Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

INTERVENSI JANTUNG
DI RUANG 5 CVCU
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh :
D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS LUMAJANG
AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYO
PSIK- UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
HASAN GENGGONG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)


RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG DI RUANG 26 IPD
TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN
SAP “INTERVENSI JANTUNG”

Telah diperiksa dan disetujui pada :


Hari :
Tanggal :

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(..................................................) (..............................................)

Mengetahui,
Kepala Ruangan R. 5 CVCU

(...............................................)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


INTERVENSI JANTUNG
Pokok bahasan : Intervensi Jantung
Sasaran : Keluarga pasien
Hari / tanggal : Kamis, 15 November 2018
Tempat : Ruang 5 CVCU RSSA
Pukul : 10.00 – 10.30 WIB
Penyuluh : D3 Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang
Akademi Keperawatan Panti Waluyo
Psik - Universitas Brawijaya Malang
Hasan Genggong

A. TUJUAN INTRUKSIONAL
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, sasaran mampu memahami dan
mengerti tentang intervensi jantung
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta penyuluhan
mampu:
1. Mengerti dan memahami tentang pengertian jantung dan fungsinya
2. Mengerti dan memahami tentang tindakan intervensi jantung
3. Mengerti dan memahami tentang jenis tindakan intervensi jantung
4. Mengerti dan memahami tentang kriteria pasien yang sebaiknya menjalani
tindakan intervensi

B. METODE
Diskusi, Ceramah

C. MEDIA
PPT, LCD

D. SETTING TEMPAT
E. JOB DESCRIPTION
1. Moderator :Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji :Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab
pertanyaan
3. Fasilitator :Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif
dalam diskusi
4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan
Mengevaluasi jalannya penyuluhan
F. MATERI
Terlampir

G. PROSES PELAKSANAAN
Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media
Kegiatan
Pembukaan Pembukaan : 1. Menjawab salam Ceramah
(5 menit) 1. Membuka kegiatan 2. Mendengarkan
dengan salam 3. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan penyuluhan
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
5. Menjelaskan kontrak
waktu
6. Menjelaskan aturan
dalam Penyuluhan
Penyajian 1. Menggali pengetahuan 1. Mendengarkan Ceramah, Tanya
dan diskusi keluarga tentang 2. Memperhatikan jawab
pengertian jantung dan
fungsinya
2. Menggali pengetahuan
keluarga tentang
tindakan intervensi
jantung
3. Menggali pengetahuan
keluarga tentang jenis
tindakan intervensi
jantung
4. Menggali pengetahuan
keluarga tentang
kriteria pasien yang
sebaiknya menjalani
tindakan intervensi
Evaluasi 1. Memberikan 1. Bertanya Tanya jawab
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
2. Menjawab pertanyaan
peserta
3. Memberi kesempatan
peserta untuk
menanggapi jawaban
Penutup 1. Menanyakan kembali 1. Peserta Tanya jawab
pada peserta tentang menjawab
materi yang pertanyaan
disampaikan 2. memperhatikan
2. Menyimpulkan materi 3. menjawab salam
3. Memberi salam

F. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media yang digunakan
4. Peserta hadir ditempat penyuluhan
5. Penyelenggaraan dilaksanakan di R.5 CVCU RSUD dr. Saiful Anwar-
Malang
b. Evaluasi Proses
1. Tidak ada anggota keluarga yang meninggalkan acara atau tempat
penyuluhan selama dilakukan penyuluhan
2. Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
3. Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri.
c. Evaluasi Hasil
1. Keluarga pasien mampu memahami tentang intervensi jantung
2. 10 dari 12 peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan benar melalui pertanyaan lisan secara serempak.

