Anda di halaman 1dari 22

Asam Amino dan Protein

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut
terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3
dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

B. Rumusan masalah

1. Apa itu asam amino ?

2. Apa itu protein?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu asam amino.

2. Untuk mengetahui apa itu protein.


BAB II
PEMBAHASAN
I. ASAM AMINO

A. Pengertian Asam amino

Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk) protein adalah


suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus
karboksil. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan
dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus amina dan gugus
karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama. Rumus asam amino
dapat ditunjukkan pada gambar:

Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu
gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu
atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa
lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar
B. Tatanama asam amino
Selain nama biasa asam amino, juga diberika nama kimia secara sistematik
(IUPAC). Masa ini ada dua sistem tatanama yang dipakai untuk asam amino. Pertama
dengan memberi nama atom karbon yang mengikat gugus karboksil dan amino sebagai
alfa. Karbon yang berikatan selanjutnya (dari rantai R) dinamakan betha, gamma dan
seterusnya.
Sistem ini perlahan didesak oleh sistem dengan pemberian nomor pada atom
atom karbon.
Tabel Nama dan struktur 20 macam asam amino penyusun protein
no Nama biasa Nama sistematika
1 Alanin As. 2-amino propanoat
2 Valin As. 2-amino-3-metil butanoat
3 Leusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
4 Isoleusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
5 Prolin As.2-amino-3 fenilpropanoat
6 Fenilalanin As. 2-amino-3 fenilpropanoat
7 Triptofan As. 2-amino-3 (3-idolil)-propanoat
8 Metionin As. 2-amino-4-(metal tin) butanoat
9 Glisin As. 2 amino etanoat
10 Serin As. 2-amino-3-hidroksil propaniat
11 Treonin As. 2-amino-3-hidroksin propaniat
12 Sistein As. 2-amino-3-merkapto propanoat
13 Tirosin As. 2-amino-3-(p-hidroksil fenil) propanoat
14 Asparagin As. 2-amino-suksinat
15 Glutamin As. 2 amino glutaramat
16 Asam As. 2-amino-suksinat
aspartat
17 Asam As. 2-glutarat
glutamate
18 Lisin As. 2,6-diamino-heksanoat
19 Arginin As. 2-amino-5-guanido valerat
20 Histidin As. 2-amino-3-imidazol propanoat

Tabel nama-nama dan singkatan ke-20 asam amino

No Nama biasa Singkatan (symbol)


3 huruf 1 huruf
1 Alanin Ala A
2 Valin Val V
3 Leusin Leu L
4 Isoleusin Ile I
5 Prolin Pro P
6 Fenilalanin Fen F
7 Triptofan Trp W
8 Metionin Met M
9 Glisin Gli G
10 Serin Ser S
11 Treonin Tre T
12 Sistein Sis C
13 Tirosin Tiv Y
14 Asparagin Asn N
15 Glutamin Gln G
16 Asam Asp D
aspartat
17 Asam Glu E
glutamat
18 Lisin Lis K
19 Arginin Arg R
20 Histidin His H

C. Klasifikasi Asam Amino


Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan
berdasarkan relatif gugus R-nya.
1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai
selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima
asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan
prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom
sulfur (metionin).
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil
(-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk
dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan
oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).
Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari
asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein
yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol
bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.

Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)


Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari
asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil
(COOH).
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin,
histidin dan arginin
- lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
- Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul
histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.
- Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya

D. Pembagian lain
Dua puluh asam amino alfa alami ini dibagi menjadi tujuh golongan
berdasarkan struktur rantai sampingnya, yaitu (Sultanry, 1985) :
1. Rantai samping alifatik.
Golongan ini terdiri dari asam amino yang memiliki rantai samping hidrokarbon. Asam
amino golongan ini ialah glisina, alanina, valina, lesina, isolesina, dan prolina.
2. Rantai samping hidrosilik
Asam amino dalam golongan ini ialah serina dan treonina. Keduanya mempunyai rantai
samping alifatik yang mengandung fungsi hidroksi.
3. Rantai samping aromatik
Ada tiga asam amino yang mempunyai cincin aromatik pada rantai sampingnya, yaitu
fenilalanina, tirosina, dan triptofan.
4. Rantai samping asam
Asam aspartat dan glutamat mempunyai rantai samping yang berakhir dengan asam
karboksilat. Pada pH faali yang lazim, yaitu sedikit di atas pH 7, gugus asam karboksilat
ini mengion. Karena alas an ini, maka asam aspartat dan asam glutamat sering disebut
sebagai ion karboksilatnya, yaitu aspartat dan glutamat.
5. Rantai samping amida
Asparagina dan glutamine masing-masing adalah amida dari aspartat dan glutamat.
Rantai sampingnya bermuatan netral pada pH 7,0.
6. Rantai samping basa
Dalam golongan ini dijumpai tiga asam amino yang mengandung nitrogen yang bersifat
basa lemah. Nitrogen dari lisina dan arginina adalah basa yang cukup kuat sehingga
dapat mengambil proton dari air pada pH netral. Nitrogen pada rantai samping histidina
sifat basanya lebih lemah dibanding pada lisina dan arginina.
7. Rantai samping mengandung belerang
Metionina dan sisteina adalah dua asam amino biasa. Sisteina sering terdapat
berhubungan dengan sisteina lain dengan membentuk ikatan disulfida (-S-S-) dan
menghasilkan asam amino sistina.
Pembagian lain dari asam amino ialah berdasarkan kebutuhan dari organisme
tersebut dan kemampuan organisme untuk menghasilkan asam amino tersebut yaitu
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial ialah asam
amino yang penting dan tidak mampu dihasilkan oleh organisme tersebut sedangkan
asam amino nonesensial asam amino yang mampu dihasilkan oleh tubuh karena itulah
kurang penting.
Ini bermacam-macam karena tergantung organismenya contohnya pada manusia,
asam amino esensial yaitu isoleusin, leusin, triptophan, fenilalanin, metionin, treonin,
valin dan histidin dan asam amino nonesensial yaitu alanin, arginin, asam aspartat,
sistein, asam glutamat, glisin, ornitin, prolin dan serin.Selain 20 asam amino dasar
dikenal 150 lebih asam amino yang kurang umum. Kebanyakan dari asam amino ini
tidak ada hubungannya dengan pembentukan protein dan banyak merupakan turunan
sederhana dari 20 asam amino yang biasa. Asam amino demikian mungkin merupakan
bentuk antara metabolik atau bagian dari suatu biomolekul bukan protein. Ada dua
kelompok amino yang bukan merupakan pembentuk protein (Hart, dkk, 1983) :
1. Yang jarang didapatkan sebagai satuan pembentuk protein.
2. Yang sama sekali tidak merupakan satuan pembentuk protein.
Termasuk dalam golongan pertama ialah 4-hidroksil prolin (derivat prolin yang
banya terdapat pada kolagen), 5-hidroksilesin (derivat lisin yang banyak terdapat dalam
kolagen) dan desmosin (terdapat dalam protein elastin) yang mempunyai struktur luar
biasa yaitu terdiri dari 4 molekul lisin dengan gugus R bergabung membentuk lingkaran
piridin yang tersubtitusi.
Golongan kedua terdiri dari 150 asam amino yang diketahui terdapat dalam
bentuk bebas atau terikat di dalam beberapa sel dan jaringan tetapi tidak merupakan
satuan pembentuk protein. Sebagian besar golongan merupakan derivat asam amino
seperti asam –b- dan g-amino. Beberapa asam amino bukan protein ini memiliki fungsi
penting sebagai sumber atau senyawa antara dalam metabolisme. b-alanin, umpamanya
merupakan sumber vitamin asam pantotenat, sitrulin dan ornitin merupakan senyawa
antara dalam sintesis arginin.
Beberapa asam amino lain bersifat racun terdapat dalam tumbuhan bersifat racun
terhadap kehidupan lain misalnya kanavanin, asam jengkolat, dan b-sianoalanin.

4. Stereo Kimia asam Amino


Semua asam amino yang didapat dari hasil hidrolisis protein, kecuali glisin
mempunyai sifat aktif optik yaitu dapat memutar bidang polarisasi cahaya bila diperiksa
dengan polarimeter. Sifat aktif optik disebabkan oleh atom karbon yang asimetris yaitu
atom yang terikat pada empat gugus yang berlainan. Jumlah stereo isomer yang
mungkin terjadi sama dengan 2n. n adalah jumlah atom karbon asimetris. Semua asam
amino yang umum terdapat dalam protein kecuali glisin mempunyai satu atom karbon
asimetris, sedangkan tronina dan isoleusin masing-masing mempunyai dua atom karbon
asimetris.
Konfugurasi absolut struktur asam amino yang optik aktif diturunkan dari
struktur stereo isomer molekul monosakarida yang paling kecil yang mempunyai atom
karbon, yaitu gliseraldehida yang mempunyai satu atom karbon asimetris. Berdasarkan
konvensi kedua bentuk stereo isomer tersebut dinyatakan dengan L dan D (tidak ada
hubungannya dengan destrorotatory dan levorotatory).

5. Sintesis asam amino


Beberapa sintesis asam amino yang umum dikenal antara lain:
a. Aminasi asam a-halo (subtitusi)
Asam a-halogen yang diperoleh dari halogenasi asam-asam karboksilat (Hell-Volhard-
Zelinsky) misalnya brominasi asam propanoat. Selanjutnya a-propionat selanjutnya
ditambahkan kedalam ammonia pekat dan larutan yang diperoleh disimpan pada
temperatur kamar selama 4 hari. Setelah itu di uapkan sampai kering dan diesktraksi
dengan etanol absolut panas untuk mengeluarkan bromide. Asam amino yang diperoleh
berupa Kristal putih.
b. Sintesis Strecker
Cara ini adalah hidrolisis a-amino nitril yang diperoleh dengan mereaksikan aldehid
dengan ammonia dan asam sianida. Reaksi berlangsung

c. Amin
Reduksi suatu asam a-keto dengan H2, NH3 dan katalisator Pd akan menghasilkan suatu
asam amino resemit (campuran R dan S asam amino)

6. Reaksi kimia asam amino


a. Reaksi ninhidrin
Merupakan reaksi warna yang biasa digunakan untuk identifikasi asam amino.
Nindhidrin merupakan oksidator yang sangat kuat yang dapat menyebabkan terjadinya
dekarboksilasi oksidatif asam a-amino untuk menghasilkan CO 2.NH2 dan suatu aldehid
dengan suatu atom karbon kurang daripada asam amino induknya. Ninhidrin yang
terduksi kemudian bereaksi dengan amino lepas membentuk kompleks biru-ungu yang
maksimal menyerap cahaya dengan panjang gelombang 570 nm.
b. Reaksi sanger
Reaksi sanger merupakan reaksi antara a-amino dengan 1-fluoro-2,4—dinitrobenzen
(FDNB). Dalam suasana basa lemah FDNB bereaksi dengan asam a-amino membentuk
turunan 2,4-dinitfenil yang disebut DNP-asam amino. Reaksi ini digunakan untuk
penentuan asam amino N-ujung suatu rantai peptide.
c. Reaksi edman
Reaksi ini merupakan reaksi antara a-amino dengan fenil isotiosianat yang
menghasilkan turunan fenil tiokarbonil.
d. Peptida
Bila gugus amino dan gugus hidroksil asam amino bergabung membentuk ikatan
peptide, unsur asam aminonya dinamakan residu asam amino. Suatu peptide terdiri dari
2 residu asam amino atau lebih yang digabungkan oleh ikatan peptide atau dikatakan
pula bahwa jika protein-protein hanya terhidrolisa sebagian, maka polimer-polimer yang
lebih kecil yang terbentuk dari asam-asam amino disebut peptida.
Peptida sederhana mengandung dua, tiga, empat, atau lebih residu asam amino,
masing-masing disebut dipeptda, tripeptida, tetrapeptida dan seterusnya. Bila peptida
mengandung banyak ikatan (dikatakan lebih dari 10 ) residu asam amino, peptida
dinamakan polipeptida, banyak hormone atau semua protein sederhana ialah
polipeptida.
Banyak asam amino yang berikatan melalui ikatan peptida membentuk rantai
polipeptida bercabang Satu unit asam amino dalam rantai polipeptida disebut residu.
Rantai polipeptida mempunyai arah sebab unit penyusun mempunyai ujung yang
berbeda yaitu gugus amino-α dan gugus karboksil-α. Ujung amino diletakkan pada awal
rantai polipeptida, berarti urutan asam amino dalam rantai polipeptida ditulis dengan
diawali oleh residu amino-terminal.
Rantai Polipeptida
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi
mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein
merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah,
hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Asam amino esensial adalah asam amino diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut
esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya tetapi
tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam amino yang
bersangkutan.
Asam Amino non-essensial yang diproduksi tubuh antara lain:

1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini
tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin
berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.
Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.

2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir
sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai,
bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.

3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.

4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.


5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali
pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh
manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.

6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di
sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.

7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia


pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan
berperan dalam daya tahan terhadap kepenatan.

8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi
ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena
produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi
kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama
ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur,
dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak
ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.

9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu,
telur, dan kacang-kacangan.

10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.

11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol
kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara
alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.

12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada
daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:

1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa sumber di


dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging, susu
skim,pisang, susu, dan keju.

2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.

3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan.
Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu
(susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta
kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).

4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-rata


kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.

5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak
di temui kandungan leusin.

6. Isoleusin;

7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat
kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada
daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.

8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).

II. PROTEIN
A. Pengertian protein
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan
dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya
tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino
baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang
disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi
yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.

B. Sintesa Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan
diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam
amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam
amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh
esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh
tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan
diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk
asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan
DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom
atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

C. Fungsi protein:

1. Protein struktural (pembangun tubuh): protein selaput atau dinding sel; jaringan
pelindung seperti kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, tanduk, paruh dan sebagainya,
serta jaringan pengikat seperti tulang, urat daging, sendi, dan sebagainya

2. Protein membran : terdapat dalam membran sel

3. Protein kontraktil : terdapat dalam serat otot

4. Protein transport : mengikat dan mengangkut molekul-molekul lain, misalnya


hemoglobin yang mengangkut O2

5. Protein pelindung: seluruh antibodi dan zat-zat pembeku darah seperti


fibrinogen

6. Protein cadangan : membebaskan asam-asam amino apabila diperlukan,


misalnya kasein (protein susu) dan ovalbumin (putih telur)

7. Hormon : mengatur pertumbuhan dan metabolisme

8. Enzim-enzim : mengkatalis reaksi-reaksi biokimia

D. Ikatan Peptida

1. Ikatan peptida adalah : ikatan amida yang menautkan dua asam


amino

2. Senyawa yang terbentuk di sebut senyawa peptide


3. Ikatan peptida ditulis dengan asam amino yang mempunyai
gugus +NH3 bebas di sebelah kiri dan asam amino dengan gugus
CO- bebas di sebelah kanan.

E. Ikatan disulfide
Ikatan disulfide adalah ikatan tunggal S-S, yang pada protein menautkan dua
unit asam amino sistein.

F. Struktur Protein
1) Struktur Primer
 Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul
protein
 Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida
2) Struktur Sekunder
 Heliksα dan lembaran terlipat adalah dua struktur sekunder yang biasa terdapat dalam
protein atau segmen protein

Segmen suatu heliks α, menunjukkan 3 putaran heliks, dengan 3,6 unit asam amino per
putaran. Ikatan hydrogen ditunjukkan dengan garis terputus-putus
Segmen dari struktur lembaran terlipat β-keratin. Rantai yang bersebelahan mempunyai
arah yang berlawanan dan dipegangi oleh ikatan hydrogen
(ditunjukkan dengan warna). Gugus R mencuat ke atas atau
ke bawah bidang rata-rata dari lembaran
3) Struktur Tersier
 Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau
gulungan, dan dengan demikian membentuk struktur yang lebih kompleks
 Dimantapkan oleh beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang
membentuk protein
 Beberapa jeni ikatan tersebut meliputi: ikatan elektrostatik, ikatan hydrogen, interaksi
hidrofobik antara rantai sampai nonpolar, interaksi dipole-dipol, dan ikatan diulfida
yaitu suatu ikatan kovalen
 Meliputi protein serat dan globular
Struktur tersier dari mioglobin
4) Struktur kuaterner
 Struktur kuaterner menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein
 Sebagian besar terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang terpiah

Struktur Kuaterner Protein globular yang kompleks

G. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya
protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang
dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan
akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
1) Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2) Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya
busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
3) Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut
terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3
dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan yakni
:
1. Asam amino dengan gugus R yang tidak mengutub
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tidak bermuatan
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2000, Dasar-Dasar Biokimia, UI-PRESS, Jakarta.


Poppy Kumala, 1998, Kamus Kedokteran Dorland, ECG, Jakarta.
Robert K. Murray, et all., 2002, Biokimia Harper, ECG, Jakarta.
Tri Rini Nuringtyas, ASAM AMINO DAN PROTEIN, www.google.com, diakses 6
Nopember 2011.

at 10:22 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Reactions:
Posted by PENGEMBARAAN SANG FAKIRUL ILMI

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

PENGEMBARAAN SANG FAKIRUL ILMI


View my complete profile

Translate

Diberdayakan oleh Terjemahan

Followers
Total Yg liHat..
17,425 fotoku
aku dan dirinya

Follow by Email

ArChive_Q
 ▼ 2012 (6)

o ▼ March (4)

 MAKALAH BIOLOGI UMUM I (Fotosintesis)

 Makalah manajemen dan supervisi pendidikan

 MAKALAH BIOKIMIA (Asam Amino dan Protein)

 makalah ILMU SOSIAL DASAR

o ► June (2)

Fish
There was an error in this gadget
Travel template. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai