae
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam operasi Tumor Mamae
3. Untuk mengetahui bagaimana persiapan operasi Tumor Mamae
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik operasi Tumor Mamae
5. Untuk mengetahui bagaimana perawatan pasca operasi Tumor Mamae
1.4 Manfaat

Setelah melakukan penulisan diharapkan para mahasiswa dapat mengerti dan


mengetahui manfaat dan kegunaan teknik operasi Tumor Mamae. Selain itu
diharapakan mahasiswa mengerti dan mengetahui bagaimana tata cara
pelaksanaan operasi Tumor Mamae

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tumor kelenjar mammae merupakan penyakit degeneratif akibat mitosis


berlebihan dari sel-sel kelenjar mammae. Tumor kelenjar mammae pada anjing
diklasifikasikan sebagai sel tumor epitel, mesenkim, dan campuran. Secara
histopatologi, nukleus tampak membesar karena sitoplasma berkurang, dan
hiperkromatis karena bertambahnya nukleoprotein. Tampak pula mitosis dengan
berbagai tingkat (profase, metafase, anafase, telofase) bahkan nampak mitosis
abnormal yaitu mitosis multisentrik misalnya tripolar atau bentuk atypik lainnya
(Tjarta, 2002).
Tumor glandula mammae adalah tumor ganas (malignant) atau jinak (benign)
pada glandula mammae. Tumor umumnya terjadi pada anjing betina yang masih
bereproduksi dan berumur antara 5-10 tahun, namun ± 80 % kasus didiagnosa pada
anjing berusia lebih dari 7 tahun.
Tingkat keganasan tumor (grading) berhubungan dengan kemampuannya
untuk bermetastasis. Setiap tumor terdiri atas subklonal sel tumor yang memiliki
kemampuan metastatis yang berbeda. Dasar yang digunakan untuk menentukan
tingkat keganasan dengan melihat derajat diferensiasi, kelainan-kelainan nukleus, dan
banyaknya mitosis (Tjarta, 2002).
Penyebab dari tumor mammae belum begitu banyak diketahui kecuali pada
tikus, dimana oncornavirus merupakan penyebabnya pada beberapa hewan. Faktor
endokrin memiliki pengaruh dalam proses terjadinya tumor, hal ini dikarenakan
pengaruh hormon sehingga menyebabkan perubahan struktur dan fungsi dalam
kelenjar mamae (Noreika et al, 1998). Namun, mekanisme jelasnya belum dapat di
ketahui secara jelas. Estrogen dan progesterone merupakan reseptor yang di laporkan
mempunyai peran peting pada kejadian tumor mammae.
Efek genetik dan nutrisi pada kejadian neoplasia mammaria telah di ketahui
pada tikus dan beberapa orang namun tidak begitu di mengerti pada anjing dan kucing.
Telah di lakukan pengujian bahwa mengkonsumsi daging segar, obesitas pada umur 1
tahun dan obesitas yang berlebihan didiagnosa dapat mengkatkan kemungkinan
terjadinya tumor mammae.
Dari sudut pandang praktisi, seluruh tumor mammae harus di pertimbangkan
berpotensi menjadi malignant kecuali dari ukuran dan jumlah galndula yang terlibat.
3
penyebaran dari carcinoma mammae terutama akan terdapat pada limpnodus di
sekitarnya dan paru-paru.

4
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Operasi Tumor Mamae


Tumor mamae adalah tumor yang paling sering terjadi pada anjing betina yang
belum di sterilisasi. Tumor mamae biasa berwujud kecil, simple nodul atau besar.
Agreisf, dan pertumbuhan yang luar biasa. Apabila di deteksi secara dini dan sempurna
maka semua jenis tumor mamae dapat diobati. Mamectomi adalah opresi
pengangkatan tumor untuk lokasi tumor yang berada pada pusat mamae yang ukuran
tumornya lebih besar dari 1cm, atau ada indikasi yang menunjukkan adanya perlekatan
terhadap kulit di atasnya atau jaringan subkutan lainnya. Sayatan berbentuk elips
dibuat disekitar kelenjar dengan batas 2 cm dari kulit, jaringan subcutan dan lapisan
superficial dari fascia dinding abdomen juga dilepaskan.
Pada anjing, pembedahan besar tidak memiliki resiko yang berarti. Pilihan
pembedahan yang dapat dilakukan pada operasi mammae berupa Lompectomy
sederhana, Mamectomy, Regional Mastectomy dan Radikal mastectomy. Tindakan
Ovariectomy atau Ovariohysterectomy dilakukan bersamaan dengan pembuangan
tumor kelenjar mamary dan mencegah terjadinya pertumbuhan berulang dari tumor
mamary sekitar 45%. Hal ini dilakukan untuk mencegah pyometra, khususnya jika
penggunaan adjuvant pada khemoterapi. Jika pelepasan tumor dilakukan bersamaan
dengan Ovariohisterectomy, maka Ovariohisterectomy dilakukan sebelum
pengangkatan tumor kelenjar dan sayatan yang dibuat harus dilakukan secara hati-hati,
hingga tidak akan mencemari rongga abdominal dengan sel-sel exfiliating.
2.2 Macam-Macam Teknik Operasi Tumor Mamae
Terdapat lima macam teknik operasi tumor mammae, yaitu pengangkatan
jaringan tumor tunggal (lumpektomi), pengangkatan glandula mammae tunggal
(mastectomy sederhana atau mammectomy), pengangkatan glandula mammae yang
terkena beserta kulit dan jaringan lemak dibawahnya (mastectomy regional),
pengangkatan semua rangkaian glandula mammae beserta limfonodus yang
berhubungan (mastectomy unilateral atau bilateral), dan pengangkatan glandula
mammae dan rectus fascia, otot atau dinding tubuh (mastectomy radikal). Berikut
adalah tabel tipe tumor dan teknik operasi yang direkomendasikan :

5
Tabel 4.1 Teknik yang direkomendasikan untuk pengangkatan tumor mammae

a. Lumpektomi atau Nodulektomi


Lumpektomi atau nodulektomi merupakan tindak operasi penyelamatan
glandula mammae dengan mengambil atau mengangkat tumor (benjolan) bersama
jaringan normal glandula mammae di sekitarnya. Lumpektomi dilakukan untuk
mengangkat jaringan tumor yang kecil, diameter kurang dari 5 mm, dapat
digerakkan dan lokasinya tidak berada dibawah puting susu. Tindakan operasi ini
juga mengambil sedikit jaringan normal disekitar massa tumor untuk memastikan
semua sel tumor terangkat. Prosedur lumpektomi dapat dilakukan dengan anestesi
lokal ataupun umum.

Gambar 1 Lumpectomy- A small skin incision is made over the nodule.

Gambar 2 The nodule is grasped with forceps and freed from surrounding tissues.

6
b. Mastectomy Sederhana atau Mammectomy
Mastectomy sederhana adalah pengangkatan glandula mammae tunggal,
termasuk puting susu dan kulit diatas glandula mammae. Mastectomy sederhana
adalah pilihan yang tepat bila jaringan tumor berada tepat dibawah puting atau
bergabung dengan kulit diatasnya. Teknik ini tidak dapat digunakan bila jaringan
tumor berada di bawah rectus fascia. Lakukan pengangkatan semua jaringan
sampai batas rectus fascia untuk memastikan semua glandula mammae terangkat.
Jangan mengangkat rectus fascia atau otot.

