Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 15 BENGKULU


Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI IPA/I
Materi Pembelajaran : Fluida Dinamis
Alokasi Waktu : 4 x 3 JP

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab responsif
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, krisis, mandiri, koloboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamis dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan prinsip dinamika fluida, dan
makna fisisnya

C. Tujuan Pembelajaran
 Memformulasikan asas dan hukum kontuinitas

 Memformulasikan asas dan hukum Bernoulli

 Menerapkan asas kontuinitas dan Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari

D. Materi Pembelajaran

A. hukum dasar Fuida Dinamis

1. Asas Kontinuitas

a. debit air
Perhatikanlah Gambar 25.

Gambar 1. Setiap partikel fluida ideal mengalir menurut garis alirannya masing-masing dan tidak
pernah memotong garis aliran partikel lain.

Suatu fluida ideal mengalir di dalam pipa. Setiap partikel fluida tersebut akan mengalir
mengikuti garis aliran laminernya dan tidak dapat berpindah atau berpotongan dengan garis aliran
yang lain.

Pada kenyataannya, Anda akan sulit menemukan fluida ideal. Sebagian besar aliran fluida
di alam bersifat turbulen (turbulent flow). Garis aliran turbulen memiliki kecepatan aliran yang
berbeda-beda di setiap titik. Debit aliran adalah besaran yang menunjukkan volume fluida yang
mengalir melalui suatu penampang setiap satuan waktu.
Debit atau laju volume adalah besaran yang
menyatakan volume fluida yang mengalir melalui
suatu penampang tertentu dalam satuan waktu
tertentu. Secara matematis, persamaannya
dituliskan sebagai berikut.

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
Debit = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Q = v / t = Av

dengan :

V = volume fluida yang mengalir (m3),


t = waktu (s), Gambar 2. Kecepatan aliran fluida di pipa
A = luas penampang (m2), berpenampang besar (v1) lebih kecil
v = kecepatan aliran (m/s), dan daripada kecepatan aliran fluida di pipa
Q = debit aliran fluida (m3/s). berpenampang kecil (v2).Adapun, tekanan
di pipa berpenampang besar (p1) lebih besar
daripada tekanan di pipa berpenampang
kecil (p2).
b. penurunan persamaan kontinuitas

Telusurilah sebuah sungai atau parit yang memiliki bagian yang lebar dan yang sempit.
Perhatikan aliran sungai pada bagian yang lebar dan sempit itu. Pada bagian manakah aliran air
yang paling deras? Bagaimana anda menjelaskan hasil pengamatan tersebut?
Jka suatu fluida mengalir dengan aliran tunak, maka massa suatu fluida yang masuk
kesalah satu ujung fluida haruslah sama dengan massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain
selam selang waktu yang sama. Fluida sempurna (ideal), yaitu zat alir yang tidak dapat
dimampatkan dan tidak memiliki kekentalan (viskositas), hasil kali laju aliran fluida dengan luas
penampangnya selalu tetap. Secara matematis, dituliskan sebagai berikut.

A1 v1 = A2 v2 = konstan (1–18)

Persamaan 1.18 di atas disebut juga persamaan kontinuitas.


Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara keljuan fluida dan luas penampang selalu konstan.
Telah diketahui juga bahwa Av = Q dimana Q adalah debit fluida maka dapat juga dikatakan
sebagai persamaan debit konstan.
Q1 = Q2 = Konstan

c. Kecepatan aliran fluida dengan luas dan diameter penampang


persamaan kontinuitas dapat diubah bentuk menjadi:
𝑣1 𝐴2
=
𝑣2 𝐴1
Pernyataan diatas menyatakan bahwa jika penampang pipa lebih besar, kelajuan fluida
1
dititik itulebih kecil, misalnya jika A2=4A1 maka v2= 4v1. Umumnya diameter pipa akan dianggap
𝜋 𝐷2
berbentuk lingkaran dengan luas A= π𝑟 2 = 4 , dimana r adalah jari-jari pipa dan D adalah diameter
pipa. Jika dimasukan kedalam pesamaan maka diperoleh:
𝜋 𝐷2
𝑣1 𝐴2 𝑣1 𝜋𝑟 2 4
= 𝐴 = 𝑣 = 𝜋𝑟 2 = 𝜋 𝐷2
𝑣2 1 2
4
𝑣1 𝑟 𝐷
= (𝑟2 )2= (𝐷2)2
𝑣2 1 1

Pernyataan diatas menyatakan bahwa jika jari-jari atau diameter pipa 2 kali lebih besar, kelajuan
fluida ditik itu menjadi ¼ kali lebih kecil.
d. daya oleh debit fluida
telah diketahui bahwa sejumlah massa air m yang berada pada ketinggian h memiliki
energy potensial:
EP= mgh
Daya P dibangkitkan oleh energy potensial ini:
𝑚𝑔ℎ (𝜌𝑉)𝑔ℎ
P = EP/t = = , sebab m = ρV
𝑡 𝑡
V  𝑉
P     gh   Qgh , sebab = Q
t  𝑡

Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air setinggi h dan debit air Q adalah
P = 𝜌Qgh

2. Persamaan Bernoulli

a. asas Bernoulli
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah pada bagian yang
kelajuan airnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah pada bagian yang kelajuan alirnya
paling besar. Pernyataan ini dikemukakan oleh Daniel Bernoulli (1700-1782), sehingga dikenal
dengan asas Bernoulli. Mari ikuti kegiatan berikut ini:
Ada banyak peristiwa dalam keseharian yang dapat dijelaskan dengan asas Bernoulli.
(1) Dua perahu bermotor berbenturan
Menurut asas Bernoulli, pada waktu kedua perahu melaju kedepan, air tersalurkan pada
daerah yang sempit diantara keduanya. Laju alir air relative lebih besar pda daerah yang
sempit ini dibandingkan daerah yang lebar disisi bagian luar kedua perahu. Sesuai asas
Bernoulli, laju alir yang meningkat menyebabkan penurunan tekanan air diantara kedua
perahu dibandingkan dengan tekanan air disisi bagian luar perahu sehingga mendorong
kedu perahu saling mendekati dan akibatnya dapat berbenturan.
(2) Aliran air yang keluar dari keran
Mengapa aliran keran air agak menyempit ketika mulai jatuh? Aliran udara pada keran
dihambat oleh aliran air, sehingga kelajuan udara pada bagian tepi lebih kecil daripada
kelajuan udara ditengah aliran. Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan udara pada
bagian tepi lebih besar dari pada tekanan udara pada begian tengah sehingga gaya F
mendorong bagian tepi untuk saling mendekati sehingga aliran air yang keluar akan
menyempit.

Perhatikanlah Gambar 27.


Gambar 3. Fluida bergerak dalam pipa yang ketinggian dan luas penampangnya yang berbeda.
Fluida naik dari ketinggian h1 ke h2 dan kecepatannya berubah dari v1 ke v2.
Suatu fluida bergerak dari titik A yang ketinggiannya h1 dari permukaan tanah ke titik B yang
ketinggiannya h2 dari permukaan tanah. Titik A lebih rendah dari titik B, dan ini berarti energy
potensial fluida di A lebih kecil daripada energy potensial fluida di B (EP = mgh). Luas penampang
A lebih besar dari luas penampang B. menurut persamaan kontinuitas (Av=konstan), kecepatan
fluida di B lebih besar daripada di A, dan ini berarti energy kinetic fluida di A lebih kecil daripada
energy kinetic fluida di B (Ek=1/2mv2). Jumlah energy potensial dan energy kinetic adalah energy
mekanik. Maka energy mekanik di A lebih kecil daripada energy mekanik fluida di B. Pada
pelajaran sebelumnya, Anda telah mempelajari Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada suatu
benda. Misalnya, pada benda yang jatuh dari ketinggian tertentu dan pada anak panah yang lepas
dari busurnya. Hukum Kekekalan Energi Mekanik juga berlaku pada fluida yang bergerak.
Menurut penelitian Bernoulli, suatu fluida yang bergerak mengubah energinya menjadi tekanan.
Melalui penggunaan teorema usaha dan energy yang melibatkan besaran tekanan P
(memiliki usaha), besaran kecepatan aliran fluida v (mewakili energy potensial), Secara lengkap,
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal.
Persamaan matematisnya, dituliskan sebagai berikut.
Daniel Bernoulli
(1700–1782) p + 1/2 ρv2 + ρgh =konstan

atau

p1 + 1/2 ρv12 + ρgh = p2 + 1/2 ρv22 + ρgh

dengan:

