Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA

“GLOBALISASI DAN PERADABAN MANUSIA”


Dosen Pembimbing : Sasisana Gilar Apriantika

Kelompok 2 :
1. Noverina Nurul Fadila 17510134006
2. Arif Setyo Nurwantoro 17510134011
3. Eva Mariana Citra 17510134017
4. Ramzy Mahruz 17510134024
5. Muhammad Aziz F. 17510134036

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Globalisasi dan Peradaban Manusia” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya yang diampu oleh Ibu
Susiana Gilar Apriantika.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini yang diharapkan kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 13 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 1

2.1 Pengertian Manusia 1

2.1.1 Definisi Manusia 1

2.1.2 Ciri-Ciri Manusia 1

2.2 Peradaban Manusia 1

2.3 Kebudayaan dan Peradaban 1

2.4 Dinamika Peradaban Global 1

2.5 Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia 1

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1

3.1 Kesimpulan 1

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui
akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan
sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik / jasmaninya melakukan
sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat
mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.

Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuaan yang tidak dapat
dipisahkan dalam artinya yang utuh. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup
dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang
mengatur mereka untuk menuju tujuan yang sama. Sedangkan kebudayaan adalah
sebagai jalan atau arah didalam bertindak dan berpikir, sehubungan dengan pengalaman-
pengalaman yang fundamental, dan sebab itulah kebudayaan itu tidak dapat dilepaskan
dengan individu dan masyarakat.

Pada masa sekarang istilah ke batasan yang jelas. kebudayaan dan peradaban tidak
mepunyai perbedaan adalah sebuah keyakinan yang mendasar bahwa visi bagi manusia
hidup adalah untuk membentuk peradaban, membuat dunia menjadi lebih baik, menjadi
seorang pemimpin. Seharusnya manusia hidup tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi
bergerak lincah sedemikian rupa untuk menjadikan alam beserta isinya sebagai objek
yang menjadi ladang bagi gerak dalam membangun peradaban.Oleh sebab itu lah penulis
menyusun makalah ini agar kita dapat lebih memahami kembali mengenai pengertian
manusia dan peradaban.Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang
sangat erat karena diantara keuanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang
menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan peradaban
tersebut.

Suatu peradaban mempunyai wujud, tahapan dan dapat berevolusi / berubah sesuai
dengan perkembangan zaman. Dari peradaban pula dapat mengakibatkan suatu
perubahan pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh
modernisasi yang terjadi di masyarakat.

Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yangmempunyai sopan


santun dan kebaikan budi pekerti. Ketenangan, kenyamanan, ketentraman, dan
kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah
suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

v
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif
sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas
manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian manusia?
2. Apakah itu peradaban manusia?
3. Apakah itu hubungan kebudayaan dengan peradaban?
4. Bagaimana dinamika peradaban global?
5. Apa problematika manusia di era global?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengertahui pengertian manusia.
2. Untuk mengertahui peradaban manusia.
3. Untuk mengertahui kebudayaan dengan peradaban.
4. Untuk mengertahui dinamika peradaban global.
5. Untuk mengertahui problematika manusia di era global.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manusia


2.1.1. Definisi Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani,
dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti “manusia yang
tahu”), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga
untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-
laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan
dewasa sebagai wanita.Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari
janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang)
tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya,
berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan),
afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara
XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat,
keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh).

2.1.2. Ciri-Ciri Manusia


Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai
spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke
aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau
keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesiesHomo
sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo
sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang
dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak
bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk
menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi
objek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan
berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci)
tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa
tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun.
Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini,
biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di
negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan
berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia
diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis, dan
berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya
intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik.
Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian
besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak
daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya
wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul, dan tulang
punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak
pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak
yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum
abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan
masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di
dunia saat ini.
Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan
hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja
mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan
yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak
dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang
kedua terbesar hiu memiliki yang terbesar untuk ikan dan gurita memiliki yang
tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa
otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan
massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual
relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38)
Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin,
merupakan salah satu hal yang jarang ditemui dalam kerajaan hewan. Manusia
adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan
diri yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian
membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki
kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat
tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.Pengenalan pola (mengenali
susunan gambar, dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa
manusia mempunyai mental yang baik.
Kemampuan mental manusia, dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut
Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan,
seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain,
walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan
manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber
kebahagiaan.

