Anda di halaman 1dari 4

C.

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

HIPOVOLEMIA

Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang berada di dalam proporsi
isotonic, kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain
pasien yang beresiko kekurangan volume cairan ini adalah pasien yang mengalami kekurangan cairan dan
elektrolit melalui saluran gastrointestinal, misalnya akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau
fistula.penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obatan diuretic, keringat yang banyak,
demam, dan penurunan asupan per oral.

HIPERVOLEMI

Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic
sehingga menyebabkan hipervolemi tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum.pasien yang berisiko
kelebihan volume cairan ini meliputi pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal, dan
sirosis.

D. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN

Usia ; Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat badan, dan
perkembangan.

Temperatur ; Panas yang berlebihan menyebabkan keringat dimana seseorang dapat kehilangan NaCl
melalui keringat.

Diit ; Pada saat tubuh mengeluarkan nutrisi, tubuh akan memesan cadangan energi. Proses ini akan
menimbulkan pergerakan cairan dari insterstitial ke intraseluler.

Stress ; Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot. Metabolisme
ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan menurunkan
produksi urine.

Olah Raga ; Olah raga menyebabkan peningkatan kehilangan air kasat mata melalui keringat.

E. PATOFISIOLOGI

Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena cairan dan elektrolit ini
mempengaruhi keseimbangan termoregulasi di hipotalamus anterior. Jika apabila terjadi dehidrasi atau
kekurangan cairan dan elektrolit maka keseimbangan termoregulasi di hipotalamus anterior akan
mengalami gangguan pada pasien.
G. TANDA DAN GEJALA

-Pengkajian Aktivitas/istirahat:

Gejala: Kelelelahan, kelemahan atau malaise umum Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare,
Gelisah dan ansietas.

Tanda: Takikardia (respon terhadap dehidrasi, demam, proses inflamasi dan nyeri),Hipotensi

Kulit/membran mukosa : turgor jelek, kering, lidah pecah-pecah

-Integritas ego:

Gejala:Ansietas, ketakutan, emosi kesal, perasaan tak berdaya

Tanda: Respon menolak, perhatian menyempit, depresi

-Eliminasi:

Gejala : Tekstur feses cair, berlendir, disertai darah, bau anyir/busuk,Tenesmus, nyeri/kram abdomen

Tanda : Bising usus menurun atau meningkat Oliguria/anuria

-Makanan dan cairan:

Gejala:Haus,Anoreksia,Mual/muntah,Penurunan berat badan,Intoleransi diet/sensitif terhadap buah


segar, sayur, produk susu, makanan berlemak

Tanda:Penurunan lemak sub kutan/massa otot,Kelemahan tonus otot, turgor kulit buruk,Membran
mukosa pucat, luka, inflamasi rongga mulut

-Hygiene:

Tanda: Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri, Badan berbau

Nyeri dan Kenyamanan:

Gejala: Nyeri/nyeri tekan kuadran kanan bawah, mungkin hilang dengan defekasi

Tanda; Nyeri tekan abdomen, distensi.

-Keamanan:

Tanda:Peningkatan suhu pada infeksi akut,Penurunan tingkat kesadaran, gelisah ,Lesi kulit sekitar anus
-Seksualitas

Gejala:Kemampuan menurun, libido menurun

-Interaksi sosial

Gejala: Penurunan aktivitas social

-Penyuluhan/pembelajaran:

Gejala:Riwayat anggota keluarga dengan diare,Proses penularan infeksi fekal-oral

Evaluasi

Tidak terjadi kekurangan volume cairan

Gangguan integritas kulit tidak terjadi

Infeksi tidak terjadi

Perubahan nutrisi dapat teratasi

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.2007.Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta. EGC

Ngastiyah.1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC.

Potter. 2006. Fundamental Keperawatan ( Konsep, Proses, dan Praktik). Jakarta. EGC.
Wilkinson, Judith M. 2002. Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta.
EGC.

Anda mungkin juga menyukai