DIREKTORAT
PERDAGANGAN RidwanRalsNo.5 Jakarta10110
JalanNy'.l
DEPARTEMEN
. REPUBLIK INDONESIA fa. 021'3858185
Tel.021-3440408,
KEPUTUSAN
D IR E K T UJE PERDAGANGAN
R N D E RAL DALAMNEGERI
NOMOR tg /PDN n<Ep/5/2010
TENTANG
SYARATTEKNISMANOMETER
D IR E K T UJE
R N D E RAL DALAMNEGERI,
PERDAGANGAN
M EMUTUSKAN:
Menetapkan :
Ditetapkan
di Jakarta
padatanggalJ Maret 2010
JENDERAL
DIREKTUR
DAI.AMNEGERI.
PERDAGANGAN
0l -
IJ
SUBAGYO
DIREKTUR
LAMPIRANKEPUTUSAN JENDERAL DALAMNEGERI
PERDAGANGAN
NOMOR : tg/wY/KBP/t/?a1o
TANGGAL : jt{aret2010
Daftarlsi
BA BI Pendahuluan
'
1 . 1 . L a t aB
r elakang
1 .2 . Ma ksu d a nT ujuan
1 .3 . P e n g e rti a n
, BABll Administrasi
Persyaratan
2 . 1 . R u a n gL i n g k u p
2 .2 . P e n e ra p a n
2.3. ldentitas
Manometer
2.4. "Persyaratan Peneraan
Sebelum
BABlll Persyaratan Kemetrologian
TeknisdanPersyaratan
Teknis
3.1. Persyaratan
Kemetrologian
3.2. Persyaratan
BABlV danPengujian
Pemeriksaan
4 .1 . P e me ri ksa an
4 .2 . K o n d i si
P e n gujian
TeradanTeraUlang
4.3. Pengujian
BABV TandaTera
Pembubuhan
5 .1 . P e n a n d a aTnandaTer a
5.2. TempatTandaTera
BABVl Penutup
JENDERAL
DIREKTUR
DALAMNEGERI,
PERDAGANGAN
SUBAGYO
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
adalah untuk melindungi kepentingan umum melalui jaminan kebenaran
pengukuran dan adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian
satuan ukuran, standar satuan, metode pengukuran, dan Alat-alat Ukur, Takar,
Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP). Dalam ketentuan Pasal 12 Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal, mengamanatkan
pengaturan UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang, dibebaskan dari tera atau
tera ulang, atau dari kedua-duanya, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu disusun Syarat Teknis UTTP yang wajib
ditera dan ditera ulang yang merupakan pedoman bagi petugas dalam
melaksanakan kegiatan tera dan tera ulang serta pengawasan UTTP.
1.3 Pengertian
Dalam Syarat Teknis ini, yang dimaksud dengan:
1. Tekanan ukur adalah suatu tekanan yang lebih besar dari tekanan
sekitarnya.
2. Vakum adalah suatu tekanan yang lebih kecil dari tekanan sekitarnya.
5
3. Tekanan sekitar adalah tekanan di sekitar alat ukur terpasang pada tempat
dan saat pengukuran.
4. Tekanan tetap adalah tekanan yang dapat bertahan secara kontinyu,
namun dapat berubah dengan kecepatan perubahan yang tidak melebihi :
a. 1% batas atas daerah pengukuran per sekon untuk alat ukur tekanan
atau alat ukur vakum;
b. 1% dari jumlah batas atas daerah pengukuran per sekon untuk alat ukur
tekanan-vakum dengan perubahan tekanan terbesar dalam satu menit
tidak lebih dari 5% dari nilai tersebut di atas.
5. Tekanan variasi adalah tekanan yang bervariasi baik secara periodik atau
dengan kecepatan:
a. 1% dan 10% dari batas atas daerah pengukuran per sekon untuk alat
ukur tekanan atau alat ukur vakum;
b. 1% dan 10% dari jumlah batas atas daerah pengukuran per sekon untuk
alat ukur tekanan vakum.
6. Batas normal daerah pengukuran adalah batas atas daerah pengukuran
yang sesuai dengan pengoperasian tetap alat ukur tersebut pada
pemakaian;
7. Kesalahan mutlak pengukuran adalah perbedaan penunjukan antara alat
ukur yang diuji dengan standarnya pada tekanan yang sama;
8. Kesalahan histerisis adalah perbedaan penunjukan alat ukur pada tekanan
yang sama, antara tekanan naik dan tekanan turun, tidak termasuk tekanan
rendah dan batas atas daerah pengukuran.
6
BAB II
PERSYARATAN ADMINISTRASI
2.1 Lingkup
Syarat teknis ini mengatur tentang persyaratan teknis dan persyaratan
kemetrologian untuk Manometer.
2.2 Penerapan
1. Ketentuan ini berlaku untuk alat ukur tekanan, alat ukur vakum dan alat ukur
tekanan-vakum, yang bekerjanya berdasarkan sensor elemen kenyal
dengan alat penunjukan berupa dial dan jarum penunjuk atau alat pencatat
secara kontinyu sebagai fungsi dari waktu;
2. Ketentuan ini berlaku untuk alat ukur yang bekerja secara mekanik dengan
batas atas daerah pengukuran antara 0,05 MPa dan 1.000 Mpa.
2.3 Identitas
Manometer harus dilengkapi identitas minimal sebagai berikut:
3. pada skala alat ukur vakum atau bagian dari vakum dari skala alat ukur
tekanan-vakum diberi simbol “-“ (tanda minus) di depan atau di bawah
angka batas penunjukan daerah pengukuran;
1. Manometer yang akan ditera harus memiliki Surat Izin Tipe atau Izin Tanda
Pabrik.
2. Label tipe harus terlekat pada Manometer asal impor yang akan ditera.
7
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS DAN PERSYARATAN KEMETROLOGIAN
1. Konstruksi
c. Jarum penunjuk agar menutup 1/10 sampai 9/10 panjang skala yang
terpendek dari pembagian skalanya.
2) untuk alat ukur dengan kelas kesaksamaan 0,25; 0,4 dan 0,6
bentuknya seperti silet/pisau cukur. Ketebalan bentuk ini tidak
melebihi ketebalan garis skala.
e. Alat ukur ini dapat mempunyai bagian untuk penjustiran agar posisi
jarum tepat pada skalanya.
g. Bentuk alat pencatat dapat berupa stilus, bisa tunggal atau majemuk
dan dapat dipasang satu atau lebih pencatat stilus.
h. Konstruksi stilus posisinya harus tepat pada garis grafik dan bisa
dilengkapi dengan alat pengenol stilus agar tidak menimbulkan
kesalahan pada saat pencatatan.
8
j. Grafik yang bergerak mekanis adalah grafik yang mudah dipasang,
dengan penulisan stilus diletakkan tepat pada garis skala waktu.
b. Interval skala agar dipilih dari seri: 1x10n, 2x10n, 5x10n satuan skala
dengan n merupakan bilangan bulat, positif, negatif atau nol dan dapat
mendekati harga kesalahan maksimum yang diizinkan.
c. Jarak skala untuk skala linier harus konstan, sedapat mungkin jarak
skala yang terbesar tidak lebih dari 20% jarak skala terkecil pada skala
yang sama.
f. Alat ukur ini boleh memiliki tambahan tanda-tanda atau garis-garis yang
ketebalannya melebihi 1/5 jarak skala, selama:
9
h. Skala waktu berupa interval yang sesuai dengan ketentuan yaitu suatu
fungsi yang memberikan kondisi pengukuran dan kecepatan
perpindahan grafik.
Dengan interval ini dapat dihindari kesalahan pembacaan tekanan
melebihi 1/5 kesalahan maksimum yang diizinkan;
i. Lamanya satu putaran piringan grafik pencatat dapat dipilih dari seri
berikut ini:
1, 2, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 168 jam dan kecepatan perpindahan grafik
adalah:
10, 20, 30, 40, 60, 120, 300, 360, 1200, 3600, 7200, 36000 mm/jam.
3. Penempatan
1. Dasar klasifikasi
2. Klasifikasi
3. Kesaksamaan
Kelas kesaksamaan alat ukur ini dapat dipilih satu dari dua seri berikut:
b. 0,2; 0,5; 1; 2; 5.
4. Satuan
b. Skala alat ukur tekanan, alat ukur vakum dan alat ukur tekanan-vakum
dapat berupa Pa atau kelipatannya yaitu kPa, MPa dan GPa atau
sesuai dengan satuan SI.
10
5. Daerah pengukuran
a. Batas atas daerah pengukuran dapat dipilih satu dari dua seri berikut:
6. Batas kesalahan
11
e. Kesalahan garis yang ditulis oleh stilus pada grafik yang bergerak
terhadap tekanan yang diukur tidak melebihi 1/3 kesalahan maksimum
yang diizinkan.
12
BAB IV
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
4.1 Pemeriksaan
1. pemeriksaan visual;
2. pemeriksaan pendahuluan;
a. Alat ukur yang diuji harus memenuhi tipe yang telah disetujui;
b. Alat ukur yang diuji harus dalam kondisi baik, tidak ada korosi, peot,
berdebu serta lapisan pelindungnya tidak rusak;
c. Kaca pelindung dial atau grafik alat pencatat harus tanpa cacat
(bergores, ditambah warna) yang dapat mengganggu
penglihatan/pembacaan penunjukan;
f. Alat ukur yang diajukan untuk ditera ulang harus ada tanda tera
sebelumnya atau dengan surat keterangan hasil pengujian.
b. Apabila tekanan pada alat ukur yang diuji ditambah atau dikurangi
secara kontinyu, jarum penunjuk atau stilus harus bergerak secara
halus tanpa hambatan;
13
c. Pada tekanan sekitar, jarum penunjuk atau stilus alat ukur yang diuji
harus berhenti pada skala nol. Penyimpangannya tidak melebihi
kesalahan maksimum yang diizinkan.
Kecuali untuk alat ukur dengan media uji dari gas ke cairan dan
sebaliknya dari cairan ke gas tidak menyebabkan perubahan
penunjukan > 1/5 dari kesalahan maksimum yang diizinkan. Untuk
peralatan tersebut biasanya bisa gas atau cairan.
14
2 Untuk mencapai hasil pengujian yang sesuai, maka peralatan pengujian
harus memenuhi persyaratan:
b. Alat pemisah digunakan bila cairan yang berada di dalam alat yang
diuji berbeda dengan cairan yang berada dalam peralatan standar.
Alat ini tidak akan menyebabkan perubahan penunjukan 1/10 dari
kesalahan maksimum yang diizinkan terhadap alat ukur yang diuji;
d. Alat ukur dapat diuji di bawah kondisi referensi sesuai angka 2 huruf a
atau kondisi nominal angka 2 huruf b:
Prosedur pengujian:
15
menit dan selama tekanan diturunkan.
Pembacaan skala nol diambil setelah 5 menit berikutnya pada
tekanan sekitarnya.
b. Pada kondisi khusus alat pencatat, kesalahan alat pencatat dapat
ditetapkan dengan salah satu metode:
1) tekanan diatur untuk menempatkan stilus pada garis grafik;
2) nilai tekanan pilihan ditetapkan dengan alat ukur standar dan
dibandingkan dengan nilai tekanan yang terbaca pada grafik
pencatat.
Metode kedua dapat digunakan hanya apabila alat ukur yang akan
diuji didapat kesalahan pembacaan kurang dari 1/5 dari skala terkecil
pada grafik.
Alat ukur ini sekurang-kurangnya diuji pada lima nilai tekanan-
termasuk batas atas daerah pengukuran.
Kesalahan pengukuran dan kesalahan histerisis dapat ditetapkan
setelah memberhentikan perputaran piringan grafik.
c. Kondisi-kondisi yang dapat dipakai baik alat penunjukan dan alat
pencatat, yaitu:
1) alat ukur vakum dengan batas atas daerah pengukuran dari 0,1
MPa dapat dijadikan pegangan selama pengujian vakum dengan
batas atas daerah pengukuran sekurang-kurangnya 90 %;
2) untuk alat ukur tekanan-vakum dengan daerah pengukuran 0,5
MPa hanya kontinyuitas gerakan jarum penunjuk diperiksa,
termasuk bagian skala vakum pada saat alat ukur diuji, didasarkan
atas variasi vakum secara kontinyu antara 0 dan 0,05 MPa. Alat
ukur ini biasanya tidak diuji pada keadaan vakum.
Bagian skala vakum, nilai batas bawah tidak diuji, ditetapkan
menurut kelas kesaksamaannya.
2 Menetapkan kesalahan kecepatan pergerakan grafik alat pencatat
a. Alat ukur yang diuji dapat dihubungkan dengan instalasi uji tekanan.
Mekanisme gerak dari garis atau piringan grafik agar dilepas. Bila
tekanan ditambah sampai batas atas daerah pengukuran atau
dikurangi sampai skala nol, garis yang tercatat oleh stilus pada grafik
diam harus paralel terhadap garis pembagian waktu.
Penyimpangannya tidak melebihi ketentuan pada sub bab 3.2 angka 6
huruf e.
16
b. Kebersamaan dari garis yang tercatat oleh stilus pada gerakan grafik
dengan garis tekanan harus ditandai menurut tekanan-tekanan:
c. Tidak terdapat tumpahan tinta pada saat stilus atau grafik keadaan
diam atau bergerak sesuai dengan ketentuan pada sub bab 3.1 angka
1 huruf i.
17
BAB V
PEMBUBUHAN TANDA TERA
Pada Manometer dipasang lemping tanda tera yang terbuat dari aluminium atau
kuningan sebagai tempat pembubuhan Tanda Daerah, Tanda Pegawai Yang
Berhak, dan Tanda Sah. Tanda Jaminan dibubuhkan dan/atau dipasang pada
bagian-bagian tertentu dari Manometer yang sudah disahkan pada waktu ditera
dan ditera ulang untuk mencegah penukaran dan/atau perubahan. Bentuk tanda
tera sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Tera
c. Lemping tersebut pada huruf a dipasang dengan cara dilem pada plat
skala penunjukan atau alat pencatat, kecuali hal ini tidak
memungkinkan, dipasang pada penutup rangkanya;
2. Tera Ulang
Jangka waktu tera ulang dan masa berlaku tanda tera sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
18
BAB VI
PENUTUP
19