2.2 Peradaban Manusia

Istilah Peradaban ini sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
pada perkembangan dari kebudayaan dimana pada waktu perkembangan kebudayaan
mencapai puncaknya yang berwujud unsur-unsur budaya yang halus indah, tinggi, sopan,
luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi. Ada beberapa pengertian peradaban yang didefinisikan
oleh para ahli. Pengertian peradaban menurut definisi para ahli adalah sebagai berikut :

 Arnold Toynbee : Arnol Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of


Civilization" dalam Theories of Society, (New York, The Free Press, 1965), hal 1355
menyatakan peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan
teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban
adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-
nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek).
 Albion Small : Menurut Albion Small Peradaban adalah kemampuan manusia dalam
mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Sementara itu, kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam
mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Albion Small,
yang mengatakan bahwa peradaban berhubungan dengan suatu perbaikan yang
bersifat kualitatif dan menyangkut kondisi batin manusia, sedangkan kebudayaan
mengacu pada suatu yang bersifat material, faktual, relefan, dan konkret.
 Bierens De Hann : Menurut pendapat Bierens De Hann yang mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian peradabadan yang memiliki arti bahwa peradaban
adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Jadi, peradaban
memiliki kegunaan praktis dalam hubungan kemasyarakatan.
 Huntington : Huntington memberikan pendapatatnya mengenai definisi peradaban
bahwa pengertian peradaban adalah sebuah identitas terluas dari budaya, yang
teridentifikasi melalui dalam unsur-unsur obyektig umum, seperti bahasa, sejarah,
agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subyektif.
Berangkat pada definisi ini, maka masyarakat Amerika-khususnya Amerika Serikat
dan Eropa yang sejauh ini disatukan oleh bahasa, budaya, dan agama dapat
diklasifikasikan sebagai satu peradaban, yakni peradaban barat.
 Prof Dr. Koentjaraningrat : Peradaban adalah bagian-bagian yang halus dan indah
seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu berarti memiliki
peradaban yang tinggi. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat
dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan dimana pada waktu
perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang
bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya maka masyarakat pemilik
kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
 Oswald Spengler : Spengler berpendapat bahwa pengertian peradaban adalah
kebudayaan yang telah mencapai taraf tinggi atau kompleks. Terlebih lagi Spengler
menyatakan bahwa peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf
tinggi dan kompleks.

2.3 Kebudayaan dan Peradaban

Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan
tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek,
sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan
penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan
ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan
goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan
transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan
menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari
kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah
ilmupengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah
iptek).

Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri.
Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi
lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan
mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan.
Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah.
Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari
contoh refleksi diri.

Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang
paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan
ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita
penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi
dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering
menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia
(Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian
1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).

2.4 Dinamika Peradaban Global

Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya
dan akalnya menghadapi, menaklukan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge)
guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. Penerapan
teknologi bertujuan untuk memudahkan kerja masnusia agar meningkatkan efisiensi dan
produktifitas jadi evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu
peradaban.
Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari globalisasi
itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata “global”, yang maknanya ialah
universal.globalisasi belummemiliki definisi yang mapan kecuali definisi kerja (working
definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terkait satu sama lain,
sertamewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koesekuensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Perkembangan peradaban dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Penerapan


teknologi bertujuan untuk memudahkan kerja manusia, agar meningkatkan efisiensi dan
produktivitas. Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan
peradaban manusiaakibat kemajuan ilmu teknologi. Dalam bukunya The Third Wave
(1981) menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban manusia saat ini mengalami
tiga gelombang :

1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM – 1500 M


2. Gelombang II, peradaban teknologi industry berlangsung mulai 1500 M – 1970 M
3. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 – sekarang

John Naisbitt dalam bukunya Megatrends (1982), menyatakan bahwa globalisasi


memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh negara-negara dunia.
Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan intensif antarnegara, terutama
negara berkembang akan terpengaruh oleh kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-
perubahan tersebut ialah:

a. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.


b. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke teknologi canggih.
c. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
d. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
e. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
f. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.
g. Perubahan dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
h. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
i. Perubahan dari utara ke selatan.
j. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam pilihan.

Naisbitt dan Patricia Aburdance (1990) kembali mengemukakan lagi adanya sepuluh
macam perubahan di era global, yaitu:

a. Abad biologi.
b. Bangunan sosialisme pasar bebas.
c. Cara hidup global dan nasionalisme budaya.
d. Dawarsa kepemimpinan wanita.
e. Kebangkitan agama dan milenium baru.
f. Kebangkitan dalam kesenian.
g. Kemenangan individu.
h. Pertumbuhan ekonomi dunia dalam tahun 1990-an.
i. Berkembangnya wilayah pasifik.
j. Privatisasi/swastanisasi atas negara kesahjetraan.

2.5 Problematika Peradaban Global pada Kehidupan Manusia

2.4.1 Problematika Manusia Di Era Global

Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari
globalisasi itu sendiri. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban
manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari
proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh
seluruh aspek penting kehidupan.

Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus


dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah
dunia secara mendasar. Di era global, hubungan antarmanusia tidak terbatas dalam
satu wilayah negara saja, tetapi sudah antarnegara (transnasional). Dengan
demikian, orang bisa berkomunikasi dengan orang lain di negara lain, serta
berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke negara lain.

Semakin berkembangnya teknologi terutama pada teknologi komunikasi


membuat cakrawala/ ilmu pengetahuan masyarakat semakin terbuka luas.
Teknologi yang seharusnya menjadi penunjang manusia untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya, malah menjadi pengganggu dalam kehidupan manusia
yang justru membelenggu perilaku dan gaya hidup manusia itu sendiri.

Dengan semakin cepatnya kemajuan teknologi dan ditopang oleh sistem sosial
yang kuat membuat teknologi menjadi pengarah bagi kehidupan manusia, yang
berakibat bagi orang-orang yang rendah kemampuan teknologinya menjadi
ketergantungan dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan
kemajuan teknologi.

Dampak dari mudahnya akses informasi ini adalah masuknya kebudayaan luar
yang selama ini tidak diketahui masyarakat yang membuat pergeseran norma di
masyarakat dan menyebabkan terjadinya kompromisme sosial yang membuat hal-
hal baru yang masuk dalam masyarakat diterima karna perubahan norma.

2.4.1. Contoh Problematika Peradaban Pada Kehidupan Manusia


Peradaban adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-
bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah dan maju.Konsep
kebudayaan adalah perkembagan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu
yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang
terlihat pada masyarakatnya.Kebudayaan bersifat dinamis. Oleh sebab itu iadapat
mengalami perubahan atau pergeseran. Faktor utama dalam perubahan ini adalah
adanya globalisasi.

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang


bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia
global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan.Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu
mengubah dunia secara mendasar.

Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas


bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan didukung teknologi
komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas
dan kompleks. Akibatnya, akan mengubah pola pikir, sikap, dan tingkah laku
manusia. Hal seperti ini kemungkinan dapat mengakibatkan perubahan aspek
kehidupan yang lain, seperti hubungan kekeluargaan, kemasyarakatan, kebangsaan,
atau secara umum berpengaruh pada sistem budaya bangsa.

Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,


ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi
dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam
perpolitikan negara-negara berkembang yang ditandai menguatnya ide kebebaan
dan demokrasi. Pengaruh globalisasi dibidang politik, antara lain membawa
internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai demokratis termasuk
didalamnya hak asasi manusia.

Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya kapitalisme


dan pasar bebas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tumbuhnya perusahaan-
perusahaan transnasional yang beroperasi tanp mengenal batas-batas
negara.Kapitalisme juga menuntut adanya ekonomi pasar yang lebih bebas untuk
mempertinggi asas manfaat, kewiraswastaan, akumulasi modal, membuat
keuntungan, serta manajemen yang rasional.

Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya akan masuknya nilai-nilai dari


peradaban lain. Hal ini berakibat timbulnya erosi nilai-nilai sosial budaya suatu
bangsa yang menjadi jati dirinya.Pengaruh ini semakin lancar dengan pesatnya
media informasi dan komunikasi, seperti televisi, komputer, satelit, internet, dan
sebagainya.

Globalisasi juga memeberikan dampak terhadap pertahanan dan keamanan


negara. Menyebarnya perdagangan dan industri di seluruh dunia akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik kepentingan dan dapat mengganggu
keamanan bangsa.

Problematika peradaban di Indonesia yang timbul akibat globalisasi


diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting-
kehidupan sosial.Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi
transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural seperti itu
mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal
kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional
yang perlu dijaga kelestariannya.Dengan teknologi informasi yang semakin
canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan
informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan
dengan kesenian tradisional kita.Dengan televisi,masyarakat bisa menyaksikan
berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai
belahan bumi.

Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.Misalnya saja


kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang
Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini
sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian
tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan
salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik. Contoh lainnya adalah
kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur
sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan
contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.

Kehidupan sosial juga merupakan salah satu unsur pembentuk peradaban yang
banyak dipengaruhi oleh globalisasi.Dimensi nilai dalam kehidupan yang
sebelumnya berdasarkan pada konsep kolektifisme kini berubah menjadi
individualisme.Manusia tidak lagi merasa senasib, sepenanggungan dengan
manusia lainnya (seperti pada zaman perjuangan) dikarenakan perkembangan
teknologi dan informasi menuntut mereka untuk saling berkompetisi dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak.Hal ini juga berdampak pada
berkurangnya kontak sosial antara sesama manusia dalam konteks hubungan
kemasyarakatan.

Contoh lain adalah kenyataan bahwa kebutuhan ekonomi semakin meningkat,


atau dengan kata lain masyarakat menjadi lebih konsumtif dan cenderung memiliki
gaya hidup hedonis yang lebih suka bersenang-senang.
Problematika peradaban yang penting lainnya adalah adanya kemungkinan
punahnya suatu bahasa di daerah tertentu disebabkan penutur bahasanya telah
“terkontaminasi” oleh pengaruh globalisasi.Contoh kasusnya ialah seperti yang
terjadi di Sumatera Barat. Di daerah ini sering kali kita temukan percampuran
bahasa (code mixing) yang biasanya dituturkan oleh anak muda di Sumatera Barat,
seperti pencampuran Bahasa Betawi dan Minang dalam percakapan sehari-hari
(kama lu?, gak tau gua do,dan lain-lain). Hal ini jelas mengancam eksistensi bahasa
di suatu daerah.

Toynbee sejarawan kondang pertengahan abad ke-20 pernah menyatakan:


“Para ahli sejarah dimasa mendatang akan berkata bahwa kejadian yang besar
diabad ke-20 adalah pengaruh kuat peradaban Barat terhadap semua masyarakat di
dunia. Mereka juga akan berkata bahwa pengaruh tersebut sangat kuat dan bisa
menjungkirbalikkan korbannya….”.

Huntington (2001) mengidentifikasi adanya Sembilan peradaban besar saat


ini. Peradaban dunia itu meliputi:

1. Peradaban Barat atau disebut Peradaban Lama yang berpusat di Eropa Barat,
Amerika Utara, dan Australia.
2. Peradaban Amerika Latin yang dipengaruhi agama Katolik, menyebar di
Negara-negara Amerika Selatan.
3. Peradaban Muslim atau Islam yang berpusat di Timur Tengah dan Afrika Utara.
4. Peradaban Hindu di India.
5. Peradaban Budha di Mongolia.
6. Peradaban Jepang.
7. Peradaban Cina.
8. Peradaban Ortodoks yang berada di wilayah bekas Yugoslavia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan

Kehidupan manusia memiliki peradaban. Peradaban yang memberikan warna dalam


dinamika kehidupan manusia. Bahkan hasil peradaban manusia sebagian dipertahankan,
ditengah-tengah gelombang peradaban manusia yang terus berubah. Siklus peradaban
manusia, memberikan dasar bagi perkembangan sejarah umat manusia dalam
mengembangkan kebudayaannya. Peradaban tumbuh dan runtuh tergantung dari sikap
dan perilaku manusia terhadap dinamika peradaban.

Eksistensi manusia adalah berusaha bertahan dalam fase peradaban, dan berjuang
untuk tetap eksis dalam perkembangan peradaban. Karena gelombang peradaban
memberikan efek sosial dan psikologis dalam kehidupan manusia. Manusia harus
beradaptasi terhadap perkembangan peradaban untuk terhindar dari perbagai gejala
penyakit manusia modern.

3.2 Saran

Dengan pengertian peradaban yang disampaikan diatas bahwa peradaban di


masyarakat memiliki peran yang sangat setral dalam kehidupan masyarakat dan sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia.modernisasi dan globalisasi tidak dapat
terelakkan lagi sehingga mau tidak mau kita harus menerima modernisasi tersebut.
Modernisasi dan globalisasi yang masuk pada lingkungan kita pasti membawa dampak
baik positif maupun negatif. Sehingga saya menyarankan agar dengan adanya
modernisasi dan globalisasi harus membawa dampak positif lebih besar dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna demi tercapainya masyarakat yang lebih maju,
modern, dan membawa perubahan kearah yang lebih maju. Dari makalah ini diharapkan
kita bisa belajar dan mengerti akan peradaban, sehingga bisa diterapkan di kehidupan
sehari - hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://rapin-kuliah.blogspot.co.id/2013/04/makalah-manusia-dan-peradaban.html diakses 14
Maret 2018

https://www.academia.edu/16711175/isbd_-
_MANUSIA_PERADABAN_MODERNISASI_DAN_GLOBALISASI 14 Maret 2018

http://www.kompasiana.com/ocharosita/gelombang-peradaban-manusia-dan-perkembangan-
tekhnologi-komunikasi-alvin-toffler_55090a61a33311aa452e3b44 14 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai