Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI


KRONIK

DI RUANG DAHLIA RSUD AMBARAWA

Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :

ALIF MAERZA DEWANGGA

1808007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Alif Maerza Dewangga

NIM : 1808007

Tempat Praktek : Ruang Dahlia, RSUD Ambarawa

Tanggal : 18 Oktober 2018, pukul 19.30 WIB

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Oktober 2018 pukul 19.30 WIB di
ruang Ruang Dahlia, RSUD Ambarawa secara alloanamnesa.

A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Wawar Lor 10/4 Bedono Jambu Kab. Semarang
No. RM : 130540
Tanggal Masuk : 18 Oktober 2018 pukul 19.00 WIB

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. M
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wawar Lor 10/4 Bedono Jambu Kab. Semarang
Hubungan dengan klien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : klien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : klien mengatakan sesak nafas dengan RR
32x/menit sejak 3 hari dan badan terasa tidak nyaman, kemudian keluarga klien
membawa ke IGD RSUD Ambarawa pada jam 18.00 dan di IGD mendapat
terapi O2 NRM 4 liter, Nebulizer Ventolin, Infus RL 20 tpm, Injeksi
Dexametason. Pada saat dilakukan pemeriksaan klien ada penyakit dalam yang
harus diopname di RSUD Ambarawa dan pada jam 19.00 klien dirawat di ruang
Dahlia.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : klien mengatakan bahwa dulu tidak pernah
dirawat di RS.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : klien mengatakan keluarga tidak mempunyai
riwayat penyakit seperti pasien, tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit
menurun (hipertensi, jantung, DM) ataupun menular (TB, HIV dll).
5. Genogram (Bentuk Narasi) : klien mengatakan kedua orang tuanya sudah
meninggal. Klien mempunyai 5 anak dan dia hidup bersama istrinya.

C. REVIEW OF SISTEM (ROS)


Keadaan umum : lemas
Kesadaran : Composmentis
GCS : E= 4, M=6, V=5 total 15
TB/BB : cm/ kg
TTV : TD: 140/70 mmHg , N: 80 x/menit, RR: 32x/menit, S: 36,30C,
SPO2 : 94
1. Sistem Pernafasan
Gejala (subyektif)
Keluarga pasien mengatakan tidak ada masalah pada sistem pernafasan
a. Riwayat penyakit pernafasan : Pasien pernah mengalami penyakit
pernafasan sebelunmya.
b. Pemajanan terhadap udara berbahaya : Lingkungan tinggal pasien
bersih tidak ada udara kotor atau pencemaran lingkungan, karena pasien
masih tinggal di daerah pedesaan.
c. Kebiasaan merokok : Pasien 5 tahun lalu menjadi perokok aktif dan
sudah berhenti merokok
d. Batuk : Pasien mengalami batuk.
e. Sputum : Ada sputum pada pasien.
f. Penggunaan alat bantu : Pasien menggunakan NRM O2 4 liter.
Tanda (obyektif)
a. Inspeksi
1) Kelainan tulang belakang : tidak
2) Warna kulit : tidak sianosis
3) Lesi pada dinding dada : tidak
4) Terdapat luka post operasi : tidak
5) Terpasang WSD : tidak
6) Clubbing finger : tidak
7) Dada : simetris
8) Pergerakan dada : simetris
9) Frekuensi dan irama nafas : 32 x/menit, regular
10) Pola nafas : reguler dan pendek
11) Retraksi : tidak
b. Palpasi
1) Nyeri tekan : tidak ada
2) Masa abnormal : tidak ada
3) Ekspansi paru : tidak ada penurunan ekspansi paru
c. Perkusi : Terdapat suara sonor
d. Auskultasi
1) Suara nafas : vesikuler
2) Friction rub : tidak ada
2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (subyektif)
Pasien tidak meiliki riwayat penyakit jantung
a. Nyeri dada : Tidak nyeri dada
b. Riwayat pemakaian obat jantung : Pasien tidak memiliki riwayat minum
obat jantung
Tanda (obyektif)
a. Inspeksi
1) Sclera : tidak ikterik
2) Konjungtiva : tidak anemis
3) Ictus cordis : tampak
b. Palpasi
1) Heart rate
a) Frekuensi : 80 x/mnt
b) Irama : teratur
c) Isi nadi : kuat
2) Arteri karotis : kuat
3) Ictus cordis : teraba di ICS V
4) Ekstremitas : tidak ada keluhan
5) Kulit : hangat
6) Capillary refill : < 3 detik
c. Perkusi : Bunyi perkusi jantung : sonor
3. Sistem Gastastrointestinal
Gejala (subyektif)
a. Diit biasa (tipe) : nasi Jumlah makan per hari : 3x sehari
b. Nafsu/ selera makan : menurun, habis ½ porsi Mual : tidak
c. Nyeri ulu hati : ada
d. Alergi makanan : tidak ada
e. Masalah menelan : tidak ada
f. Pola BAB : 1x sehari
g. Kesulitan BAB : Konstipasi : iya, Diare : tidak
h. Penggunaan laksatif : tidak
i. Riwayat perdarahan : tidak ada
j. Riwayat inkontinensia alvi : tidak ada
k. Riwayat hemoroid : tidak ada
Tanda (0byektif)
a. Kondisi mulut
Gigi : lengkap
Mukosa mulut : kering
Lidah : tidak ada stomatitis
b. Antropometri
BB/TB : Kg/ cm
c. Biochemical (pemeriksaan lab penunjang nutrisi)
Hb : 14.1 g/dL
Pasien menghabiskan ½ porsi makan yang telah diberikan oleh ahli gizi.
d. Diet : Diet nasi
e. Inspeksi
Tampak simetris pada dinding abdomen saat respirasi
Auskultasi
1) Bising usus : 18x/mnt
2) Pengkajian peristaltic : tidak ada suara tambahan
f. Palpasi
1) Nyeri tekan : tidak ada nyeri uluh hati
2) Masa : tidak teraba masa pada abdomen, tidak terdapat
pembesaran hepar dan lien.
3) Ascites : tidak ada
4) Turgor kulit : tampak kering
g. Perkusi : Suara thympani
4. Sistem Perkemihan
Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan tidak ada respon BAK
a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada
b. Rasa nyeri/terbakar saat BAK : tidak ada
c. Kesulitan BAK : tidak ada, tidak terpasang
kateter
Tanda (obyektif)
a. Pola BAK : Dorongan : tidak ada
Retensi : tidak ada
b. Perubahan kandung kemih : tidak ada distensi kandung kemih
c. Karakteristik urine : warna putih jernih
5. Sistem Persyarafan
Gejala (subyektif)
Pasien ada masalah pada sistem persyarafan
a. Rasa ingin pingsan / pusing : tidak ada
b. Sakit kepala : tidak ada
c. Kesemutan/kebas/kelemahan : tidak ada
d. Kesulitan menelan : tidak ada
e. Gejala sisa stroke : tidak ada
f. Kejang
1) Urutan kejang : tidak ada
2) Karakter dari gejala kejang : tidak ada
3) Faktor pencetus : tidak ada
4) Riwayat kejang : tidak ada

Tanda (obyektif)
a. Pemeriksaan fungsi sensorik : mampu menerima sensasi
b. Pemeriksaan fungsi motorik : tidak ada gangguan mobilisasi
c. Pemeriksaan refleks : respon reflek agresif
6. Sistem Reproduksi
Pasien mengatakan belum pernah ada gangguan di reproduksinya dan belum
pernah mengalami sakit yang berhubungan dengan reproduksinya.
7. Sistem Muskuluskeletal
Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan merasakan tidak ada masalah pada tulangnya
(mukuloskeletal) karena sebelum dibawa ke rumah sakit pasien sudah
membatasi aktifitasnya, semua aktifitas dibantu dengan keluarga.
a. Riwayat cidera kecelakaan : tidak pernah
b. Fraktur/dislokasi : tidak ada
c. Arthritis/sendi tidak stabil : tidak ada
d. Masalah punggung : tidak ada
e. Riwayat penggunaan kortikosteroid : tidak ada
f. Masalah pinggang : tidak ada
Tanda (obyektif)
a. Massa tonus otot : 5 (0-5)
b. Postur : normal tegak
c. Tremor : tidak ada
d. Rentang gerak : normal
e. Kekuatan : 5 (0-5)
f. Deformitas : tidak ada
g. Kelainan fungsi : tidak ada
h. Bengkak : tidak ada
8. Sistem Endokrin
Gejala (subyektif)
a. Poliuria : tidak ada
b. Polidpsia : minum sedang
c. Polifagia : makan teratur 3x sehari
d. Susah tidur : ada
1) Kualitas : klien tidur 4-6 jam.
2) Kuantitas : sering terbangun karena sesk napas.
e. Mudah lelah : ada
f. Emosi labil : tidak ada
g. Gangguan penglihatan : tidak ada
h. Sering luka : tidak ada
i. Riwayat penggunaan kortikosterois jangka panjang : tidak ada
j. Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga : tidak ada
k. Riwayat trauma kepala : tidak ada
9. Sistem Integumen
Gejala (subyektif)
Keluarga Pasien mengatakan tidak pernah ada gangguan pada kulit pasien
sebelum ini (masalah integumen).
Tanda (obyektif)
a. Penampilan lesi kulit : tidak ada
b. Lokasi lesi kulit : tidak ada
c. Jumlah lesi kulit : tidak ada
d. Penyebab lesi kulit : tidak ada
e. Penyebaran/kualitas rambut : normal, merata
10. Sistem Sensori
Tanda (obyektif)
Pasien dapat melihat jelas dengan kedua matanya, mendengar baik dengan
kedua telinganya, pengecapan normal dapat merasakan makanan, dan perabaan
masih terasa.
11. Sistem Hematologi
Gejala (subyektif)
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit kekurangan darah
atau yang berhubungan dengan darah.
a. Riwayat kesehatan keluarga (anemia, perdarahan) : tidak ada
b. Riwayat kesehatan klien : Pasien tampak anemia
Tanda (obyektif)
a. Jenis gol. darah :-
b. Perdarahan : tidak ada
c. Warna kulit : coklat
d. Dipsnea : tidak ada
e. Perut terasa penuh, mudah kenyang (menunjukkan splenomegali): tidak ada
f. Alkoholik, kekurangan gizi, vegetarian (pada anemia megaloblastik) :tidak
ada
g. Pruritus (pada polisitemia dan penyakit hodgin) : tidak ada
h. Sakit kepala dan gangguan neurologis (pada trombositopenia) :tidak ada
i. Nyeri tulang / tenderness : tidak ada

D. DATA PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan Laboraturium Darah Lengkap pada tanggal 19 Oktober 2018 pukul
09.05 WIB
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN METODE KET
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 14,5 13.2-17.3 g/dl Sulfa Hb
Leukosit 12.7 3.8-10.6 ribu Sulfa Hb

Eritrosit 4.80 44-5.9 Juta E.Impedence


Hematokrit 44.6 40-52 % Iritegration
Volume
Trombosit 265 150-400 ribu Focus
Hidrodinamik
MCV 91.1 82-98 fL E. Impedance
MCH 28.8 27-32 Pg E. Impedance
MCHC 31.6 32-37 g/dl E. Impedance
RDW 14.0 10-16 % E. Impedance
MPV 9.8 7-11 Mikro m3 E. Impedance
Limfosit 0.63 1.0-4.5 10^3/mikro E. Impedance
Monosit 0.08 0.2-1.0 10^3/mikro E. Impedance
Eosinofil 0.01 0.04-0.8 10^3/mikro E. Impedance
Basofil 0.05 0-0.2 10^3/mikro E. Impedance
Neutrofil 11.91 1.8-7.5 10^3/mikro E. Impedance
Limfosit % 5.0 25-40 % E. Impedance
Monosit % 0.6 2-8 % E. Impedance
Eosinofil % 0.1 2-4 % E. Impedance
Basofil % 0.4 0-1 % E. Impedance
Neutrofil % 93.9 50-70 % E. Impedance
PCT 0.252 0.2-0.5 % E. Impedance
PDW 11.7 10-18 % E.Impadance
KIMIA KLINIK
Glukosa puasa 353 74-106 Mg/dl Helesahedilus
SGOT 55 0-50 U/L IFCC
SPGT 70 0-50 IU/L IFCC
Ureum 151 10-50 Mg/dl Enzymatic UV
lesi
Kreatinin 2.08 0.62-1.1 mg/dl Stardart
Na + K + CL
Natrium 124 136-146 mmoL/L Standart
Kalium 3.7 3.5-5.1 mmoL/L Standart
Chlorida 87 98-106 mmoL/L Standart
2. Terapi Medikasi

Nama Obat Dosis Cara Indikasi


Obat

Infus RL 20 tpm Intravena Rehidrasi

Candesartan 2x100 mg oral Mengobati hipertensicdan gagal


jantung

ISDN 3x1 Oral Mencegah/antiangina


(Isosorbide dinitrate)

CPG (clopidogrel) 1X1 Oral Mencegah pengumpalan darah


dengan : serangan jantung, stroke
iskemik, penyakit jantung koroner.

Lactulosa syr 3x1 Oral Pencahar untuk mengobati kostipasi

CaCo3(kalsium 1x1 Oral Obat maag untuk mengobati gejala


karbonat) banyak asam lambung diperut,
seperti mulas, sakit perut.

Asam folat 1x1 Oral Untuk mencegah anemia

Atorvastatin 1x1 Oral Untuk menurunkan kolesterol dan


lemak.

Amlodipin 1x10 Injeksi Mengatasi hipertensi dan angina


pectoris

Furosemide 2x1 amp Injeksi Mengatasi penumpukan cairan dan


pembengkakan pada tubuh.

Omeprazole 2x1 amp Injeksi Menurunkan kadarasam lambung


yaitu ulu hati, tukak lambung,
gastroespohageal.

Ondansentron 2x1 amp Injeksi Anti mual/muntah

Ceftriaxone 1 gr/12 Injeksi Mengobati dan mencegah infeksi


jam bakteri
II. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


1 Ds : klien mengatakan sesak Bronkokontriksi dan Ketidakefektifan pola
nafas iritan jalan napas
nafas
Do : RR = 32 x/menit, klien
tampak sesak, nafas pendek,
terpasang NRM O2 4 liter,
SPO2 = 94

2 Ds : klien mengatakan sesak Peningkatan produksi Bersihan jalan nafas tidak


nafas
sputum efektif
Do : RR= 32x/menit terdapat
sputum, nafas pendek, terpasang
NRM O2 4 liter, SPO2 = 94

3 Ds : klien mengatakan badan ketidakseimbangan Intoleransi Aktivitas


terasa lemas
antara suplai dengan
Do : klien tampak lemas, RR =
32 x/menit TD = 140/70 N = 80 kebutuhan oksigen
x/menit, SPO2 = 94

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Peningkatan produksi
sputum
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan Bronkokontriksi dan iritan jalan
napas
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dengan
kebutuhan oksigen

IV. RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan

Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan NIC 1: Manajemen Jalan Nafas


nafas tidak efektif keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor TTV
berhubungan diharapkan masalah bersihan 2. Ajarkan dan berikan
dorongan penggunaan teknik
dengan jalan nafas teratasi dengan
pernapasan diafragmatik dan
Peningkatan kriteria hasil: batuk.
produksi sputum NOC : 3. Bantu dalam pemberian
1. Menunjukkan frekuensi tindakan nebuliser, inhaler
normal dosis terukur, atau IPPB
2. Tidak terdapat sputum 4. Ajarkan tentang tanda-tanda
3. Menunjukkan irama yang dini infeksi yang harus
teratur dilaporkan pada dokter
dengan segera: peningkatan
4. Menunjukkan saturasi
sputum, perubahan warna
oksigen yang adekuat sputum, kekentalan sputum,
peningkatan napas pendek,
rasa sesak didada, keletihan.
5. Berikan antibiotik sesuai
yang diharuskan.
6. Berikan dorongan pada
pasien untuk melakukan
imunisasi terhadap influenzae
dan streptococcus
pneumoniae.

Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan NIC 1 : Manajement Jalan Nafas


pola nafas keperawatan selama 3x24 jam a. Ajarkan klien latihan
berhubungan diharapkan tidak ada gangguan bernapas diafragmatik dan
pernapasan bibir dirapatkan.
dengan pola nafas teratasi dengan
b. Berikan dorongan untuk
Bronkokontriksi kriteria hasil : menyelingi aktivitas dengan
dan iritan jalan NOC periode istirahat. Biarkan
napas 1. Menunjukkan frekuensi pasien membuat keputusan
normal tentang perawatannya
2. Menunjukkan irama yang berdasarkan tingkat toleransi
teratur pasien.
c. Berikan dorongan
3. Menunjukkan saturasi
penggunaan latihan otot-otot
oksigen yang adekuat pernapasan jika diharuskan.

NIC 2 : Pengaturan Posisi


1. Tempatkan pasien dalam
posisi terapeuntik yang sudah
di rancang.
2. Posisikan pasien untuk
mengurangi dyspnea.
3. Tinggikan kepala tempat
tidur.
Intoleransi Setelah dilakukan tindakan NIC 1 : Manajement
Aktivitas keperawatan selama 3x24 jam a. Kaji respon individu
berhubungan diharapkan Klien tidak terhadap aktivitas; nadi,
tekanan darah, pernapasan.
dengan mengalami intoleransi aktivitas
b. Ukur tanda-tanda vital segera
ketidakseimbangan setelah dilakukan tindakan setelah aktivitas, istirahatkan
antara suplai keperawatan selama 3x24 jam, klien selama 3 menit
dengan kebutuhan dengan KH: kemudian ukur lagi tanda-
oksigen tanda vital.
NOC : c. Dukung pasien dalam
1. Toleransi terhadap aktivitas menegakkan latihan teratur
dibuktikan dengan kekuatan dengan menggunakan
tubuh bagian atas tidak treadmill dan exercycle,
terganggu, kekuatan tubuh berjalan atau latihan lainnya
yang sesuai, seperti berjalan
bagian bawah tidak
perlahan.
terganggu, kemudahan d. Kaji tingkat fungsi pasien
dalam melakukan aktivitas yang terakhir dan
hidup harian (ADL). kembangkan rencana latihan
berdasarkan pada status
fungsi dasar.
e. Sarankan konsultasi dengan
ahli terapi fisik untuk
menentukan program latihan
spesifik terhadap
kemampuan pasien.
f. Sediakan oksigen
sebagaiman diperlukan
sebelum dan selama
menjalankan aktivitas untuk
berjaga-jaga.
g. Tingkatkan aktivitas secara
bertahap; klien yang sedang
atau tirah baring lama mulai
melakukan rentang gerak
sedikitnya 2 kali sehari.
h. Tingkatkan toleransi
terhadap aktivitas dengan
mendorong klien melakukan
aktivitas lebih lambat, atau
waktu yang lebih singkat,
dengan istirahat yang lebih
banyak atau dengan banyak
bantuan.
Secara bertahap tingkatkan
toleransi latihan dengan
meningkatkan waktu diluar
tempat tidur sampai 15 menit
tiap hari sebanyak 3 kali
sehari.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWAN

No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon Klien TTD


Dx

I,II,III Kamis, Memonitor TTV dan KU S: klien mengatakan


18 Oktober klien bersedia dilakukan TTV
2018 O : klien mengikuti
instruksi.
20.00 WIB KU: lemas, kesadaran
composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S:
36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, SPO2 :
95

S : klien mengatakan
I,II 20.00 Memasang NRM O2 besedia dipasang NRM O2
O : NRM terpasang, tidak
ada kebocoran selang,
NRM O2 4 liter
Jum’at, Memonitor TTV dan KU S: klien mengatakan
I,II,III 19 Oktober klien bersedia dilakukan TTV
2018 O : klien mengikuti
instruksi.
20.30 WIB KU: lemas, kesadaran
composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S:
36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, SPO2 :
95

I,II,III 21.30 WIB Mengatur dan S: klien mengatakan


menjelaskan posisi nyaman pada posisinya
semifowler O: klien tampak nyaman
.

I,II 22.00 WIB S: klien mengatakan


Memberikan obat
bersedia
1. Ceftriaxoze
O: tidak ada tanda-tanda
2. Dexametason
alergi, obat masuk
3. Ventolin nebulizer
dengan lancar, nebulizer
terhirup dengan lancar.
Mengevaluasi keadaan
I,II,III 06.45 WIB S: klien mengatakan masih
klien
sesak
O: klien tampak klien
tampak lemas, RR : 32
x/menit

Minggu, 21
Oktober 2018

I,II, 07.30 WIB Memberikan terapi S : klien mengatakan


nebulizer dengan obat bersedia
ventolin O : terapi nebulizer terhirup
dengan lancar.

S: klien mengatakan
I,II,III 08.00 WIB Memonitor TTV dan KU
klien bersedia dilakukan TTV
O : klien mengikuti
instruksi.
KU: lemas, kesadaran
composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S:
36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, SPO2 :
95

Memberikan terapi obat S: klien mengatakan


I,II 10.00 WIB
injeksi bersedia
O: tidak ada tanda-tanda
1. Ceftriaxoze alergi, obat masuk
2. Dexametason dengan lancar, nebulizer
terhirup dengan lancar.

III 12.00 WIB Menjelaskan dan S : klien mengatakan paham


memiminimalkan dan mau istirahat
aktivitas gerak O : Klien tak nampak
kebingungan, klien tak
nampak cemas

I,II,III 14.00 WIB Mengevaluasi keadaan O: klien tampak klien


klien tampak lemas, RR : 32
x/menit
VI. EVALUASI

No. Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD


Dx
Kamis, 18
Oktober 2018

I 20.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas, terdapat sputum
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah bersihan jalan nafas belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Nebulizer ventolin
 Mempertahankan posisi semifowler

II 20.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea.
 Mempertahankan posisi semifowler

III 20.30 WIB S: klien mengatakan lemas


O: klien tampal kurang nyaman, klien tampak lemas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Menjelaskan dan meminimalkan aktivitas gerak.
Jum’at, 19
Oktober 2018

I 07.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas, terdapat sputum
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah bersihan jalan nafas belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Nebulizer ventolin
 Mempertahankan posisi semifowler

II 07.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea.
 Mempertahankan posisi semifowler

III 07.30 WIB S: klien mengatakan lemas


O: klien tampal kurang nyaman, klien tampak lemas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Menjelaskan dan meminimalkan aktivitas gerak.
Minggu, 21
Oktober 2018

I 14.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas, terdapat sputum
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah bersihan jalan nafas belum teratsi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Nebulizer ventolin
 Mempertahankan posisi semifowler

II 14.30 WIB S: klien mengatakan sesak nafas


O: klien tampak lemas
KU: lemas, kesadaran composmentis.
TD: 140/70 mmHg, S: 36,30C, N: 80x/menit,
RR: 32x/menit, terpasang NRM O2 4liter, SPO2 : 94
A: masalah ketidakefektifan pola nafas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea.
 Mempertahankan posisi semifowler

III 14.30 WIB S: klien mengatakan lemas


O: klien tampal kurang nyaman, klien tampak lemas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Menjelaskan dan meminimalkan aktivitas gerak.

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Dokumen32 halaman
    Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    100% (1)
  • Jurnal Kelompok APP - DHL
    Jurnal Kelompok APP - DHL
    Dokumen9 halaman
    Jurnal Kelompok APP - DHL
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Keperawatan Post Partum
    Laporan Pendahuluan Keperawatan Post Partum
    Dokumen11 halaman
    Laporan Pendahuluan Keperawatan Post Partum
    Jiro Kaeda
    Belum ada peringkat
  • Analisa Jurnal
    Analisa Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Analisa Jurnal
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Gerontikku BPH
    Gerontikku BPH
    Dokumen19 halaman
    Gerontikku BPH
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • SWOT
    SWOT
    Dokumen6 halaman
    SWOT
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • BUKU PEDOMAN OSOC Kosong
    BUKU PEDOMAN OSOC Kosong
    Dokumen35 halaman
    BUKU PEDOMAN OSOC Kosong
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (k3)
    Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (k3)
    Dokumen13 halaman
    Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (k3)
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Dokumen33 halaman
    Laporan Manajemen Ruang Keperawatan (WK)
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • LP BPH
    LP BPH
    Dokumen19 halaman
    LP BPH
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Gerontikku BPH
    Gerontikku BPH
    Dokumen19 halaman
    Gerontikku BPH
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • LP DM-1
    LP DM-1
    Dokumen18 halaman
    LP DM-1
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • LP BPH
    LP BPH
    Dokumen19 halaman
    LP BPH
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada Klien TN-1
    Asuhan Keperawatan Pada Klien TN-1
    Dokumen32 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Klien TN-1
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Gerontikku BPH
    Gerontikku BPH
    Dokumen19 halaman
    Gerontikku BPH
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diabetus Mellitus
    Leaflet Diabetus Mellitus
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diabetus Mellitus
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • A2 Fraktur LP
    A2 Fraktur LP
    Dokumen13 halaman
    A2 Fraktur LP
    Danny Safdinand
    Belum ada peringkat
  • REVIEW Jurnal KMB
    REVIEW Jurnal KMB
    Dokumen3 halaman
    REVIEW Jurnal KMB
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • LP Ihd
    LP Ihd
    Dokumen12 halaman
    LP Ihd
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Resume Igd TBC
    Resume Igd TBC
    Dokumen10 halaman
    Resume Igd TBC
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen7 halaman
    Lembar Balik
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis
    Apendisitis
    Dokumen8 halaman
    Apendisitis
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • E. Pathways
    E. Pathways
    Dokumen1 halaman
    E. Pathways
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Iminen
    Iminen
    Dokumen2 halaman
    Iminen
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Askep. Baru
    Askep. Baru
    Dokumen12 halaman
    Askep. Baru
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Askep Abses Paru
    Askep Abses Paru
    Dokumen33 halaman
    Askep Abses Paru
    Ahmad Aby
    100% (2)
  • Apendisitis
    Apendisitis
    Dokumen8 halaman
    Apendisitis
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen14 halaman
    Presentation 1
    Alerzade Manchunian Danultrasbomberskendal
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Nanda NIC NOC
    Kumpulan Nanda NIC NOC
    Dokumen20 halaman
    Kumpulan Nanda NIC NOC
    Muhammad Munirruzzaman
    Belum ada peringkat