Gambar 3 Daerah operasi pada mastectomy sederhana

Gambar 4 (a) Simple or single mastectomy for removal of a centrally located


tumor. (b) Skin deficit following simple mastectomy of(a)

7
c. Mastectomy Regional
Mastectomy regional dilakukan bila jaringan tumor berada di antara dua
glandula atau ketika beberapa tumor kecil berada dalam rantai mammary. Teknik
ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pada jaringan tumor yang menyatu dengan
rectus fascia. Pada teknik ini dilakukan pengangkatan kulit, jaringan mammary dan
lemak dibawahnya. Tidak dilakukan pengangkatan pada rectus fascia atau otot.
Bila diperlukan, dilakukan pengangkatan limfonodus inguinalis superficial
dan ambil sampel untuk keperluan evaluasi histology untuk memastikan tipe
tumor.

Gambar 5 Ilustrasi daerah operasi pada mastectomy regional

Gambar 6 Daerah operasi pada mastectomy regional

8
Gambar 7 Regional mastectomy. Tumor located between gland 4 and 5 may be
removed by regional mastectomy of glands 3, 4 and 5.

Gambar 8 Skin deficit following regional mastectomy of Gambar 4.7

d. Mastectomy Unilateral dan Bilateral


Mastectomy unilateral melibatkan pengangkatan seluruh jaringan
mammary pada satu sisi atau rantai. Jaringan mammary memanjang dari midline
ke puting susu sampai daerah sebelah lateral dari puting susu. Buatlah insisi
berbentuk elips dari daerah paling cranial ke daerah paling caudal puting susu, dan
insisi dilanjutkan ke arah midline dan lakukan hal yang sama pada daerah
lateral. Angkat seluruh kulit, jaringan mammary dan lemak di bawahnya sampai
batas rectus fascia. Jangan mengangkat rectus fascia dan jaringan otot dibawahnya.
Selama diseksi di daerah caudal, lakukan ligasi arteri epigastrikus superficialis

9
caudal dan vena untuk mencegah pendarahan. Pembuluh darah ini berjalan kearah
cranial di bawah glandula mammae, di medial cincing inguinalis dan
beranastomosa dengan pembuluh epigastrikus superfisialis cranial. Limfonodus
inguinalis superficial berada di dalam jaringan lemak dibawah jaringan mammary
inguinalis. Jika memungkinkan, angkat limfonodus ini sebagai sampel untuk
evaluasi histologi untuk memastikan tipe tumor.
Mastectomy unilateral dapat dikombinasi dengan lumpektomi pada
glandula mammae pada sisi yang berseberangan. Jika kedua sisi mammary
membutuhkan mastectomy akibat jaringan tumor multiple, maka angkat terlebih
dahulu sisi yang derajat keparahannya lebih tinggi. Lalu angkat rantai mammary
kedua dengan selang waktu 2-4 minggu setelah operasi pertama. Hal ini bertujuan
untuk meminimalisir komplikasi akibat pengaruh tegangan kulit.
Mastectomy bilateral yang dilakukan tanpa selang waktu, sering
mengakibatkan tegangan kulit yang tidak diinginkan dan terkadang
mempengaruhi sistem pernapasan (umumnya pada kucing), dan memiliki tingkat
komplikasi yang lebih tinggi. Mastectomy bilateral bertahap direkomendasikan
apabila tumor berkembang dan perlu dilakukan pengangkatan pada kedua rantai
mammary.

(a)

(b)

10
Gambar 9 (a) Ilustrasi daerah operasi pada mastectomy unilateral (b) Malignant
tumor recurrence following multiple lumpectomies-A unilateral mastectomy is required
to revise recurrences.

Gambar 10 Daerah operasi pada mastectomy unilateral

e. Mastectomy Radikal
Mastectomy radikal meliputi pengangkatan jaringan mammary serta rectus
fascia dan otot. Teknik ini digunakan untuk tumor mammae yang berada sampai
bawah dinding tubuh. Umumnya, pengangkatan fascia atau sebagian dinding
tubuh tifdak membutuhkan rekonstruksi dinding tubuh. Jika dibutuhkan seluruh
pengangkatan dinding tubuh, maka dilakukan metode rekonstruksi untuk
mencegah herniasi abdominal. Pada kucing, jaringan mammary memanjang
sampai kulit diatas thoraks bagian caudal. Sulit untuk tidak memasuki cavum
thoraks ketika melakukan reseksi dinding tubuh sebagian selama mastectomy
radical di daerah glandula mammae cranial.

Gambar 11 Daerah operasi pada mastectomy radical

11
2.3 Persiapan Operasi Tumor Mamae
Sebelum melakukan tindakan operasi, terlebih dahulu dilakukan persiapan
operasi. Adapun persiapan yang dilakukan adalah persiapan alat, bahan, obat,
persiapan ruangan operasi, persiapan hewan kasus dan operator.
a. Persiapan Alat, Bahan dan Obat
Sterilisasi alat dengan menggunakan autoclave selama 15 menit, kecuali
gunting dan jarum disterilkan dengan dengan menggunakan alkohol 70%. Tujuan
dilakukan sterilisasi alat adalah untuk menghindari kontaminasi dari alat pada luka
operasi yang dapat menghambat kesembuhan luka (Sudisma et al., 2006). Alat-alat
operasi dipersiapkan dalam keadaan steril yang diletakkan secara urut dan rapi
diatas tatakan steril di dekat meja operasi.
b. Persiapan Ruangan Operasi
Ruang operasi dibersihkan menggunakan desinfektan. Sedangkan meja
operasi didesinfeksi dengan menggunakan alkohol 70%. Penerangan ruang operasi
sangat penting untuk menunjang operasi, oleh karena itu sebelum diadakannya
operasi persiapan lampu operasi harus mendapatkan penerangan yang cukup agar
daerah/situs operasi dapat terlihat jelas.
c. Persiapan Operator
Operator dan pembantu operator sebelum dan selama pelaksanaan operasi
harus selalu dalam kondisi steril. Sebelum operasi dilaksanakan, operator dan
pembantu operator mempersiapkan diri dengan mencuci tangan mulai dari ujung
tangan sampai batas siku, menggunakan air sabun, kemudian dibilas dengan air
bersih yang mengalir, setelah itu tangan direndam dalam larutan antiseptik dengan
menggunakan larutan PK 4% atau alkohol 70%.
Selama operasi, operator dan pembantu operator harus menggunakan
masker, topi operasi, dan sarung tangan yang bersih serta pakaian khusus untuk
operasi untuk mengurangi kontaminasi. Apabila operator dan pembantu operator
sudah dalam keadaan steril maka tidak boleh bersentuhan atau memegang benda-
benda yang tidak steril.
d. Persiapan Hewan
Sebelum operasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kondisi
tubuh hewan secara umum. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah hewan
memenuhi syarat operasi atau tidak. Bila hewan dinyatakan memenuhi syarat,

12
maka operasi dapat dilaksanakan. Setelah itu, persiapkan daerah operasi pada
hewan.
Hal yang dilakukan sebelum operasi adalah peneguhan diagnosis dan
mengevaluasi tingkat metastasis tumor mammae yang dapat dilakukan dengan
cara:
1. Melakukan radiografi thoraks dengan tiga proyeksi untuk mengevaluasi
metastasis pada paru-paru dan limfonodus sterna
2. Radiografi atau USG daerah abdomen
3. Tes darah lengkap dan urinalisis
4. Evaluasi limfonodus regional dengan dipalpasi
5. Biopsi (bila massa tumor besar dan keras)

