Anda di halaman 1dari 2

SEPENGGAL KISAH

Dering telpon terus berbunyi memberi sebuah isyarat


Detak jam seolah mempertegas waktu yang semakin dekat
Gema adzan telah berkumandang
Namun langkah kaki terus berjalan
Menyusuri lorong tuk berjumpa dengan dirimu
Dirimu yang selalu kuharapkan kesembuhannya
Dirimu yang sama-sama berjuang denganku

Meski hati ingin pergi


Namun langkah kaki mengingkari
Senyum indah terus tersemat diwajah
Meski nestapa tak mampu berdusta
Hiruk pikuk aktivitas yang dijalani
Keramaian yang mengelilingi
Tak mampu menghapus duka yang ada

Banyak mata yang memandangmu dengan decak kagum


Namun tak pelak banyak caci maki yang engkau dapat
Tak akan pernah sebanding dengan apa yang engkau beri
Karena seandainya hati tak ikhlas
Raga tak rela tuk memberi
Jiwa tak merestui tuk melangkah
Maka hanya ada siksa yang terus melanda
Seperti kisah dihari ini

Hari yang tak mungkin pernah kan kulupakan


Hari disaat Gema Takbir berkumandang
Namun derai tangis yang mampu tuk menyambutnya
Bukan karena tak bersyukur akan pertemuan yang
diimpikan
Bukan karena tak bahagia akan takbir yang masih
kudengar
Sekuat apapun kuberusaha untuk tegar
Nyatanya runtuh seketika tatkala kubersujud pada Mu
Bahkan suara yang selama ini menjadi semangat
Hari ini mampu melemahkan ku
Memberikan tekanan batin yang tak terkira
Namun kalimat yang mereka luncurkan
Nyatanya memberikan sebuah fakta bahwa
Akan lebih banyak hal yang kulalui nantinya
Hingga aku sadar jika Cinta, pengabdian dan
pengorabanan
Menjadi tiga kata kunci yang selalu kan kugunakan

PALEMBANG
RS MUHAMMADIYAH
22 AGUSTUS 2018

Anda mungkin juga menyukai