p = tekanan (N/m2),
v = kecepatan aliran fluida (m/s),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian pipa dari tanah (m), dan
ρ = massa jenis fluida.
Dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan
ketinggian diantara bagian-bagian fluida. Ini berarti, ketinggian h1 = h2
sehingga:
1
P1   v12  P2   v2 2
2
P1  P2    v22  v12 
Daniel Bernoulli 1
Bernoulli adalah seorang ahli 2
Fisika dan Matematika yang Pernyataan diatas menyatakan bahwa jika v2 > v1, maka P1>P2.
berasal dari Swiss. Ini berarti ditempat yang kelajuan alirnya besar tekanannya kecil.
Penemuannya yang sangat Sebaliknya ditempat yang kelajuan alirnya kecil, tekanannya besar.
terkenal adalah mengenai Pernyataan tersebut dikenal dengan asas Bernoulli.
hidrodinamika, yaitu Hukum
Bernoulli. Ia juga menemukan 3. Penerapan Persamaan Bernoulli
bahwa perilaku gas
berhubungan dengan
perubahan tekanan dan suhu Hukum Bernoulli diterapkan dalam berbagai peralatan yang
gas tersebut. Penemuan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraian mengenai cara
tersebut mendasari teori kerja beberapa alat yang menerapkan Hukum Bernoulli.
kinetik gas. (Sumber:
people.ece.cornell.edu) a. Alat Ukur Venturi

Alat ukur venturi (venturimeter) dipasang dalam suatu pipa aliran


untuk mengukur laju aliran suatu zat cair. Suatu zat cair dengan massa
jenis ρ mengalir melalui sebuah pipa dengan luas penampang A1 pada
daerah (1). Pada daerah (2), luas penampang mengecil menjadi A2. Suatu
tabung manometer (pipa U) berisi zat cair lain (raksa) dengan massa jenis
ρ' dipasang pada pipa. Perhatikan Gambar 28.
Gambar 4. Penampang pipa menyempit di A2 sehingga tekanan di bagian pipa sempit lebih kecil
dan fluida bergerak lebih lambat.

Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.

(1–21)
b. Tabung Pitot (Pipa Prandtl)

Tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran suatu gas di dalam sebuah pipa.
Gas (misalnya udara) mengalir melalui lubang di A. Perhatikanlah Gambar 29.

Gambar 5. Prinsip kerja pipa Prandtl.


Misalnya udara, mengalir melalui tabung A dengan kecepatan v. Kelajuan udara v di dalam pipa
dapat ditentukan dengan persamaan :

(1–22)
c. Gaya Angkat pada Sayap Pesawat Terbang
tanggal 17 desember 1903, di Kitty Hawk, North California, Amerika Serikat, Wright
bersaudara berhasil menerbngkan pesawat terbang bermesin pertama di dunia. Keduanya berhasil
tebang selama 59 detik dan menempuh jarak 300 m. hanya beberapa puluh tahun setelah itu,
tepatnya 1964, dunia telah mengenal pesawat terbang intai strategis high altitude SR-71 Blackbird
dengan tiga kali kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 4830 km.
peasawat terbang memiliki sayap seperti sayap burung yang melengkung dan lebih tebal
dibagian depan daripada bagian belakang. Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofoil. Tidak
seperti sayap burung, sayap pesawat tidak dapat dikepak-kepakan. Oleh karena itu, udara harus
dipertahankan mengalir melalui kedua sayap pesawat terbang. Ini dilakukan oleh mesin pesawat
yang menggerakan maju pesawat menyongsong udara. Mesin pesawat lama menggunakan mesin
baling-baling, sedangkan pesawat modern menggunakan mesin pesawat jet.
Bentuk aerofoil pesawat terbang menyebabkan garis arus. Garis arus pada sisi bagian atas
lebih rapat dari pada sisi bagian bawah, yang berarti kelajuan alir udara pada bagian atas
pesawat(v2) lebih besar daripada sisi bagian bawah sayap (v1). Sesuai dengan asas Bernoulli
tekanan pada sisi bagian atas (P2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah (P1) karena kelajuan
udaranya lebih besar. Beda tekanan P1 – P2 menghasilkan gaya angkat sebesar:
F1  F2    v22  v12  A F1  F2   P1  P2  A
1
2
Dengan A merupakan luas penampang total sayap.
Jika nilai P1-P2 dimasukan maka diperoleh:
F1  F2    v22  v12  A
1
2
Dengan  adalah massa jenis udara.
Pesawat terbang dapat terangkat keatas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat.
Penampang sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk sayap tersebut
menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas lebih besar daripada di bagian bawah sehingga
tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada di atas sayap. Hal ini menyebabkan timbulnya
daya angkat pada sayap pesawat. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada pesawat semakin besar,
sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut tertentu terhadap arah aliran udara. Perhatikanlah
Gambar 30.

Gambar 6. (a) Ketika sayap pesawat horizontal, sayap tidak mengalami gaya angkat. (b) Ketika
sayap pesawat dimiringkan, pesawat mendapat gaya angkat sebesar F1 - F2.
Gaya angkat pada sayap pesawat terbang dirumuskan sebagai berikut :

F1 – F2 = ½ ρ A (v22 - v11) (1–23)

dengan :

F1 – F2 = gaya angkat pesawat terbang (N),


A = luas penampang sayap pesawat (m2),
v1 = kecepatan udara di bagian bawah sayap (m/s),
v2 = kecepatan udara di bagian atas sayap (m/s), dan
Tokoh Fisika : ρ = massa jenis fluida (udara).

Bacharuddin Jusuf Habibie d. Penyemprot Nyamuk

Alat penyemprot nyamuk juga bekerja berdasarkan Hukum


Bernoulli. Tinjaulah alat penyemprot nyamuk pada Gambar 31.

Bacharuddin Jusuf Habibie.


[13]
Habibie adalah seorang putra
Indonesia yang dilahirkan di
Pare-Pare, Sulawesi Selatan Gambar 7. pB < pA sehingga cairan obat nyamuk di B bisa memancar
pada tanggal 25 Juli 1936. keluar.
Kecermelangannya dalam
ilmu pengetahuan dan Jika pengisap dari pompa ditekan maka udara yang melewati pipa
teknologi dibuktikan dengan sempit pada bagian A akan memiliki kelajuan besar dan tekanan kecil.
ditemukannya Teori Habibie, Hal tersebut menyebabkan cairan obat nyamuk yang ada pada bagian B
Faktor Habibie, dan Metode akan naik dan ikut terdorong keluar bersama udara yang tertekan oleh
Habibie yang diaplikasikan pengisap pompa.
dalam teknologi pesawat
terbang. Prestasi keilmuan e. Kebocoran Pada Dinding Tangki
Habibie ini mendapat
pengakuan di dunia Jika air di dalam tangki mengalami kebocoran akibat adanya
internasional. Ia juga berhasil lubang di dinding tangki, seperti terlihat pada Gambar 32, kelajuan air
menciptakan pesawat terbang yang memancar keluar dari lubang tersebut dapat dihitung berdasarkan
pertama buatan Indonesia, hukum Toricelli.
yaitu CN-235 dan N-250.
(Sumber: www. aist.ac.ip)
Gambar 8. Tangki dengan sebuah lubang kecil di dindingnya. Kecepatan aliran air yang keluar
dari tangki sama dengan kecepatan benda yang jatuh bebas.
Menurut Hukum Toricelli, jika diameter lubang kebocoran pada dinding tangki sangat
kecil dibandingkan diameter tangki, kelajuan air yang keluar dari lubang sama dengan kelajuan
yang diperoleh jika air tersebut jatuh bebas dari ketinggian h. Perhatikanlah kembali Gambar 32
dengan saksama. Jarak permukaan air yang berada di dalam tangki ke lubang kebocoran
dinyatakan sebagai h1, sedangkan jarak lubang kebocoran ke dasar tangki dinyatakan h2.
Kecepatan aliran air pada saat kali pertama keluar dari lubang adalah :

Jarak horizontal tibanya air di tanah adalah :

E. Metode Pembelajaran
Model : Student Center Learning (SCL)
Metode : Kerja kelompok, diskusi-tanya jawab, percobaan/praktikum

F. Media Pembelajaran
 Laptop dan LCD untuk media presentasi
 Alat dan bahan untuk eksperimen

G. Sumber Belajar
 Buku siswa “Fluida Dinamis”
 LKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran
 Pertemuan Kesatu (3 x 45 menit)
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama sebelum memulai
pembelajaran
2. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang ingin dicapai
3. Bertanya dan menagih tugas membaca mengenai persamaan
kontuinitas dari berbagai sumber (buku, internet, modul)
20 menit
4. Melakukan pretest tentang persamaan kontuinitas
5. Siswa membentuk kelompok
Kegiatan Inti
Mengamati
1. Siswa mengamati video animasi tentang persamaan
kontuinitas yang ditayangkan oleh guru serta menjawab
pertanyaan
2. Guru menilai keterampilan siswa dalam mengamati
Menanya
1. Siswa mendiskusikan persamaan kontuinitas bersama teman
sekelompoknya
Mencoba
1. Siswa bersama kelompoknya mencari informasi mengenai
persamaan kontuinitas
2. Siswa mencatat informasi dan membuat power point
3. Guru menilai kemampuan siswa dalam kerja kelompok serta
membimbing/menilai keterampilan mencoba, menggunakan
alat, mengolah data dan ketrampilan menerapkan konsep dan
prinsip dalam pemecahan masalah
Menalar
1. Siswa menyimpulkan berdasarkan data informasi
2. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai persamaan
100 menit
kontuinitas
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam
mengolah data dan merumuskan kesimpulan
Mengomunikasikan
1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
ke depan kelas
2. Kelompok lain diperkenankan mengajukan pertanyaan dan
berdiskusi bersama
3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa dalam
berkomunikasi lisan
Penutup
1. Bersama siswa menyimpulkan tentang persamaan
kontuinitas 15 menit
2. Memberikan tugas membaca materi Hukum Bernoulli
3. Doa bersama dan salam

 Pertemuan Kedua (3 x 45 menit)

Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama


sebelum memulai pembelajaran

2. Merefleksi hasil pertemuan sebelumnya 20 menit


3. Menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Bertanya dan menagih tugas membaca


mengenai materi Hukum Bernoulli dari
berbagai sumber (buku, internet, modul)

Kegiatan Inti

Mengamati

1. Siswa mengamati video tentang percobaan


Hukum Bernoulli yang ditayangkan oleh guru

2. Guru menilai keterampilan siswa dalam


mengamati

Menanya
100 menit
1. Siswa mendiskusikan Percobaan Hukum
Bernoulli bersama teman sebangku
Mencoba

1. Siswa mencari informasi mengenai percobaan


hukum Bernoulli

2. Siswa mencatat informasi

3. Guru menilai kemampuan siswa dalam kerja


kelompok serta membimbing/menilai
keterampilan mencoba, menggunakan alat,
mengolah data dan ketrampilan menerapkan
konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

Menalar

1. Siswa menyimpulkan berdasarkan data


informasi

2. Siswa berdiskusi bersama teman sebangku


mengenai percobaan hukum Bernoulli

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam mengolah data dan merumuskan
kesimpulan

Mengomunikasikan

1. Perwakilan dari siswa mempresentasikan hasil


kerjanya ke depan kelas

2. Siswa lain diperkenankan mengajukan


pertanyaan dan berdiskusi bersama

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam berkomunikasi lisan

Penutup

1. Bersama siswa menyimpulkan tentang hukum


Bernoulli

2. Memberikan tugas membaca materi penerapan 15 menit


azas kontuinitas dan azas Bernoulli
3. Doa bersama dan salam

 Pertemuan Ketiga (3 x 45 menit)

Rencana Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1.Mengucapkan salam dan berdoa bersama


sebelum memulai pembelajaran

2. Merefleksi hasil pertemuan sebelumnya 20 menit


3. Bertanya dan menagih tugas membaca mengenai
materi penerapan azas kontuinitas dan azas
Bernoulli

4. Siswa membentuk kelompok

Kegiatan Inti

Mengamati

1. Siswa membaca materi penerapan azas


kontuinitas dan azas Bernoulli

2. Guru menilai keterampilan siswa dalam


mengamati

Menanya
100 menit
1. Siswa mendiskusikan materi bersama teman
sekelompok

Mencoba

1. Guru membagikan LKS kepada setiap


kelompok
2. Siswa bersama kelompoknya melakukan
observasi tentang penerapan azas kontuinitas
dan azas Bernoulli

3. Siswa mencatat data hasil observasi

4. Siswa mengisi dan menjawab pertanyaan pada


LKS

5. Guru menilai kemampuan siswa dalam kerja


kelompok serta membimbing/menilai
keterampilan mencoba, menggunakan alat,
mengolah data dan ketrampilan menerapkan
konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

Menalar

1. Setiap kelompok menyimpulkan berdasarkan


data hasil observasi

2. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya


mengenai penerapan azas kontuinitas dan azas
Bernoulli

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam mengolah data dan merumuskan
kesimpulan

Mengomunikasikan

1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya

2. Siswa lain diperkenankan mengajukan


pertanyaan dan berdiskusi bersama

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam berkomunikasi lisan

Penutup

1.Bersama siswa menyimpulkan tentang


penerapan azas kontuinitas dan azas Bernoulli
2. Memberikan tugas membuat ilustrasi tiruan
aplikasi hukum Bernoulli secara berkelompok 15 menit
3. Siswa membentuk kelompok

3. Doa bersama dan salam

 Pertemuan Keempat (3 x 45 menit)

Rencana Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama


sebelum memulai pembelajaran

2. Merefleksi hasil pertemuan sebelumnya

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 20 menit


4. Bertanya dan menagih tugas membuat ilustrasi
tiruan aplikasi hukum Bernoulli secara
berkelompok

Kegiatan Inti

Mengamati

1. Siswa menampilkan ilustrasi tiruan aplikasi 60 menit


hukum Bernoulli secara berkelompok

2. Guru menilai keterampilan siswa dalam


menampilkan ilustrasi bersama kelompoknya

Menanya

1. Siswa mendiskusikan ilustrasi bersama teman


sekelompok
Mencoba

1. Siswa bersama kelompoknya menbuat ilustrasi


tiruan aplikasi hukum Bernoulli secara
berkelompok

2. Guru menilai kemampuan siswa dalam kerja


kelompok serta membimbing/menilai
ketrampilan mencoba, menggunakan alat,
mengolah data dan ketrampilan menerapkan
konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

Menalar

1. Setiap kelompok menyimpulkan berdasarkan


ilustrasi yang ditampilkan

2. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya


mengenai ilustrasi aplikasi hukum Bernoulli

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam mengolah data dan merumuskan
kesimpulan

Mengomunikasikan

1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya

2. Siswa lain diperkenankan mengajukan


pertanyaan dan berdiskusi bersama

3. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa


dalam berkomunikasi lisan

Penutup

1. Bersama siswa menyimpulkan tentang aplikasi


hukum bernoulli

2. Melaksanakan postest/ulangan harian 55 menit


3. Memberikan tugas baca KD selanjutnya
4. Doa bersama dan salam

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Mekanisme dan prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.

2. Aspek dan instrumen penilaian

- Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada


aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.

- Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama


pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi.

- Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada
kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.

- Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda.

3. Contoh instrumen (terlampir)

Mengetahui, Bengkulu, ........ Desember 2017

Kepala SMA ........................... Guru Mata Pelajaran Fisika

......................................... ..........................................

NIP. NIP.
J. Lampiran

a. Lembar observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI

DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Kompetensi : KD 3.4 dan 4.4

Keterangan pengisian skor :

4 : sangat sangat

3 : baik

2 : cukup baik

1 : kurang
b. Lembar portofolio

FORMAT PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

(PORTOFOLIO)

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Ganjil

Kompetensi : KD 3.4 dan 4.4

Keterangan Pengisian Skor :

4 : sangat sangat

3 : baik
2 : cukup baik

Soal Pretest/Postest

1. Apa konsep Hukum Bernoulli?

2. Bagaimanakah percobaan hukum Bernoulli?

3. Apakah hasil dari percobaan hukum Bernoulli?

4. Apa sajakah penerapan azas kontuinitas dalam kehidupan sehari-hari?

5. Sebuah pipa lurus memiliki dua macam penampang, masing-masing dengan luas
penampang 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara horisontal,
sedangkan air di dalamnya mengalir dari penampang besar ke penampang kecil. Jika
kecepatan arus di penampang besar adalah 2 m/s, tentukanlah:
a. kecepatan arus air di penampang kecil, dan
b. volume air yang mengalir setiap menit.

6. Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10–2 m2 dan 5 ×
10–3 m2 digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian air raksa di dalam
kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kelajuan air tersebut ( ρ
raksa = 13.600 kg/m3).
7. Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang
melalui bagian atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya
50 m2 bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah
besarnya gaya angkat pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3)
8. Apa yang di maksud dengan fluida dinamis ?

9. Bagaimanakah persamaan kontuintas?

10. Apa sajakah penerapan hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari?

Penilaian :

- Setiap soal yang benar bernilai 10 point

- Setiap soal yang salah dan/atau tidak dijawab bernilai 0

Anda mungkin juga menyukai