BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kehidupan manusia tak pernah berpisah dengan lingkungan sekitarnya.Allah
Swt,menciptakan berbagai makhluk hidup,diantaranya manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk
hidup tersebut merupakan satu kesatuan dalam hubungan sosial antara makhluk hidup. Manusia
membutuhkan bahan yang dapat di olah menjadi makanan dari hewan dan tumbuhan, dan
sebaliknya.
Tapi apakah manusia,hewan dan tumbuhan semuanya tetap harus mematuhi perintah dari
Allah Swt, dan menjauhi segala larangan-Nya. Terkhusus bagi manusia sebagai khalifah di muka
bumi ini. Manusia perlu menghindari setiap perbuatan/sikap dan sifat yang berdampak
negatif,tidak memakan makanan yang telah di laranng dalam agama. Maka dari itu, manusia
harus selalu mengingat hal-hal yang di larang dalam agamanya.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud makanan dan minuman halal ?
2. Apa saja yang termasuk makanan dan minuman halal ?
3. Binatang apa saja kah jika di makan halal ?
4. Apa yang di maksud makanan dan minuman haram ?
5. Apa saja yang termasuk makanan dan minuman haram ?
6. Binatang apa sajah kah yang haram ?
c. Tujuan
1. Agar kita tau manakah makanan dan minuman halal dan haram
2. Agar kita tau binatang manakah yang halal dan haram
BAB II
PEMBAHASAN
A. MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
1. Makanan Yang Halal
a. Pengertian Makanan Halal
Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan
syariat Islam. Seperti Firman Allah dan Al-Hadist yang bebunyi :
Artinya : “Hai kalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi.”(Q.S. Al-
Baqarah : 168)
Perintah untuk memakan makanan halal dan baik. Ini di pertegaskan lagi dalam firman
Allah :
Artinya : “Hai orang – orang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik yang Kami berikan kepada
kamu sekalian.”(Q.S. Al-Baqarah : 172)
Rasulullah mempertegas perintah Allah tentang makanan yang halal dalam hadistnya
yang bersabdah :
“Apa yang dihalalkan oleh Allah Swt di dalam kitab-Nya adalah halal dan apa yang
diharamkan oleh Allah Swt di dalam kitab-Nya adalah haram, dan apa yang di diamkan (tidak
di terangkan), maka barang tersebut termasuk yang di manfaatkan (halal).” (H.R. Ibnu Majah
dan Turzumi)
Dari ayat Al-Qur’an dan hadist tersebut dapat diketahui bahwa makanan yang harus
dimakan oleh umat muslim harus meliputi dua hal, yaitu sebagai berikut :
1. Halal
Halal artinya makanan yang diperolehkan menurut ajaran Islam. Kehalalan suatu
makanan meliputi 3 hal yaitu :
a. Halal zatnya. Halal zakatnya berarti makanan tersebut memang berasal dari yang halal. Tidak
ada nash Al-Qur’an dan Hadist yang melarang untuk memakannya. Contoh : nasi, telur, daging
sapi, susu dan sebagainya.
b. Halal cara memperolehnya. Artinya, bahwa makanan diperoleh dengan cara yang halal pula,
cara yang dibenarkan menurut syariat. Contoh : bertani, mengajar, dan sebagainya. Jadi makanan
di peroleh dengan cara yang tidak baik atau melanggar syariat seperti korupsi atau menipu, maka
makanan tersebut menjadi haram meskipun zatnya halal.
c. Halal cara pengolahannya. Makanan yang di halal harus diperoleh dengna cara yang halal dan
diolah dengan cara yang halal pula. Misalnya : daging kambing menurut zatnya adalah halal, tapi
jika cara penyembelihannya tidak menurut dengan tuntunan Islam maka daging tersebut menjadi
haram.
2. Baik
Makanan yang baik adalah makanan yang bergizi dan mengandung zat-zat yang
penting bagi pertumbuhan tubuh manusia, antara lain :
a) Zat Pembakaran (karbohidrat) yang terdapat dalam beras, jagung dan lain-lain.
b) Zat Pembangun (protein) yang terdapat dalam telur, daging dan lain-lain.
c) Zat Pelindung terdapat pada sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2) Semua makanan atau barang yang keji, najis, kotor, dan menjijikan seperti ludah, ingus, dan
sebagainya. Firman Allah Swt. :
Artinya : “Dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”
(Q.S. Al-A’raf : 157)
3) Semau jenis makanan yang mendatangkan mudarat (kerusakan), terhadap jiwa raga, akal,
akhlak, dan akidah. Misalnya Heroin, ganja, narkoba, dan sebagainya. Allah Swt berfirman :
Artinya : “Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan hal-hal yang tidak
baik yang nampak maupun yang tidak nampak, dan yang
membawa dosa, durhaka tidak benar.”(Q.S. Al-A’raf : 33)
4) Daging atau tulang yang di potong dari binatang yang masih hidup. Rasulullah Saw. Bersabda :
“Daging yang di potong dari binatang yang masih hidup maka yang terpotong itu termasuk
bangkai.” (H.R. Ahmad)
5) Haram karena cara memperolehnya,seperti hasil riba, judi, merampas, dan yang lain-lain.
Sebagaimana firman Allah Swt.:
Artinya : “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
(Q.S. Al-Baqarah : 275)
C. BINATANG HALAL
1. Pengertian Binatang Halal
Binatang Halal adalah binatang yang diperbolehkan bagi umat Islam untuk memakannya
dan sesuai dengan syarak. Binatang yang halal dimakan terbagi menjadi dua bagian, yaitu binatang
darat dan binatang air baik binatang yang hidup di laut maupun di sungai.
a. Binatang Darat
Binatang darat adalah binatang yang hidupnya di darat dan jika masuk kedalam air
(laut/sungai) maka akan mati. Binatang darat terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
1) Binatang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, biri-biri, dan kuda. Firman Allah Swt :
Artinya : “…….Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu……” (Q.S. Al-Maidah : 1)
2) Jenis ungags seperti ayam, itik, angsa, dan sejenisnya. Disebutkan dalam hadis’t Nabi yang artinya
“Dari Abu Musa r.a., ia berkata : Aku pernah melihat Nabi saw. Makan daging ayam.”(H.R.
Bukhari)
3) Kuda jinak dihalalkan berdasarkan hadis’t yang artinya ”Dari Jabir ra : Nabi saw. Telah
mengizinkan makan daging kuda.” (H.R. Bukhari-Muslim)
4) Himar (kedelai lliar tinggal di hutan), bukan himar yang jinak. Hal ini berdasarkan hadis’t yang
artinya “Dari Abu Qatadah r.a tentang kisah kedelai liar. Nabi saw. Makan sebagian daging
kedelai itu.” (H.R. Bukhari)
5) Biawak juga halal dimakan, berdasarkan hadis’t Nabi saw yang artinya “Dari ibnu Abbas r.a., ia
berkata : Aku makan daging biawak pada hidangan Rasulullah.”(H.R. Muttafaqu’alaih)
6) Kelinci, Di jelaskan dalam hadis’t Nabi saw, yang artinya “Dari Anas r.a dalam kisah kelinci ia
berkata : Ia menyembelihnya lalu mengirimkan daging punggungnya kepada rasulullah saw., dan
beliau menerima.”(H.R. Muttafaqun’alaih)
7) Belalang, disebutkan dalam hadis’t Nabi saw yang artinya “Dari Ibnu Abi Aufa r.a. ia berkata,
“Kami berperang bersama Rasulullah saw. Tujuh kali perang. Kami memakan belalang.”(H.R.
Muttafaqun’alaih)
b. Binatang Air
Binatang air adalah binatang yang hidupnya hanya di air baik air tawar ataupun air asin
dan tidak dapat hidup di darat. Binatang laut ini semuanya halal baik ketika hidup ataupun sudah
mati. Firman Allah :
Artinya : “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan (musafir).” (Q.S Al-
Maidah : 96)
Maksudnya adalah binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha seperti
mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut disini Ialah: sungai,
danau, kolam dan sebagainya. Ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah, karena telah
mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.
Rasulullah saw. bersabdah :
“Laut itu suci airnya dan halal bangkainya”
Rasulullah saw bersabdah lagi :
“Dihalalkan bagi kita (makan) dua macam bangkai dan dua macam darah yaitu bangkai ikan dan
bangkai belalang serta dua darah ialah hati dan limpa.”
(H.R. Daruqutni)
c. Hikmah Dihalalkan Beberapa Jenis Binatang
a. Menambah ketakwaan kepada Allah Swt. Adanya petunjuk mana yang halal dimakan, maka
sebagai orang yang beriman kita hanya akan memakan yang halal dan menjauhi yang haram
meskipun secara batin lebih enak rasanya.
b. Menambah rasa syukur kepada Allah Swt. Karena telah menganugerahkan protein hewani yang
sangat diperlukan bagi tubuh manusia.
c. Kita telah memelihara kesehatan lahir dan batin, jasmani dan rohani serta terhindar dari makanan
yang dapat merusak tubuh.
d. Menyelamatkan manusia dari dosa dan azab neraka.
e. Menjauhkan diri dari godaan setan dengan taat kepada Allah Swt.
D. Binatang Haram
1. Pengertian Binatang Haram
Binatang haram adalah binatang yang tidak di perbolehkan untuk dimakan karena
ketentuan sya-ra’. Binatang yang haram ini di bagi menjadi tujuh yaitu sebagai berikut :
a. Binatang haram karena nas Al-Qur’an dan hadis’t yang melarangnnya. Seperti yang terdapat
dalam surah Al-Maidah ayat 3 yaitu sebagai berikut.
1) Bangkai kecuali ikan dan belalang.
2) Darah kecuali hati dan limpa.
3) Daging babi
4) Daging hewan nyang disembelih atas nama selain Allah Swt.
5) Daginng binatang yang mati tercekik.
6) Daging binatang yang mati terpukul.
7) Daging binatang yang mati terjatuh.
8) Daging boinatang yang di terkam binatang buas.
9) Daging binatang yang di sembelih untuk berhala.
10) Daging binatang yang mati ditanduk binatang lain.
b. Binatang yang dilarang unutuk memebunuhnya seperti lebah, semut, burung hud-hud, dan burung
suradi. Rasulullah bersabda :
“Dari Ibnu Abbas, Rasulullah telah melarang membunuh empat jenis binatanng yaitu semut,
lebah, burung hud-hud, dan burung suradi.”
(H.R. Ahmad)
c. Binatang yang di perintahkan untuk membunuhnya seperti tikus, burung gagak, burung elang,
anjing gila, dan ular. Rasulullah bersabda :
“Dari Aisyah ra, Rasulullah saw. Telah bersabda : Lima binatang jahat hendaklah dibunuh, baik
yang ada di tanah halal maupun yang ada di tanah haram, yaitu ular, burung gagak burung elang,
anjing galak, dan burung elang.” (H.R. Muslim)
d. Binatang yang dipandang kotor dan menjijikan seperti kutu, ulat, pacet, lintah, belatung, dan
sebagainya. Rasulullah bersabda :
Artinya : “…Dan Allah Swt. Menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk…”
(Q.S. Al-A’raf : 157)
e. Binatang yang bertaring kuat dan buas seperti harimau, seigala, gajah, badak, beruang, dan
sebagainnya. Rasulullah bersabda :
“Semua binatang yang bertaring itu haram dimakan.” (H.R. Muslim)
f. Binatang yang berkuku tajam, makan dengan kakinya, menyambar, dan mencengkram seperti
burunng rajawali, burung nuri, burung gagak, burung garuda, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya. Rasulullah bersabda :
“Nabi saw. Telah melarang tiap-tiap burung yang mempunyai kuku tajam.”(H.R. Muslim)
g. Binatang yang hidup di dua tempat, yaitu di darat dan di air seperti buaya, penyu, katak, kepiting,
dan sebagainya. Rasulullah bersabda :
“Tentang katak yang dijadikan obat, maka Rasulullah saw. Melarang membunuhnya.”(H.R. Abu
Dawud)
Sebagai orang yang beriman kita harus menjauhi makan daging binatang haram. Adapun
akibat buruk memakan binatang haram antara lain sebagai berikut :
a. Merusak organ tubuh manusia.
b. Mengganggu kesehatan badan.
c. Mempengaruhi jiwa watak, mental, dan akhlak.
d. Menimbulkan kebuasan dan kerakusan bagi orang yang memakannya.
e. Berdosa di sisi Allah Swt. Dan terkena azab neraka.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa memakan makanan dan meminum minuman halal itu tidak hanya dapat Ridho
dari Allah Swt. Tetapi juga mendapat manfaat bagi tubuh dan rohani kita. Jauhilah makanan dan
minuman haram karena makanan dan minuman haram itu dapat merusak jasmani dan rohani kita
dan tidak di Ridhoi Allah Swt bahkan sampai di beri azab oleh Allah masuk ke neraka.