LAMPIRAN MATERI
INTERVENSI JANTUNG
1. Definisi

Jantung adalah suatu organ dalam yang berongga dan terletak dipusat dada.
Jantung mempuanyai dua bagian yaitu bagian kanan dan bagian kiri. Setiap bagian
jantung mempunyai ruang atas yang bernama atrium yang fungsinya untuk
mengumpulkan darah dan ruang di bagian bawah bernama ventrikel yang fungsinya
adalah mengeluarkan darah. Pada jalan masuk, ventrikel mempunyai satu katup dan
pada jalan keluar juga mempunyai satu katup, sehingga darah hanya bisa mengalir pada
satu arah. Jantung mempunyai fungsi utama yaitu memberikan oksigen untuk seluruh
tubuh dan membersihkan seluruh tubuh dari karbondioksida.
Tindakan intervensi (dikenal juga dengan tindakan invasif) adalah suatu prosedur
memasukkan selang plastik/ kateter ke dalam jantung melalui pembuluh darah dengan
tujuan diagnostik (mengetahui jenis penyakit) atau terapeutik (mengobati penyakit atau
kelainan jantung).
2. Jenis Tindakan Intervensi Jantung
a. Kateterisasi Jantung (Angiografi Koroner)
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan diagnostik dengan cara memasukkan kateter
yang dibuat dari bahan plastik khusus berdiameter ± 2mm, yang didesain khusus untuk
pemeriksaan jantung dan pembuluh darah. Pemeriksaan ini dilakukan melalui suatu
sayatan kecil dikulit daerah lipat paha atau lengan, dengan bius lokal, lalu kateter
dimasukkan melalui jalur pembuluh darah sampai ke dalam pembuluh darah koroner
jantung. Dengan bantuan zat kontras yang disuntikkan dapat diketahui adanya kelainan
anatomi jantung, penyempitan / sumbatan dari pembuluh koroner, gangguan fungsi
pompa jantung, dan sebagainya. Pemeriksaan ini juga merupakan hal terpenting untuk
deteksi penyakit jantung koroner serta untuk tindakan lebih lanjut seperti balonisasi
koroner baik dengan maupun tanpa stent, atau operasi bedah pintas koroner.
Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit kutub jantung dan
kelainan jantung bawaan
b. BMV (Balon Mitral Valvuloplasty)
Jenis pemeriksaan ini yaitu pemasangan balon jantung ini merupakan tindakan
intervensi non bedah pada penyempitan katub mitral (stenosis mitral) dengan
menggunakan balon khusus, dengan tindakan yang menyerupai kateterisasi jantung.
Kelainan stenosis mitral umumnya terjadi akibat demam rematik yang terjadi pada usia
anak-anak / remaja. Pasien biasanya mengeluh lekas capek, sesak nafas dan berat badan
sulit bertambah (cenderung kurus).

c. Percutaneus Coronary Intervention (PCI).


Jenis pemeriksaan termasuk dalam tindakan intervensi yang dilakukan setelah
diketahui adanya penyempitan pembuluh darah koroner dari pemeriksaan angiografi
koroner (kateterisasi jantung). Tindakan PCI ini juga sudah merupakan tindakan
intervensi non bedah dengan kateter khusus melalui sayatan 2 mm di kulit (seperti
kateterisasi jantung) untuk memasukkan ballon (bisa juga dengan stent : semacam
cincin kecil yang mirip "per" ballpen), pada pembuluh darah koroner yang menyempit
agar dapat dilebarkan / dibuka untuk melancarkan kembali aliran darah
d. Pemasangan Pacu Jantung Sementara maupun Pemasangan Pacu Jantung
Permanen.
Tindakan ini dilakukan apabila terjadi gangguan / blok pada sistem listrik jantung
yang diketahui dengan pemeriksaan EKG dimana frekuensi denyut jantung menjadi
sangat lambat sehingga menimbulkan keluhan atau dapat menimbulkan bahaya pada
pasien tersebut. Pacu jantung sementara dapat dilepas setelah irama jantung menjadi
normal, tetapi bila tidak ada perubahan, maka tindakan selanjutnya adalah dengan
memasang pacu jantung permanen.
e. Operasi Bedah Pintas Koroner (CABG) atau Ganti Katub Jantung. Atau sering
disebut dengan operasi bedah jantung
Operasi ini dilakukan bila terdapat penyempitan pembuluh darah koroner yang
cukup berat yang tidak ideal untuk dilakukan balonisasi koroner (PCI). Pada operasi ini
pembuluh darah yang menyempit / tersumbat akan diberi aliran pengganti dari
pembuluh darah kaki (bisa juga pembuluh darah dada atau lengan) yang disambungkan
langsung dari Aorta (arteri besar) dialirkan melampaui (mem-by pass) penyempitan
arteri koroner, sehingga aliran koroner menjadi lancar kembali. Sedangkan operasi
ganti katub jantung dilakukan apabila terdapat penyempitan atau kebocoran katub kaki
kanan / kiri berat yang tidak cukup lagi diatasi dengan obat-obatan dan sulit diatasi
dengan tindakan lain.
3. Kriteria pasien yang sebaiknya menjalani tindakan intervensi
a. Pasien dengan penyakit jantung koroner yang termasuk dalam kategori Angina
Pektoris Stabil, yaitu nyeri dada yang timbul ketika melakukan aktivitas tertentu,
kemudian hilang ketika beristirahat
b. Pasien yang pernah mengalami serangan jantung
c. Pasien dengan derajat penyempitan pembuluh koroner di atas 60%.

DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M., 2008. Klien Gangguan Kardiovaskuler:Seri Asuhan Keperawatan.


Jakarta: EGC.
Fikriana, R., 2013. Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Deepublish.
Muttaqin, A., 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai