Anda di halaman 1dari 3

Soal Ujian (Mahasiswa RPL)

Mata Kuliah : Praktikum Farmakologi


Dosen : Asep Edi Sukmayadi,M Farm,Apt
Tri Wahyuni,S.Farm
Tanggal : 14-17 November 2018
Waktu Pengumpulan : 17 November 2018,Pukul 21.00 Wib
Pengiriman jawaban : email a.ediapt@gmail.com
Rujukan : jurnal,buku,artikel

Jelaskan metodologi penelitian pengujian aktivitas farmakologi dengan hewan


percobaan zebra fish (masing masing mahasiswa menyajikan metode/aktivitas
farmakologi yang berbeda).

“jawaban dikirim melalui email beserta jurnal,buku,dan artikel sebagai rujukan


jawaban”
jawaban

Nama : wily tarwilah


Kelas : RPL
Nim :

Uji Toksisitas Karbosulfan Terhadap Morfologi Dan Fisiologi Embrio Ikan


Zebra (Brachydanio Rerio)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang meliputi
tahapan pemeliharaan dan pemijahan ikan, pembuatan larutan berkonsentrasi, uji toksisitas,
analisis probit, analisis keragaman (ANOVA) pada pengamatan daya tetas telur, detak jantung,
malformasi embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) serta analisis kualitas air.

Hasil uji toksisitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai LC50-96h adalah sebesar 315,4914
μg/l. Perlakuan konsentrasi yang berbeda dan lama paparan mempengaruhi tingkat mortalitas, daya
tetas telur, detak jantung dan malformasi.

Mortalitas embrio ≥50% terjadi pada konsentrasi tertinggi yaitu 810 μg/l. Semakin tinggi konsentrasi
paparan semakin tinggi pula tingkat mortalitas embrio. Selain itu, paparan karbosulfan juga
berpengaruh terhadap daya tetas, detak jantung dan perkembangan embrio. Semakin tinggi
konsentrasi karbosulfan daya tetas telur semakin rendah atau waktu menetas embrio lebih lama,
seperti yang terjadi pada konsentrasi tertinggi dalam penelitian ini bahwa pada waktu 96 hpf masih
ada embrio yang baru menetas, sehingga dapat diketahui bahwa inesektisida ini mampu menghambat
daya tetas telur Ikan Zebra (Brachydanio rerio).

Hasil analisis detak jantung embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) menunjukkan bahwa detak
jantung akan meningkat seiring dengan bertambahnya perkembangan embrio, namun akan menurun
seiring dengan meningkatnya konsentrasi paparan karbosulfan.

Hasil analisis malformasi adalah pada seluruh tingkatan konsentrasi perlakuan terjadi malformasi
embrio. Malformasi terbesar (≥ 50%) teridentifikasi pada sumbu tubuh (skoliosis dan kifosis),
notochord dan ekor, sedangkan bentuk malformasi lainnya (≤ 50%) teridentifikasi pada jantung dan
kantung kuning telur.
Berdasarkan penelitian ini hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa nilai pH dan DO mengalami
penurunan seiring dengan meningkatnya konsentrasi karbosulfan. Penurunan nilai pH masih berada
dalam kisaran yang normal dan masih mendukung untuk kehidupan embrio, sedangkan penurunan
kadar oksigen terlarut pada media tersebut dapat mempengaruhi daya tetas dan kehidupan embrio
karena berada dibawah batas optimal minimal.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan karbosulfan pada media hidup
embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio) dapat mempengaruhi kehidupannya, seperti tingkat kelulus
hidupan, daya tetas, tingkat detak jantung dan perkembangan baik morfologi maupun fisiologinya.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam penggunaan dan penanganan insektisida
agar kadar residu insektisida tidak mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan dan ekosistem
perairan, mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan seperti dampak terhadap perkembangan
embrio Ikan Zebra (Brachydanio rerio).

Anda mungkin juga menyukai