Jika pada pemeriksaan cytology atau biopsi menunjukkan massa tumor


merupakan tumor sel mast, maka hewan harus mendapatkan suntikan
diphenhydramine secara intravena sebelum pencukuran bulu dan persiapan operasi
untuk mengurangi degranulasi sel mast, dan daerah operasi harus dipersiapkan
dengan hati-hati untuk menghindari pembengkakan.
Sebelum di operasi, massa tumor harus di ukur dan tegangan kulit harus
dievaluasi untuk memperkirakan penutupan luka. Jika memungkinkan, insisi harus
dilakukan paralel untuk mempermudah penutupan luka. Ukuran insisi tergantung
dari tipe tumor. Posisi dan pencukuran hewan harus disesuaikan dengan ukuran
insisi dan teknik operasi. Jika prosedur operasi diperkirakan lebih dari 1 jam, maka
harus mempersiapkan antibiotik prophylactic (Otoni et al.,2010).
2.4 Teknik Operasi Tumor Mama
a. Teknik Operasi Lumpektom
• Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi
dorsal recumbency.
• Jika kulit diatas tumor dapat digerakkan, buatlah insisi sepanjang 3-4 cm pada
kulit tersebut. Potong kulit dari jaringan subkutaneus dibawahnya dengan
gunting Metzenbaum.

• Jika kulit tidak dapat digerakkan, buatlah insisi dengan jarak 1-2 cm dari
tumor.

13
• Tariklah massa tumor dari luka insisi, jika diperlukan, lakukan reseksi tumpul
dari jaringan sekitarnya kira-kira 1-2 cm dari massa tumor.

Gambar 12 Menginsisi kulit diatas tumor

Gambar 13 Menarik masa tumor

• Lakukan hemostasis dengan cauterisasi monopolar atau bipolar, scalpel


radiofrequency, laser atau dengan ikatan ligasi.

Gambar 14 Melakukan hemostasis

• Jahit jaringan subkutaneus superficial dengan jahitan simple interrupted


menggunakan benang monofilament absorbable 3-0 atau 4-0.

14
b. Mastectomy Regional
• Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi dorsal
recumbency.
• Buatlah insisi berbentuk elips pada kulit disekitar glandula yang akan diangkat
dimulai dari ventral midline.

Gambar 15 Insisi bentuk elips pada kulit

• Potong jaringan yang berada diantara subkutaneus dan linea alba

Gambar 16 Memotong Jaringan


• Lakukan ligasi atau cauterisasi pada pembuluh darah
• Potong jaringan subkutaneus lateral sampai fascia abdominalis externus

15
Gambar 17 Memotong jaringan subkutan

• Pada daerah cranial dari insisi, identifikasi tiap batas antara jaringan mammary dan
glandula yang berdekatan

Gambar 18 Identifikasi batas jaringan dan glandula

• Dengan benang absorbable 2-0 atau 3-0, lakukan ligasi ganda pada jaringan dan
pembuluh darah diantara glandula lalu potong.

Gambar 19 Lakukan ligasi ganda pada jaringan dan pembuluh darah

• Dari arah cranial atau medial, lakukan diseksi antara fascia abdominalis externus.
Dari arah caudal, gunakan diseksi tumpul dan tajam untuk mengangkat glandula

16
mammae dari dinding abdomen. Lalu ligasi pembuluh darah dan jaringan
mammary dan potong.

Gambar 20 Lakukan diseksi, ligasi dan pemotongan

• Jika glandula mammae caudalis akan diangkat, lakukan identifikasi vena dan arteri
epigastrikus superfisialis caudal pada daerah inguinalis. Ligasi dan potong terlebih
dahulu sebelum melanjutkan prosedur mastectomy
• Hindari dead-space dengan menggunakan jahitan terputus

Gambar 21 Lakukan jahitan pola terputus

c. Mastectomy Radikal
• Hewan dipersiapkan untuk operasi, dianestesi dan diletakkan pada posisi dorsal
recumbency.
• Insisi kulit dan jaringan subkutaneus. Pada anjing, insisi sepanjang tiga glandula
mammae dilakukan di daerah ventral midline
• Ukur jarak antara puting susu ke midline, ukur jarak yang sama ke arah lateral
puting susu untuk memperkirakan batas lateral dari glandula mammae. Insisi kulit
dilakukan di cranial, lateral dan caudal dari batas yang telah ditandai.

17
• Dengan gunting, lakukan diseksi tumpul dan tajam untuk memisahkan jaringa
subkutaneus sepanjang batas cranial dan lateral. Lakukan ligasi pada pembuluh
darah besar dan potong pembuluh kecil dengan cauterisasi atau scalpel
radiofrequency.
• Keluarkan, ligasi dan potong cabang pembuluh di daerah thoracic internal,
thoracici lateral dan intercostalis, serta vena dan arteri epigastrikus superficialis
cranial.
• Dari arah cranial ke caudal, potong jaringan glandula mammae dari pectoral dan
fascia abdominalis externus. Selama pembedahan, kulit yang telah dipotong akan
tertarik, sehingga daerah pemotongan akan terlihat dua kali lebih lebar.

Gambar 22 Pemotongan jaringan glandula mamae

• Jika massa tumor bergabung dengan fascia abdominal, potonglah fascia dan otot
dibawahnya, lalu tutup dengan benang monofilament absorbable.
• Pada daerah cincin inguinalis superficial, lalukan pembedahan secara perlahan
untuk menghindari cedera pada vena dan arteri pudenda externus.
• Identifikasi vena dan arteri epigastrikus superfisialis caudal di daerah inguinalis
dan lakukan ligasi ganda lalu potong.

18
Gambar 23 Indentifikasi vena dan arteri lalu dilakukan ligasi dan potong

• Lakukan pemotongan pada jaringan subkutaneus yang tersisi dan angkat rantai
glandula mammae.
• Pasang tube continuous suction drain pada daerah yang mudah untuk diperban

Gambar 24 Pemasangan Tube

• Tutup jaringan subcutaneous dengan jahitan terputus dengan benang


monofilament absorbable 2-0 atau 3-0.
• Tutup daerah drainase dengan jahitan purse string dan tube ditempelkan ke kulit.

19
Gambar 25 Penutupan daerah operasi

2.5 Perawatan Pasca Operasi Tumor Mamae


Jaringan tumor yang diangkat harus dilakukan evaluasi histology. Drainase
dapat dicabut setelah 24-48 jam pasca operasi. Hewan yang mengalami pembedahan
unilateral, bilateral atau radical harus diberikan analgesic selama 2-5 hari. Setelah
operasi selesai, dilanjutkan dengan terapi sinar-X (radiotheraphy) dan diberikan obat-
obatan anti kanker seperti colchicin. Perawatan hewan setelah pembedahan perlu
diperhatikan. Kelainan setelah pembedahan seperti perdarahan pada luka bekas
sayatan dapat dicegah dengan membuat balutan tekan.
Perlu pula dijaga agar luka bekas sayatan tidak terbuka kembali, luka harus
tetap kering dan aerasi yang cukup, kondisi lingkungan senyaman mungkin bagi
pasien, pemberian salep untuk mempercepat regenerasi jaringan dan antibiotik
spektrum luas untuk mencegah infeksi sekunder. Penggunaan Elizabeth colar dapat
sangat membantu mencegah pasien menjilati bekas luka. Selain terapi, tindakan yang
dapat dilakukan untuk mereduksi resiko terjadi atau berulangnya tumor kelenjar
mammae pada anjing betina adalah melalui ovariohisterektomi (OH). Anjing betina
yang OH sebelum siklus estrus pertama kali sangat jarang menderita tumor kelenjar
mammae, dimana resiko tumor malignant kelenjar mammae hanya sebesar 0.05 %.
Apabila OH dilakukan setelah siklus estrus pertama resiko tersebut adalah sebesar 8
%, dan jika OH dilakukan setelah siklus estrus kedua resiko kejadian adalah sebesar
26 %.

20
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumor mamae adalah tumor yang paling sering terjadi pada anjing betina
yang belum di sterilisasi. Mamectomi adalah opresi pengangkatan tumor untuk
lokasi tumor yang berada pada pusat mamae. Terdapat lima macam teknik operasi
tumor mammae, yaitu pengangkatan jaringan tumor tunggal (lumpektomi),
pengangkatan glandula mammae tunggal (mastectomy sederhana atau
mammectomy), pengangkatan glandula mammae yang terkena beserta kulit dan
jaringan lemak dibawahnya (mastectomy regional), pengangkatan semua rangkaian
glandula mammae beserta limfonodus yang berhubungan (mastectomy unilateral
atau bilateral), dan pengangkatan glandula mammae dan rectus fascia, otot atau
dinding tubuh (mastectomy radikal). Hewan yang mengalami pembedahan
unilateral, bilateral atau radical harus diberikan analgesic selama 2-5 hari. Setelah
operasi selesai, dilanjutkan dengan terapi sinar-X (radiotheraphy) dan diberikan
obat-obatan anti kanker seperti colchicin. Perawatan hewan setelah pembedahan
perlu diperhatikan. Kelainan setelah pembedahan seperti perdarahan pada luka
bekas sayatan dapat dicegah dengan membuat balutan tekan.
3.2 Saran
Ovariectomy atau Ovariohysterectomy sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan pembuangan tumor kelenjar mamary karena dapat mencegah terjadinya
pertumbuhan berulang dari tumor mamary sekitar 45%. Hal ini dilakukan untuk
mencegah pyometra, khususnya jika penggunaan adjuvant pada khemoterapi. Jika
pelepasan tumor dilakukan bersamaan dengan Ovariohisterectomy, maka
Ovariohisterectomy dilakukan sebelum pengangkatan tumor kelenjar dan sayatan
yang dibuat harus dilakukan secara hati-hati, hingga tidak akan mencemari rongga
abdominal.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005.Tumor Mamae Pada Hewan. Dipakses pada tanggal 22 September


2017.https://mydokterhewan.blogspot.com/2016/04/tumor-mammae-pada-
hewan.html
Baba AI, Câtoi C. (2007). Comparative Oncology. 1st edition. Bucharest: The Publishing
House of the Romanian Academy. Napoca.
Ehrhart, Nicole.2013.Surgical Treatment for Mammary Tumors. Colorado State
University
Harari, Joseph. 2004. Small Animal Surgery Secret 2nd edition. USA: Hanley & Belfus
Inc.
Kumar, Ashwani. 2011. Unilateral Mastectomy for The Management of Chronic
Suppurative Mastitis in A Goat. Indian Journal of Small ruminants 2012, 18(1):
148-151.
Noreika A, Mačiulskis P, Lasys V. (1998). Kalių pieno liaukų navikų chirurginio gydymo
metodai. Veterinarija ir zootechnika. T. 27. P. 43–45.
Otoni, Carolina C. 2010. Survey Radiography and Computerized Tomography Imaging of
The Thorax in Female Dogs with Mammary Tumors. Acta Veterinaria Scandinavia
52:20.
Otoni, Carolina C. 2010. Survey Radiography and Computerized Tomography Imaging of
The Thorax in Female Dogs with Mammary Tumors. Acta Veterinaria Scandinavia
52:20.
Papazoglou LG, Basdani E, Rabidi S, Patsikas MN, Karayiannopoulou M. Current
Surgical Options for Mammary Tumor Removal in Dogs. J Veter Sci Med.
2014;2(1): 6.
Ruwaidah et al.,2015.Gambaran Histopatologi dan Klasifikasi Tumor Mamae pada
Anjing di Kota Denpasar.Indonesia Medicus Veterinus 4 (5) : 445-454
Tjarta, A. 2002. Neoplasia. Di dalam : Pringgoutomo S, Himawan S, Tjarta A, editor.
Buku Ajar Patologi Umum. Ed ke-1. Jakarta : Sagung Seto. hlm171-238.
Tobias, Karen M. 2010. Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. Singapore: Willey-
Blackwell.

22

Anda mungkin juga menyukai