Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel


organisme biologis.Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup
dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi
baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
1. Penyakit Rabies

Penyakit rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Rhabdovirus.


Penyakit ini umumnya sering dijumpai pada anjing, akan tetapi ia juga bisa
menular ke manusia, kelinci, sapi, tikus, rubah, kelelawar, kuda, kucing, hingga
kambing melalui gigitannya. Rhabdovirus bereproduksi dalam otot lalu menyebar
ke dalam susunan syaraf pusat sehingga membuat penderitanya mengalami gejala-
gejala aneh. Cara Penularan Melalui air liur yang mengandung virus rabies.
Pada anjing, penyakit rabies dapat diidentifikasi melalui ciri-ciri anjing
tampak tidak sehat, gelisah, agresif,mengeluarkan banyak air liur, ekor ditekuk
dan dijepit antara kedua kaki belakang, lidah terjulur, takut cahaya dan suara, dan
kebiasaan ingin menggigit benda atau orang di sekitarnya.
Adapun gejala yang timbul akibat inveksi rabies pada manusia antara lain
mual, sakit kepala, muntah, halusinasi, sakit tenggorokan, kaku otot, demam, serta
peningkatan sekresi air liur dan keringat.
2. Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit pada hewan yang disebabkan
oleh infeksi virus Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Hewan-hewan yang
diserang virus ini umumnya adalah hewan ruminansia, seperti domba, sapi,kerbau,
kambing, babi, dan gajah. Gejala yang ditunjukan oleh hewan yang terserang
penyakit ini antara lain lesu, dehidrasi, gelisah, malas berdiri, pincang, demam
tinggi, nafsu makan menurun, banyak mengeluarkan air liur, munculnya cairan
bening hingga kuning kemerahan pada bibir, lidah, langit-langit mulut, mukosa
pipi, gusi, dan ujung kaki.
Virus Aphthovirus dapat menular melalui kontak udara, makanan, maupun
peralatan yang terkontaminasi. Hewan yang terserang akan mengalami penurunan
produksi susu dan daging. Selain itu resiko kematiannya juga tinggi hingga 70%.
3. Penyakit Tumor atau Kutil
Tumor dan kutil ternyata bukan hanya dapat terjadi pada manusia. Pada
hewan, kedua penyakit yang disebabkan oleh virus ini juga bisa menyerang.
Ayam dapat terserang tumor dan kutil akibat inveksi virus RSV (rous
sarcomavirus), sedangkan pada sapi penyakit ini disebabkan oleh virus Bovine
papillomavirus. Serangan kedua virus ini umumnya terjadi pada sel-sel di jaringan
epitel dan membran mukosa.
4. Penyakit Flu Burung
Virus flu burung atau H5N1 merupakan jenis virus yang belum lama
muncul. Virus yang menyerang pada unggas dan mamalia ini sangat cepat
menyebar. Risiko kematian akibat virus yang dalam bahasa Inggris disebut Avian
Influenza ini juga cukup tinggi. Unggas dan mamalia yang terserang umumnya
akan menunjukan gejala-gejala seperti demam tinggi, kesulitan bernafas, dan
gangguan pencernaan.
5. Penyakit Feline Panleukopenia (FPL)
Penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan berikutnya adalah
penyakit Feline Panleukopenia (FPL). Penyakit ini dapat muncul pada kucing
yang diinfeksi virus feline parvo, sebuah virus yang termasuk ke dalam Famili
Parvoviridae.
Serangan virus ini umumnya berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif
membelas seperti pada sumsum tulang, limfa, epitel, dan sel-sel anakan. Infeksi
virus akan membuat produksi sel darah merah turun drastis. Gejala yang
ditunjukan pada kucing yang terserang antara lain demam, anorexia 2-7 hari,
depresi, muntah, dan radang usus. Tingkat kematian kucing akibat virus ini sangat
tinggi, yakni mencapai 75%.
6. Penyakit Tetelo (Newcastle Disease, Avian Pneumoenchepalitis)
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit akut pada
unggas yang menular dan menyebabkan timbulnya gangguan yang sering diikuti
oleh gangguan syaraf dan diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramater
yang bervariasi keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik) sampai cukup
tinggi (mesogenik) atau sangat rendah (lentogenik).
Tanda klinik sangat tergantung dari keganasan virus yang menginfeksi yaitu:
1. Virus Inveksi lentogenik menunjukkan gejala yang ringan dan tidak terjadi
gangguan syaraf.
2. Inveksi virus mesogenik menimbulkan gangguan pernapasan seperti sesak
napas, megap-megap, batuk dan bersin, produksi telur menurun, terjadi penurunan
daya tetas, angka kematian pada anak ayam mencapai 10%, pada ayam dewasa
mungkin tidak menyebabkan kematian.
3. Infeksi virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan nafsu makan, diare
hijau-hijauan, nafas kecil, ngorok dan bersin Ayam mungkin menderita
kelumpuhan sebagian atau total dan terjadi tortikalis.Produksi telur menurun atau
berhenti. Balung dan pial berwarna kebiru-biruan dan muka membengkak.Angka
kematian dapat mencapai 100%.
ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan
terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung
pembohong. Pada tahap yang berhubungan dengan pernapasan maka virus akan
ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus
ini tidak memiliki jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND
tidak akan dinyatakan sebagai "pembawa" dan biasanya virus tidak akan bertahan
lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha yang paling efektif
adalah melakukan vaksinasi.Ayam yang sudah terjangkit ini harus dimusnahkan
karena dapat sebagai pencemaran atau penularan Pencegahan yang harus
dilakukan oleh para peternak mengingat bahwa ini adalah sangat penting.
Unci kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar
matahari yang cukup dan multifungsi yang baik.
Kebijakan lain yang bisa dicurigai untuk menularkan penyakit ini
Memberikan ransum jamu yang baik.

7. Gumboro (Penyakit Bursal yang Menular)


Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan
thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan
yang parah, antibodi ayam tersebut tidak terbentuk.Karena menyerang sistem
kekebalan tubuh, inilah yang disebut sebagai AIDSnya ayam.
Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus
Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3
bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak
mengarah secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya
akan menghasilkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuh tidak bekerja.
 gejala klinis
Pertama, cari kusam, diare yang melendir yang mengotori bulu sekitar anus,
lesu, ayam suka mematuk di sekitar kloaka, tidur bersama-sama. Bentuk klinis
dijumpai pada anak ayam pelaksanaan 4 - 8 minggu dan bentuk subklinis pada
anak ayam pelaksanaan 3 minggu dan tidak terjadi kematian, tetapi telah terjadi
kerusakan terhadap sistem pembentukan zat kebalnya
Angka-angka kematian dengan kemampuan lain bervariasi antara 5 - 80%,
sedangkan angka-angka dapat mencapai 100%. Anak ayam mungkin tidak mati,
tetapi tetap dan lebih rentan terhadap infeksi sekunder yang terjadi dikemudian
hari. Virus Gumboro terbalik sistem kebal asal bursal. Membuat antibodi terjadi
dari sel kebal asal bursal, membuat kebal oleh ayam sembuh dari gumboro
menurun sesuai dengan kerusakan bursal yang terjadi.
 Penularan
Gumboro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat
yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah tidak menular
dengan telur dan ayam sudah kering tidak menjadi "pembawa". Penularan yang
paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar
bersama tinja anak ayam yang terserang.
 Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini tidak berhasil guna. Usaha pengobatan yang
paling efektif adalah tindakan vaksinasi. Di daerah yang belum pernah ditemukan
di sini, seyogianya tidak dilakukan vaksinasi.Disimpan agar tidak terjadi
penularan melalui orang, peralatan atau kendaraan yang datang dari kuliner yang
tercemar. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan kejadian
penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena Gumboro
harus dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar. Seekor ayam yang
terserang gumboro. Bursal terlihat bengkak dan membulat

8. Infeksi Bronkhitis menular (Infectious Bronchitis)


Penyakit Infectious Bronchitis (IB) atau Bronkhitis Menular pada unggas
adalah penyakit yang menyerang alat pernapasan. Penyebabnya adalah virus
corona. Ayam yang terserang perilaku ini benar-benar dicuri oleh kesulitan dan
mengaplikasikan. Gerakan ini menyerang pada ayam muda.
 benang Klinis
Infeksi virus IB terjadi sangat cepat dan penularannya kepada hewan lainpun
berlangsung sangat cepat.Angka kesakitan dapat mencapai 100%, namun angka
kematian mungkin tidak ada tidak berbeda dengan penyakit lain. Ayam yang
terserang sebagai nafsu makan dan minumnya menurun, ayam biasanya
gemetaran dan mencicit, sementara pada hidung dan mata keluar cairan encer,
ayam muda bernafas terengah-engah dan mengapalkan-terapkan. Suara
pernafasannya menjadi lebih jelas diwaktu malam.
Produksi telur menurun tajam atau dapat terhenti sama sekali. Setiap sehat
kembali produksi telur naik sedikit demi sedikit akan tetapi tetap pada rata-rata
yang rendah. Kerabang telur menjadi besar atau bentuknya abnormal. Bila terlur
ini dipecah albuminnya mencair. Muncul lain yang mungkin timbul adalah
penyumbatan saluran telur.
 Penularan
Penularan dapat terjadi melalui udara yang mengandung partikel virus yang
berasal dari hidung dan tenggorokan yang terserang oleh penyakit ini. Ayam yang
mengandung masih mengandung virus dalam waktu satu bulan dan tetap tinggal
kebalupun tidak sebagai pembawa sifat yang abadi.
 Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap IB tidak spesifik, bisa dilakukan selama 3-5 hari untuk
buang infeksi ikutan.Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian
vaksinasi. Penyakit yang dapat berhubungan dengan perbaikan, makanan dan
minuman yang baik dan lingkungan yang sehat dan bersih.
8. Penyakit marek's pada unggas
Marek's pada unggas disebabkan oleh Virus herpes onkogenik, Penyakit
marek tersebar luas diseluruh dunia dan menyerang ayam pada umur 5-35
minggu.
Penyakit ini disebabkan oleh galur virus yang sangat patogenik (vvMD)
yang bertanggung jawab terhadap wabah akut dengan angka kematian hingga
50%, terutama pada ayam tertular dan tidak dikebalkan hingga umur 60 minggu.
virus penyakit marek bertanggung jawab terhadap pembentukan tumor syaraf
(neural)dan organ dalam (viseral). Agennya bersifat imunosupresif dan ayam-
ayam yang terkena penyakit ini peka terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri.
Cara penularan
Penularan virus marek terjadi secara horizontal. Virus ini tahan terhadap
pengaruh lingkungan dan dapat bertahan hidup sangat lama didalam kandang,
terutama apabila pembersihan kandang (dekontaminasi) setiap siklus produksi
tidak dilaksanakan
ayam-ayam yang terinfeksi akan melepaskan debu dari bulu yang tercemar
virus dan disebarkan oleh angin, peralatan dan petugas kandang
Gejala klinis
Apabila menyerang syaraf perifer akan terjadi paresis (kelemahan) pada kaki atau
sayap yang berlanjut menjadi paralisis
Pencegahan
dengan melakukan vaksinasi marek's,

Anda mungkin juga menyukai