BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut
terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3
dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang
paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu
gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu
atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat
kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa
lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar
B. Tatanama asam amino
Selain nama biasa asam amino, juga diberika nama kimia secara sistematik
(IUPAC). Masa ini ada dua sistem tatanama yang dipakai untuk asam amino. Pertama
dengan memberi nama atom karbon yang mengikat gugus karboksil dan amino sebagai
alfa. Karbon yang berikatan selanjutnya (dari rantai R) dinamakan betha, gamma dan
seterusnya.
Sistem ini perlahan didesak oleh sistem dengan pemberian nomor pada atom
atom karbon.
Tabel Nama dan struktur 20 macam asam amino penyusun protein
no Nama biasa Nama sistematika
1 Alanin As. 2-amino propanoat
2 Valin As. 2-amino-3-metil butanoat
3 Leusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
4 Isoleusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
5 Prolin As.2-amino-3 fenilpropanoat
6 Fenilalanin As. 2-amino-3 fenilpropanoat
7 Triptofan As. 2-amino-3 (3-idolil)-propanoat
8 Metionin As. 2-amino-4-(metal tin) butanoat
9 Glisin As. 2 amino etanoat
10 Serin As. 2-amino-3-hidroksil propaniat
11 Treonin As. 2-amino-3-hidroksin propaniat
12 Sistein As. 2-amino-3-merkapto propanoat
13 Tirosin As. 2-amino-3-(p-hidroksil fenil) propanoat
14 Asparagin As. 2-amino-suksinat
15 Glutamin As. 2 amino glutaramat
16 Asam As. 2-amino-suksinat
aspartat
17 Asam As. 2-glutarat
glutamate
18 Lisin As. 2,6-diamino-heksanoat
19 Arginin As. 2-amino-5-guanido valerat
20 Histidin As. 2-amino-3-imidazol propanoat
D. Pembagian lain
Dua puluh asam amino alfa alami ini dibagi menjadi tujuh golongan
berdasarkan struktur rantai sampingnya, yaitu (Sultanry, 1985) :
1. Rantai samping alifatik.
Golongan ini terdiri dari asam amino yang memiliki rantai samping hidrokarbon. Asam
amino golongan ini ialah glisina, alanina, valina, lesina, isolesina, dan prolina.
2. Rantai samping hidrosilik
Asam amino dalam golongan ini ialah serina dan treonina. Keduanya mempunyai rantai
samping alifatik yang mengandung fungsi hidroksi.
3. Rantai samping aromatik
Ada tiga asam amino yang mempunyai cincin aromatik pada rantai sampingnya, yaitu
fenilalanina, tirosina, dan triptofan.
4. Rantai samping asam
Asam aspartat dan glutamat mempunyai rantai samping yang berakhir dengan asam
karboksilat. Pada pH faali yang lazim, yaitu sedikit di atas pH 7, gugus asam karboksilat
ini mengion. Karena alas an ini, maka asam aspartat dan asam glutamat sering disebut
sebagai ion karboksilatnya, yaitu aspartat dan glutamat.
5. Rantai samping amida
Asparagina dan glutamine masing-masing adalah amida dari aspartat dan glutamat.
Rantai sampingnya bermuatan netral pada pH 7,0.
6. Rantai samping basa
Dalam golongan ini dijumpai tiga asam amino yang mengandung nitrogen yang bersifat
basa lemah. Nitrogen dari lisina dan arginina adalah basa yang cukup kuat sehingga
dapat mengambil proton dari air pada pH netral. Nitrogen pada rantai samping histidina
sifat basanya lebih lemah dibanding pada lisina dan arginina.
7. Rantai samping mengandung belerang
Metionina dan sisteina adalah dua asam amino biasa. Sisteina sering terdapat
berhubungan dengan sisteina lain dengan membentuk ikatan disulfida (-S-S-) dan
menghasilkan asam amino sistina.
Pembagian lain dari asam amino ialah berdasarkan kebutuhan dari organisme
tersebut dan kemampuan organisme untuk menghasilkan asam amino tersebut yaitu
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial ialah asam
amino yang penting dan tidak mampu dihasilkan oleh organisme tersebut sedangkan
asam amino nonesensial asam amino yang mampu dihasilkan oleh tubuh karena itulah
kurang penting.
Ini bermacam-macam karena tergantung organismenya contohnya pada manusia,
asam amino esensial yaitu isoleusin, leusin, triptophan, fenilalanin, metionin, treonin,
valin dan histidin dan asam amino nonesensial yaitu alanin, arginin, asam aspartat,
sistein, asam glutamat, glisin, ornitin, prolin dan serin.Selain 20 asam amino dasar
dikenal 150 lebih asam amino yang kurang umum. Kebanyakan dari asam amino ini
tidak ada hubungannya dengan pembentukan protein dan banyak merupakan turunan
sederhana dari 20 asam amino yang biasa. Asam amino demikian mungkin merupakan
bentuk antara metabolik atau bagian dari suatu biomolekul bukan protein. Ada dua
kelompok amino yang bukan merupakan pembentuk protein (Hart, dkk, 1983) :
1. Yang jarang didapatkan sebagai satuan pembentuk protein.
2. Yang sama sekali tidak merupakan satuan pembentuk protein.
Termasuk dalam golongan pertama ialah 4-hidroksil prolin (derivat prolin yang
banya terdapat pada kolagen), 5-hidroksilesin (derivat lisin yang banyak terdapat dalam
kolagen) dan desmosin (terdapat dalam protein elastin) yang mempunyai struktur luar
biasa yaitu terdiri dari 4 molekul lisin dengan gugus R bergabung membentuk lingkaran
piridin yang tersubtitusi.
Golongan kedua terdiri dari 150 asam amino yang diketahui terdapat dalam
bentuk bebas atau terikat di dalam beberapa sel dan jaringan tetapi tidak merupakan
satuan pembentuk protein. Sebagian besar golongan merupakan derivat asam amino
seperti asam –b- dan g-amino. Beberapa asam amino bukan protein ini memiliki fungsi
penting sebagai sumber atau senyawa antara dalam metabolisme. b-alanin, umpamanya
merupakan sumber vitamin asam pantotenat, sitrulin dan ornitin merupakan senyawa
antara dalam sintesis arginin.
Beberapa asam amino lain bersifat racun terdapat dalam tumbuhan bersifat racun
terhadap kehidupan lain misalnya kanavanin, asam jengkolat, dan b-sianoalanin.
c. Amin
Reduksi suatu asam a-keto dengan H2, NH3 dan katalisator Pd akan menghasilkan suatu
asam amino resemit (campuran R dan S asam amino)
1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini
tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku
fenilalanin oleh enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
institut penelitian kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin
berfungsi pula sebagia obat stimulan dan penenang yang eektif untuk
meningkatkan kinerja mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.
Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir
sama dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai,
bawang putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type
saraf yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri
penyedap rasa. Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di
sebut sebagai monosodium glutamat atau MSG.
8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi
ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena
produksinya sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi
kesehatan. Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama
ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti daging, susu, telur,
dan berbagai olahannya. Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak
ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu,
telur, dan kacang-kacangan.
10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi
anak-anak.
11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam
glumatik. Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol
kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara
alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada
daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan.
Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu
(susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta
kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak
di temui kandungan leusin.
6. Isoleusin;
7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat
kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada
daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
II. PROTEIN
A. Pengertian protein
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan
dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya
tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino
baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang
disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi
yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari
asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein
yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
B. Sintesa Protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan
diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam
amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam
amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh
esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh
tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan
diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk
asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan
DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom
atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
C. Fungsi protein:
1. Protein struktural (pembangun tubuh): protein selaput atau dinding sel; jaringan
pelindung seperti kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, tanduk, paruh dan sebagainya,
serta jaringan pengikat seperti tulang, urat daging, sendi, dan sebagainya
D. Ikatan Peptida
E. Ikatan disulfide
Ikatan disulfide adalah ikatan tunggal S-S, yang pada protein menautkan dua
unit asam amino sistein.
F. Struktur Protein
1) Struktur Primer
Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul
protein
Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida
2) Struktur Sekunder
Heliksα dan lembaran terlipat adalah dua struktur sekunder yang biasa terdapat dalam
protein atau segmen protein
Segmen suatu heliks α, menunjukkan 3 putaran heliks, dengan 3,6 unit asam amino per
putaran. Ikatan hydrogen ditunjukkan dengan garis terputus-putus
Segmen dari struktur lembaran terlipat β-keratin. Rantai yang bersebelahan mempunyai
arah yang berlawanan dan dipegangi oleh ikatan hydrogen
(ditunjukkan dengan warna). Gugus R mencuat ke atas atau
ke bawah bidang rata-rata dari lembaran
3) Struktur Tersier
Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau
gulungan, dan dengan demikian membentuk struktur yang lebih kompleks
Dimantapkan oleh beberapa ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang
membentuk protein
Beberapa jeni ikatan tersebut meliputi: ikatan elektrostatik, ikatan hydrogen, interaksi
hidrofobik antara rantai sampai nonpolar, interaksi dipole-dipol, dan ikatan diulfida
yaitu suatu ikatan kovalen
Meliputi protein serat dan globular
Struktur tersier dari mioglobin
4) Struktur kuaterner
Struktur kuaterner menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein
Sebagian besar terdiri dari beberapa rantai polipeptida yang terpiah
G. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya
protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang
dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan
akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
1) Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
2) Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.
Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya
busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
3) Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut
terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3
dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan yakni
:
1. Asam amino dengan gugus R yang tidak mengutub
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tidak bermuatan
3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
DAFTAR PUSTAKA
at 10:22 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Reactions:
Posted by PENGEMBARAAN SANG FAKIRUL ILMI
No comments:
Post a Comment
About Me
Translate
Followers
Total Yg liHat..
17,425 fotoku
aku dan dirinya
Follow by Email
ArChive_Q
▼ 2012 (6)
o ▼ March (4)
o ► June (2)
Fish
There was an error in this gadget
Travel template. Powered by Blogger.