Anda di halaman 1dari 8

A.

PERLINDUNGAN DAN PENGATURAN HAM DI DALAM UNSTRUMEN HUKUM

 Kaitan antara hukum dan HAM sangat erat, walaupun tetap di akui bahwa HAM merupakan hak Negatif (negative rights) yang
bersifat kodrati dan alamia kerenna tidak di perlukan pengesahan, Bagi bangsa Indonesia , dalam kehidupan berbangsa, dan
bernegara, pengaturan dan perlandungan HAM dalam Instrumen hhukum naisonal semakin memperkokoh posisi bangsa Insonesia
sebagai Negara hukum.
 Dilindungi dangan instrument hukum, karena fungsi hukum di sini mesti di lihat sebagai sarana mengimplementasikan kebiijakan
naisonal. Dengan kata lain, hukum tidak semata-mata di jadikan sebagai sarana perinahan masyarakat ( law as a tool of eninering),
tetapi juga sebagai sarana intekgrasi kebijakan social untuk mengatr masyarakat agar hidup lebih baik dalam mencapai kesejahteraan.
 Isu perlindungan HAM terhadap Negara hukum meliputi : (a) semokrasi/demokratisasi dan (b) penegakan hukum. Persoalannya,
bagaimmana perumusan kebijakan (kemauan politik Indonesia) tentang HAM benar-benar terimplementasikan dalam instrument
hukum naisonal dengan memperhatikan standard baku innternaisonal. Ada tiga hal penting yang terkait dengan perlindungan HAM
dalam instrument Hukum, yajkni :
a) Sejauhmana HAM terleksikan sisalam system hukum naisonal (substnsi,struktur,dan struktur)
b) Langka – langka bidang hukun naisonal apa saja yang perlu dilakukan dalam menghadapi are gloalisasi
c) Bidang hukum pidana yang perlukan dalam menghadapi kejahatan di era globalisasi
 Di kenal 3 (tiga) generasi HAM sejak 1948 hingga tahhun80-an, muncul mesalah interksi antara hak asasi dan kewajiban asasi,
dimana kewajiban asasi lebih bertumpuh pada : (a) peran masyarakat; (b) peran pemerintah dan (c) hubungan internaisonaal,
sedangkan hak asasi lebih bertumpuh dapa kekebasan indifidual; tuntutan antar ahek asasi dan kewajiban asasi ini adalah wajar,
namun dalam pelaksanaannya perlu dibatasi sebagaimana prinsip retriksi dan limitasi (convenan Sipol) terhadap konsep HAM yang
bertanggung jawab, yang pada intinya berintikan hak – hak dan kebebasan manusia hanya dapat di batasi oleh undang – undang dari
Negara yang bersangkutann, dengan tujuan menghormati hak dan kekebasan orang lain , moralitas, ketertiban umum dasn
kesejahteraan umum di dalam masyarakat demokratis.
 Untuk mewujudkan pemnerlakuannya, kewajiban asasi kemudian menjasi hak Negara untuk mengatur secara yuridis di dalam
instruman hukum Negara yang bersangkutan di atas dasar beberapa asas, yakni (a) asas legalitas; (b) asas negarra hukum; (c) asas
saling menghormati; (d) asas undang –undang tidak berlaku surut; (e) asas nebis in idem; (f) asas proporsionalittas. Sedam\ngkan
dalam pergaulan internaisonal, kewajiban asasi perlu di kembangkan, seperti :
a) Menghormati dan mempromosikan perdamain dan keamanan;
b) Tidak melakukan propaganda;
c) Tidak melakukannresialisme dan kebinsian agama;
d) Kebebasan peradilan;
e) Taat pada huukum Internaisonal dan humaniter;
f) Linkungan hidup,dsb.
 Sari segi sumbernya, HAM sebagaiman termakub dalam Deklarasi Universal (1948) meliputi :
1. Hak – hak alamia,yakni hak intuk hidup, martabat dan perkembangan pribadi
2. Hak – hak konstitusional
3. Hak Statuair
4. hak – hak yuridis
 Beberapa hak yang di akui dan di lindungi di dalam deklarasi Universal (1948), antara lain :
1. hak persamaan dan kebebasan dari jenis diskriminasi jenis perempuan
2. Hak untuk kehidupan, kemerdekaan dan keamanan pribasi
3. Kebebasan dari pengaaniyayaan dan perlakuan yang melecehkan
4. Hak persamaan di depan hukum dan mendapatkan peradilan yang baik
5. Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan
6. hak dan kebebasan berkeyakinan dan beragama
7. hak untuk bekerja
8. hak untuk memiliki standard kehidupan yang cukup untuk kesehatan dan kesejahteraan
9. Hhak untuk pendidikan
 Yang berhhubungan dengan penerima hak, di kenal : (a) hak individu dan (20 hak kolektif. Hak insividu adalah hak yang melekat
pada siri seseorang. Hak kolektif adalah hak bersama sisalam sebuah kelompok. Sedangkan yang berkaitan dengan aspek kehidupan,
antara lain meliputi :
1. Hak – Hak Sipil dan Politik (pasal 27) terdiri dari :
a) Hak atas penentuan nasip sendiri
b) Hak ganti rugi
c) Kehidupan dan kebebasan serta keamanan priibadi
d) Hak kebebasan berpikir, kebebasan beragama, persamaan antara wanita dan laki- laki serta;
e) Kebebasan Peradilan;
2. hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (pasal 13) terdiri dari :
a) Kebesan dari rasa takut,
b) Kemiskinan
c) Larangan ats diskriminasi ras, earna kulit, jenis kelamin,agama;
d) Persamaan antara eanita dan laki – laki untuk menikmati hak ekonomi, social, budaya;
e) Menjadi Hak mmbentuk serikat buruh;
f) Hak mogok;
g) Hak atas perdidikan.
 Bagaimana pengertiian dan pengatturan HAM di Indonnesia, hak – hak apa saja yang si akui san si lindungi serta bagaimanaa
upaya perlindungannya selama ini. Sikap bangsa Indonesia memang sangat jelas terhadap HAM yang universal, karena Indonesia
cenderung menganut pandangan yang bersifat Partikularistik-relatif, dimanan terdapat titik dialoogis antara pandangan HAM
Universal uang bersifat Individualistik dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 yang bersifat kekeluargaan (kolektivisme), tanpa
mengesampingkan substansi dokumen – dokumen internaaisonal lainnya. Pandangan ini sesuai dengan pemikiran komprehensif-
integral yang di anut berdasarkan asas kekeluargaan, dan yang hurus mengacuh pada pendekatan sistemik (system approach).
Dalam memecahkan masalah – masalah naisonal, disamping keharusan untuk memperhitungkan instrument input berupa Doktrin
– doktrin dasar Bangsa (Pancasila dan UUD 1945), juga environmental input berupa lingkunga strategis baik naisonal, regional
maupun global menjadi pertimbangan. Walaupun demikian di akui bahwa pemuatan beberapa HAM di dalam UUD 1945
sebenarnya merupakan hasil kompromi atau consensus antara pemikiran yang memandang tidak tepatnya Rumusan HAM di
dalam UUD 1945 secara lengkap dengan kekuatiran bahwa HAM yang bersifat Individualistik, disamping pemikiran yang
berpendapat bahwa sudah selayaknya UUD 1945 nenuat HAN secara kengkap. Untuk mewujudkan konsepsi HAM sebagaiimana
sikap bangsa Indinesia saat ini, teristimewa dalam kehidupan bermasayarakat, berbangssa, bernegarakonsep teresebut harus di
terjebarkan dan di tuangkan sdi dalam bergagai innstrumen perundang – undangan di dalam kerangka system hukum naisonal,
sihingga selain HAM di jamindasn di lindungi oleh undang – undang, apabila hak tersebut di langgar pe;akunya akan di proses
sesuai hukum yang berlaku.
 Bagaimana Ham di rumuskan dalam Unstumen Perundang – undangan di Indonesia. Pasal (1) UU No 39 tahun 1999 tentang
HAM , merimuskan Hak Asasi Manusia sebagai : “Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makluk Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan anugrahnya yang wajib di hormati, di junjung tinggi dan di lindungi oleh nnegar,
Hukum dan pemerintahan dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan matabat manusia”. Undang - undang
ini kemudian memberikan perintah kepada Negara dan pemerintah untuk menghormati, menjunjung tinggi dan melindungi Ham
sebagaimana terlihat dalam Pasal 71, “Pemerintah wajib bertanggung jawab melindungi, menegahkandan memajuhkan HAM
uang di atur dalam Undang – undang ini, dan Hukum Internaisonal tentang HAM yang di terima oleh Negara Republik
Indonesia”.
 Adapun lingkup hak – hak asasi yang di akui dan di lindungi antara lain mencakup aspek kehidupan. Pasal 72 menegasakan,
“kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaimana di maksud di dalam pasal 71 di atas meliputi langka impementasi dalam
bidang hukum, politi, ekonomi,social, budaya, perrtahanan keamana, dan bidang lain”. Hak – hak asai ini meliputi ; (1) hak
untuk hidup; (2) hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; (3) hak pengembangan diri ; (4) hak untuk memperoleh keadilan;
(5) hak atas kebebasan pribadi; (6) hak atas rasa aman; (7) hak ats kesejahteraan; (8) hak untuk turut serta dalam pemerintah; (9)
hak wanita; dan (10) hak anak.
 Pengakuan dan perlindungan HAM ini dilaksanakan sengan semangat persauudaraan san kekeluargaan, dimana hak seseorang
tidak saling melanggar. Pelannggaran terhadap hak orfang lain justru mengakibatkan tidak terlaksananya Hak Asasi Manusia.
Penjelasa ini jelas termkub di dalam pasal 69 UU No 39 tahun 1999 yang beerbiunti : (a) setiap orang waji menghormati hak
asasi orang lain, moral, etika, dan tatah tertib kehidupan beermasyarakat, berbangsa dan bernegara; (b) setiap hak asasi seseorang
mmenimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain secara timbale balik serta menjadi
tugas pemerintah untuk menghormati HAM orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati,
melindungi, menegahkan dan memajuhkannnya.
 Minculnya KEPRES No 50 yahun 1993 Tentang KOMNAS HAM merupakan perjuangan terrsendiri, dimana kehadirannya
mempu untuk berbuat Pertama menybarluaskan wawasan naisonal dan internaisonal tentang HAM baik kepada Masyarakat
Indonesia maupun masyarakat Internaisonal; Kedua, mengkaji berbagai unstrumen PBB tentang HAM dengan memberikan seran
tentang kemungkinan aksisi dan ratifikasi; Ketiga, memantau dan menyelidiki pelaksanaan HAM, serta memberikan pendapat,
pertimbangan dan seran kepada instansi pemerintah tentang pelaksanaaan HAM; dan keempat, mengadakan kerja sama regional
dan Instrumen di bidang HAM.
 Eksistensinya daslam Negara Hukum jelas, dimana setelah si atur dalam UUD 1945, Han juga di akui dalam berbagai bidang
kehhidupan, dan kerenanya doktrin dasar yang mengakui Negara Indonesia sabagai Negara Hukum mesti terjabarkan di dalam
istrumen Hukum. Hukum di sini harus selalu mengandung hak dan kewajiban. Ynag terakhir ini sering di rumuskkan sebagai
“retriksi” dan “limitasi”. Dalam pandangan Partikularistik- relative, mengatur reetriksi dan limitasi menghendaki; (1)
Penghormatan terhadap hak –hak dan kebebasan orang lain; (2)Penghormatan terhada aturan-aturan moral yang di akui umum;
(3) Penghormatan terhadap ketertiban umum; (4) Penghormatan terhadap kesejahteraan umum; (5)Penghormatan terhadap
keamanan umum; (6) Penghormatan terhadap keamanan national; (7) Penghoormatan atas kesehatan Umum; (8) Penghindaran
terhadap penyalagunaan hak; (9) Penghormatan terhadap asas-asas demokrasi; dan penghomatan terhadap hukum posittif.

B. IMPLEMENTASI HAM DI DALAM INSTRUMEN HUKUM


Bentuk Perlindungan : UNIVERSAL & NAISOONAL
1. Dasar dan alasan pelindungan

Hak Asasi Manusia


1. Issu global
2. Sendi Negara Hukum Objek Perlindungan : INDIVIDU,MASYARAKAT DAN
3. Kredibilitas Bangsa KONSTITUSI
4. Standar kehidupan
masyarakat beeradab
Istrumen Perlindungan : MAHKAMAH HAM
IINNT,KOMNAS HAM,PERADILAN HAM,KKR

Menjamin :
1. Cita keadilan
2. Ciita kepastiaan

PEMBANGUNAN HAM
1. Berbagai penanganannya;
2. Siapa yang menanganinya
3. Siapa yang sapat menjadi
 Pelaku
 Korban
Dalalm Perkembangannya HAM memiliki empat pandangan, yakni :
)a Pandangan Universal Absolut adalah mereka yang miljhat Ham sebagai nilai Universal sebagai yang di rumuskan di dalam The
International Bill of Human Rights, demana kelompok – kelompok nagara ini sangat tidak mengahargai profil social budaya
yang melekat pada masing –masing bangsa.
)b Pandangan Universal relatif adalah

Anda mungkin juga menyukai