PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terpantaunya praktik pelayanan keperawatan yang bermutu
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
b. Tujuan Khusus
1. Dipahaminya konsep mutu pelayanan keperawatan
2. Dipahaminya indikator klinik pelayanan keperawatan
3. Diterapkannya indikator klinik dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan
4. Dapat ditetapkan tingkat kualitas pelayanan
keperawatan
3. RUANG LINGKUP PEDOMAN INDIKATOR MUTU
Ruang lingkup pedoman indikator mutu pelayanan
keperawatan klinik di sarana kesehatan meliputi: konsep mutu,
indikator klinik, indikator klinik mutu pelayanan keperawatan
yang terdiri dari: keselamatan pasien (dekubitus, kesalahan
pemberian obat, pasien jatuh, cidera pengikatan), keterbatasan
perawatan diri, kepuasan pasien, kenyamanan (nyeri),
kecemasan, dan pengetahuan serta cara pengukurannya.
Sebagai pemahaman yang melandasi, pada lampiran diuraikan
juga teori ringkas setiap indikator klinik dan contoh-contoh
pengukuran setiap indikator klinik.
BAB II
1. PENGERTIAN MUTU
a. Pengertian
Untuk dapat menilai mutu dari hasil asuhan keperawatan
telah ditetapkan indikator klinik keperawatan.
Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa
atau kondisi. Contoh, berat badan bayi pada umumnya
adalah indikator status nutrisi bayi tersebut (Wilson &
Sapanuchart, 1993).
Indikator juga mempunyai arti variabel yang menunjukkan
satu kecenderungan sistem yang dapat dipergunakan untuk
mengukur perubahan (Green, 1992) dan WHO (1981)
menguraikan indikator adalah variabel untuk mengukur
suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai
pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas
asuhan pasien dan berdampak terhadap pelayanan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka
disimpulkan bahwa indikator klinik keperawatan adalah
suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas
pelayanan keperawatan dan berdampak terhadap
pelayanan kesehatan.
c. Jenis indikator
Pada tahap pertama ditetapkan indikator klinik mutu
pelayanan keperawatan klinik sebagai berikut:
1. Keselamatan pasien (patient safety)
Pasien aman dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan
pemberian obat dan cidera akibat restrain.
2. Keterbatasan Perawatan Diri
Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan
dasar manusia yang harus terpenuhi agar tidak timbul
masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya
kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, misalnya
penyakit kulit, rasa tidak nyaman, infeksi saluran
kemih, dll.
3. Kepuasan pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan tercapai bila terpenuhinya kebutuhan
pasien/keluarga terhadap pelayananan keperawatan
yang diharapkan.
4. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak
nyaman seakan-akan terjadi suatu yang dirasakan
sebagai ancaman. Cemas yang masih ada setelah
intervensi menurunkan kecemasan, yang diukur
menjadi indikator klinik.
5. Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau
nyeri terkontrol.
6. Pengetahuan
Discharge Planning adalah suatu proses yang dipakai
sebagai pengambilan keputusan dalam hal memenuhi
kebutuhan pasien untuk kesempurnaan kepindahan
pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainnya.
Dalam perencanaan pemulangan, pasien dapat
dipindahkan kerumahnya sendiri atau keluarga, fasilitas
rehabilitasi, nursing home, hospice, home care atau
tempat – tempat lain diluar rumah sakit.
BAB III
INDIKATOR KLINIK MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN
Cara Penghitungan:
selama 3 hari
tidak pulang paksa
pulang hidup
III. KENYAMANAN
V. PENGETAHUAN