Anda di halaman 1dari 13

MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI-NILAI

ETIKA, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL

O
L
E
H

KELOMPOK 2

NAMA NIM

1. RIDOLF RUMIHIN 2016 30 409


2. LENNI S. MALOKY 2016 30 400
3. JOICE M. KAITINI -
4. VERONIKA SOMBA 2016 30 420
5. YOTAM GABRIEL BAREND 2016 30 422
6. VONEY T. KARATEM 2016 30 421
7. CHEBBY E. SINANU -
Model Etika Bisnis
Immoral Manajemen
Immoral manajemen merupakan tingkatan
terendah dari model manajemen dalam
menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer
yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya
sama sekali tidak mengindahkan apa yang
dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal
organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan
aktivitas bisnisnya. Para pelaku bisnis yang tergolong
pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-
kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam
komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri
sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka.
Amoral Manajemen
Tingkatan kedua dalam aplikasi
etika dan moralitas dalam
manajemen adalah amoral
manajemen. Berbeda dengan
immoral manajemen, manajer
dengan tipe manajemen seperti ini
sebenarnya bukan tidak tahu
sama sekali etika atau moralitas.
Moral Manajemen
Tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai
etika atau moralitas dalam bisnis adalah
moral manajemen. Dalam moral manajemen,
nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada
level standar tertinggi dari segala bentuk
prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang
termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan
mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun
juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip etika
dalam kepemimpinannya.
Sumber Nilai Etika
Agama
Bermula dari buku Max Weber The Protestant
Ethic and Spirit of Capitalism (1904-5) menjadi
tegak awal keyakinan orang adanya
hubungan erat antara ajaran agama dan
etika kerja, atau anatara penerapan ajaran
agama dengan pembangunan ekonomi.
Etika sebagai ajaran baik-buruk, salah-benar,
atau ajaran tentang moral khususnya dalam
perilaku dan tindakan-tindakan ekonomi,
bersumber terutama dari ajaran agama.
Filosofi
Salah satu sumber nilai-nilai etika
yang juga menjadi acuan dalam
pengambilan keputusan oleh
manusaia adalah ajaran-ajaran
Filosofi. Ajaran filosofi tersebut
bersumber dari ajaran-ajaran yang
diwariskan dari ajaran-ajaran yang
sudah diajarkan dan berkembang
lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Budaya
Setiap transisi budaya antara satu generasi ke
generasi berikutnya mewujudkan nilai-nilai,
aturan baru serta standar-standar yang
kemudian akan diterima dalam komunitas
tersebut, selanjutnya akan terwujud dalam
perilaku. Artinya orang akan mencoba
mendekatkan dirinya atau beradaptasi
dengan perkembangan nilai-nilai yang ada
dalam komunitas tersebut, dimana nilai-nilai
itu tidak lain adalah budaya yang hadir karna
adanya budaya pengetahuan manusia
dalam upayanya untuk menginterpentasikan
lingkungannya sehingga bisa hidup.
Hukum
Hukum adalah perangkat aturan – aturan yang
dibuat oleh pemerintah dalam rangka untuk
menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Hukum menentukan ekspektasi –
ekspektasi etika yang diharapkan dalam
komunitas dan mencoba mengatur serta
mendorong pada perbaikan masalah – masalah
yang dipandang buruk atau tidak baik dalam
komunitas. Sebenarnya bila kita berharap bahwa
dengan hokum dapat mengantisipasi semua
tindakan pelanggaran sudah pasti ini menjadi
suatu yang mustahil. Karena biasanya hukum
dibuat setelah pelanggaran yang terjadi dalam
komunitas.
Leadership/Kepemimpinan
Satu hal penting dalam penerapan etika bisnis di
perusahaan adalah peran seorang
pemimpin/leadership. Pemimpin menjadi
pemegang kunci pelaksanaan yang senantiasa
dilihat oleh seluruh karyawan. Di berbagai kondisi,
saat krisis sekalipun, seorang pemimpin haruslah
memiliki kinerja emosional & etika yang tinggi.
Pada prakteknya, dibutuhkan kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual dari seorang
pemimpin dalam penerapan etika bisnis ini.
Kepemimpinan yang baik dalam bisnis adalah
kepemimpinan yang beretika.
Faktor Yang Mempengaruhi Etika
Manajerial
Strategi dan Performasi

Pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan


dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan
eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Fungsi yang penting dari sebuah
manajemen adalah untuk kreatif dalam
menghadapi tingginya tingkat persaingan yang
membuat perusahaannya mencapai tujuan
perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa
harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai
kompromi etika.
Karakter Individu
Merupakan suatu proses psikologi yang
mempengaruhi individu dalam memperoleh,
mengkonsumsi serta menerima barang dan jasa
serta pengalaman. Karakteristik individu
merupakan faktor internal (interpersonal) yang
menggerakan dan mempengaruhi perilaku
individu. Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak
lain adalah karena peran banyak individu dalam
menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan
tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan
sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan
mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya.
Budaya Organisasi
Menurut Mangkunegara, budaya
organisasi adalah seperangkat asumsi
atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan
norma yang dikembangkan dalam
organisasi yang dijadikan pedoman
tingkah laku bagi anggota-
anggotanya untuk mengatasi masalah
adaptasi eksternal dan integrasi
internal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai