Anda di halaman 1dari 5

Nama : Khansahasna Nuraini Rochima

NIM : 17212046
Kelas : Akuntansi B

A. Konsep Bangsa dan Negara


1. Pengertian Bangsa
Istilah bangsa adalah terjemahan dari kata nation, dan nation berasal dari bahasa
Latin:natio yang artinya suatu yang lahir. Nation dalam istilah bahasa Indonesia artinya
bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian bangsa adalah orang –
orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta
berpemerintahan sendiri.
Bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kehendak untuk bersatu yang
memiliki persatuan senasib dan tinggal di wilayah tertentu, beberapa budaya yang
sama, mitos leluhur bersama. Jadi, bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki
karakteristik dan ciri yang sama (asal keturunan, bahasa, budaya, adat), yang tinggal di
suatu wilayah yang telah dikuasai nya atas sebuah persatuan yang timbul dari rasa
nasionalisme serta rasa solidaritas dari sekumpulan manusia tersebut serta mengakui
negaranya sebagai tanah airnya. Ciri-ciri bangsa:
a. memiliki nama
b. wilayah tertentu
c. mitos leluhur bersama
d. kenangan bersama
e. satu atau beberapa budaya yang sama dan solidaritas tertentu.
Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa, menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa
terbentuk karena unsur atau faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan
bangsa lain, seperti:
a. Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.
b. Wilayah.
c. Bahasa.
d. Adat-istiadat
e. Kesamaan politik.
f. Perasaan.
g. Agama.
2. Pengertian Negara
Pengertian Negara dalam KBBI ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) adalah
organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyat. Pengertian Negara lainnya yang didefinisikan dalam KBBI adalah
kelompok social yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di
bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,
berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.
Dari definisi Negara diatas, kita bias mengetahui bahwa unsure-unsur sebuah
Negara adalah sebagai berikut :
a. Wilayah
Bagaimanapun unsur Negara ini sangat krusial, karena sebuah Negara
memerlukan sebuah wilayah tempat Negara tersebut berdiri.
b. Rakyat : tanpa rakyat, Negara tidak dapat berdiri
c. Pemerintah yang memiliki kekuasaan / kedaulatan
Unsur ini sangat penting, karena tanpa adanya pemerintahan yang memiliki
kekuasaan dan ditaati oleh rakyatnya sebuah area atau wilayah yang
berpenduduk (rakyat) tidak ubahnya seperti sebuah gerombolan orang yang
tidak cukup disebut sebagai Negara.

A. Hubungan Warganegara dengan Negara


Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban, antara warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara
memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan
terhadap warga negaranya serta memiliki hak untuk dipatuhi dan dihormati. Sebaliknya
warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan perlindungan dari
negara.
Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas
mencantumkan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus
dipenuhi melalaui tangan-tangan trias politika.
Trias Politika adalah sebuah konsep politik yang berarti pemisahan kekuasaan. Pada
intinya, konsep trias politika adalah sebuah ide dimana kekuasaan negara terdiri atas
tiga macam kekuasaan: kekuasaan legislatif (membuat undang-undang), eksekutif
(melaksanakan undang-undang) dan yudikatif (mengadili atas pelanggaran undang-
undang). Konsep ini pertama kali dicetuskan oleh filsuf Inggris John Locke dan
kemudian dikembangkan oleh sarjana Perancis Montesquieu.
Konsep pemisahan kekuasaan ini sesuai dengan istilah yang digunakan yaitu trias
politika, memisahkan kekuasaan dalam tiga bagian yaitu; Legislatif, Eksekutif dan
Yudikatif.
Dewan Perwakilan Rakyat atau yang di sebut Parlemen yang berasal dari kata
“parle” berarti bicara, artinya mereka harus menyuarakan hati nurani rakyat, setelah
mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan rakyat, mereka harus
membicarakan dalam sidang parlemen kepada pemerintah yang berkuasa.
Dalam hal ini parlemen wajib menyuarakan suara-suara rakyat yang diwakilinya,
sehingga rakyat merasa dilindungi dan diperhatikan haknya. Hak-hak yang disuarakan
itu kemudian diteruskan kepada dewan eksekutif (pemerintah) yang berwenang untuk
menjalakan pemerintahan yang memperjuangkan cita-cita rakyat, kemudian dewan
yudikatif mengawasi jalannya pemerintah dengan tujuan dicapainya tujuan bersama
tanpa adanya penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.
Hak rakyat merupakan kewajiban negara. Adapun hak-hak warga Negara Indoesia:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”.
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat1)
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Adapun kewajiban Warga Negara Indonesia sebagai berikut :
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi:
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
“Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain”
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

B. Hakekat Identitas Nasioal


1. Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki sebuah bangsa, secara fisiologi
yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut.
Identitas nasional sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk
secara historis.
Identitas nasional pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya
nasional. Identitas nasional bersifat sekunder dan buatan. Bersifat sekunder karena
identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesuku bangsaan
yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Karena sebelum
mempunyai identitas nasional, warga bangsa telah mempunyai identitas primer yaitu
identitas kesuku bangsaan. Bersifat buatan karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk
dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara.
2. Hakekat Identitas Nasional
Hakikat Identitas Nasional kita sebagai bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan
kita dalam arti yang luas, misalnya di dalam aturan perundang-undangan atau moral
yang secara normatif diterapkan diterapkan di dalam bermasyarakat atau berinteraksi,
baik itu di dalam tataran nasional ataupun internasional.
Dengan demikian nilai-nilai budaya yang tercermin di dalam identitas nasional
tersebut bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan
domatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus-menerus bersemi
karena adanya hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat. Konsekuensi
dan implikasinya adalah identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk
ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dalam masyarakat. Unsur Pembentuk Identitas Nasional :
a. Suku bangsa
b. Kebudayaan
c. Agama
d. Bahasa
Dari 4 unsur unsur identitas nasional di atas, dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi tiga bagian yaitu:
a. Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat bangsa, dasar negara dan
ideologi negara.
b. Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata perundang-
undangannya. Dalam Identitas instrumental ini, bahasa yang digunakan adalah
bahasa Indonesia, bendera negara Indonesia adalah merah putih, lambang
negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika., lagu kebangsaan Indonesia yakni Indonesia Raya.
c. Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam suku,
budaya, bahasa dan agama serta kepercayaan.
Identitas nasional Indonesia adalah ciri-ciri yang dapat membedakan negara
Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat serta disepakati oleh
para pendiri bangsa Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi
Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional
yang menunjukkan jati diri Indonesia antaralain adalah sebagai berikut:
a. Identitas Nasional Indonesia:
b. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
c. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
d. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
e. Lambang Negara yaitu Pancasila
f. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
g. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
h. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
i. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
j. Konsepsi Wawasan Nusantara
k. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
DAFTAR PUSTAKA

1. http://faizalbernadi.blogspot.co.id/2015/03/konsep-dasar-bangsa-dan-negara-serta.html
2. http://verantikaindra.web.unej.ac.id/2016/11/17/hubungan-negara-dan-warga-negara/
3. http://www.markijar.com/2017/07/pengertian-hakikat-dan-unsur-identitas.html

Anda mungkin juga menyukai